Anda di halaman 1dari 52

PELAYANAN DETEKSI DINI INDERA

PADA BAYI, BALITA DAN ANAK


SEKOLAH DAN USIA LANJUT

Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi


Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah

25 November 2021
Sistematik
a

Pencatatan dan pelaporan


I. P E N D A H U L UA N
PEMENUHAN HAK
(Konvensi Hak Anak dan UU Perlindungan
Anak)
ANAK
Prinsip Konvensi Hak Anak ANAK INDONESIA
Non Diskriminatif
Kepentingan terbaik
Sehat, Kuat, Cerdas, Terampil, Percaya
anak Diri, Kreatif, Inovatif, Komunikatif,
Berperilaku baik
Hak Anak
1. Kelangsungan hidup:
nama, kebangsaan, kesamaan
2. Tumbuh kembang:
kesehatan, makanan, bermain, Calon SDM unggul
Pendidikan, rekreasi
3. Perlindungan: terhadap
penyakit,
kekerasan, kecelakaan
4. Peran serta dalam pembangunan
Oleh keluarga  Posyandu, PAUD, BKB, Sekolah, Puskesmas, RS, dll
SITUASI KESEHATAN BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
Penyebab Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Proporsi kematian bayi menurut kelompok umur 54.90%
57
13.60% 10.10% 8.80% 6.80% 5.80%
46
Kelainan dalam Kelainan Kogenital Meningitis, Pneumonia Tidak dapat Diar
35 periode perinatal penyakit saluran diklasifikasik e
34 <7 hari pencernaan, sepsis an gejala,
32
dan lain-lain tanda,
24 Target RPJMN Target SDGs laboratorium
28 hari sd
16
<1 Tempat kematian bayi (0-11 bulan)
tahun 70.6
12 %
7-27 hari
20.2
% 6.7% 1.7% 0.8%
1995 1999 2003 2007 2012 2017 2024 2030
Rumah Ruma Perjalanan ke Faskes Lainnya
Sakit h RS/Faskes lainnya

Diperkirakan
4,8 juta Diperkirakan bayi yang

3/4
meninggal mencapai
kelahiran hidup (KH) 116.172 per tahun

AKB: 24 per 1.000 KH Namun, laporan rutin tahun


(SDKI, 2017) 2017 hanya mencatat
kematian bayi belum
dilaporkan
27.876 kematian
bayi
SDKI 2017, Data Rutin Dit Kesehatan Keluarga 2017
SITUASI KESEHATAN BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
Populasi Penduduk 0-4 Tahun 22 juta jiwa
29,5% 7,1% 2,1% 10,6%
Prevalensi Stunting Bayi Lahir Bayi Berat Lahir Pneumonia pada Diare pada Balita
Prematur Rendah Balita

36.8 35.6 37.2 33.6 30.8 27.7 Target


RPJMN
14
10,2% 42,1% 53,5% 54,6%
Balita Gizi Kurang Bayi tidak mendapat Balita mendapat vit. A Balita ditimbang >8 kali
Imunisasi Lengkap per tahun
2007 2010 2013 2016 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

Perbandingan Indeks Perkembangan Anak (36-59 bulan)


Literasi Fisik Sosial Emosional Learning Total Indeks Perkembangan

97.8 95.2 97.7 97.6 96.4 98.3 97.2 23,9%


88.3 91.1 96.5 94.2 48,9% 30,5
91.2 88.7
79.4 81.6 82.1 85.5 Pernikahan Remaja (15-
19 thn)
Ibu Hamil Anemia Ibu hamil < 150 cm

69.9 69.3
68.6 64.4
Kondisi
64.6
lain yang
berpenaruh
29.4 28.8 27.7

14,5% 49,8% 61,6%


Ibu hamil KEK penduduk cuci tangan rumah tangga melakukan
dengan baik penanganan tinja aman
Indonesia 2018 Thailand Vietnam 2014 Nepal 2014 Kazakhtan
2015
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN
(RPJMN KESEHATAN 2015-2019)
VISI PRESIDEN JOKOWI Dilanjutkan 2020 -2024

1 Pembangunan
infrastruktur
2 Pembangunan
SDM
3 Peningkatan
investasi SPM
4 Reformasi birokrasi PENDEKATA GERMAS
N
Pengunaan APBN KELUARGA
5 fokus dan tepat Sektor Kesehatan di pusat dan daerah, lintas sektor terkait,
sasaran organisasi profesi, lembaga social kemasyarakatan, media
massa, dunia usaha, mitra pembangunan dan peran serta
masyarakat
“Kita akan memberikan prioritas pembangunan kita pada pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan SDM menjadi
kunci Indonesia ke depan. Titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi,
kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah. Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia unggul ke depan.
Itu harus dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, atau kematian bayi meningkat. Tugas besar kita di
situ!” (Presiden Jokowi)
TARGET RPJMN & RENSTRA 2020 - 2024
Indikator Kesehatan Terkait Skrining Siklus Hidup
Jumlah Kab/Kota menyelenggarakan pelayanan
kesehatan balita

95%
Pelayanan kesehatan ibu hamil 514 Skrining faktor risioko bayi, balita, status
Skrining faktor risiko kehamilan, status pertumbuhan dan perkembangan
gizi ibu hamil
Jumlah Kab/Kota melaksanakan deteksi dini
gangguan Indera pada >40% populasi
Persentase Yankes Bayi Baru Lahir
514
Skrining gangguan penglihatan dan
95% Skrining kelainan bawaan, komplikasi pendengaran
Jumlah Kab/Kota melaksanakan deteksi dini
neonatal
faktor risiko PTM di > 80% Puskesmas
514 Skrining Faktor Resiko (Gula Darah, Asam Urat,
Persentase balita yang dipantau
Kolesterol
pertumbuhan dan perkembangannya
85% Skrining gangguan pertumbuhan dan Persentase kabupaten/kota menyelenggarakan
perkembangan, status gizi pelayanan kesehatan lanjut usia
65% Skrining kesehatan lansia (gula darah, kolesterol,
mental dan kemandirian
II. K E B I J A K A N P E L AYA N A N
K E S E H ATA N
K E B I J A K A N P E L A YA N A N K E S E H A TA N
BERDASARKAN S I K LU S HIDUP
Promotif, • UKS
• Penjaringan kesehatan dan • Imunisasi
Preventif, • Pemantauan Tumbuh
pemeriksaan berkala
Deteksi Dini, • Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat Kembang
Kuratif dan • Konseling • Pemenuhan nutrisi
Rehabilitatif • Vit. A
• Tatalaksana balita sakit
• Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja
• Pendidikan Keterampilan
Hidup Sehat (PKHS) • ASI Eksklusif
• Konseling • Pemberian makanan bayi
• Vit. A
PENDEKATA • Imunisasi
N SIKLUS • Pemantauan tumbuh
HIDUP kembang
• Tatalaksana bayi sakit
• Konseling Kesehatan
Reproduksi
• Edukasi kespro catin
• Pelayanan KB termasuk
perencanaan kehamilan
• Persalinan aman
• Pelayanan Kesehatan bayi
baru lahir
• ANC • Konseling menyusui
• Kualitas hidup • Pencegahan infeksi • IMD
• Mencegah • Konseling persalinan, ASI • ASI Eksklusif/pemberian susu
penyakit Eksklusif, KB PP
degenratif formula bayi yang aman
• Long Term • KB PP
care
PELAYANAN KESEHATAN BALITA
DAN PENDIDIKAN DASAR
SEBAGAI INDIKATOR SPM
KESEHATAN

PASAL 6 : SPM BIDANG KESEHATAN


PP NO 2 TAHUN 2018, PERMENKES 4/2019
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN TK KAB/KOTA
PELAYANAN KESEHATAN BALITA
Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan
balita balita balita
usia 0 – 11 bulan: usia 12 – 23 bulan: usia 24 – 59 bulan: Pelayanan balita
1. Penimbangan 1. Penimbangan 1. Penimbangan min sakit
menggunakan
min 8x/tahun min 8x/tahun 8x setahun (min standar
2. Pengukuran (min 4x dalam 6 4x dalam 6 bulan) MTBS
PB/TB min bulan) 2. Pengukuran
2x/tahun 2. Pengukuran PB/TB
PB/TB min 2 kali/tahun
min 2x/tahun
3. Pemantauan 3. Pemantauan 3. Pemantauan
perkembangan perkembangan perkembangan
min 2x/tahun min 2x/tahun min 2x/tahun

4. Pemberian kapsul 4. Pemberian kapsul 4. Pemberian kapsul


Vitamin A usia 6-11 vitamin A vitamin A
bulan 1x/tahun sebanyak sebanyak
5. Pemberian imunisasi 2x/tahun 2x/tahun
dasar lengkap 5. Pemberian imunisasi
lanjutan
PP NO 2 TAHUN 2018, PERMENKES 4/2019
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN TK KAB/KOTA
PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN DASAR

• Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib melakukan pelayanan kesehatan
sesuai standar pada anak usia pendidikan dasar di dalam dan luar satuan
pendidikan dasar di wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun
ajaran

Dilakukan pada anak usia setingkat kelas 1 sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal satu
kali dalam satu tahun ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun diluar sekolah.

• Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar sesuai standar meliputi :


1. Skrining kesehatan.
2. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan.
PP NO 2 TAHUN 2018, PERMENKES 4/2019
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN TK KAB/KOTA
PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN DASAR
1. Skrining Kesehatan 2. Tindak Lanjut Hasil Skrining Kesehatan
• Penetapan sasaran : anak setingkat usia pendidikan • Umpan Balik Hasil Skrining Kesehatan
dasar (7 sampai dengan 15 tahun) menggunakan
data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar  Puskesmas menginformasikan hasil skrining
dengan mempertimbangkan estimasi hasil survei kesehatan ke pihak sekolah
yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh  Sekolah/guru kelas menginformasikan hasil skrining
Kepala Daerah
kesehatan ke orang tua/wali
• Pelaksanaan skrining kesehatan : • Rujukan
1. Di satuan pendidikan dasar (SD/MI dan Puskesmas menginformasikan siapa saja anak yang
SMP/MTS) dan perlu dirujuk dan masalah kesehatannya/ memberikan
2. Di luar satuan pendidikan dasar seperti di surat rujukan
pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dll • Penyuluhan Kesehatan
• Jenis Pemeriksaan meliputi
 Penyuluhan kesehatan sesuai masalah kesehatan
1. Penilaian Status Gizi yang banyak ditemukan di
sekolah/madrasah/wilayah tersebut
2. Pemeriksaan Tanda Vital
 Dapat pula ditingkatkan dengan penerapan model
3. Penilaian Kesehatan Gigi dan Mulut sekolah/madrasah sehat untuk meningkatkan
4. Penilaian Kesehatan Indera (mata dan perubahan pengetahuan dan perilaku menjadi lebih
Kebijakan Upaya Kesehatan Anak

Permenkes No 66 tahun 2014 tentang


PMK No 43 tahun 2019 tentang Permenkes No. 25 tahun 2014 tentang
Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan,
Puskesmas Upaya Kesehatan Anak
dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak.

Permenkes No 4 tahun 2019 Standar Teknis Permenkes No.68 tahun 2013 Kewajiban Keputusan Menteri Kesehatan
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada SPM Memberi Layanan Kesehatan untuk Nomor 284/MENKES/SK/III/2004
Bidang Kesehatan Memberikan Informasi atas Adanya Dugaan
tentang Buku Kesehatan Ibu dan
KtA
Anak
PELAYANAN TUMBUH KEMBANG ANAK

Mengenal Mempercepat Mengetahui Menegakkan Tatalaksana


tanda skrining dan tingkat risiko diagnosis pasti
dan memperluas
gejala dini cakupan
Deteksi dini Diagnosis dini Intervensi
RUMAH , PAUD,
PUSKESMAS RUMAH SAKIT
POSYANDU,
BKB,TK,RA,TPA •Dokter
•Kader •Dokter Umum
•Bidan
•Keluarga Sp. A, Sp. RM, Sp. M, Sp. THT, Sp.
• Perawat
•Masyarakat • TENAGA KJ

PENJARINGAN KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH
Pra Penjaringan/ pemeriksaan berkala
1 Penjelasan penjaringan kesehatan (informed consent)
2 Pembagian kuesioner riwayat kesehatan, imunisasi, gaya hidup, kesehatan mental, kesehatan intelegensia, kesehatan
reproduksi

Guru dan Kader Kesehatan Tenaga Kesehatan I Tenaga Kesehatan II Guru Penjaskes Tenaga Kesehatan III
1 Pemeriksaan tanda vital 1. 1 Pemeriksaan 1 Mencatatkan hasil
1 Pengumpulan kuesioner/buku
2 Pemeriksaan mata Pemeriksaan pemeriksaan ke dalam
rapor kesehatanku kebugaran
3 Pemeriksaan telinga kesehatan gigi
2 Menyimpulkan format rekapitulasi
2 Penilaian skoring gaya hidup, 4 Menyimpulkan hasil hasil pemeriksaan 2 Menyimpulkan hasil penjaringan kesehatan
kesehatan reproduksi, pemeriksaan (kebersihan 3 Mencatatkan hasil pemeriksaan peserta didik
kesehatan intelegensia dan pribadi, gizi, tanda vital, pemeriksaan, 3 Mencatatkan hasil 2 Membuat surat rujukan
kesehatan mental emosional mata dan Telinga) kesimpulan dan pemeriksaan, bagi hasil penjaringan
3 Pemeriksaan kebersihan diri 5 Mencatatkan hasil tindak lanjut pada kesimpulan dan yang memerlukan
4 Pengukuran TB dan BB pemeriksaan, kesimpulan formulir rujukan
tindak lanjut pada
5 Mencatatkan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut pada pemeriksaan / 3 Membuat umpan balik ke
formulir pemeriksaan / buku buku rapor formulir pemeriksaan
pada formulir pemeriksaan / sekolah tertulis berupa
buku rapor kesehatanku rapor kesehatanku kesehatanku / buku rapor rekapitulasi hasil
kesehatanku penjaringan

Tindak lanjut hasil penjaringan kesehatan:


1 Tatalaksana rujukan peserta didik
2 Penyuluhan kesehatan
3 Pembinaan lingkungan sekolah sehat
4 Laporan ke Dinas Kesehatan
AKSES INFORMASI DAN PELAYANAN KESEHATAN

Klinik Rujukan Tumbuh Kembang, Klinik


Rujukan Remaja, Pelayanan Geriatri
Terpadu

Puskesmas
 SDIDTK
 PKPR
 SANTUN LANSIA

 Skrining Hipotiroid Kongenital


 Skrining Tumbuh Kembang Balita
 Penjaringan Kesehatan Anak Usia
Sekolah
 Skrining Kespro Catin
 Pemeriksaan Kesehatan Lansia
III. D E T E K S I D I N I G A N G G UA N I N D E R A
PA DA BAY I B A R U L A H I R , A N A K
P R A S E K O L A H DA N BA L I TA
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI DENGAN BUKU KIA

• Lakukan pemantauan perkembangan dengan CEKLIS ini


• Beri tanda CENTANG (YA) atau (TIDAK) sesuai dengan perkembangan anak anda
• Jika pada USIA tertentu, anak belum mampu melakukan SALAH SATU kemampuan
dari cek lis, maka segera bawa bayi ke PUSKESMAS / Fasilitas kesehatan
PELAYANAN KESEHATAN BALITA TK
DASAR
BALITA SEHAT
Dipantau tumbuh - kembang • Posyandu
BALITA SEHAT • PAUD
KELAS IBU BALITA Dipantau tumbuh - kembang • TK/RA
BALITA SEHAT
Dipantau tumbuh - kembang

PUSKESMAS
PRASKRINING TUMBUH KEMBANG/
HASIL CEKLIS PERKEMBANGAN BUKU KIA BELUM TERPENUHI KELUHAN SAKIT

PUSKESMAS PUSKESMAS

SDIDTK MTBS
Hijau Obat – Konseling – Kunjungan
Ds Stimulasi  Evaluasi  Deteksi lagi Dp Merah
Kuning ulang
Dm
Dp Dirujuk Dirujuk
PEMANTAUAN KESEHATAN MANDIRI ANAK USIA SEKOLAH
DAN REMAJA PADA MASA PANDEMI COVID-19
SEKUENSIAL PELAYANAN TUMBUH KEMBANG ANAK

Mengenal tanda Mempercepat Mengetahui Menegakkan Tatalaksana


dan gejala dini skrining dan tingkat risiko diagnosis pasti
memperluas
cakupan
Deteksi dini Diagnosis dini Intervensi

RUMAH ,
PAUD, PUSKESMAS RUMAH
POSYANDU, SAKIT
STIMULASI DETEKSI INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG
(SDIDTK)
Puskesmas Rumah Sakit
Deteksi dini:
1. Pertumbuhan ( BB,
TB/PB, LK) RUJUKAN
2. Perkembangan
(Motorik halus, kasar,
bicara bahasa,
sosialisasi dan
kemandirian, TDD, TDL
3. Perilaku emosional dan
GPPH
JADWAL SDIDTK
• Balita usia 0 bulan - 24 bulan: setiap 3 bulan sekali menangani > 80 – 100% kasus
• Balita usia 24 bulan - 72 bulan: setiap 6 bulan sekali gangguan perkembangan
• Jadwal TDL: Setiap 6 bulan pada usia 36-72 bulan
• Jadwal TDD:
 Setiap 3 bulan pada usia 0-12 bulan
 Setiap 6 bulan pada usia >12 bulan Intervensi dini: Pendidikan
tindakan koreksi agar tumbuh Kesehatan
kembangnya kembali normal menangani > 30 – 70% kasus
gangguan perkembangan
atau penyimpangannya tidak
semakin berat.
Keluarga, Posyandu,
PAUD, BKB, TK/RA menangani sebesar 30% kasus
gangguan perkembangan
DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN PADA KEGIATAN SDIDTK

PELAKSANA:
 tenaga kesehatan terlatih SDIDTK
 Guru PAUD/TK/RA terlatih SDIDTK
JADWAL:
 Setiap 3 bulan pada usia 0-12 bulan
 Setiap 6 bulan pada usia >12 bulan

Intervensi:
 Tindak lanjut sesuai pedoman yang ada
Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi
SKRINING KETULIAN PADA BAYI BARU LAHIR
Penelitian di 6 RS di Jakarta dan sekitarnya : Insiden gangguan pendengaran permanen 1-2 bayi per 1000 KH
(Bashiruddin, J. (2009). Newborn Hearing Screening in Six Hospitals in Jakarta and Surroundings. Journal of the Indonesian Medical
Association).
Insiden ketulian lebih tinggi pada bayi prematur (Mantu, M.R., Reniarti L, Effendi S.H. (2011). Risk of hearing loss in small for
gestational age neonates). Pediatrica Indonesia)

Usulan penambahan jenis skrining bayi baru lahir berdasarkan  Skrining tuli kongenital pada bayi
insidensi global dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat baru lahir dilakukan dengan alat
bila tidak dilakukan deteksi dini dan ditindaklanjuti: Otto Acoustis Emission (OAE).
 Data Direktorat P2PTM : 13
Provinsi telah mendapatkan alat
OAE (@1 buah). Penggunaan di
Sumber gambar : https://www.halodoc.com provinsi bekerjasama dgn Komda
/ PGPKT
Rencana Program : Skrining Ketulian pada Bayi
Baru Lahir akan dilakukan pada bayi dengan
risiko tinggi yaitu pada bayi prematur dan akan
dilakukan di Rumah Sakit.
Kendala skrining :
• keterbatasan alat
• Tenaga kesehatan yang perlu dilatih
• Pembiayaan tidak masuk dalam paket persalinan dan JKN
DETEKSI DINI GANGGUAN PENGLIHATAN PADA KEGIATAN SDIDTK

PELAKSANA:
 tenaga kesehatan terlatih SDIDTK
JADWAL:
 Setiap 6 bulan pada usia 36-72 bulan

3 meter

Intervensi:
Bila kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat, rujuk
ke Rumah Sakit Rujukan Tumbuh Kembang level 1 dengan
menuliskan mata yang mengalami gangguan (kanan, kiri atau
keduanya
Pemantauan perkembangan
KPSP (kuesioner pra skrining perkembangan)

Jawaban Ya = 10 Jawaban Ya = 7 Jawaban Ya = 6


‘Ds = perkembangan ‘Dm = perkembangan ‘Dp = perkembangan
Sesuai’ meragukan’ curiga penyimpangan’
Ds = 9-10 Ya Dm = 7-8 Ya Ds = ≤ 6 Ya
Pemantauan perkembangan
Tes Daya Lihat Tes Daya Dengar Deteksi gangguan spektrum autism Deteksi gangguan perilaku
dan emosional

Deteksi gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas


P E N C ATATA N D A N
P E L A P O R A N P E L AYA N A N
TUMBUH KEMBANG

Disi hasil pelayanan SDIDTK


sesuai dengan kode-kode
terlampir atau kode lain yang
sudah disepakati
P E N C ATATA N D A N P E L A P O R A N
P E L AYA N A N T U M B U H K E M B A N G

Diisi lengkap (L) atau tidak


lengkap (TL) berdasarkan
hasil pemantauan dengan Disi hasil pelayanan SDIDTK
ceklis pada Buku KIA sesuai dengan kode-kode
terlampir atau kode lain yang
sudah disepakati
29
Register Kohort
Kunjungan Bayi
22019
014 2020
2015
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOP DES JAN FEB MAR APR

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
KOMDAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3 , P, 3, Py, 3 , P y, 4 , P y, 3 ,P y , 3 ,P , 3 , P y, 3 , P y, 3 , P y, 3 , P y, 3 ,P y ,
4,8, N, 5,5/58, 6,2, 7 ,0 /6 4 , 7,5, 8,2, 8,6/71, 8,8, 9,5, 9,9/79,
3,N,
N, O,Nr, N, M N ,  N, Nr, N ,  N, M
M , , N , , N,Nr, 
E2 N r, , E4  
E1 E3 Ds
E6, Ds
Ds
Ds
IV. D E T E K S I D I N I G A N G G U A N I N D E R A
PA DA A N A K U S I A S E K O L A H DA N R E M A J A
31

5/30/2016
USAHA KESEHATAN SEKOLAH/ MADRASAH

PELAYANAN KESEHATAN
 Penjaringan Kesehatan
 Pemeriksaan Berkala
 Imunisasi (BIAS)
 P3K
 Pemberiat Tablet Tambah Darah (TTD)
 Pemberian obat cacing

PEMBINAAN LINGKUNGAN
PENDIDIKAN KESEHATAN SEKOLAH SEHAT
• Literasi kesehatan
• Pemeliharaan sanitasi sekolah
• Pembiasaan PHBS
• Pengelolaan sampah
• Pendidikan Gizi
• Perawatan Kebun sekolah
• Peningkatan Aktifitas Fisik
• Pembinaan kantin sehat
• Pendidikan Kesehatan Reproduksi
• Pemberantasan sarang nyamuk
• Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
•Penerapan Kawasan sekolah bebas
• Pembinaan Kader Kesehatan Sekolah
rokok (KTR), NAPZA (KTN), kekerasan
(KTK)
• Pencegahan kekerasan dan
pornografi
Pra Penjaringan/ pemeriksaan berkala
1 Penjelasan penjaringan kesehatan (informed consent)
2 Pembagian kuesioner riwayat kesehatan, imunisasi, gaya hidup, kesehatan mental, kesehatan intelegensia, kesehatan reproduksi

Guru dan Kader Kesehatan Tenaga Kesehatan I Tenaga Kesehatan II Guru Penjaskes Tenaga Kesehatan III
1 Pemeriksaan tanda vital 1. Pemeriksaan 1 Pemeriksaan 1 Mencatatkan hasil
1 Pengumpulan kuesioner/buku 2 Pemeriksaan mata kesehatan
kebugaran pemeriksaan ke dalam
rapor kesehatanku 3 Pemeriksaan telinga 2 Menyimpulkan
gigi format rekapitulasi
2 Penilaian skoring gaya hidup, 4 Menyimpulkan hasil hasil pemeriksaan 2 Menyimpulkan hasil penjaringan kesehatan
kesehatan reproduksi, pemeriksaan (kebersihan 3 Mencatatkan hasil pemeriksaan peserta didik
kesehatan intelegensia dan pribadi, gizi, tanda vital, mata pemeriksaan, 3 Mencatatkan hasil 2 Membuat surat rujukan
kesehatan mental emosional dan Telinga) kesimpulan dan pemeriksaan, bagi hasil penjaringan yang
5 Mencatatkan hasil tindak lanjut pada kesimpulan dan tindak memerlukan rujukan
3Pemeriksaan kebersihan diri pemeriksaan, kesimpulan dan formulir
lanjut pada formulir 3 Membuat umpan balik ke
4 Pengukuran TB dan BB tindak lanjut pada formulir pemeriksaan / buku sekolah tertulis berupa
5 Mencatatkan hasil pemeriksaan pemeriksaan / buku rapor rapor kesehatanku pemeriksaan / buku rekapitulasi hasil
pada formulir pemeriksaan / kesehatanku rapor kesehatanku penjaringan
buku rapor kesehatanku
Tindak lanjut hasil penjaringan kesehatan:
1 Tatalaksana rujukan peserta didik
2 Penyuluhan kesehatan
3 Pembinaan lingkungan sekolah sehat
4 Laporan ke Dinas Kesehatan
S K R I N I N G G A N G G U A N I N D E R A PA DA P E N J A R I N G A N K E S E H ATA N DA N
P E M E R I K S A N A A N B E R K A L A PA DA A N A K U S I A S E K O L A H DA N R E M A J A

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fungsi Indera


Penglihatan
• Bertujuan untuk mendeteksi penyakit pada mata,
gangguan penglihatan seperti kelainan refraksi/
gangguan tajam penglihatan dan buta warna pada
peserta didik serta menindaklanjuti hasil pemeriksaan
(bila terdapat kelainan lain)
• Pemeriksaan penglihatan dilakukan dengan
memeriksa mata luar, tajam penglihatan
dengan Snellen chart, buta warna dengan
buku Ishihara.
• Hasil pemeriksaan dapat dicatat pada Buku
Rapor Kesehatanku
S K R I N I N G G A N G G UA N P E N D E N G A R A N PA DA P E N J A R I N G A N K E S E H ATA N
DA N P E M E R I K S A N A A N B E R K A L A PA DA A N A K U S I A S E K O L A H DA N R E M A J A

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fungsi Indera


Pendengaran
• bertujuan untuk mendeteksi adanya ganguan
fungsi pendengaran pada peserta didik serta
menindaklanjuti hasil pemeriksaan (bila terdapat
kelainan).
• Pemeriksaan telinga dilakukan melalui
pemeriksaan telinga luar dan pemeriksaan
fungsi pendengaran menggunakan tes berbisik
dan tes penala
• Hasil pemeriksaan dapat dicatat pada Buku
Rapor
PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN DASAR

Pernyataan Standar

– Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar
pada anak usia pendidikan dasar di dalam dan luar satuan pendidikan dasar di wilayah kerja
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun ajaran

Dilakukan pada anak usia setingkat kelas 1 sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal satu kali dalam
satu tahun ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun diluar sekolah.

– Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar sesuai standar meliputi :


1. Skrining kesehatan.
2. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan.
PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN DASAR

1. Skrining Kesehatan
– Penetapan sasaran : anak setingkat usia pendidikan dasar (7 sampai dengan 15 tahun)
menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar dengan mempertimbangkan
estimasi hasil survei yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah
– Pelaksanaan skrining kesehatan :
1. Di satuan pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) dan
2. Di luar satuan pendidikan dasar seperti di pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dll
– Jenis Pemeriksaan meliputi

1. Penilaian Status Gizi


Penilaian Kes. Indera:
2. Pemeriksaan Tanda Vital • Penilaian Kes. Mata
3. Penilaian Kesehatan Gigi dan Mulut • Penilaian kes. Telinga
4. Penilaian Kesehatan Indera
PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN DASAR
39

2. Tindak Lanjut Hasil Skrining Kesehatan

– Umpan Balik Hasil Skrining Kesehatan


 Puskesmas menginformasikan hasil skrining kesehatan ke pihak sekolah
 Sekolah/guru kelas menginformasikan hasil skrining kesehatan ke orang tua/wali
– Rujukan
Puskesmas menginformasikan siapa saja anak yang perlu dirujuk dan masalah kesehatannya/
memberikan surat rujukan
– Penyuluhan Kesehatan
 Penyuluhan kesehatan sesuai masalah kesehatan yang banyak ditemukan di
sekolah/madrasah/wilayah tersebut
 Dapat pula ditingkatkan dengan penerapan model sekolah/madrasah sehat untuk meningkatkan
perubahan pengetahuan dan perilaku menjadi lebih sehat / pembinaan lingkungan sekolah sehat
P E N G G U N A A N B U K U R A P O R K E S E H ATA N K U (C ATATAN K E S E H ATA N )

HASIL PEMERIKSAAN
KESEHATAN
-Riwayat kesehatan
-Status imunisasi
-Riwayat kesehatan keluarga
-Kebersihan diri
-Kesehatan reproduksi
-Kesehatan mental emosional
-Kesehatan intelegensia
-Pemeriksaan tanda vital DICATA
-Pemeriksaan status gizi T
-Pemeriksaan penglihatan
-Pemeriksaan pendengaran
-Pemeriksaan gigi dan mulut
-Pemeriksaan kebugaran Jika catatan siswa
jasmani terdapat pada kotak
berwarna MERAH
artinya siswa tersebut
HARUS DIRUJUK
5/30/2016
P E M A N TAUA N K E S E H ATA N M A N D I R I A N A K U S I A
S E K O L A H DA N R E M A J A PA DA M A S A PA N D E M I
COVID-19
V. PENCATATAN DAN
PELAPORAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN MANUAL DAN ELEKTRONIK
REGISTER KOHORT IBU

REEGISTER DETEKSI TUMBUH


KEMBANG ANAK
PUSKESMAS : BULAN
KECAMATAN : :
TAHUN
KABUPATEN : :
PROVINSI
:
HASIL DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG TINDAK LANJUT

• Kelahiran
STATUS GIZI GANGGUAN PERKEMBANGAN
NAMA
NO NI NAMA UMU L/P ALAMAT/DESA GANGGUA GANGGUAN GANGGUAN
K KEPALA STIMUL RUJUK LAIN-
R KURUS N PENDENGARAPENGELIHATA
KELUARGA PENDEK MOTOR MOTOR BICAR SOSIALISA ASI LAIN

• Pelayanan kesehatan
/ PERILAK N N
/ IK IK A, SI,
SANGA U
STUNTIN KASAR HALUS BAHA KEMANDIR
T
G SA IAN


KURU
S
Kematian
Pemantauan Tumbuh Kembang Anak

Disi hasil pelayanan


Diisi lengkap (L) atau tidak SDIDTK sesuai
lengkap (TL) berdasarkan hasil dengan kode-kode
pemantauan dengan ceklis pada terlampir atau kode
Buku KIA lain yang sudah
disepakati
Kunjungan Bayi
2019
2014 2020
2015

JA N FEB MAR APR MEI JUN I JULI AGS SEP OKT NOP DES JA N FEB MAR APR

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3, P, 3, P y, 3 , P y, 4 , P y, 3 , P y, 3 , P, 3 , P y, 3 , P y, 3 , P y, 3 , P y, 3 , P y,

3,N, 4,8, N, 5,5/58, 6,2, 7,0/64, 7,5, 8,2, 8,6/71, 8,8, 9,5, 9,9/79,
∗, N, Nr,∗, N,∗, O,Nr, N, M N, ∗ N,Nr, N, ∗ N, M N, N r, ∗
M ∗ ,
E2 E3 E4 ∗ ∗
E 1
E6,

D s

Ds
Ds D s Cakupan Februari:
Cakupan Januari: Jumlah anak yang berulang
Jumlah anak yang berusia 12, 24, tahun bulan 12, 24, 36, 48,
36, 48, dan 60 bulan pada bulan dan 60 pada bulan Februari,
Januari, yang telah lengkap yang telah lengkap mendapatkan:
mendapatkan: • Penimbangan ≧ 8 kali
• Penimbangan ≧8 kali • Pengukuran PB/TB ≧ 2 kali
• Pengukuran PB/TB ≧ 2 kali • Pemantauan perkembangan
• Pemantauan perkembangan ≧ ≧ 2 kali
2 kali
PENGGUNAAN BUKU RAPOR KESEHATANKU (CATATAN KESEHATAN)
HASIL PEMERIKSAAN
KESEHATAN
- Riwayat kesehatan
- Status imunisasi
- Riwayat kesehatan
keluarga
- Kebersihan diri
- Kesehatan
reproduksi
- Kesehatan mental
emosional DICATAT
- Kesehatan
intelegensia
- Pemeriksaan
penglihatan
tanda vital
- Pemeriksaan
pendengaran
status gizi Jika catatan siswa
- Pemeriksaan gigi dan
- Pemeriksaan
mulut terdapat pada kotak
- Pemeriksaan kebugaran berwarna MERAH
- Pemeriksaan
jasmani artinya siswa tersebut
HARUS DIRUJUK
PENCATATAN DAN PELAPORAN EKOHORT
V. P E N U T U P

• Kebijakan Pelayanan Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan


siklus kehidupan

• Deteksi dini kelainan bawaan dilaksanakan mulai dari bayi baru


lahir, anak prasekolah, balita, usia sekolah dan remaja melalui
kegiatan Skrining Hiportiroid kongenital (SHK), SDIDTK,
penjaringan anak usia sekolah dan pemeriksaan berkala ->
Pelayanan deteksi dini indera
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai