Anda di halaman 1dari 55

PERENCANAAN PROGRAM DALAM

PERUBAHAN PERILAKU
Perencanaan
Hani Handoko, 1997:
• Ada pada semua jenis kegiatan
• Pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan
selanjutnya yang berkaitan dengan:
– Apa yang harus dilakukan
– Bagaimana melakukan
– Kapan melakukannya
– Siapa yang melakukan
Perencanaan

Kemampuan untuk memilih satu


kemungkinan dari berbagai
kemungkinan yang tersedia dan
yang dipandang paling tepat
untuk mencapai tujuan
Urgensi Perencanaan
Hani Handoko, 1997:
1. Protective Benefits: mengurangi kemungkinan
kesalahan dalam pembuatan keputusan
2. Positive benefits: meningkatkan sukses pencapaian
tujuan organisasi
Manfaat Perencanaan
• Sebagai pedoman pada tahap pelaksanaan dan
evaluasi
• Memudahkan dalam melaksanakan koordinasi
• Penempatan tanggung jawab secara lebih tepat
Konsep lama perencanaan
Bersifat naluriah
Dilakukan secara spontan
Peramalan subyektif berdasarkan
pengalaman masa lalu
Konsep baru perencanaan
• Merupakan proses mobilisasi data
• Merupakan proses organisir sumber daya yang
ada
• Disengaja
• Sistematik
• obyektif
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
perencanaan

• Perilaku individu dan organisasi


• Motivasi individu dan organisasi
• Kecakapan individu dan organisasi
• Perencanan yang baik mampu menyesuaikan
diri dengan perubahan
SIKLUS PEMECAHAN MASALAH
Problem Solving Cycle (PSC)
Tahap-tahap dalam PSC

Analisis
Situasi Identifikasi
Evaluasi Masalah

Pengawasan & Prioritas


Pengendalian Masalah
Problem
Solving
Tujuan
Pemantauan Cycle

Alternatif
Pelaksanaan &
Pemecahan
Penggerakkan
Rencana Masalah
Operasional
Problem Solving Cycle
• Pendekatan integral dan komprehensif dalam
penyusunan rencana dan program
• Membantu memberikan pemahaman situasi
dan masalah yang dihadapi
• Terdiri atas berbagai teknik dan metode kerja
• Road-map pengembangan program
DETERMINANTS OF HEALTH
(HL. Blum, 1981)

Heredity

Environment Health Medical


Status Service

Life Style
DETERMINANTS OF HEALTH
M. Roemer, 1993
PHYSISCAL SOCIAL
ENVIRONMENT: ENVIRONMENT:
Geography, Climate, Education, Occupation,
Housing, Food, Income, Relationships,
Water, etc. CHARACTERISTIC Urbanization, etc.
OF INDIVIDU:
Age, Sex, immunity,
Genetic, Background,
Habit, etc.

HEALTH
STATUS:
Physical, Mental,
and Social
Well being

HEALTH SERVICES:
Promotion, Prevention, Protection,
Treatment, Rehabilitation, etc.
Pendekatan Sistem

LINGKUNGAN

PROSES OUTPUT OUTCOME


INPUT: Pelaksanaan Cakupan Derajat
Sumber Yankes dan Program Kesehatan
daya dan Penunjang
Masyarakat
Supply – Demand Dynamic

Supply Demand
Side Side

Program dan Pelayanan Masyarakat dan Lingkungan


Kesehatan serta Penunjang
(non kesehatan)
Ringkasan:
Analisis Situasi
Rencana Pemb.
Kependudukan
Daerah

Kebijakan kes.
nasional

Renstra Kes.
Daerah

Surveilans Pemahaman thd


Identifikasi
Susenas
Data daerah
Situasi & Trend
Kesehatan Masalah
Suatu Daerah
Laporan RSUD
Kesehatan
Lap Puskesmas

Lap Swasta
Penelitian
Sektor lain
PETA MASALAH KESEHATAN

• Distribusi masalah menurut wilayah


• Distribusi masalah menurut siklus hidup
• Distribusi masalah menurut penyebab
SIKLUS KEHIDUPAN

Tahapan Utama Siklus Kehidupan


Perinatal period

Pregnancy Neonatal period

Birth
7days
Early
Infancy
neonatal
period 28 days
Death
Aging
1 year

Adulthood
"Pre-school
Reproductive 20 years 5 years years
period
10 years
Childhood

Adolescence
"School-age"

Source: Child and Adolescent Health and Development Department (CAH), WHO
Latar Belakang

UUD 45 Pasal 28 H ayat (1)


UU No. 23 Tahun 1992

Kes. Sbg Hak Azasi Manusia

Pembangunan Kesehatan
sbg
Investasi SDM
Status
Kesehatan

PERMASALAHAN TANTANGAN

Kebijakan
Pembangunan Kesehatan

Program & kegiatan


Permasalahan
1. Disparitas status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, antar kawasan,
dan antar perkotaan-perdesaan
2. Beban ganda penyakit. Pola penyakit yang diderita oleh masyarakat
sebagian besar adalah penyakit infeksi menular namun pada waktu yang
bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular
3. Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah. Faktor utama penyebab
tingginya angka kematian bayi di Indonesia sebenarnya dapat dicegah
dengan intervensi yang dapat terjangkau dan sederhana seperti: proporsi
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
4. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan
sehat. Misalnya kebiasaan merokok, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif
dan gizi lebih pada balita.
Lanjutan Permasalahan……

5. Rendahnya Kondisi Kesehatan Lingkungan


6. Rendahnya kuatitas,pemerataan dan keterjngkauan
pelayanan kesehatan
7. Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak
merata.
8. Rendahnya status kesehatan penduduk miskin ASI)
eksklusif dan gizi lebih pada balita.
TANTANGAN

Internal Ekternal

Era Globalisasi,
Krisis Multi dimensi
Politik, Ekonomi, Sosial
Komoitmen Internasional
Budaya, Keamanan, (MDGs, Sustainable Dev. Principles,
Desentralisasi, World Fit for Children)

Daerah Bencana,
Geografi kepulauani, Perkembangan IPTEK
SASARAN

Derajat Kesehatan Masyarakat

Akses Masyarakat
terutama GAKIN

INDIKATOR
Indikator Kesehatan

Meningkatnya :

• proporsi keluarga yg berperilaku hidup bersih dan sehat;


• proporsi keluarga yg memiliki akses terhadap sanitasi dan air bersih;
• cakupan persalinan yg ditolong oleh nakes terlatih;
• cakupan pelayanan antenatal, postnatal dan neonatal;
• tk. kunjungan (visit rate) penduduk miskin ke Puskesmas;
• tk. kunjungan (visit rate) penduduk miskin ke RS;
• cakupan imunisasi
• angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria, demam berdarah
dengue (DBD), tuberkulosis paru, diare, dan HIV/AIDS;
• Menurunnya prevalensi kurang gizi pada balita;
…….lanjutan Indikator

* Meningkatnya pemerataan dan mutu tenaga kesehatan;


• Meningkatnya ketersediaan obat esensial nasional;
• Meningkatnya cakupan pemeriksaan sarana produksi dan disitribusi
produk terapetik/obat, obat tradisional, kosmetik, perbekalan kesehatan
rumah tangga, produk komplemen dan produk pangan;
• Meningkatnya penelitian dan pengembangan tanaman obat asli
Indonesia;
• Meningkatnya jumlah peraturan dan perundang-undangan di bidang
pembangunan kesehatan yang ditetapkan; dan
• Meningkatnya jumlah penelitian dan pengembangan di bidang
pembangunan kesehatan.
Perencanaan & Evaluasi Program
1. Menetapkan tujuan program dan populasi
sasaran.
2. Menetapkan intervensi yang terbukti
berdayaguna (efficacious).
3. Mengelola program (POAC).
4. Mengevaluasi hasilguna (effectieness) dan
tepatguna (efficiency) program.
Visi ke Depan
Lingkungan Perilaku Populasi Serangan Kapasitas Kualitas
Fisik & meningkat- ResTi kecil jantung/ fungsional hidup baik
Sosial kan stroke & tinggi/Resi- sampai mati
mendukung kesehatan Kematian ko kambuh
kesehatan jarang rendah
Intervensi
Kebijakan Perubahan Pengenda- Perawatan Rehab & Perawatan
& Perilaku lian FR Darurat & Perawatan Akhir Hidup
Perubahan Akut Jangka
Lingkungan Panjang

Realitas Sekarang
Lingkungan Perilaku Populasi Serangan Cacat/Resi- Komplikasi
Fisik & merugikan ResTi jantung/ ko kambuh fatal/
Sosial tidak kesehatan besar stroke & tinggi Dekompen-
mendukung Kematian sasi
kesehatan mendadak
Contoh 1
• Kebijakan & pengadaan penyelenggaraan
Kafetaria Sekolah (sarapan & makan siang)
untuk meningkatkan konsumsi Buah & Sayur
(BS) anak usia sekolah.
Interv ResTi
ensi Perilak
(TD,
(Lingkung u Choles-
an Gizi) (Konsum terol,
si BS)
DM)
Contoh 2
• Kebijakan dan penggunaan pedometer untuk
meningkatkan Aktivitas Fisik (AF) orang
dewasa di tempatkerja.
Interv ResTi
ensi Perilak
(TD,
(Lingkung u Choles-
an Kerja) (Aktivitas terol,
Fisik)
DM)
Populasi Sasaran
Lingkungan Perilaku Populasi Serangan Cacat/Resi- Komplikasi
Fisik & merugikan ResTi jantung/ ko kambuh fatal/
Sosial tidak kesehatan besar stroke & tinggi Dekompen-
mendukung Kematian sasi
kesehatan mendadak
%? %? %? %? %? %?
Komposisi*? Komposisi? Komposisi? Komposisi? Komposisi? Komposisi?
Intervensi
Kebijakan & Perubahan Pengenda- Perawatan Rehab & Perawatan
Perubahan Perilaku lian FR Darurat & Perawatan Akhir Hidup
Lingkungan Akut Jangka
Panjang
Interv Apa? Interv Apa? Interv Apa? Interv Apa? Interv Apa? Interv Apa?
Ditujukan Ditujukan Ditujukan Ditujukan Ditujukan Ditujukan
kpd siapa#? kpd siapa? kpd siapa? kpd siapa? kpd siapa? kpd siapa?
Keluaran? Keluaran? Keluaran? Keluaran? Keluaran? Keluaran?

*Komposisi: Gender, Status Sosek, Geografi; # Perorangan, Kelompok, Institusi


Sasaran Intervensi
• Populasi Sakit (Sektor Kesehatan): stroke,
infark miokard, gagal jantung kongestif.
• Populasi Resiko Tinggi (Lintas Sektor):
merokok, tekanan darah tinggi, kholesterol
tinggi, DM.
• Populasi Perilaku Merugikan (Lintas Sektor):
merokok, kegiatan fisik kurang, pola makan
hipertensi, ketahanan mental rendah.
• Lingkungan fisik & sosial (Lintas Sektor): tidak/
kurang mendukung perilaku hidup sehat.
Intervensi Informasi
• Dayaguna • Hasil telaah
(efficasious) sistematik
(Systematic Review)

• Hasilguna &
Tepatguna (effective • Surveilans & survei
& efficient)
PERUBAHAN PERILAKU
PENGERTIAN

Konsep Berubah merupakan kegiatan atau


proses yang membuat sesuatu atau
seseorang berbeda dengan keadaan
sebelumnya (Atkinson,1987)
Konsep Berubah merupakan proses yang
menyebabkan perubahan pola perilaku
individu atau institusi (Brooten,1978)
Teori – teori
perubahan

1. Teori Kurt Lewin ( 1951)


Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat
dibedakan menjadi 3 tahapan, yang meliputi:
Pencairan ( unfreezing )
Motivasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan
semula dan berubahnya keseimbangan yang ada,
merasa perlu untuk berubah dan berupaya untuk
berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah
atau melakukan perubahan.
Lanjutan…

Bergerak ( moving )
Bergerak menuju keadaan yang baru atau tingkat / tahap perkembangan
baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk
berubah, memahami masalah yang dihadapi dan mengetahui langkah –
langkah penyelesaian yang harus dilakukan, melakukan langkah nyata
untuk berubah dalam mencapai tingkat tahap baru.

Pembekuan ( refreezing )
Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan. Tingkat
baru yang dicapai harus dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau
bergerak kembali pada tingkat atau tahap perkembangan semula. Oleh
karena itu perlu selalu ada upaya untuk mendapatkan umpan balik, kritik
yang konstruktif dalam upaya pembinaan ( reinformencement ) yang terus
– menerus dan berkelanjutan.
Lanjutan…

2. Teori Roger ( 1962 )


Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu : kesadaran,
keinginan, evaluasi, mencoba dan penerimaan.
Roger percaya bahwa proses penerimaan terhadap perubahan lebih
komplek dari pada 3 tahap yang di jabarkan lewin. Terutama dalam
setiap individu yang terlibat dalam proses perubahan dapat menerima
atau menolaknya. Meskipun perubahan dapat diterima, mungkin saja
suatu saat dapat ditolak setelah perubahan tersebut dirasakan sebagai
hal yang menghambat keberadaannya.
Roger mengatakan bahwa perubahan yang efektif tergantung dari
individu yang terlibat tertarik dan berupaya untuk selalu
berkembang / maju serta mempunyai suatu komitmen untuk bekerja
dan melaksanakannya.
Lanjutan…

3. Teori Lippit
Lippit mendefenisikan perubahan adalah sesuatu
yang direncanakan atau tidak direncanakan
dalam individu, situasi atau proses dan dalam
perencanaan perubahan yang diharapkan,disusun
oleh individu,kelompok,organisasi atau system
social yang mempengaruhi secara langsung
tentang individu ,organisasi lain atau situasi lain.
Lanjutan…

Kunci untuk menghadapi perubahan menurut Lippit


adalah mengidentifikasi 7 tahap dalam proses
perubahan:
1 ) menentukan masalah
2 ) mengkaji motivasi dan kapasistas perubahan
3 ) mengkaji change agen dan sarana yang tersedia
4 ) menyeleksi tujuan perubahan
5 ) memilih peran yang sesuai dilaksanakan oleh agen
pembaharu
6 ) mempertahankan perubahan yang telah dimulai, dan
7 ) mengakhiri
Lanjutan…
4. Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin
dengan menekankan perencanaan yang akan
mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai
perubahan menurut Havelock.
1. Membangun suatu hubungan
2. Mendiagnosis masalah
3. Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4. Memilih jalan keluar
5. Meningkatkan penerimaan
6. Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
Lanjutan…
5. Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara
konstan dipantau untuk mengembangkan hubungan yang
bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah. Berikut
adalah langkah dasar dari model Spradley
1. Mengenali gejala
2. Mendiagnosis masalah
3. Menganalisa jalan keluar
4. Memilih perubahan
5. Merencanakan perubahan
6. Melaksanakan perubahan
7. Mengevaluasi perubahan
8. Menstabilkan perubahan
Proses perubahan

Proses perubahan dapat dijabarkan dengan beberapa cara yaitu


perubahan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan.
Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang
terjadi tanpa suatu persiapan, sebaliknya perubahan yang
direncanakan adalah perubahan yang direncanakan dan
difikirkan sebelumnya, terjadinya dalam waktu yang lama, dan
termasuk adanya suatu tujuan yang jelas.
Strategi Membuat Perubahan

Perubahan dalam organisasi dalam 3


tingkatan yang berbeda, yaitu : individu
yang bekerja di organisasi tersebut,
perubahan struktur dan system ,dan
perubahan hubungan interpersonal
Strategi membuat perubahan dapat dikelompokan
menjadi beberapa hal :

Memiliki visi yang jelas


Menciptakan iklim atau budaya organisasi yang kondusif
System komunikasi yang jelas , singkat dan berkesinambungan
Keterlibatan orang yang tepat
Ada beberapa strategi untuk memecahkan
masalah-masalah dalam perubahan ,
strategi tersebut antara lain yaitu :
A. Strategi Persahabatan
B. Strategi Politis
C. Strategi Ekonomis
D. Strategi Akademis
E. Strategi Teknis
F. Strategi Militer
G. Strategi Konfrontasi
Tahap Pengelolaan Perubahan
Bolton et at (1992) menjelaskan sepuluh tahap pengelolaan perubahan
organisasi sebagaimana yang tercantum di bawah ini;
1. Mendefenisikan tujuan perubahan.
2. Melakukan pengkajian kepada orang yang layak, menguji dokumen dan
menulis bahan-bahan yang sudah dikembangkan dan secara konsisten
menatap kedepan sesuai dengan visi yang telah ditetapkan.
3. Meyakinkan tentang kesesuaian tujuan perubahan dengan rencana strategi
organisasi
4. Menentukan siapa yang akan memimpin perubahan.
5. Memfasilitasi komitmen semua pihak yang terlibat (stakeholders)
6. Mengidentifikasi instrument tujuan yang spesifik yang dapat dipergunakan
sebagai tolok ukur pencapaian perubahan.
7. Membangun suatu tim kerja yang solid
8. `Melibatkan semua tim kesehatan yang terlibat dalam
praktik keperawatan professional kepada pasien, dan
tim tersebut harus mendukung dan terlibat dalam
perubahan yang diharapkan oleh organisasi

9. Belajar dari kesalahan masa lalu untuk menghindari


kesalahan yang sama.

10.Ajarkan kepada kelompok kerja tentang proses interaksi


perencanaan yang baik, kembangkan sesuatu yang
komperehensip dan komunikasikan secara terus
menerus.

.
Pedoman Untuk Melaksanakan Perubahan
 

1. Keterlibatan
2. Motivasi
3. Perencanaan
4. Legitimasi
5. Pendidikan
6. Manajemen
7. Harapan
8. Asuh
9. Percaya
Change Agent
• Menjadi agen pembaharu akan menjadikan hal
yang sangat menarik dan menyenangkan
sebagai bagian dari peran professional. Keadaan
tersebut akan terjadi , jika kita merespon setiap
suatu perubahan disekeliling kita ( Vestal, 1999 ).
• Pertama yang harus dilakukan adalah
mengontrol perilaku kita dan cara bagaimana
kita mengelola perubahan. Kita dapat memilih
sebagai pioneer, penjelajah, dan seorang yang
berfikiran positif serta pelaku dengan motivasi
yang tinggi. Kita dapat memulai dengan
mengurangi / menghilangkan hambatan –
hambatan dan memulai setahap demi setahap.
Lanjutan…
Untuk menjadi seorang agen pembaharu yang
efektif, kita perlu menjadi bagian dari
perubahan.tidak menjadi orang yang resisten
terhadap perubahan , berpartisipasi aktif dalam
perubahan yang sedang berlangsung akan
menjadikan peran kita menjadi lebih bermakna di
kemudian hari.

Menseleksi setiap suatu fenomena dan memilih hal


– hal yang akan dirubah. Perubahan bukan hanya hal
– hal yang mudah, tetapi hal – hal yang memerlukan
suatu tantangan. Sebagaimana orang bijak
mengatakan “ siapa saja bisa berhasil menyeberangi
di laut yang tenang, tetapi keberhasilan
menyeberangi ombak akan mendapatkan
penghargaan yang sesungguhnya
Lanjutan…
 Hadapilah setiap perubahan dengan senang
dan penuh humor.jika kita mengalami
stress karena terlalu serius dalam
perubahan tersebut, maka kita akan
mengalami gangguan kesehatan. Keadaaan
tersebut berdampak jelek terhadap diri kita
sendiri dan institusi tempat kita bekerja.

 Selalu berfikiran ke depan dari pada hanya


merenungi hal – hal yang sudah terjadi
pada masa lalu. Berfikirlah suatu cara
terbaru dan kesempatan untuk
terlaksananya suatu perubahan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai