Anda di halaman 1dari 26

KOORDINASI DAN INTEGRASI DALAM DETEKSI DINI

INDERA PADA ANAK SEKOLAH

Disampaikan oleh Yuni Rahayuningtyas, SKM. M.Kes


Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat – Dinkes Prov. Jateng

pada Kegiatan Koordinasi dan Integrasi dalam Deteksi Dini Indera pada Anak Sekolah
Di Semarang, 21 Agustus 2022
1
Outline …

 PENDAHULUAN

 KOORDINASI DAN INTEGRASI DALAM


DETEKSI DINI INDERA PADA ANAK SEKOLAH

 PENUTUP
PENDAHULUAN
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN
(RPJMN KESEHATAN 2015-2019)
VISI PRESIDEN JOKOWI Dilanjutkan 2020 -2024

1 Pembangunan infrastruktur
2 Pembangunan SDM

3 Peningkatan investasi
SPM
4 Reformasi birokrasi PENDEKATA GERMAS
N
Pengunaan APBN fokus KELUARGA
5 dan tepat sasaran Sektor Kesehatan di pusat dan daerah, lintas sektor terkait,
organisasi profesi, lembaga social kemasyarakatan, media massa,
dunia usaha, mitra pembangunan dan peran serta masyarakat

“Kita akan memberikan prioritas pembangunan kita pada pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan SDM menjadi
kunci Indonesia ke depan. Titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi,
kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah. Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia unggul ke
depan. Itu harus dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, atau kematian bayi meningkat. Tugas besar kita di
situ!” (Presiden Jokowi)
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN BERDASARKAN SIKLUS HIDUP

Promotif, • UKS
• Penjaringan kesehatan dan • Imunisasi
Preventif, • Pemantauan Tumbuh
pemeriksaan berkala
Deteksi Dini, • Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat Kembang
Kuratif dan • Konseling • Pemenuhan nutrisi
Rehabilitatif • Vit. A
• Tatalaksana balita
• Pelayanan Kesehatan Peduli sakit
Remaja
• Pendidikan Keterampilan
Hidup Sehat (PKHS) • ASI Eksklusif
• Konseling • Pemberian makanan bayi
• Vit. A
PENDEKATA • Imunisasi
N SIKLUS • Pemantauan tumbuh
HIDUP kembang
• Tatalaksana bayi sakit
• Konseling Kesehatan
Reproduksi
• Edukasi kespro catin
• Pelayanan KB termasuk
perencanaan kehamilan
• Persalinan aman
• Pelayanan Kesehatan bayi
baru lahir
• ANC • Konseling menyusui
• Kualitas hiduo • Pencegahan infeksi • IMD
• Mencegah • Konseling persalinan, ASI • ASI Eksklusif/pemberian
penyakit Eksklusif, KB PP
degenratif susu
• Long Term formula bayi yang aman
care • KB PP
Kebijakan Upaya Kesehatan Anak

Permenkes No 66 tahun 2014 tentang


PMK No 43 tahun 2019 tentang Permenkes No. 25 tahun 2014 tentang
Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan,
Puskesmas Upaya Kesehatan Anak
dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak.

Permenkes No 4 tahun 2019 Standar Teknis Permenkes No.68 tahun 2013 Kewajiban Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada SPM Memberi Layanan Kesehatan untuk 284/MENKES/SK/III/2004
Bidang Kesehatan Memberikan Informasi atas Adanya Dugaan
tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak
KtA
PELAYANAN KESEHATAN PENDIDIKAN DASAR
SEBAGAI INDIKATOR SPM KESEHATAN

PASAL 6 : SPM BIDANG KESEHATAN


PP NO 2 TAHUN 2018, PERMENKES 4/2019
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN TK KAB/KOTA
PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN DASAR
1. Skrining Kesehatan 2. Tindak Lanjut Hasil Skrining Kesehatan
• Penetapan sasaran : anak setingkat usia pendidikan dasar
(7 sampai dengan 15 tahun) menggunakan data proyeksi • Umpan Balik Hasil Skrining Kesehatan
BPS atau data riil yang diyakini benar dengan  Puskesmas menginformasikan hasil skrining
mempertimbangkan estimasi hasil survei yang terjamin kesehatan ke pihak sekolah
validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah
 Sekolah/guru kelas menginformasikan hasil skrining kesehatan
• Pelaksanaan skrining kesehatan : ke orang tua/wali
1. Di satuan pendidikan dasar (SD/MI dan • Rujukan
SMP/MTS) dan
Puskesmas menginformasikan siapa saja anak yang perlu dirujuk
2. Di luar satuan pendidikan dasar seperti di pondok dan masalah kesehatannya/ memberikan surat rujukan
pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dll
• Penyuluhan Kesehatan
• Jenis Pemeriksaan meliputi
 Penyuluhan kesehatan sesuai masalah kesehatan yang
1. Penilaian Status Gizi banyak ditemukan di sekolah/madrasah/wilayah tersebut
2. Pemeriksaan Tanda Vital  Dapat pula ditingkatkan dengan penerapan model
3. Penilaian Kesehatan Gigi dan Mulut sekolah/madrasah sehat untuk meningkatkan perubahan
pengetahuan dan perilaku menjadi lebih sehat / pembinaan
4. Penilaian Kesehatan Indera (mata dan telinga) lingkungan sekolah sehat
TARGET RPJMN & RENSTRA 2020 - 2024
Indikator Kesehatan Terkait Skrining Siklus Hidup
Jumlah Kab/Kota menyelenggarakan
pelayanan kesehatan balita

95%
Pelayanan kesehatan ibu hamil 514 Skrining faktor risioko bayi, balita, status
Skrining faktor risiko kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan
status gizi ibu hamil
Jumlah Kab/Kota melaksanakan deteksi
dini gangguan Indera pada >40%
Persentase Yankes Bayi Baru
514 populasi
95% Lahir Skrining gangguan penglihatan dan
Jumlah Kab/Kota melaksanakan deteksi
pendengaran
Skrining kelainan bawaan, komplikasi
dini faktor risiko PTM di > 80%
neonatal
514 Puskesmas
Persentase balita yang dipantau
Skrining Faktor Resiko (Gula Darah, Asam
pertumbuhan dan
85% perkembangannya Skrining
Urat, Kolesterol
Persentase kabupaten/kota
gangguan pertumbuhan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perkembangan, status gizi 65% lanjut usia
Skrining kesehatan lansia (gula darah,
kolesterol,
mental dan kemandirian
KOORDINASI DAN INTEGRASI DALAM DETEKSI DINI
INDERA PADA ANAK SEKOLAH
Upaya Pelayanan Kesehatan
Anak Usia Sekolah dan Remaja
 Pelayanan medis
 KIE kesehatan
1. Pelayanan Dalam Gedung 

Konseling
PKHS
PKPR  Rujukan

2. Pelayanan Luar Gedung Posyandu Remaja

80% 20% UKBM mendekatkan layanan kesehatan


dilaksanakan dari dan oleh remaja
di sekolah di luar sekolah
PPAM Kespro Remaja
Usaha Kesehatan Sekolah Pembinaan kesehatan
Pelayanan kesehatan reproduksi remaja
di Panti/ Lapas
Penerapan kegiatan Trias UKS secara pada situasi bencana
kongkrit di keseharian sekolah Pelayanan kesehatan,KIE kesehatan,
Konseling ,PKHS, Rujukan Saka Bakti Husada
Sekolah/Madrasah sehat Krida Bina Keluarga Sehat memberikan
kecakapan khusus tentang pembinaan
Peningkatan peran tim pembina UKS (4 Keluarga Sehat kepada remaja/pramuka
Kementerian) penggalang dan pendega
Regulasi terkait UKS/M
UU No. 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Pasal 79 (1) : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.

PB 4 Menteri Tahun 2014 Tentang Pembinaan dan


Pengembangan (UKS/M)
Pasal 12 : Kementerian Kesehatan melakukan pembinaan dan pengembangan UKS/M

Permenkes No 25 Tahun 2014


Pasal 28 (1): Setiap anak usia sekolah dan remaja harus diberikan pelayanan kesehatan
Pasal 28 (3) : Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dilakukan paling sedikit
melalui UKS dan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja

Inpres No. 1 Tahun 2017 Tentang GERMAS


Meningkatkan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), mendorong sekolah sebagai KTR, dan
mendorong sekolah ramah anak
Permenkes No. 4 Tahun 2019 Tentang  Pelayanan Dasar Pada
SPM Bidang Kesehatan
Sekolah / Madrasah Sehat
Tujuan
• Meningkatkan kemampuan Sekolah/Madrasah Sehat
hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan sekolah adalah wujud konkrit dari
yang sehat
• Peserta didik dapat tumbuh pelaksanaan Trias UKS/M
dan berkembang secara dan Manajemen UKS/M
harmonis dan optimal
• Sumber Daya Manusia yang Perber 4 di setiap jenjang Pendidikan
berkualitas, mandiri, dan MENTERI mulai dari PAUD, SD/MI,
berakhlak mulia Tahun 2014
SMP/MTs, SMA/SMK/MA.

PROGRAM
KERJA TP UKS/M
Tim Pembina UKS
tk.Prov/Kab/Kota/Kec
Lingkungan Perubahan
Kondusif Perilaku

SEKOLAH/MADRASAH SEHAT
Targe 2020 : 25% 2021 : 35%
Pelayananan 2022 : 45% 2023 : 55% 2024 : 70%
Kesehatan t
Kemenkes
Kemendikbud Ristek  Menetapkan kebijakan yang mendukung UKS/M
 Menetapkan kebijakan teknis UKS (melalui intra & ekstra kurikuler)  Melaksanakan peningkatan kapasitas bagi tenaga kesehatan
 Menyusun pedoman pendidikan kesehatan yang dibutuhkan untuk Kegiatan Belajar
Mengajar
 Menyediakan prototype media KIE, pedoman pembinaan UKS/M bagi tenaga
 Mendorong pemda untuk mengadakan pelatihan kesehatan , memfasilitasi dinas kesehatan untuk penggandaan media KIE
bagi guru Pembina
UKS/M dan kader kesehatan  melaksanakan KIE tentang UKS/M
 Mengembangkan metodologi pendidikan & pembudayaan PHBS  Melaksanakan pelayanan kesehatan, penjaringan kesehatan, BIAS dll serta promosi
 Membantu pelaksanaan penjaringan dan pemeriksaan berkala kesehatan
 Mengendalikan faktor risiko lingkungan sekolah  melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi pengendalian
 Melaksanakan KIE UKS/M faktor resiko lingkungan di sekolah/madrasah
 Pengadaan sarana prasarana UKS/M PERATURAN BERSAMA  memfasilitasi gerakan masyarakat, sekolah, maupun kampanye
ANTARA kesehatan yang mendukung pelaksanaan UKS/M
 Mengembangkan model sekolah sehat MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, DAN
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6/X/PB/2014
NOMOR 73 TAHUN 2014
Kemenag NOMOR 41 TAHUN 2014

 Menetapkan kebijakan teknis


NOMOR 81 TAHUN 2014
Kemendagri
TENTANG
 Menyusun, menggandakan dan  Memfasilitasi penyusunan norma, standar, prosedur, dan
 Mendistribusikan pedoman pendidikan kesehatan dan
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN kriteria program UKS/M
USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH
buku-buku UKS lainnya  Mendorong pemerintah daerah untuk membuat Peraturan
Daerah tentang penyelenggaraan UKS/M
 Mendorong pemda untuk mengadakan pelatihan bagi guru UKS
 Mendorong pemerintah daerah untuk memasukkan UKS/M dalam
 Mengembangkan metodologi pendidikan & pembudayaan PHBS
perencanaan daerah di tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi
 Membantu pelaksanaan penjaringan dan pemeriksaan berkala
 Mendorong daerah untuk membentuk dan mengoptimalkan fungsi dan
 Mengendalikan faktor risiko lingkungan madrasah dan pondok pesantren peran TP UKS/M dan sekretariat TP UKS/M provinsi, sekretariat TP
 KIE tentang UKS, madrasah dan pesantren sehat UKS/M kabupaten/kota, dan sekretariat TP UKS/M kecamatan
 Pengadaan sarana prasarana UKS/M  Mendorong daerah untuk mengalokasikan pembiayaan pelaksanaan
 Mengembangkan model madrasah SEHAT UKS/M
PEMANTAUAN KESEHATAN MANDIRI ANAK USIA SEKOLAH
DAN REMAJA PADA MASA PANDEMI COVID-19
Penjaringan kesehatan merupakan
PENJARINGAN KESEHATAN rangkaian pemeriksaan kesehatan
(skrining) yang dilakukan pada
seluruh peserta didik baru yaitu:
 kelas 1 (satu) SD/MI,
 kelas 7 (tujuh) SMP/MTs, dan
 kelas 10 (sepuluh) SMA/SMK/MA

2018
Pemeriksaan Status Gizi Risiko status gizi kurang, status gizi
lebih, anemia gizi besi

Pemeriksaan Tanda tanda vital Risiko kelainan jantung, paru, dll

Pemeriksaan Kesehatan Gigi Melihat PHBS, risiko kusta, dll


dan Mulut

Pemeriksaan Kesehatan Risiko kelainan visis/refraksi, buta


Penglihatan warna,

Pemeriksaan Kesehatan Risiko serumen, infeksi, gangguan


Pendengaran tajam pendengaran
PENJARINGAN KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH
Pra Penjaringan/ pemeriksaan berkala
1 Penjelasan penjaringan kesehatan (informed consent)
2 Pembagian kuesioner riwayat kesehatan, imunisasi, gaya hidup, kesehatan mental, kesehatan intelegensia, kesehatan
reproduksi

Guru dan Kader Kesehatan Tenaga Kesehatan I Tenaga Kesehatan II Guru Penjaskes Tenaga Kesehatan III
1 Pemeriksaan tanda vital 1. 1 Pemeriksaan 1 Mencatatkan hasil
1 Pengumpulan kuesioner/buku
2 Pemeriksaan mata Pemeriksaan pemeriksaan ke dalam
rapor kesehatanku kebugaran
3 Pemeriksaan telinga kesehatan gigi
2 Menyimpulkan format rekapitulasi
2 Penilaian skoring gaya hidup, 4 Menyimpulkan hasil hasil pemeriksaan 2 Menyimpulkan hasil penjaringan kesehatan
kesehatan reproduksi, kesehatan pemeriksaan (kebersihan 3 Mencatatkan hasil pemeriksaan peserta didik
intelegensia dan kesehatan pribadi, gizi, tanda vital, pemeriksaan, 3 Mencatatkan hasil 2 Membuat surat rujukan
mental emosional mata dan Telinga) kesimpulan dan pemeriksaan, bagi hasil penjaringan
3 Pemeriksaan kebersihan diri 5 Mencatatkan hasil tindak lanjut pada kesimpulan dan tindak yang memerlukan
4 Pengukuran TB dan BB pemeriksaan, kesimpulan dan formulir rujukan
lanjut pada formulir
5 Mencatatkan hasil pemeriksaan tindak lanjut pada formulir pemeriksaan / buku 3 Membuat umpan balik ke
pemeriksaan / buku rapor rapor kesehatanku pemeriksaan
pada formulir pemeriksaan / buku sekolah tertulis berupa
rapor kesehatanku kesehatanku / buku rapor rekapitulasi hasil
kesehatanku penjaringan

Tindak lanjut hasil penjaringan kesehatan:


1 Tatalaksana rujukan peserta didik
2 Penyuluhan kesehatan
3 Pembinaan lingkungan sekolah sehat
4 Laporan ke Dinas Kesehatan
SKRINING GANGGUAN INDERA PADA PENJARINGAN KESEHATAN DAN
PEMERIKSANAAN BERKALA PADA ANAK USIA SEKOLAH DAN
REMAJA
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fungsi Indera


Penglihatan
• Bertujuan untuk mendeteksi penyakit pada mata,
gangguan penglihatan seperti kelainan refraksi/
gangguan tajam penglihatan dan buta warna pada
peserta didik serta menindaklanjuti hasil pemeriksaan
(bila terdapat kelainan lain)
• Pemeriksaan penglihatan dilakukan dengan
memeriksa mata luar, tajam penglihatan
dengan Snellen chart, buta warna dengan
buku Ishihara.
• Hasil pemeriksaan dapat dicatat pada Buku
Rapor
PENGGUNAAN BUKU RAPOR KESEHATANKU (CATATAN KESEHATAN)
HASIL PEMERIKSAAN
KESEHATAN
- Riwayat kesehatan
- Status imunisasi
- Riwayat kesehatan
keluarga
- Kebersihan diri
- Kesehatan
reproduksi
- Kesehatan mental
emosional DICATAT
- Kesehatan
intelegensia
- Pemeriksaan
penglihatan
tanda vital
- Pemeriksaan
pendengaran
status gizi Jika catatan siswa
- Pemeriksaan gigi dan
- Pemeriksaan
mulut terdapat pada kotak
- Pemeriksaan kebugaran berwarna MERAH
- Pemeriksaan
jasmani artinya siswa tersebut
HARUS DIRUJUK
PENUTUP
• Kebijakan Pelayanan Kesehatan Keluarga dilaksanakan melalui
pendekatan siklus kehidupan
• Deteksi dini gangguan Indera dilaksanakan mulai dari bayi baru lahir,
anak prasekolah, balita, usia sekolah dan remaja melalui kegiatan
SIDDTK, penjaringan anak usia sekolah dan pemeriksaan berkala.
• Deteksi dini gangguan indera dilaksanakan sejak di tingkat masyarakat,
tenaga kesehatan di FKTP hingga FKTL
• Data hasil deteksi dini gangguan indera Anak Usia Sekolah dapat
dimanfaatkan lintas program guna tindak lanjut penanganan kasus
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai