Anda di halaman 1dari 32

KEBIJAKAN PEMANTAUAN

TUMBUH KEMBANG BALITA

Ni Made Diah PLD


Kasubdit Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah

Disampaikan pada:
Workshop Pemantauan Tumbuh Kembang
Jakarta, 17 September 2020
LATAR BELAKANG

SITUASI KESEHATAN BALITA

KEBIJAKAN UPAYA KESEHATAN ANAK

PENUTUP
Latar Belakang
PEMENUHAN HAK ANAK
(Konvensi Hak Anak dan UU Perlindungan Anak)

Prinsip Konvensi Hak Anak ANAK INDONESIA


Non Diskriminatif
Kepentingan terbaik anak
Sehat, Kuat, Cerdas, Terampil, Percaya
Diri, Kreatif, Inovatif, Komunikatif,
Berperilaku baik
Hak Anak
1. Kelangsungan hidup:
nama, kebangsaan, kesamaan
2. Tumbuh kembang:
kesehatan, makanan, bermain, Calon SDM unggul
Pendidikan, rekreasi
3. Perlindungan: terhadap
penyakit,
kekerasan, kecelakaan
4. Peran serta dalam pembangunan
Oleh keluarga  Posyandu, PAUD, BKB, Sekolah, Puskesmas, RS, dll
SITUASI KESEHATAN BALITA
PROYEKSI ANGKA KEMATIAN
NEONATAL, BAYI DAN BALITA 2019 – 2030 TREND STATUS GIZI BALITA 2013-2018

RPJMN
SDGs

PREVALENSI KECACATAN USIA 24 – 59 BULAN


(RISKESDAS 2010 & 2013)

Sesuai dengan Kriteria WHO:


• Gizi Kurang dan Buruk harus
Percepatan
diturunkan menjadi <10%
• Stunting harus diturunkan Perbaikan Gizi
Masyarakat
<20%
• Kurus dan Sangat Kurus harus
diturunkan <5%
Perkembangan Kecerdasan

8
MENYIAPKAN GENERASI SEHAT MELALUI PEMENUHAN HAK ANAK
Anak
Indonesia:
• Sehat
1.NUTRISI: Otak = • Kuat
Makanan bergizi Komputer
• Cerdas
2.STIMULASI • Terampil
PERKEMBANGAN Organ tubuh
Contoh + pujian +
• Percaya
kasih Diri
sayang • Kreatif
3. PROTEKSI • Inovatif
Imunisasi + • Komuni
PHBS+ UU katif
4. EVALUASI:
Perlindungan Anak • Berperilaku
Tumbuh kembang &
perilaku baik

KELUARGA  POSYANDU, PAUD, BKB, PUSKESMAS, RS, DLL CALON SDM UNGGUL
Kebijakan Upaya Kesehatan Anak
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN
(RPJMN KESEHATAN 2015-2019)
VISI PRESIDEN JOKOWI Dilanjutkan 2020 -2024

1 Pembangunan infrastruktur
2 Pembangunan SDM

3 Peningkatan investasi
SPM
4 Reformasi birokrasi PENDEKATAN GERMAS
KELUARGA
Pengunaan APBN fokus
5 dan tepat sasaran Sektor Kesehatan di pusat dan daerah, lintas sektor terkait,
organisasi profesi, lembaga social kemasyarakatan, media massa,
dunia usaha, mitra pembangunan dan peran serta masyarakat

“Kita akan memberikan prioritas pembangunan kita pada pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan SDM menjadi
kunci Indonesia ke depan. Titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi,
kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah. Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia unggul ke depan.
Itu harus dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, atau kematian bayi meningkat. Tugas besar kita di situ!”
(Presiden Jokowi)
Kebijakan Upaya Kesehatan Anak
Permenkes No 66 tahun 2014 tentang
Permenkes No. 25 tahun 2014 tentang Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan,
PMK No 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
Upaya Kesehatan Anak dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak.

Permenkes No.68 tahun 2013 Kewajiban Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Permenkes No 4 tahun 2019 Standar
Memberi Layanan Kesehatan untuk Memberikan 284/MENKES/SK/III/2004 Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Informasi atas Adanya Dugaan KtA tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak Dasar Pada SPM Bidang Kesehatan
PELAYANAN TUMBUH KEMBANG
ANAK

Mengenal Mempercepat Mengetahui Menegakkan Tatalaksana


tanda skrining dan tingkat risiko diagnosis pasti
dan memperluas
gejala dini cakupan
Deteksi dini Diagnosis dini Intervensi
Pemantauan
Pertumbuhan dan Perkembangan

RUMAH , PAUD, POSYANDU, PUSKESMAS RUMAH SAKIT


BKB,TK,RA,TPA
•Dokter Umum
•Dokter • Sp. A, Sp. RM
•Kader •Bidan •Terapis
•Keluarga •Perawat •Sp. M, Sp. THT,
•Masyarakat •TENAGA GIZI •Sp. KJ
PELAYANAN KESEHATAN BALITA TK DASAR

BALITA SEHAT
Dipantau tumbuh - kembang • Posyandu
BALITA SEHAT • PAUD
KELAS IBU BALITA Dipantau tumbuh - kembang • TK/RA
BALITA SEHAT
Dipantau tumbuh - kembang

PUSKESMAS
HASIL CEKLIS PERKEMBANGAN BUKU KIA BELUM TERPENUHI KELUHAN SAKIT

PUSKESMAS PUSKESMAS

SDIDTK MTBS
Hijau Obat – Konseling – Kunjungan
Ds Stimulasi → Evaluasi → Deteksi lagi Dp Merah
Kuning ulang
Dm
Dp Dirujuk Dirujuk
Sandingan Indikator Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA RENSTRA KEMENTERIAN SPM
MENENGAH NASIONAL (RPJMN) KESEHATAN

Angka Kematian Bayi Jumlah Kabupaten/kota yang Pelayanan Kesehatan Balita


menyelenggarakan pelayanan
Persentase balita yang dipantau kesehatan balita dan anak
pertumbuhan dan perkembangannya prasekolah

INDIKATOR DOKUMEN TARGET


2020 2021 2022 2023 2024
Angka kematian bayi (AKB) (per RPJMN 20.6 19.5 18.6 17.6 16
1000 kelahiran hidup)
Persentase balita yang dipantau
pertumbuhan dan perkembangannya RPJMN 60 70 75 80 85

Jumlah kab/kota melaksanakan


pelayanan balita (seluruh puskesmas
melaksanakan kelas ibu balita, RENSTRA 120 200 360 450 514
SDIDTK, MTBS)
PERSENTASE BALITA YANG DIPANTAU PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGANNYA
Strategi:
Rumus Penghitungan Indikator:  Puskesmas, Dinas Kesehatan mengidentifikasi sasaran
•Jumlah balita yang di pantau pertumbuhan
balita (koordinasi PIS-PK, E-PPGBM, Data Desa/ Kelurahan)
perkembangannya
dan dibagi Jumlah balita 12 – 59 bulan Puskesmas sosialisasi koordinasi pelayanan dan pelaporan bagi kader
di wilayah Puskesmas X 100%
•(sasaran Posyandu, BKB, Guru PAUD/TK/RA
balita dapat menggunakan Dinas Kesehatan sosialisasi koordinasi pelayanan dan pelaporan bagi
pemerintah
estimasi daerah yang disahkan Kepala Dinas)
Fasilitas Kesehatan, Organisasi Profesi, Dinas Pendidikan Kantor
Definisi Operasional Kemenag

DO Perhitungan
Cakupan
pelayanan
Timbang Panjang, tingg i Perkembanga n

Balita ≥8 X ≥2 X ≥2 X Tahun Pembiayaan:


0-11 bl depan BOK Puskesmas (Pelaksanaan SDIDTK, Pembinaan kader kesehatan, guru
Balita ≥8 X ≥2 X ≥2 X PAUD/TK/RA)
BOK Provinsi, Kab/Kota (Orientasi SDIDTK dan Sosialisasi Kelas Ibu Balita Bagi
12-23 bl
Kader Kesehatan, Guru PAUD/TK/RA dan Koordinasi Penguatan Penggunaan Buku
Balita ≥8 X ≥2 X ≥2 X KIA
24-35 bl Tahun  Dekon (Orientasi Pelayanan Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah

berjalan bagi Pengampu PAUD HI, Pelatihan SDIDTK Bagi Petugas Kesehatan)
Balita ≥8 X ≥2 X ≥2 X
36-48 bl
Balita ≥8 X ≥2 X ≥2 X
49-59 bl
Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan balita
Rumus Penghitungan Indikator

•Jumlah Kabupaten/ kota yang seluruh Puskesmas di Strategi


wilayah kerjanya melaksanakan kelas ibu balita Puskesmas, Dinas Kesehatan mengidentifikasi UKBM, Kelompok BKB,
sedikitnya di 50% desa/ kelurahan, dan melaksanakan Paud/TK/RA, Panti/LKSA di wilayah kerja
 Posyandu, PAUD/TK/RA melaksanakan timbang, PB/TB dan cek
pendekatan MTBS pada kunjungan balita sakit, dan
melaksanakan SDIDTK untuk menindaklanjuti rujukan perkembangan dengan Buku KIA, serta kelas ibu balita
 Puskesmas menyiapkan tim petugas SDIDTK, MTBS, kelas ibu balita
balita dengan kemungkinan gangguan perkembangan.
Peningkatan kapasitas MTBS,SDIDTK, Kelas Ibu Balita bagi tenaga
DO Puskesmas (Pelatihan, Kalakarya)
Kab/ Puskesmas sosialisasi koordinasi pelayanan dan rujukan bagi kader Posyandu, BKB,

Kota Guru PAUD/TK/RA


 Dinas Kesehatan sosialisasi koordinasi pelayanan dan
Puskesmas Tenakes Pelayanan SDIDTK Pendekatan MTBS pelaporan
mendampingi untuk menindaklanjuti kepada kunjungan
kelompok ibu balita kemungkinan balita sakit Fasilitas Kesehatan, Organisasi Profesi, Dinas Pendidikan Kantor Kemenag
hamil (≥50% gangguan
desa/kel) utk perkembangan
diskusi Bk KIA
Pembiayaan:
Puskesmas √ √ √ BOK Puskesmas (Pelaksanaan Kelas Ibu Balita, Kalakarya MTBS, Pembinaan kader kesehatan,
guru PAUD/TK/RA)
BOK Provinsi, Kab/Kota (Orientasi SDIDTK dan Sosialisasi Kelas Ibu Balita Bagi Kader

Kesehatan, Guru PAUD/TK/RA dan Koordinasi Penguatan Penggunaan Buku KIA


TARGET Dekon (Orientasi Pelayanan Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah bagi Pengampu PAUD HI;
2020 2021 2022 2023 2024 Pelatihan MTBS, SDIDTK, Kelas Ibu Balita Bagi Petugas Kesehatan; Penguatan yankes balita)
120 200 320 470 514
kab/ kota kab/ kota kab/ kota kab/ kota kab/ kota
PP NO 2 TAHUN 2018, PERMENKES 4/2019
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN TK KAB/KOTA
PELAYANAN KESEHATAN BALITA

Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan Pelayanan balita


sakit
balita balita balita
menggunakan
usia 0 – 11 bulan: usia 12 – 23 bulan: usia 24 – 59 bulan: standar
1. Penimbangan min 1. Penimbangan min 1. Penimbangan min MTBS
8x/tahun 8x/tahun (min 4x 8x setahun (min 4x
2. Pengukuran dalam 6 bulan) dalam 6 bulan)
PB/TB 2. Pengukuran 2. Pengukuran PB/TB
min 2x/tahun PB/TB min 2 kali/tahun
3. Pemantauan min 2x/tahun 3. Pemantauan
perkembangan min 3. Pemantauan perkembangan min
2x/tahun perkembangan min 2x/tahun
4. Pemberian kapsul 2x/tahun 4. Pemberian kapsul
Vitamin A usia 6-11 4. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak
bulan 1x/tahun vitamin A sebanyak 2x/tahun
5. Pemberian imunisasi 2x/tahun
dasar lengkap 5. Pemberian
imunisasi
PMK nomor 66 tahun 2014 tentang Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan, dan
Gangguan Tumbuh Kembang Anak
 Pemantauan pertumbuhan dilakukan pada anak usia 0 (nol) sampai 72 (tujuh puluh
dua) bulan melalui penimbangan berat badan setiap bulan dan pengukuran tinggi
badan setiap 3 (tiga) bulan serta pengukuran lingkar kepala sesuai jadwal.
 Pemantauan perkembangan dilakukan setiap 3 (tiga) bulan pada anak usia 0 (nol)
sampai 12 bulan dan setiap 6 (enam) bulan pada anak usia 12 (dua belas) sampai 72
bulan.
 Pemantauan gangguan tumbuh kembang anak dilakukan sesuai jadwal umur
skrining.
 Pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak
harus diselenggarakan secara komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan:
a. stimulasi yang memadai;
b. deteksi dini; dan
c. intervensi dini,
gangguan tumbuh kembang anak
 Setiap puskesmas yang melaksanakan kegiatan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi
Dini Gangguan Tumbuh Kembang Anak harus melakukan :
a. pencatatan kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) anak; dan
b. pelaporan kesehatan Bayi, Anak Balita dan Anak Prasekolah di wilayah
kerjanya.
Kunjungan Bayi
2019
2014 2020
2015

JA N FEB MAR APR MEI JUN I JULI AGS SEP OKT NOP DES JA N FEB MAR APR

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3 , P, 4 ,P y , 3 , P y, 3 ,P , 3 ,P y , 3 ,P y , 3 ,P y , 3 ,P y , 3 , P y,
3
4,8, N, 5,5/58, 6,2, 7 ,0 /6 4 , 7 ,5 , 8 ,2 , 8,8, 9,5, 9,9/79,
3,N, 3 , P y, 3 , P y,
, N , N r,  , N,, O , N r, 8 ,6 /7 1, N,  N, M N , N r, 
M , N, M
E1
E2 E3 E4  
E6, N, D s Ds
Ds N , N r,
Ds

Cakupan Februari:
Cakupan Januari: Jumlah anak yang berulang
Jumlah anak yang berusia tahun bulan 12, 24, 36, 48,
12, 24, 36, 48, dan 60 dan 60 pada bulan Februari,
bulan pada bulan Januari, yang telah lengkap
yang telah lengkap mendapatkan:
mendapatkan: • Penimbangan ≧ 8 kali
• Penimbangan ≧8 kali • Pengukuran PB/TB ≧ 2 kali
• Pengukuran PB/TB ≧ 2 • Pemantauan perkembangan
kali ≧ 2 kali
• Pemantauan
perkembangan ≧ 2 kali
PENGEMBANGAN KEGIATAN POSYANDU TERINTEGRASI

POSYANDU INTEGRASI
LANGKAH POSYANDU-PAUD-BKB

PELAYANAN PELAKSANA PELAYANAN PELAKSANA

PERTAMA PENDAFTARAN KADER PENDAFTARAN KADER

KEDUA PENIMBANGAN KADER PENIMBANGAN KADER


& PENGUKURAN & PENGUKURAN

KETIGA PENGISIAN KMS KADER PENCATATAN & KADER, PENDIDIK


(PENCATATAN) DETEKSI PAUD
PERKEMBANGAN

KEEMPAT PENYULUHAN KADER KELAS IBU BALITA/ KADER,


BKB PET KES, PLKB

KELIMA PELAYANA PET. KES, YANKES, TERAPI/ KADER,


N PLKB & STIMULASI PET KES, PLKB
KESEHATA KADER PERKEMBANGAN
N
PENGINTEGRASIAN KELAS IBU BALITA
PADA KEGIATAN POSYANDU-PAUD-BKB (1)

MEJA 2
MEJA 1 MEJA 2:
MASUK Penimbangan &
Pendaftaran • CEK
Pengukuran PERKEMBANGAN
(PENGISIAN CEKLIS
BUKU KIA)

MEJA 4 MEJA 3:
MEJA 3 • PENGUKURAN
Penyuluhan /
Pencatatan & Deteksi
Kelas Ibu Balita / Perkembangan
BKB

MEJA 5
TAMAN Pelayanan Kes, Terapi
BERMAI & Stimulasi
N
dan PMT KELUAR
Persentase Puskesmas melaksanakan SDIDTK
Laporan rutin Kesga, 2018 Laporan rutin Kesga, 2019
Rifaskes 2011 Laporan rutin Kesga, TW 2 2020
DI Yogyakarta 96,7 GORONTAL
O
Jawa Timur 95,3
NTB 100 KEPULAUAN RIAU 100
Bali 94,7
Bal 100 KEPULAUAN BANGKA… 100
Sumatera Barat 94,0 BENGKUL 98,3
i 100
Jawa Tengah Bangka 93,7 U KALIMANTAN 2
92,7
DI 100
Belitung Sumatera 93,0 UTARA 392,
Y 99,03
Selatan Sulawesi 85,9 BAL 5
89,45
Kep, 97
Selatan 84,5 I SUMATERA BARAT 89,2
RIAU Kep, 94,44
Lampung 83,8 KALIMANTAN 5
BABEL 93,28 TIMUR 87,69
85,2
Banten 83,0 LAMPUNG 93,1 JAWA 6
Jambi 83,0 JATI 4 BARAT 82,55
79,3
Kalimantan Timur 81,7 M 91,23
90,3 SULAWES 5
75,1
Nusa Tenggara Barat 80,5 BENGKU I BARAT 5
74,8
5
86,6
Riau 78,5 LU KALIMAN 73,3
8
Jawa Barat 77,7 NT TAN SELATAN 6
71,4
86,32
Indonesia 75,7 T 84,68
LAMPUN 3
79,27
Sulawesi Tengah 74,2 JAMBI
G 71,2
78,19 NUSA
Sumatera Utara 73,9 JABAR
2
76,85 TENGGARA BARAT 70,09
64,6
Sulawesi Barat 72,8 SUMS 74,3 INDONESI 3 69,9
59,1
Nusa Tenggara Timur 72,8 EL 4
74,3 A SULAWESI 4
58,
Kalimantan Selatan 71,4 SULSE
Bengkulu 64,92 TENGGARA 57,38
4
67,6 L 57,8 KALIMANTAN TENGAH 50,4
Kalimantan Barat 65,7 9
SULBA 6 JAMB 8
Sulawesi Tenggara 61,8 I SUMATERA
R 56,61
53, 47,61
42,2
Maluku Utara 61,4 SELATAN SULAWESI 6
KALSEL 1
50,7
Kalimantan Tengah 58,0 TENGAH 39,67
38,1
Sulawesi Utara
39,292 KALIMANT
57,5 KALBA 33,
2
30,8
Maluku AN BARAT 16,926
57,1 R 8,3 5
Kepulauan Riau GORONT 16,19
56,9 Banten 2
5,2 ALO
DKI Jakarta 14,18
51,2 KALTE 9 SUMATER
Gorontalo 14,04
43,2 NG A UTARA 12,93
DI Aceh 42,4 RIA ACE 5,26
Papua 34,4 U H DKI JAKARTA 1,2
Papua Barat 27,9 MALU SULAWESI SELATAN 6
T JAWA TENGAH 0 20 40 60 80
,0 DI 100
Indonesi 0 20 40 60 80 10
0 YOGYAKARTA
a PAPUA
JAWA
TIMUR
JATENG BANTEN
SULTRA SULAWESI
UTARA
MALUK PAPUA
Hubungan Puskesmas melaksanakan SDIDTK
dengan prevalensi balita stunting

Ada korelasi negative


antara persentase
puskesmas
melaksanakan SDIDTK
dengan prevalensi
balita stunting; dimana
semakin besar
persentase puskesmas
melaksanakan
SDIDTK, maka
semakin rendah
prevalensi stunting
r = -0.184
p-value = 0.000

Sumber data: Rifaskes 2011 dan Riskesdas 2013


DAFTAR 120
KABUPATEN/KOTA LOKUS
AKI AKB
TAHUN 2020
120 KAB/KOTA LOKUS
NO PROVINSI
PENURUNAN AKI-
KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA
1 Aceh
2 Aceh
3 Aceh
AKB
Pidie
Bireuen
Aceh Utara
21 Kep. Bangka Belitung Bangka Selatan

22 Kep. Bangka Belitung Belitung Timur


41
42
43
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat
Kota Bekasi
Kota Depok
Kota Tasikmalaya
4 Sumatera Utara Deli Serdang 44 Jawa Barat Majalengka
5 Sumatera Utara Mandailing Natal 23 DKI Jakarta Kota Jakarta Barat 45 Jawa Barat Sumedang
6 Sumatera Utara Asahan 24 DKI Jakarta Kota Jakarta Timur 46 Jawa Barat Ciamis
7 Sumatera Utara Nias Selatan 25 DKI Jakarta Kota Jakarta Utara 47 Jawa Tengah Grobogan
8 Sumatera Barat Kota Padang 26 Jawa Barat Indramayu 48 Jawa Tengah Brebes
9 Sumatera Barat Pasaman Barat 27 Jawa Barat Bogor 49 Jawa Tengah Demak
10 Sumatera Barat Pesisir Selatan 28 Jawa Barat Garut 50 Jawa Tengah Cilacap
11 Sumatera Barat Agam 29 Jawa Barat Sukabumi 51 Jawa Tengah Batang
12 Riau Rokan Hilir 30 Jawa Barat Karawang 52 Jawa Tengah Kota Semarang
13 Riau Pelalawan 31 Jawa Barat Bandung 53 Jawa Tengah Banyumas
14 Jambi Tanjung Jabung Timur 32 Jawa Barat Bandung Barat 54 Jawa Tengah Kendal
15 Sumatera Selatan Banyu Asin 33 Jawa Barat Cirebon 55 Jawa Tengah Pemalang
16 Sumatera Selatan Musi Banyuasin 34 Jawa Barat Purwakarta 56 Jawa Tengah Boyolali
17 Bengkulu Seluma 35 Jawa Barat Kota Bandung 57 Jawa Tengah Sragen
18 Bengkulu Bengkulu Utara 36 Jawa Barat Tasikmalaya 58 Jawa Tengah Klaten
19 Lampung Kota Bandar Lampung 37 Jawa Barat Bekasi 59 Jawa Tengah Blora
20 Kep. Riau Kota Batam 38 Jawa Barat Subang 60 Jawa Tengah Tegal
39 Jawa Barat Cianjur
40 Jawa Barat Kuningan
120 KAB/KOTA LOKUS
NO PROVINSI KAB/KOTA
PENURUNAN AKI-
NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA
61 DI Yogyakarta Bantul
62 Jawa Timur Jember AKB 81 Banten
82 Banten
83 Banten
Lebak
Tangerang
Pandeglang
101 Sulawesi Tengah
102 Sulawesi Tengah
Banggai Kepulauan
Donggala
63 Jawa Timur Kota Surabaya 84 Banten Kota Serang 103 Sulawesi Tengah Sigi
64 Jawa Timur Pasuruan 85 Banten Kota Cilegon 104 Sulawesi Selatan Gowa
65 Jawa Timur Bojonegoro 86 Banten Kota Tangerang Selatan
66 Jawa Timur Banyuwangi 87 Bali Karang Asem 105 Sulawesi Tenggara Bombana
67 Jawa Timur Sidoarjo 88 Bali Tabanan
68 Jawa Timur Pamekasan 89 Nusa Tenggara Barat Lombok Timur 106 Sulawesi Tenggara Konawe Selatan
69 Jawa Timur Gresik 90 Nusa Tenggara Barat Lombok Tengah 107 Gorontalo Pohuwato
70 Jawa Timur Bondowoso 91 Nusa Tenggara Timur Timor Tengah Selatan 108 Gorontalo Boalemo
71 Jawa Timur Mojokerto 92 Kalimantan Barat Kubu Raya 109 Sulawesi Barat Polewali Mandar
72 Jawa Timur Tulungagung 93 Kalimantan Tengah Kotawaringin Timur 110 Sulawesi Barat Mamuju
73 Jawa Timur Jombang 94 Kalimantan Tengah Kotawaringin Barat 111 Maluku Maluku Tengah
74 Jawa Timur Kediri 95 Kalimantan Selatan Kota Baru 112 Maluku Maluku Tenggara
75 Jawa Timur Malang 96 Kalimantan Timur Kutai Kartanegara 113 Maluku Buru
76 Jawa Timur Lumajang 97 Kalimantan Utara Nunukan 114 Maluku Utara Kepulauan Sula
77 Jawa Timur Sampang 98 Kalimantan Utara Bulungan 115 Maluku Utara Kota Tidore Kep
78 Jawa Timur Situbondo 99 Sulawesi Utara Kep. Talaud 116 Papua Barat Manokwari
79 Jawa Timur Magetan 100 Sulawesi Utara Bolaang Mongondow Utara 117 Papua Barat Fakfak
80 Banten Serang 118 Papua Mimika
119 Papua Merauke
120 Papua Asmat
PENUTUP
The Rights Of The Child
Konvensi Hak Anak
(Convention on the right of the child)
dideklarasikan PBB 1989 → ratifikasi
1990
4 pokok bahasan:
1. Hak untuk bertahan hidup /survival
2. Hak untuk tumbuh kembang optimal
3. Hak mendapat perlindungan terhadap segala
bentuk kekerasan dan penelantaran anak,
eksploitasi sosial maupun seksual
4. Hak untuk berpartisipasi dalam mengembangkan
seni budaya, bebas untuk bersuara mendapatkan
segala macam informasi dan hak untuk didengar
TERIMA
KASIH

@ditkesga @ditkesga https://bit.ly/YoutubeKesga

Anda mungkin juga menyukai