Singgih
Kematian
Apa yg terlihat
Kesakitan yg
terlaporkan
Kesakitan yg tidak
terlaporkan
Penyakit yg
tersembunyi
Yg tidak terlihat
Resiko dan
kerentanan yg
diketahui
Resiko dan
kerentanan yg tidak
diketahui
Modified from the Iceberg of Disease in Problems and Process in Medical Care, by
Logan
Mengembangkan Menciptakan
Kebijakan Publik Lingkungan
Berwawasan yang
Sehat Mendukung
PROMOSI
KESEHATAN
Memperkuat
Reorientasi Aksi/Gerakan
Sistem Pelayanan Masyarakat
Kesehatan
Pengembangan
Keterampilan
Perorangan
1. Build Healthy Public Policy (Mengembangkan
Kebijakan Publik Berwawasan Sehat )
dilandasi: Kemitraan
Sehat (70%)
X Mengeluh Sakit (30%)
Fase Akhir
Risiko Perilaku
• Merokok
•PJK -PD
• Diet •Strok
• Alkohol •Diabetes
• Kurangnya •Ginjal Kronik
Aktifitas Fisik •Kanker
• Stress
•PPOK
Faktor Lingkungan :
Globalisasi, Sosio-ekonomi
Modernisasi, Polusi dll
Disko 1:
•Apa saja yg perlu diperhitungkan untuk menyusun
perencanaan yang baik itu?
•Apa yg dimaksud dengan 5W – 1 H dalam perencanaan?
•Apa yg dimaksud dengan
• Perencanaan yg efisien
• Perencanaan yg efektif
•Apakah cukup dg 5W – 1H saja?
Pengertian Perencanaan Promkes:
“ Suatu cara sistematik untuk mencapai tujuan optimal
promosi kesehatan dengan memanfaatkan aneka sumber
daya secara efisien dan efektif”
Relevance
Efficiency
Accessibility
Effectiveness
Impact
Menetapkan tujuan kegiatan promkes
(umum/khusus, jangka panjang/pendek)
Menetapkan jenis & tahapan kegiatan upaya
promosi kesehatan yg dilakukan oleh Puskesmas
Menyiapkan sumber daya yg dibutuhkan untuk
upaya promosi kesehatan di Puskesmas
Melibatkan peran serta masyarakat dalam
perencanaan & pelaksanaan upaya promosi
kesehatan
Mengajak mitra lintas program & lintas sektor
serta aneka komponen masyarakat dalam UPK
Mempunyai suatu rencana yg dibuat berdasarkan
data, asumsi agar tujuan dapat dilakukan secara
efisien & efektif
Menjadi acuan dalam pelaksanaan dimana
dibutuhkan monitoring & evaluasi
pelaksanaannya sambil mempertimbangkan
langkah penyesuaian yg diperlukan
Penyelenggaraan upaya promkes di Puskesmas harus
menyelaraskan pada Kebijakan Nasional Promkes serta
Kebijakan Dasar Puskesmas dalam mencapai visi
pembangunan berwawasan kesehatan.
Penyelenggaraan promosi kesehatan di puskesmas mengacu
pada proses manajemen puskesmas yang bersifat
komprehensif serta menyatu dengan upaya kesehatan
masyarakat serta upaya kesehatan perorangan yang
diselenggarakan puskesmas.
Penyelenggaraan promosi kesehatan juga merupakan proses
yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga menjadi
siklus kegiatan dalam rangka meningkatnya kinerja puskesmas.
• Isu Akuntabilitas
ISU TERKINI • Isu Efektivitas
• Isu Equity
3
ADVO MASYARAKAT
KASI
(A)
1 PERILAKU
GERAKAN MENCEGAH
JEJARING PEMBER- &
DAYAAN MENGATASI
(G) MASALAH
KES
2
BINA
KEMITRAAN
(B)
DISKO 2:
Apakah yg dimaksud
dengan PRIMARY HEALTH
CARE?
KONSEP PRIMARY HEALTH CARE
Essential health care based on practical, Adalah Upaya Kesehatan Dasar yg mengacu pd
scientifically sound and socially methode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yg
acceptable methods and technology dapat diterima secara umum baik oleh individu,
made universally accessible to individuals keluarga dan masyarakat melalui partisipasi mereka
and families in the community through sepenuhnya, serta dg biaya terjangkau, dan negara
their full participation and at a cost that mampu memelihara setiap tingkat
the community and country can afford to perkembangannya dalam semangat kemandirian.
maintain at every stage of their
development in the spirit of self reliance Merupakan bagian integral dari Sistem Kesehatan
and self determination. Nasional, yg menjadi fungsi sentral serta fokus
utama dari pembangunan sosial-ekonomi
It forms an integral part of both the masyarakat.
country’s health system, of which it is the
central function and main focus, and of PHC merupakan kesempatan kontak pertama dari
the overall social and economic individu, keluarga dan masyarakat dengan SKN,
development of the community. It is the serta membawa pelayanan kesehatan sedekat
first level of contact of individuals, the mungkin dengan masyarakat dimana mereka tinggal,
family and community with the national bekerja dan merupakan elemen jenjang proses
health system bringing health care as pelayanan kesehatan yg berkesinambungan
close as possible to where people live
and work and constitutes the first element
of continuing health care process
Mengapa
28
PHC mencakup 3 Dimensi:
1.Dimensi Pendekatan (Approach):
1) Universal Coverage (Equity)
2) Kemandirian dan Peran Serta
Masyarakat
3) Kerjasama Lintas Sektoral
4) Penggunaan Teknologi Tepat Guna
2.Dimensi Jenjang Pelayanan:
1) Tingkat Primer
2) Tingkat Sekunder
3) Tingkat Tertier
3.Dimensi Kegiatan Intervensi
1) Promosi Kesehatan dan
pencegahan penyakit
2) Gizi
3) Air bersih
4) KIA dan KB
5) Imunisasi
6) Pencegahan penyakit menular
endemis
7) Pengobatan penyakit dan
DISKO 3
31
32
33
34
1. Sudah banyak upaya dilakukan untuk
menurunkan AKB dan AKI. Kenyataan …….
masih tertinggi di ASEAN?
36
- Organisasi adalah kompleks dan semakin
besar organisasi semakin kompleks
- Semua masalah organisasi yang ada tidak
berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan
- Analisis mendalam tentang masalah tertentu
secara terpisah ternyata belum bisa
menyelesaikan masalah secara tuntas
37
Ideologues and influencers
Publishers, universities,
creators, scientists, and Administrator lain
Pemerintah (Lokal,
other ‘suppliers of knowledge’ Pusat)
Media lokal
(termasuk Dewan Sekolah
SISTEM
talk shows)
SEKOLAH
Direktur
Lembaga
Komunitas (Kep Sek) Administrative
(RS, Mesdjid, & staf pendukung
Pesantren, NGO Gudosin
Pekerja Sosial) lain
Gudosin (& profesi)
Keluarga &
Jaringan Ortum
keluarga Kelas
39
Manajemen, Regulasi
Sistem Informasi
Pemberdayaan Masyarakat
Pembiayaan Kesehatan
40
Perencanaan UPK berbasis waktu: jangka pendek
(setahun), menengah (dua-tiga tahun) & panjang
(lima tahun)
Perencanaan UPK berbasis prioritas program
dilakukan dgn pembobotan program
Perencanaan UPK berdasarkan tatanan: sekolah,
institusi kesehatan, tempat kerja, tempat umum,
rumah tangga, desa/masyarakat, dll.
Perencanaan UPK dalam keadaan gawat darurat:
bencana, gempa bumi, tsunami
Perencanaan atas dasar jenis kegiatan promkes.
1. Tahap Persiapan Perencanaan UPK
2. Tahap Analisis Situasi Perencanaan UPK
3. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan –
RUK UPK
4. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan - RPK UPK
Ruang lingkup Perencanaan Promkes di
Puskesmas
Ruang lingkup perencanaan yang telah dibuat,
sesuai dengan tahap-tahap penyusunan
perencanaan diatas.
Perencanaan Upaya promosi kesehatan
dirancang untuk:
1. Mendukung pencapaian target program (P2M,
PTM, KIA, Gizi, dll) melalui Upaya Promkes.
2. Medukung pencapaian misi Promkes melalui
ruang lingkup kegiatan promosi kesehatan
yang telah dijelaskan pada bagian terdahulu.
Pembentukan Tim Promosi Kesehatan di Puskesmas
Apakah sudah ada tim promosi kesehatan?
Apakah tim promosi kesehatan mewakili lintas program?
Apakah terdapat tenaga pengelola promosi kesehatan yang
telah dilatih dalam tim promosi kesehatan?
Apakah Lintas Sektor sudah dilibatkan dalam Tim Promkes
?
Apakah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota telah
menyusun kebijakan promosi kesehatan?
Tahap Persiapan dipimpin Kepala Puskesmas
Dibentuk Tim Dinamis Perencanaan Puskesmas
Temu Awal Lintas Program Pengelola Promkes dg
Pengelola Program KIA
Pengelola Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dll
Bagian Perencanaan dan Keuangan
Perencanaan ini masuk ke agenda Minilokakarya
Pimpinan Puskesmas melaksanakan advokasi
terhadap Camat dan Ketua Tim Sektoral Kecamatan.
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai keadaan dan permasalahan yang ada di puskesmas,
melalui analisis terhadap data yang dikumpulkan. Tim
perencanaan puskesmas mengumpulkan data, meliputi data
umum dan data khusus.
Data umum:
Peta wilayah kerja puskesmas
Jumlah Desa, RW, RT/ Dusun
Jarak tempuh antara RSUD - Puskesmas - ke
Desa/Kelurahan
Data penduduk dan sasaran program:
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis
kelamin.
Jumlah rumah tangga
Keadaan sosial budaya : pendidikan, pekerjaan, penghasilan
Data sumber daya :
Jumlah tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja
puskesmas (termasuk bidan di polindes, puskesmas
pembantu,dll)
Jumlah Fasilitas Kesehatan swasta
Jumlah dana/ alokasi anggaran promosi kesehatan
Jumlah sarana/ peralatan yang masih berfungsi dengan
baik untuk mendukung kegiatan promosi kesehatan
Data peran serta masyarakat , meliputi : Jumlah Kader,
jumlah UKBM, Tokoh Masyarakat, Dukun Bayi, dll
Data khusus:
Data kematian dan penyebabnya
Pola penyakit yaitu 10 penyakit terbanyak yang ditemukan
Penyebabnya ?
Data spesifik program (KIA, Gizi, P2M, PTM, dll)
Kejadian Luar Biasa
Kegiatan dan cakupan program pelayanan kesehatan
selama satu tahun terakhir
Data Perilaku:
Masalah kesehatan spesifik
Komponen penyebab “ perilaku”
Penyebab berperilaku demikian ?
Contoh:
Analisis data K1 - K4 Menurun
Kajian Perilaku
Untuk Tingkat Propinsi dan Tingkat
Kabupaten/Kota: bisa menggunakan data IPKM
(Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) –
hasil Riskesdas
Untuk Tingkat Kecamatan: Gunakan Data
Profil Puskesmas yang digunakan dalam
Lokakarya Mini !
Disko 4
1. Identifikasi masalah kesehatan
Contoh matriks identifikasi masalah KIA/KB
Pelayanan kes
bayi, anak baduta,
balita
Perbaikian Gizi Poyandu
Anak TFC
Asi Eksklusif
dll
Menetapkan urutan prioritas masalah
Dari hasil identifikasi masalah kesehatan, akan ditemukan atau
diketahui beberapa masalah terutama cakupan program yang tidak
bisa mencapai target.
Tingkat urgensi 5 5 4 4
(U)
Tingkat 5 5 4 4
keseriusan (S)
Tingkat 5 4 4 4
perkembangan
(G)
U xSxG 5 x 5 x 5 = 125 100 64 80
2. Melakukan Kajian Perilaku
Kajian atau analisa perilaku atau dikenal dengan kajian
formatif, bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku yang
menjadi penyebab terjadinya masalah prioritas.
Identifikasi perilaku ini dilakukan secara sederhana yaitu
dengan membandingkan perilaku saat ini dengan perilaku yang
diharapkan dari setiap segementasi sasaran, meliputi sasaran
primer, sasaran sekunder dan sasaran tersier.
Selanjutnya dilakukan analisa penyebab perilaku tersebut
untuk melihat berbagai keterkaitan pengaruh antara berbagai
sasaran promkes.
Melakukan Kajian Perilaku: Merumuskan Upaya
Pemecahan Masalah Melalui Intervensi Promosi
Kesehatan
Contoh matriks Kajian Perilaku
Disko 6
Nama program: upaya kesehatan …….
Upaya Kesehatan Ibu
Sasaran Perilaku Penyebab Perilaku yang Permasalahan
Kini perilaku Diharapkan
Sasaran Primer
-Ibu hamil
-Suami
Sasaran Sekunder
-Kader
-Toma
-Bidan
Sasaran Tersier
-Kepala daerah/lurah
-Camat
Masalah lainnya
Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK),
dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Menyusun RUK bertujuan untuk mempertahankan kegiatan
yang sudah ada pada periode sebelumnya dan memperbaiki
program promkes yang masih bermasalah.
Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan
kondisi kesehatan dan masalah perilaku masyarakat di wilayah
tersebut dan kemampuan puskesmas.
Langkah-langkah penyusunan RUK adalah
sebagai berikut:
1. Analisa masalah kesehatan
Identifikasi masalah kesehatan
Menetapkan urutan prioritas masalah
2. Melakukan Kajian Perilaku dan penyebab
perilaku tersebut
3. Menetapkan rencana kegiatan-kegiatan promkes
sesuai dengan kajian perilaku: (untuk setiap
kegiatan)
1) Jenis kegiatan
2) Tujuan
3) Sasaran
4) Penanggung jawab
5) Petugas yang terlibat
6) Sumber dana
7) Waktu pelaksanaan
Disko 7
Evaluation
GOAL
Objectives
MONITORING
TITIK TITIK
AWAL AKHIR
Relevance
Efficiency
Accessibility
Effectiveness
Impact
a. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
telah sesuai dengan rencana
b. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat
diatasi
c. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen
yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.
d. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk
memperoleh ukuran kemajuan,
e. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah,
tanpa menyimpang dari tujuan.
a. Monitoring dan Evaluasi (M&E) sebagai alat untuk mendukung
perencanaan.
1)Memperjelas tujuan serta arah kegiatan untuk pencapaian tujuan
2)Mendorong ownership (rasa memiliki) dari berbagai pihak untuk mendukung
suksesnya program.
b.Monitoring dan Evaluasi (M&E) sebagai alat untuk mengetahui kemajuan
program.
1)Mengetahui kemajuan, hambatan atau hal-hal yang tidak diduga yang secara
potensial dapat menghambat jalannya program secara dini.
2)Bermanfaat bagi pelaksana program untuk melakukan tindakan secara tepat
waktu dalam mengatasi masalah.
3)Memberikan umpan balik kepada pelaksana program tentang hasil capaian
program, dalam arti sesuai/tidak sesuai dengan yang diharapkan.
4)Memperbaiki jalannya implementasi program.
c. Monitoring dan Evaluasi (M&E) sebagai alat akuntabilitas
program dan advokasi.
1. M&E tidak hanya memantau aktivitas program tetapi juga
hasil dari aktivitas tersebut.
Informasi pemantauan terhadap luaran dan hasil
(output dan outcome) program yang dipublikasikan &
dapat diakses oleh pemangku kepentingan akan
meningkatkan akuntabilitas program (pertanggungjawaban
program).
c. Informasi hasil M&E dapat dipakai sebagai bahan masukan
untuk advokasi program kepada para pemangku kepentingan.
d. Informasi tersebut akan memicu dialog dan pembelajaran serta
memacu keikutsertaan para pemangku kepentingan untuk
secara bersama-sama mendukung suksesnya program.
CONTOH INDIKATOR PENGEMBANGAN
DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF
Input Proses Output
dan objektif
5. Sistem M&E bersifat partisipatif dan
transparan
6. Sistem M&E dibuat flexible
7. Bersifat action-oriented;