Anda di halaman 1dari 17

“PENINGKATAN PERAN KELUARGA

DALAM DETEKSI DINI BALITA SAKIT


DI TINGKAT KELUARGA”

dr. Nida Rohmawati, MPH


Ketua Tim Kerja Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah
Direktorat Gizi dan KIA, Kemenkes
ANALISIS SITUASI KESEHATAN BALITA(1)
SASARAN BAYI 4.444.962 SASARAN BALITA 21.891.959

ANGKA KEMATIAN BAYI PREVALENSI BALITA PREVALENSI BALITA


• BASELINE 24/1.000 KELAHIRAN HIDUP STUNTING GIZI KURANG
• TARGET 16/1.000 KELAHIRAN HIDUP
• BASELINE 24.4% • BASELINE 7.1%
• TARGET 14% • TARGET 7%

Jika dibandingkan dengan negara lain di ASEAN, AKB


dan
ANGKA prevalensi
KEMATIAN BAYI (AKB) di ASEANstunting
2017 Indonesia masih cukup tinggi

ASEAN Food and


Nutrition Report 2021

33 32
29 28 27
22 20 20
13
4

Angka Kematian Bayi di Negara ASEAN Tahun 2017


Sumber : ASEAN Statistical Yearbook 2020, ASEAN Secretariat, December 2020
ANALISIS SITUASI KESEHATAN BALITA(2)

29,5% 6,6% 36.8% 71.58% 52.5% 69,83%


Bayi Lahir Bayi Balita ASI Baduta Balita dipan
Prematur Berat anemia Eksklusif makan tau tumbuh
Lahir beragam
Rendah
kembang

42,1% 53,5% 36,9% 63,7% 66.3% 81.9%


Bayi tidak Balita Balita Balita Sumber Sanitasi
mendapat mendapa ditimban diukur Air Layak
Imunisasi t vit. A g sesuai tinggi Minum
Lengkap standar Layak
badan
sesuai
standar
SITUASI KESEHATAN BALITA
50% kematian bayi terjadi pada 2
8 hari pertama kehidupan
Angka Kematian Bayi per 1000
Kelahiran Hidup
57
46 Target RPJMN Target SDGs Target RPJMN
35 34 32
24
16
12

199519992003200720122017 2024 2030

Kematian 0 hari: 34% Penyebab Kematian Bayi


84% prematur
13% asfiksia
3% lain-lain

Kematian 1-6 hari: 45%


49% prematur
7-27 hari,
11.4%
26% pneumonia
25% asfiksia

Kematian 7-27 hari: 21%


66% prematur
25% asfiksia
10% pneumonia
SDKI 2017, SRS 2018
MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK BERKONTRIBUSI PADA TER
JADINYA STUNTING 24,4% atau 1 dari 4 anak Indonesia
mengalami stunting2

7,1 % atau hampir 1 dari 10 anak In


Sebelum Hami Bayi-Balita
donesia mengalami wasting3
Ibu Hamil-Bersalin
l
Lahir Prematur Bayi Berat Lahi
35,4% atau 1 dari 3 orang dewasa di
Anemia Anemia r Rendah Indonesia mengalami overweight/ ob
29,5% 6,6%
48,9% esitas4
32% Ibu Hamil Panjang Badan Lah Sumber: 1,4 Riskesdas, 2018 dan 2,3 SSGI 2021
Remaja 15-24 tahu ir < 48 cm
n
KEK 19,4%
17,3% Balita Diare Balita Pneumon
ia Populasi Balita Stunting
Ibu hamil 9,8% Balita
1,7% 5.341.638
24% Balita Gizi Kurang
21.891.959
Wanita Usia Subur 28% (Gizi Kurang dan Gizi Buruk)
Bayi
Ibu hamil dengan 2.222.481 Balita Wasting
risiko komplikasi 7,1% Baduta 1.554.329
Asi Eksklusif Konsumsi makanan 6.556.958
beragam baduta
71,58%
52,5% 5

Sumber: Riskesdas 2007, 2013, 2018, SSGBI 2019, SSGI 2021


LATAR BELAKANG (2)

TEMPAT KEMATIAN NEONATUS TEMPAT KEMATIAN BAYI

69,9 70,6

15,2 20,2
9,4 3,1 6,7
2,5 1,7 0,8
Ru mah Sakit Faskes lainnya Di rumah Perjakanan ke Lainnya Ru mah Sakit FKTP Di rumah Perjakanan ke Lainnya
RS/ Faskes RS

TEMPAT KEMATIAN BALITA

62,8

24,4
7 4,4 1,5
Ru mah Sakit Faskes lainnya Di rumah Perjakanan ke Lainnya
RS/Faskes

Sumber: Sampling Registration System 2018


LATAR BELAKANG (3)
Distribusi modifiable factors perinatal tahun 2021
% Modifiable factors
Modifiable factors Absolut Per seluruh dela Per tiap delay

Kendala mencari pertolongan 112 15


y
47
28 %
Delay 1
(32,4%)

Kendala menolak pengobatan 59 8 25


terlambat memut
Kendala sosial budaya 40 5 17 uskan di tingkat
Kendala biaya 27 4 11 keluarga dalam
Kendala mengakses ruang perawatan ter mencari pertolon
(18,4%)
Delay 2

masuk NICU 77 10 57 gan


Kendala mengakses transportasi termas
uk geografis 58 8 43
Kendala logistik di RS (obat-obatan,
BHP. dll), alkes dan sarpras yang
berfungsi dengan baik 115 16 32
Kendala kompetensi dan keterampilan
terlatih dari tenaga medis dan nakes
(49,2%)
Delay 3

114 16 31
Kendala kesesuaian dengan standar
(SOP/PPK/ lainnya)
71 10 20
Kendala mendapat tatalaksana tepat
waktu (termasuk ketiadaan tenaga medis
Sumber: Analisis Audit sesuai
di tempat Maternal dan Perinatal
jadwal jaga) Surveilans dan Response
62 20218 17
TRANSFORMASI SISTEM KESEHATAN
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome RPJM Meningkatkankesehatan ibu, Memperkuat sistem keseh


Mempercepatperbaikan gizi Memperbaiki pengendalia Gerakan Masyarakat Hid
N bidang keseh anak, keluarga berencana da atan & pengendalian obat
masyarakat n penyakit up Sehat (GERMAS)
atan n kesehatan reproduksi dan makanan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan ruj 3 Transformasi sistem ketahanan kese
ukan hatan

a b c d
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan ka Meningkatkan akses Meningkatkan ketaa Memperkuat keta b
penduduk primer sekunder pasitas dan kapa dan mutu layanan s hanansektor farma hanan tanggap dar
6 kategori bilitas layanan pri ekunder & tersier si & alat kesehatan urat
utama 7 kampanye utama: im Penambahan imunisa Skrining 14 penyakit pe
mer Pembangunan RS di Kaw
unisasi, gizi seimbang, si rutin menjadi 14 an nyebab kematian tertin Produksi dalam negeri 1 Jejaring nasional surveil
olah raga, anti rokok, s tigen dan perluasan c ggi di tiap sasaran usia, Pembangunan Puskes asan Timur, jejaring peng 4 vaksin rutin, top 10 ob ans berbasis lab, tenaga
anitasi & kebersihan li akupan di seluruh Ind skrining stunting, & peni mas di 171 kec., penye ampuan 6 layanan unggu at, top 10 alkes by volu cadangan tanggap daru
ngkungan, skrining pen onesia. ngkatan ANC untuk kes diaan 40 obat esensial, lan, kemitraan dengan w me & by value. rat, table top exercise k
yakit, kepatuhan pengo ehatan ibu & bayi. pemenuhan SDM kese orld’s top healthcare cen esiapsiagaan krisis.
batan hatan primer ters.

Transformasi SDM Kese


4 Transformasi sistem pembia 5 6 Transformasi teknologi
yaan kesehatan hatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 Penambahan kuota mahasiswa, beasis Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi, d
tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjuta an bioteknologi di sektor kesehatan.
wa dalam & luar negeri, kemudahan pe
n; alokasi yang adil; dan pemanfaatan yan nyetaraan nakes lulusan luar negeri.
g efektif dan efisien.

8
PERKEMBANGAN BUKU KIA
DI INDONESIA

1993

2020
UTILIZATION!OF!MCH!HANDBOOKS!FOR!MATERNAL!
2009 2015
AND!CHILD!HEALTH!SERVICES!IN!INDONESIA! Revisi Ketiga
Revisi Kedua ▪ 2 cover (Ibu dan An
1997 - 2 2004 - 20 Revisi pertama
▪ ak)
003 06
!ANUNG!SUGIHANTONO! Anak sampai u
sia 6 tahun ▪ Update informasi A
MAYANGSARI! ▪ Komitmen orga ▪ Penambahan NC
nisasi profesi d Growth Chart
SUPARMI! an RS WHO yang ba
▪ Update pemantaua
UTILIZATION!OF!MCH!HANDBOOKS!FOR!MATERNAL!
1994 Inisiasi provinsi • Versi Nasional ▪ Penambahan p

ru
Additional Tam
n tumbuh Kembang
Anak
mencetak Buku • Kepmenkes No encatatan ANC
AND!CHILD!HEALTH!SERVICES!IN!INDONESIA!
KIA MINISTRY!OF!HEALTH!REPUBLIK!OF!INDONESIA!
284 Tahun 200 ▪ Lebih warna-wa
abhan informa
si disabilitas d
4 rni an Child Abise
ANUNG!for!MCH!Conference!JICA! 1!
!ANUNG!SUGIHANTONO!
Pilot Buku KIA di S
MAYANGSARI!
alatiga
SUPARMI!
Pencatatan pelaya
nan KIA terpisah-pi
sah MINISTRY!OF!HEALTH!REPUBLIK!OF!INDONESIA! Digitalisasi Buku KIA
ANUNG!for!MCH!Conference!JICA! 1!

Citizen Health App PEDU


LI LINDUNGI
Versi M-KIA

10
DETEKSI DINI BALITA SAKIT DI TINGKAT KELUARGA MENGGUNAKAN M-KIA
DETEKSI DINI BALITA SAKIT DI TINGKAT KELUARGA MENGGUNAKAN M-KIA

KADER/GURU FKTP FKRTL


KELUARGA
PAUD MTBS Tatalaksana
a. Pemantauan harian (0-1 bulan)
b. Pemantuan mingguan (1 bulan- 5 Rujukan
tahun) Pendampingan

E-Kohort SISRUTE TEMENIN


Buku KIA M-KIA M-KIA

Jangka pendek

Jangka menengah
SEHATPEDIA TETANG ANAK
Jangka panjang

PEDULI LINDUNGI 21
BUKU KIA CETAKAN 2022
PEMANTAUAN BALITA OLEH KELUARGA

PEMANTAUAN HARIAN UN
TUK 0-1 BULAN

PEMANTAUAN MINGGUAN U
NTUK 1-59BULAN

12
PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LiLA)
UJI COBA PEMANTAUAN BALITA MENGGUNAKAN M-KIA

KAB. ACEH JAYA KAB. BOGOR

KOTA MAKASSAR

KOTA DEPOK
TERIMA KASIH

Selamatkan Buah Hati Kita

Anda mungkin juga menyukai