Anda di halaman 1dari 82

Budihardja

Singgih

• 2011-2013: WHO-SEARO INTERNA


• 2014 – sek: AIPHSS SIONAL
•1998-2009: MENGAJAR PROGRAM PASCA
SARJANA DI UGM, UNDIP, UNIKA
•1999-2009: -KONSULTAN PERENCANAAN STRATEGIS,
-KONSULTAN DESENTRALISASI,
-KONSULTAN BITTW
•2006 : KA BIRO PERENCANAAN DEPKES
•2007-2011: DIRJEN BINKESMAS DEPKES
NAS

•1995-1997 : KA. BID. PKPP


•1998-2001
•2001-2003
•2003-2006
:
:
:
KA. BID. BINA PROGRAM
KASUBDIN PERENCANAAN
KADINKES PROVINSI
PROP

1989–1994: KEPALA DINAS KES. KAB.


KABUPATEN

1981–1989: KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN


Upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong
dirinya sendiri, serta mampu berperan serta
secara aktif dalam pengembangan UKBM,
sesuai sosial budaya setempat dan di dukung
oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan
• MENGAPA PROMOSI KESEHATAN BEGITU
PENTING…?
• BAGAIMANA MELAKUKANNYA…?
Iceberg of Health Problems

Kematian
Apa yg terlihat
Kesakitan yg
terlaporkan

Kesakitan yg tidak
terlaporkan

Penyakit yg
tersembunyi

Yg tidak terlihat
Resiko dan
kerentanan yg
diketahui

Resiko dan
kerentanan yg tidak
diketahui

Modified from the Iceberg of Disease in Problems and Process in Medical Care, by
Logan
Mengembangkan Menciptakan
Kebijakan Publik Lingkungan
Berwawasan yang
Sehat Mendukung

PROMOSI

KESEHATAN
Memperkuat
Reorientasi Aksi/Gerakan
Sistem Pelayanan Masyarakat
Kesehatan

Pengembangan
Keterampilan
Perorangan
1. Build Healthy Public Policy (Mengembangkan
Kebijakan Publik Berwawasan Sehat )

2. Supportive Environment (Menciptakan


Lingkungan yang Mendukung)

3. Strengthening Community Action (Memperkuat


Aksi/Gerakan Masyarakat)

4. Develop Personal Skills (Pengembangan


Keterampilan Perorangan)

5. Reorient Health Services (Reorientasi Sistem


Pelayanan Kesehatan)
6
• Advokasi (advocacy): kebijakan sehat
• Bina Suasana (social support):
menciptakan suasana yang kondusif
• Gerakan Pemberdayaan Masyarakat
(empowerment) : peningkatan
kemampuan masyarakat

dilandasi: Kemitraan
Sehat (70%)
X Mengeluh Sakit (30%)

Selfcare (42%) Yankes (58%)


KIE, selfcare
Promosi kesehatan
Selfcare Sarana
rasional kesehatan
UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat)
Posyandu, Posyandu lansia, Posbindu PTM, Kualitas
Polindes, Poskesdes, Desa Siaga, SBH, yankes
dokter kecil, dll) Sumber: Susenas 2010
Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif
Early Diagnosis
Spesific
Health Promotion and prompt Disablity Limitation Rehabilitation
Protection
Treatment
• Promotion • Screening • Treatment and Acute Care • Continuing Care
healthy • Imunization • Complication Management • Maintenance
Behaviors and • Case Finding • Rehabilitation
Environments • Periodic Health • Self Management
across the Examination
lifecourse • Control Risk Factor
(Behavior Change and
Medication)

PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN PERSEORANGAN


MASYARAKAT
Ditujukan untuk memelihara dan Ditujukan untuk menyembuhkan penyakit
meningkatkan kesehatan serta dan memulihkan kesehatan perseorangan
mencegah penyakit suatu kelompok dan keluarga
dan masyarakat
Upaya Promosi Kesehatan
Ada pada setiap level pelayanan

1. Promosi Kesehatan pada tingkat promotif


Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan promotif
adalah pada kelompok orang sehat, dengan tujuan agar
mereka mampu meningkatkan kesehatannya.

2. Promosi Kesehatan pada tingkat preventif


Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adlh kelompok
yang berisiko tinggi (high risk), misalnya kelompok ibu hamil
dan menyusui, para perokok, kelompok obesitas/kegemukan.
Tujuan promosi kesehatan pada tingkat ini adalah untuk
mencegah kelompok-kelompok tersebut agar tidak jatuh sakit
atau terkena sakit (primary prevention).
3. Promosi Kesehatan pada tingkat kuratif
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adalah para penderita
penyakit (pasien), terutama penderita penyakit kronis spt : asma,
diabetes mellitus, tuberculosis, dsbnya. Tujuan agar kelompok ini
mampu mencegah penyakit tersebut tidak menjadi lebih parah
(secondary prevention), pentingnya PKRS (Promosi Kesehatan di RS)
4. Promosi Kesehatan pada tingkat rehabilitatif
Promosi kesehatan pada tingkat ini mempunyai sasaran pokok yaitu
kelompok penderita atau pasien yang baru sembuh (recovery) dari
suatu penyakit. Tujuan agar mereka segera pulih kembali
kesehatannya, dan atau mengurangi kecacatan seminimal mungkin.
Dengan kata lain, promosi kesehatan pada tahap ini adalah
pemulihan dan mencegah kecacatan akibat penyakitnya (tertiary
prevention), pentingnya PKRS
PROGRAM UNGGULAN
PROMOTIF, PREVENTIF
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pengeluaran untuk
pendidikan hanya 1,9%
sementara pengeluaran
untuk rokok sebesar
8,7% dari total
pengeluaran
rumah tangga termiskin
Risiko Melekat
•Umur, Sex
•Keturunan dll

Fase Akhir
Risiko Perilaku
• Merokok
•PJK -PD
• Diet •Strok
• Alkohol •Diabetes
• Kurangnya •Ginjal Kronik
Aktifitas Fisik •Kanker
• Stress
•PPOK

Faktor Lingkungan :
Globalisasi, Sosio-ekonomi
Modernisasi, Polusi dll
Disko 1:
•Apa saja yg perlu diperhitungkan untuk menyusun
perencanaan yang baik itu?
•Apa yg dimaksud dengan 5W – 1 H dalam perencanaan?
•Apa yg dimaksud dengan
• Perencanaan yg efisien
• Perencanaan yg efektif
•Apakah cukup dg 5W – 1H saja?
Pengertian Perencanaan Promkes:
“ Suatu cara sistematik untuk mencapai tujuan optimal
promosi kesehatan dengan memanfaatkan aneka sumber
daya secara efisien dan efektif”

Perencanaan dengan 5 W dan 1 H


– Apa yang akan dilakukan (what)
– Mengapa (why)
– Siapa yang akan melakukan (who)
– Di mana akan dilakukan (where)
– Waktu perencanaan dan pelaksanaan (when)
– Bagaimana mencapainya (how)
Perlu KOMITMEN dan LEADERSHIP yang kuat untuk penggerakan
pelaksanaan serta Monev untuk pengendalian program
TITIK TITIK
AWAL AKHIR

Needs Objectives Input Proses Output Outcome

Relevance
Efficiency
Accessibility
Effectiveness
Impact
 Menetapkan tujuan kegiatan promkes
(umum/khusus, jangka panjang/pendek)
 Menetapkan jenis & tahapan kegiatan upaya
promosi kesehatan yg dilakukan oleh Puskesmas
 Menyiapkan sumber daya yg dibutuhkan untuk
upaya promosi kesehatan di Puskesmas
 Melibatkan peran serta masyarakat dalam
perencanaan & pelaksanaan upaya promosi
kesehatan
 Mengajak mitra lintas program & lintas sektor
serta aneka komponen masyarakat dalam UPK
 Mempunyai suatu rencana yg dibuat berdasarkan
data, asumsi agar tujuan dapat dilakukan secara
efisien & efektif
 Menjadi acuan dalam pelaksanaan dimana
dibutuhkan monitoring & evaluasi
pelaksanaannya sambil mempertimbangkan
langkah penyesuaian yg diperlukan
 Penyelenggaraan upaya promkes di Puskesmas harus
menyelaraskan pada Kebijakan Nasional Promkes serta
Kebijakan Dasar Puskesmas  dalam mencapai visi
pembangunan berwawasan kesehatan.
 Penyelenggaraan promosi kesehatan di puskesmas mengacu
pada proses manajemen puskesmas yang bersifat
komprehensif serta menyatu dengan upaya kesehatan
masyarakat serta upaya kesehatan perorangan yang
diselenggarakan puskesmas.
 Penyelenggaraan promosi kesehatan juga merupakan proses
yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga menjadi
siklus kegiatan dalam rangka meningkatnya kinerja puskesmas.
• Isu Akuntabilitas
ISU TERKINI • Isu Efektivitas
• Isu Equity

• Memahami Problem2 Sosial


ANALISA MASALAH / • ANALISA PROBLEM
ANALISA • Menentukan PROGRAM yg sesuai
KEBUTUHAN • NEED ASSESSMENT

• Menetapakan GOALS dan OBJECTIVES


PERENCANAAN DAN • Memilih STRATEGI INTERVENSI yang
PENYUSUNAN sesuai
INTERVENSI • Menyusun Program yang Effektif
• Membangun SIM

• Tipe2 Sistem Pembiayaan


• Pembiayaan untuk Perencanaan, Pelaksanaan,
MENGHITUNG BIAYA
Pengendalian, dan Manajemen
DAN NILAI SUATU
• Pengukuran Kinerja
INTERVENSI
• Contoh kasus: Program Job-Training, Pelat Kader
Upaya untuk
> Meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat, agar dapat menolong diri
> Mengembangkan kegiatan yg bersumberdaya
masyarakat sesuai kondisi sosbud lokal
didukung kebijakan publik berwawasan
kesehatan
Definisi Nasional
Upaya Promosi Kesehatan di Puskesmas
melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat
 mencegah penyakit
 meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga
serta lingkungannya secara mandiri
 mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat
3 STRATEGI DASAR PROMKES

3
ADVO MASYARAKAT
KASI
(A)
1 PERILAKU
GERAKAN MENCEGAH
JEJARING PEMBER- &
DAYAAN MENGATASI
(G) MASALAH
KES
2
BINA
KEMITRAAN
(B)
DISKO 2:

Apakah yg dimaksud
dengan PRIMARY HEALTH
CARE?
KONSEP PRIMARY HEALTH CARE
Essential health care based on practical, Adalah Upaya Kesehatan Dasar yg mengacu pd
scientifically sound and socially methode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yg
acceptable methods and technology dapat diterima secara umum baik oleh individu,
made universally accessible to individuals keluarga dan masyarakat melalui partisipasi mereka
and families in the community through sepenuhnya, serta dg biaya terjangkau, dan negara
their full participation and at a cost that mampu memelihara setiap tingkat
the community and country can afford to perkembangannya dalam semangat kemandirian.
maintain at every stage of their
development in the spirit of self reliance Merupakan bagian integral dari Sistem Kesehatan
and self determination. Nasional, yg menjadi fungsi sentral serta fokus
utama dari pembangunan sosial-ekonomi
It forms an integral part of both the masyarakat.
country’s health system, of which it is the
central function and main focus, and of PHC merupakan kesempatan kontak pertama dari
the overall social and economic individu, keluarga dan masyarakat dengan SKN,
development of the community. It is the serta membawa pelayanan kesehatan sedekat
first level of contact of individuals, the mungkin dengan masyarakat dimana mereka tinggal,
family and community with the national bekerja dan merupakan elemen jenjang proses
health system bringing health care as pelayanan kesehatan yg berkesinambungan
close as possible to where people live
and work and constitutes the first element
of continuing health care process
Mengapa

Iceberg of Health Problems PHC:


Now more than ever

Kematian •Pelayanan kesehatan


Apa yg terlihat ditengah kondisi yang
Kesakitan yg sedang berubah:
terlaporkan perubahan pola
Kesakitan yg penyakit, meningkatnya
tidak terlaporkan resiko dan
kerentananan terhadap
Penyakit yg penyakit, perubahan
tersembunyi
sosio-ek-demografi-
Yg tidak terlihat politik-teknologi-budaya
Resiko dan dan organiasasi
kerentanan yg
diketahui •Meningkatnya
kesadaran pasien
Resiko dan terhadap pelayanan
kerentanan yg
tidak diketahui medik yg tidak etis, etc.
Modified from the Iceberg of Disease in Problems and Process in
Medical Care, by Logan

28
PHC mencakup 3 Dimensi:
1.Dimensi Pendekatan (Approach):
1) Universal Coverage (Equity)
2) Kemandirian dan Peran Serta
Masyarakat
3) Kerjasama Lintas Sektoral
4) Penggunaan Teknologi Tepat Guna
2.Dimensi Jenjang Pelayanan:
1) Tingkat Primer
2) Tingkat Sekunder
3) Tingkat Tertier
3.Dimensi Kegiatan Intervensi
1) Promosi Kesehatan dan
pencegahan penyakit
2) Gizi
3) Air bersih
4) KIA dan KB
5) Imunisasi
6) Pencegahan penyakit menular
endemis
7) Pengobatan penyakit dan
DISKO 3

• Apakah yg dimaksud dengan Sistem?


• Apa yg dimaksud dengan “Wawasan
berpikir system?”
• Sistem Kesehatan Nasional tersusun
atas berapa elemen/building blocks?
Sebuah sistem adalah suatu totalitas
tatanan yang terdiri atas bagian2, yang
memelihara keberadaannya secara
mandiri dan berfungsi sebagai sebuah
kesatuan melalui interaksi antar
bagiannya

31
32
33
34
1. Sudah banyak upaya dilakukan untuk
menurunkan AKB dan AKI. Kenyataan …….
masih tertinggi di ASEAN?

2. Sudah banyak upaya dilakukan untuk


mencegah Malaria, DBD dll.
Kenyataan ………… KLB terus terjadi ?

3. Sudah banyak upaya dilakukan untuk


menangani Keluarga Miskin. Kenyataan ………?

4. Sudah sekian banyak jenis GERAKAN-2 kita


canangkan ………..Kenyataan ??

DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK 3 ORANG (5 menit) 35


Berpikir Sistem

Disiplin untuk melihat


 Keseluruhan
 Bagian-bagiannya
 Hubungan antar bagiannya dalam
rangka untuk mengerti keseluruhan

36
- Organisasi adalah kompleks dan semakin
besar organisasi semakin kompleks
- Semua masalah organisasi yang ada tidak
berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan
- Analisis mendalam tentang masalah tertentu
secara terpisah ternyata belum bisa
menyelesaikan masalah secara tuntas
37
Ideologues and influencers
Publishers, universities,
creators, scientists, and Administrator lain
Pemerintah (Lokal,
other ‘suppliers of knowledge’ Pusat)

Media lokal
(termasuk Dewan Sekolah
SISTEM
talk shows)
SEKOLAH
Direktur
Lembaga
Komunitas (Kep Sek) Administrative
(RS, Mesdjid, & staf pendukung
Pesantren, NGO Gudosin
Pekerja Sosial) lain
Gudosin (& profesi)
Keluarga &
Jaringan Ortum
keluarga Kelas

Murid Murid lain,


Swasta Kawan murid
(employing parents
and students) Komunitas (seputar rumah
lingkungan murid)
Media internasional, sumber baru pemasok knowledge,
news, internet, and potensi interaksi belajar diluar Dunia luar
kelas formal (beyond the community)
38
DIMANAKAH LETAK KEKUATAN
SEBUAH SISTEM ?

39
Manajemen, Regulasi
Sistem Informasi

Sumber Daya Manusia


Kesehatan
Farmasi, Alkes dan
Makanan Status
Upaya
Kesehatan Kesehatan
Penelitian dan
Pengembangan

Pemberdayaan Masyarakat

Pembiayaan Kesehatan

40
 Perencanaan UPK berbasis waktu: jangka pendek
(setahun), menengah (dua-tiga tahun) & panjang
(lima tahun)
 Perencanaan UPK berbasis prioritas program
dilakukan dgn pembobotan program
 Perencanaan UPK berdasarkan tatanan: sekolah,
institusi kesehatan, tempat kerja, tempat umum,
rumah tangga, desa/masyarakat, dll.
 Perencanaan UPK dalam keadaan gawat darurat:
bencana, gempa bumi, tsunami
 Perencanaan atas dasar jenis kegiatan promkes.
1. Tahap Persiapan Perencanaan UPK
2. Tahap Analisis Situasi Perencanaan UPK
3. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan –
RUK UPK
4. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan - RPK UPK
Ruang lingkup Perencanaan Promkes di
Puskesmas
 Ruang lingkup perencanaan yang telah dibuat,
sesuai dengan tahap-tahap penyusunan
perencanaan diatas.
 Perencanaan Upaya promosi kesehatan
dirancang untuk:
1. Mendukung pencapaian target program (P2M,
PTM, KIA, Gizi, dll) melalui Upaya Promkes.
2. Medukung pencapaian misi Promkes melalui
ruang lingkup kegiatan promosi kesehatan
yang telah dijelaskan pada bagian terdahulu.
 Pembentukan Tim Promosi Kesehatan di Puskesmas
 Apakah sudah ada tim promosi kesehatan?
 Apakah tim promosi kesehatan mewakili lintas program?
 Apakah terdapat tenaga pengelola promosi kesehatan yang
telah dilatih dalam tim promosi kesehatan?
 Apakah Lintas Sektor sudah dilibatkan dalam Tim Promkes
?
 Apakah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota telah
menyusun kebijakan promosi kesehatan?
 Tahap Persiapan dipimpin Kepala Puskesmas
 Dibentuk Tim Dinamis Perencanaan Puskesmas
 Temu Awal Lintas Program Pengelola Promkes dg
 Pengelola Program KIA
 Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dll
 Bagian Perencanaan dan Keuangan
 Perencanaan ini masuk ke agenda Minilokakarya
 Pimpinan Puskesmas melaksanakan advokasi
terhadap Camat dan Ketua Tim Sektoral Kecamatan.
 Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai keadaan dan permasalahan yang ada di puskesmas,
melalui analisis terhadap data yang dikumpulkan. Tim
perencanaan puskesmas mengumpulkan data, meliputi data
umum dan data khusus.
 Data umum:
 Peta wilayah kerja puskesmas
 Jumlah Desa, RW, RT/ Dusun
 Jarak tempuh antara RSUD - Puskesmas - ke
Desa/Kelurahan
 Data penduduk dan sasaran program:
 Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis
kelamin.
 Jumlah rumah tangga
 Keadaan sosial budaya : pendidikan, pekerjaan, penghasilan
 Data sumber daya :
 Jumlah tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja
puskesmas (termasuk bidan di polindes, puskesmas
pembantu,dll)
 Jumlah Fasilitas Kesehatan swasta
 Jumlah dana/ alokasi anggaran promosi kesehatan
 Jumlah sarana/ peralatan yang masih berfungsi dengan
baik untuk mendukung kegiatan promosi kesehatan
 Data peran serta masyarakat , meliputi : Jumlah Kader,
jumlah UKBM, Tokoh Masyarakat, Dukun Bayi, dll 
 Data khusus:
 Data kematian dan penyebabnya
 Pola penyakit yaitu 10 penyakit terbanyak yang ditemukan
 Penyebabnya ?
 Data spesifik program (KIA, Gizi, P2M, PTM, dll)
 Kejadian Luar Biasa
 Kegiatan dan cakupan program pelayanan kesehatan
selama satu tahun terakhir
 Data Perilaku:
 Masalah kesehatan spesifik
 Komponen penyebab “ perilaku”
 Penyebab berperilaku demikian ?
Contoh:
Analisis data K1 - K4 Menurun

Masalah kunjungan bumil ke Puskesmas dg aneka


akibatnya
Meningkatnya jumlah kematian bayi secara significant

Analisis data Fe 1 - Fe 3 Menurun

Meningkatnya kasus DBD, Diare, Campak, dll

Meningkatnya kasus DM, hipertensi, dll

Kajian Perilaku
 Untuk Tingkat Propinsi dan Tingkat
Kabupaten/Kota: bisa menggunakan data IPKM
(Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) –
hasil Riskesdas
 Untuk Tingkat Kecamatan: Gunakan Data
Profil Puskesmas yang digunakan dalam
Lokakarya Mini !
Disko 4
1. Identifikasi masalah kesehatan
Contoh matriks identifikasi masalah KIA/KB

Program Jenis Target Pencapaian Masalah


Pelayanan

Pelayanan Ibu • Kunjungan K1


Hamil , K4
• Penanganan
ibu Risti
• Beri Fe 1, 3
• Imunisasi TT
1, TT2
Pelayanan Ibu Pertolongan
Bersalin Nakes
Pelayanan ibu
Risti
Pelayanan KB Kunjungan
Dll. neonatal
 Identifikasi Masalah Kesehatan Anak – Gizi Buruk
PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak)
Program Jenis Target Pencapiaian Masalah
Pelayanan

Pelayanan kes
bayi, anak baduta,
balita
Perbaikian Gizi Poyandu
Anak TFC

Asi Eksklusif
dll
Menetapkan urutan prioritas masalah
 Dari hasil identifikasi masalah kesehatan, akan ditemukan atau
diketahui beberapa masalah terutama cakupan program yang tidak
bisa mencapai target.

 Beberapa masalah tersebut, selanjutnya ditetapkan urutan prioritas


masalah. Penetapan urutan prioritas masalah ini dilakukan dengan
memberikan nilai skoring pada parameter / kriteria : tingkat
urgensinya (U), tingkat keseriusannya (S) serta tingkat
perkembangannya (G). Nilai skoring mulai 1-5, Nilai semakin besar
diberikan jika tingkat urgensinya sangat besar, atau tingkat keseriusan
dan perkembangannya semakin memprihatinkan apabila tidak segera
diatasi.
Disko 5
Menetapkan urutan prioritas masalah
Contoh matriks penetapan urutan prioritas masalah

Upaya Promosi Kesehatan Ibu

Parameter Masalah 1 Masalah 2 Masalah 3 Masalah 4


Persalinan Penanganan Ibu Penanganan Pemberian
Nakes Risti Imunisasi TT Fe

Tingkat urgensi 5 5 4 4
(U)

Tingkat 5 5 4 4
keseriusan (S)

Tingkat 5 4 4 4
perkembangan
(G)
U xSxG 5 x 5 x 5 = 125 100 64 80
2. Melakukan Kajian Perilaku
Kajian atau analisa perilaku atau dikenal dengan kajian
formatif, bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku yang
menjadi penyebab terjadinya masalah prioritas.
Identifikasi perilaku ini dilakukan secara sederhana yaitu
dengan membandingkan perilaku saat ini dengan perilaku yang
diharapkan dari setiap segementasi sasaran, meliputi sasaran
primer, sasaran sekunder dan sasaran tersier.
Selanjutnya dilakukan analisa penyebab perilaku tersebut
untuk melihat berbagai keterkaitan pengaruh antara berbagai
sasaran promkes.
 Melakukan Kajian Perilaku: Merumuskan Upaya
Pemecahan Masalah Melalui Intervensi Promosi
Kesehatan
Contoh matriks Kajian Perilaku
Disko 6
Nama program: upaya kesehatan …….
Upaya Kesehatan Ibu
Sasaran Perilaku Penyebab Perilaku yang Permasalahan
Kini perilaku Diharapkan
Sasaran Primer
-Ibu hamil
-Suami
Sasaran Sekunder
-Kader
-Toma
-Bidan
Sasaran Tersier
-Kepala daerah/lurah
-Camat

Masalah lainnya
 Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK),
dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
 Menyusun RUK bertujuan untuk mempertahankan kegiatan
yang sudah ada pada periode sebelumnya dan memperbaiki
program promkes yang masih bermasalah.
 Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan
kondisi kesehatan dan masalah perilaku masyarakat di wilayah
tersebut dan kemampuan puskesmas.
Langkah-langkah penyusunan RUK adalah
sebagai berikut:
1. Analisa masalah kesehatan
 Identifikasi masalah kesehatan
 Menetapkan urutan prioritas masalah
2. Melakukan Kajian Perilaku dan penyebab
perilaku tersebut
3. Menetapkan rencana kegiatan-kegiatan promkes
sesuai dengan kajian perilaku: (untuk setiap
kegiatan)
1) Jenis kegiatan
2) Tujuan
3) Sasaran
4) Penanggung jawab
5) Petugas yang terlibat
6) Sumber dana
7) Waktu pelaksanaan
Disko 7

JENIS TUJUAN SASARAN PENANG PETUGAS SUMBER KETER


KEGIATAN GUNG YG DANA ANGAN
JAWAB TERLIBAT
Disko 8

JENIS TUJUAN SASARAN PENANGG PETUGAS SUMBER WAKTU KETERA


KEGIATA UNG YG DANA PELAKSA NGAN
N JAWAB TERLIBAT NAAN
DISKO
• Peserta dibagi menjadi kelompok:
• KIA/KB
• Gizi
• P2M
• PTM

• Masing2 kelompok membahas:


• Identifikasi jenis pelayanan apa dari masing2
program yang tidak mencapai target
• Siapkan langkah2 perencanaan Upaya Promkes
untuk mendukung pencapaian program2 tsb
• Susun RUK dan RPK sesuai tahapan2 perencanaan
spt diatas
 Monitoring dan Evaluasi (M&E)
merupakan dua kegiatan terpadu dalam
rangka pengendalian suatu program.
 Monitoring adalah proses pengumpulan
dan analisis informasi (berdasarkan
indikator yg ditetapkan) secara sistematis
dan kontinu tentang kegiatan
program/proyek sehingga dapat dilakukan
tindakan koreksi untuk penyempurnaan
program/proyek itu selanjutnya
 Kegiatan monitoring lebih terfokus pada
pengawasan kegiatan yang sedang dilaksanakan.
 Indikator monitoring mencakup esensi aktivitas dan
target yang ditetapkan pada awal perencanaan
program (Input – Proses)

Apabila monitoring ini dilakukan dengan baik akan


bermanfaat :
- menjaga proses pelaksanaan kegiatan tetap pada
jalurnya .
- memberikan informasi kepada pengelola program
bilamana terjadi hambatan dan penyimpangan,
- masukan dalam melakukan evaluasi.
Evaluasi : proses penilaian pencapaian tujuan dan
pengungkapan masalah kinerja program/proyek untuk
memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas
kinerja program/proyek.

 Evaluasi lebih tertuju pada kajian terhadap hasil


suatu program.
 Evaluasi dilakukan secara periodik merupakan
suatu proses yang sistematis dalam
mengumpulkan, meng-analisis, dan menafsirkan
data untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pelaksanaan suatu program, serta untuk
mengetahui komponen program mana yang
berhasil dan mana yang tidak berhasil.
 Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian
tujuan dan pengungkapan masalah kinerja
program/proyek untuk memberikan umpan balik
bagi peningkatan kualitas kinerja
program/proyek.
 Evaluasi lebih tertuju pada kajian terhadap hasil
suatu program.
 Evaluasi dilakukan secara periodik merupakan
suatu proses yang sistematis dalam
mengumpulkan, meng-analisis, dan menafsirkan
data untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pelaksanaan suatu program, serta untuk
mengetahui komponen program mana yang
berhasil dan mana yang tidak berhasil.
 Hal ini dapat dipakai sebagai bahan koreksi
untuk perbaikan ataupun pengambilan
keputusan dalam menentukan arah kebijakan
program mendatang.
 Evaluasi dapat dilakukan secara formative
(dilakukan selagi program masih berjalan)
dengan tujuan untuk memperbaiki strategi
pelaksanaan program, ataupun secara
summative yang dilakukan setelah program
selesai sebagai bahan pembelajaran bagi
pelaksanaan program sejenis dimasa
mendatang.
MONITORING DAN EVALUASI
• Disain monitoring dan evaluasi adalah bagian
penting dan tidak terpisahkan dari
perencanaan sebuah program.
• Setiap merencanakan sebuah program harus
disertai rencana monitoring dan evaluasi atas
program tersebut.
• Apabila sebuah program tidak disertai dengan
rencana monitoring dan evaluasi maka tidak
akan didapatkan data akurat yang dapat
digunakan sebagai dasar analisis untuk
perbaikan pelaksanaan program.
Indikator Monev Promkes di Puskesmas
 Disusun sesuai dengan tahap-tahap penyusunan
perencanaan diatas (Input-Proses-Output-Outcome)
 Indikator Upaya promosi kesehatan dirancang
sesuai dengan:
1. Dukungan terhadap pencapaian target program (P2M,
PTM, KIA, Gizi, dll) melalui Upaya Promkes.
2. Pencapaian misi Promkes melalui ruang lingkup
kegiatan promosi kesehatan yang telah dijelaskan pada
bagian terdahulu.
PENGENDALIAN PROGRAM

Evaluation
GOAL

Objectives

MONITORING
TITIK TITIK
AWAL AKHIR

Needs Objectives Input Proses Output Outcome

Relevance
Efficiency
Accessibility
Effectiveness
Impact
a. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
telah sesuai dengan rencana
b. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat
diatasi
c. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen
yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.
d. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk
memperoleh ukuran kemajuan,
e. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah,
tanpa menyimpang dari tujuan.
a. Monitoring dan Evaluasi (M&E) sebagai alat untuk mendukung
perencanaan.
1)Memperjelas tujuan serta arah kegiatan untuk pencapaian tujuan
2)Mendorong ownership (rasa memiliki) dari berbagai pihak untuk mendukung
suksesnya program.
b.Monitoring dan Evaluasi (M&E) sebagai alat untuk mengetahui kemajuan
program.
1)Mengetahui kemajuan, hambatan atau hal-hal yang tidak diduga yang secara
potensial dapat menghambat jalannya program secara dini.
2)Bermanfaat bagi pelaksana program untuk melakukan tindakan secara tepat
waktu dalam mengatasi masalah.
3)Memberikan umpan balik kepada pelaksana program tentang hasil capaian
program, dalam arti sesuai/tidak sesuai dengan yang diharapkan.
4)Memperbaiki jalannya implementasi program.
c. Monitoring dan Evaluasi (M&E) sebagai alat akuntabilitas
program dan advokasi.
1. M&E tidak hanya memantau aktivitas program tetapi juga
hasil dari aktivitas tersebut.
Informasi pemantauan terhadap luaran dan hasil
(output dan outcome) program yang dipublikasikan &
dapat diakses oleh pemangku kepentingan akan
meningkatkan akuntabilitas program (pertanggungjawaban
program).
c. Informasi hasil M&E dapat dipakai sebagai bahan masukan
untuk advokasi program kepada para pemangku kepentingan.
d. Informasi tersebut akan memicu dialog dan pembelajaran serta
memacu keikutsertaan para pemangku kepentingan untuk
secara bersama-sama mendukung suksesnya program.
CONTOH INDIKATOR PENGEMBANGAN
DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF
Input Proses Output

Tingkat Kecamatan Tingkat Kecamatan Tingkat Kecamatan


•Adanya Forum Kec/Desa •Adanya pertemuan rutin Forum •Adanya peningkatan
•Adanya dukungan dana, dll Kec/Desa jumlah desa siaga aktif
•Adanya kegiatan pembinaan dan
•Adanya pengorganisasian di •Adanya peningkatan jenis
supervisi fasilitatif oleh Dinkes
Pusk: Pembagian tugas, dll Kabupaten/Kota. kegiatan UKBM
•Adanya Sistim Informasi •Adanya orientasi/pelatihan bagi
UKBM yg terintegrasi dlm Bidan Desa/Nakes yg lain Tingkat Desa/Kelurahan
Profil Desa •Adanya orientasi kader Poskesdes •Adanya peningkatan
•Adanya mapping desa siaga aktif jumlah
Tingkat Desa/Kelurahan RT/RW/Dusun/Dukuh yg
Tingkat Desa/Kelurahan
•Adanya Forum Desa Siaga •Adanya pertemuan rutin Forum
melakukan kegiatan desa
•Adanya Poskesdes/UKBM Desa/Kelurahan siaga aktif
aktif •Adanya pembinaan/supervisi •Adanya peningkatan
•Adanya dukungan dana fasilitatif oleh Puskesmas, jumlah UKBM (Jenis dan
•Adanya bidan/tenaga kes Bidan/Nakes dari Poskesdes Kegiatan2nya)
terlatih pemberdayaan masy. •Adanya orientasi/pelatihan •Adanya peningkatan
•Adanya kader terlatih Toma/Kader UKBM jumlah kader dan TOMA yg
•Adanya kegiatan SMD/MMD
•Adanya kegiatan kader dalam
melaksanakan pengamatan
pembinaan masyarakat terus menerus di desa
DISKO
• Peserta dibagi menjadi kelompok seperti Disko
terdahulu:
• KIA/KB
• Gizi
• P2M
• PTM

• Masing2 kelompok membahas:


• Identifikasi jenis pelayanan apa dari masing2
program yang tidak mencapai target, sesuai Disko
terdahulu
• Susun Indikator2 untuk pelaksanaan Monitoring dan
Evaluasi nya.
Adapun prinsip dasar M&E adalah:
1.Sistem M&E dibuat sederhana

2.Tujuan yang jelas, kegiatan M&E difokuskan


pada hal-hal yang relevan dengan tujuan dari
monitoring itu sendiri yang dikaitkan dengan
aktivitas dan tujuan program.
3.Dilakukan tepat waktu

4.Informasi hasil M&E harus akurat/tepat

dan objektif
5. Sistem M&E bersifat partisipatif dan
transparan
6. Sistem M&E dibuat flexible

7. Bersifat action-oriented;

8. Kegiatan M&E dilakukan secara cost-


effective.
9. Unit M&E terdiri dari para specialists yang
tidak hanya bertugas mengumpulkan
data tetapi juga melakukan analisa
masalah dan memberikan rekomendasi
pemecahan masalah secara praktis.
Pelaksanaan M&E diatur dalam berbagai ketentuan
mengikat diantaranya,
Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas
Kinerja
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN)
PP No.8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah
PP No.39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
PP No.7/2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan Pasal 31 ayat 4c dan Pasal 61 ayat 6
Perda/Aturan setempat...
81

Pemantauan dan penilaian upaya promosi


kesehatan di Puskesmas (langkah2 perlu
dipahami) > PENTING ??
-Mencegah kegiatan berjalan tidak sesuai
dengan rencana
-Mengetahui keberhasilan program kita
(pencapaian indikator kinerja Puskesmas)
-Sebagai bahan pertimbangan untuk
perencanaan ke depan
-Sebagai bahan untuk advokasi
TERIMA KASIH 82

Anda mungkin juga menyukai