PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Tugas ASN menurut Undang–Undang
Aparatur Sipil Negara adalah untuk melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Negara, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1
Aktualisasi yang dilaksanakan berdasarkan salah satu isu yang diangkat dari
instansi satuan kerja yaitu UPTD Puskesmas Jaya Baru, Kota Banda Aceh. Dari
beberapa isu, diambil satu isu penting yaitu masih rendahnya layanan gizi tentang
MPASI untuk pencegahan stunting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan kronis
pada anak balita (bawah lima tahun) akibat kekurangan asupan nutrisi atau malnutrisi
dalam waktu cukup lama. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 oleh Kementrian
Kesehatan RI, ada sekitar 8,9 juta anak di Indonesia yang menderita kondisi stunting.
Artinya 1 dari 3 balita mengalami gangguan pertumbuhan dan butuh perhatian lebih.
Di Indonesia, Aceh menjadi salah satu provinsi yang angka stuntingnya tinggi,
dengan menduduki peringkat tiga di bawah Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Barat.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI, angka prevalensi pada bayi
dibawah dua tahun (baduta) di Aceh cukup tinggi yaitu sebanyak 37,9 persen,
sementara prevalensi rata-rata nasional sebesar 30,8 persen. Pemerintah Aceh pun
langsung memberi respons dengan menyusun dan melahirkan Peraturan Gubernur
(Pergub) no.14 tahun 2019 tentang penanganan dan pencegahan stunting. Jumlah anak
dengan stunting di Jaya Baru pada tahun 2019 tercatat sebanyak 15 anak.
Salah satu faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi stunting pada anak
usia baduta adalah faktor asupan, antara lain Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). MPASI yang tepat dan baik merupakan makanan
yang dapat memenuhi kebutuhan gizi sehingga bayi dan anak dapat tumbuh kembang
dengan optimal.
B. TUJUAN AKTUALISASI
Isu mempunyai beberapa arti menurut para ahli. Chase & Jones (dalam Savitri,
2018) menggambarkan “issue” sebagai sebuah masalah yang belum terpecahkan yang
siap diambil keputusannya (an unsettled matter which is ready for decision). Definisi
lainnya menurut Regester & Larkin (2003:42) bahwa sebuah issue merepresentasikan
suatu kesenjangan antara praktek korporat dengan harapan-harapan para stakeholder (a
gap between corporate practice and stakeholder expectations). Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa pengertian isu adalah masalah yang
2
dikedepankan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa isu adalah suatu kondisi atau
peristiwa, baik di dalam maupun di luar organisasi, yang jika dibiarkan akan
mempunyai efek yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut atau pada
target-target organisasi tersebut di masa mendatang.
Sebagai pelayan publik, tugas saya sebagai dokter ahli pertama adalah
memberikan pelayanan medik umum terhadap pasien rawat jalan tingkat pertama,
melakukan pemeliharaan kesehatan ibu, memelihara kesehatan bayi dan balita,
melakukan penyuluhan medik, melakukan pelayanan gizi, membuat catatan medik
rawat jalan, maka dapat diidentifikasikan beberapa isu aktual yang terdapat pada UPTD
Puskesmas Jaya Baru diantaranya :
Jumlah anak dengan stunting di Jaya Baru adalah 15 anak, sedangkan stunting
dapat dicegah dengan perbaikan gizi mulai dari hamil, menyusui, hingga
pemberian MPASI pada bayi. Saat melakukan pelayanan pun, masih banyak
masyarakat yang kurang paham dan masih bertanya tentang pembuatan MPASI
yang baik untuk kecukupan gizi bayi. Makanan bayi yang tidak sesuai umur,
tidak beragam, dan frekuensi yang tidak sesuai dapat meningkatkan kejadian
stunting pada anak 6-23 bulan.
Banyak pasien dengan BAB cair berobat ke puskesmas dan tidak tahu cara
membuat oralit di rumah dengan mudah, padahal oralit sangat penting untuk
penanganan pertama untuk mencegah dehidrasi pada diare.
Rekam medis di Puskesmas Jaya Baru menggunakan satu buku untuk satu
kepala keluarga (KK), yang mengakibatkan sulitnya penulis untuk melihat
rekam medis sebelumnya karena tumpang tindih dengan pasien lain, alangkah
lebih baik bila satu buku rekam medik untuk satu orang pasien.
3
C. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul
pada instansi kerja penulis yaitu UPTD Puskesmas Jaya Baru. Identifikasi isu
diperoleh dari hasil diskusi masalah dengan mentor yang sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi. Beberapa isu yang muncul kemudian di inventarisir dengan
mengkategorikannya kedalam tiga prinsip ASN yaitu manajemen ASN, Pelayanan
Publik, dan Whole of Government (WoG).
Langkah selanjutnya adalah penulis mengkonsultasikan dengan coach dan
mentor untuk kemudian dapat di analisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah
core issue. Core issue adalah suatu permasalahan pokok di instansi.
Isu dan problematika yang telah diidentifikasi di atas kemudian dianalisa
menggunakan instrumen matriks USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Urgency
artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
Seriousness merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan. Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Rentang penilaian yang
digunakan pada matriks USG adalah dengan memberikan skor 1-5, semakin tinggi
skor menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera
ditangani. Hasil analisis dengan USG dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1.1 Tabel Matriks USG
No. Identifikasi Isu Aktual U S G Total Peringkat
Masih rendahnya layanan gizi 5 5 5 15 1
1. tentang MPASI untuk pencegahan
stunting
4
Bagan 1.2 PENYELESAIAN ISU
SOLUSI KREATIF
5
D. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN, DAN OUTPUT YANG
DIHARAPKAN
Identifikasi Isu :
1. Masih rendahnya inovasi layanan gizi tentang MPASI untuk pencegahan stunting
2. Kurangnya penyuluhan medik pada pasien tentang pembuatan oralit di rumah untuk
pencegahan dehidrasi pada diare
Isu Yang Diangkat : Masih rendahnya inovasi layanan gizi tentang MPASI
untuk pencegahan stunting
6
N KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
O KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN VISI MISI ORGANISASI NILAI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Diskusi dan Hasil : Dengan tersepakatinya Dengan saya
konsultasi Tercapainya tindak lanjut rancangan maka melakukan
dengan mentor kesepakatan kegiatan ini memiliki konsultasi sesuai
(Kepala dengan mentor kontribusi terhadap visi dengan tata nilai
Puskesmas) UPTD Puskesmas Jaya Baru puskesmas yaitu
yaitu Terwujudnya Sigap
Puskesmas Madani dan
menguatkan salah satu misi
yaitu Memberikan
Pelayanan yang Bermutu
dan Islami
7
1.2 Menemui Output : Foto Saya akan menemui mentor
mentor untuk dan video dengan sopan dan santun untuk
konsultasi dan menjelaskan rincian kegiatan,
menjelaskan draft gambar, serta titik lokasi
maksud dan tujuan kegiatan, serta musyawarah
dengan mengenai rancangan kegiatan
menunjukkan (Etika Publik, Akuntabilitas,
rencana kegiatan, Nasionalisme)
gambar, serta titik
lokasi kegiatan
sosialisasi
melaksanakan
kegiatan aktualisasi
8
1.5 Meminta izin Output : Foto Saya akan meminta izin dengan
untuk dan video sopan dan santun untuk
melaksanakan melaksanakan sosialisasi
sosialisasi di posyandu pada waktu yang telah
posyandu pada ditentukan secara jujur dan
waktu yang telah bertanggung jawab (Etika
ditentukan tersebut Publik, Anti Korupsi,
Akuntabilitas)
9
2.2 Menyiapkan Output : Saya bertanggung jawab
bahan sosialisasi Foto Media menyiapkan gambar yang
berupa gambar dan Gambar akan dijadikan desain pada
alat pendukung media sosialisasi dengan
presentasi lainnya mandiri dan profesional
(Akuntabilitas, Anti
Korupsi, Etika Publik)
10
3.1 Mempersiapkan Output : Saya bertanggung jawab
tempat dan Foto dan Absensi untuk memastikan tempat
memeriksa sosialisasi dan memeriksa
kehadiran peserta kehadiran peserta secara
jujur dan mandiri
(Akuntablitas, Etika
Publik, Anti Korupsi)
11
3.4 Meminta Output : Saya menentukan
peserta untuk Dokumen hasil pertanyaan dengan
memilih jawaban penilaian post profesional setelah
yang benar di test dilakukan sosialisasi dan
kertas bergambar
meminta peserta memilih
tentang gizi MPASI
jawaban yang benar
dengan jujur dan tidak
diskriminatif
(Akuntabilitas, Anti
Korupsi, dan Etika
Publik)
4. Evaluasi hasil Hasil : Adanya Kegiatan evaluasi hasil dan Dengan saya
dan pelaporan laporan capaian pelaporan kegiatan ini melakukan evaluasi
kegiatan kegiatan memiliki kontribusi terhadap hasil dan pelaporan
sosialisasi visi UPTD Puskesmas Jaya kegiatan sesuai
Baru yaitu Terwujudnya dengan tata nilai
Puskesmas Madani dan puskesmas yaitu
menguatkan salah satu misi Sigap
yaitu Memberikan
Pelayanan yang Bermutu
dan Islami
12
4.2 Menyusun Output : Saya bertanggung jawab untuk
laporan kegiatan Laporan Tertulis menyusun laporan kegiatan
sosialisasi sosialisasi secara transparan,
netralitas, dan penuh
kejujuran (Anti Korupsi,
Akuntabilitas, Etika Publik)
13
14
KEGIATAN 1 Akuntabilitas 1. Kejelasan
Diskusi dan konsultasi dengan 2. Profesional
mentor (Kepala Puskesmas) Nasionalisme 1. Kerjasama
2. Musyawarah
MANAJEMEN ASN 3. Diskusi
4. Menghargai Orang Lain
5. Saling Menghormati
EtikaPublik 1. Sopan
2. Santun
3. Tekun
KomitmenMutu 1. Efektif
2. Efisien
Anti Korupsi 1. Jujur
2. Tanggung Jawab
KEGIATAN 2 Akuntabilitas 1. Profesional
Mempersiapkan alat dan 2. Tanggung Jawab
bahan untuk sosialisasi Nasionalisme 1. Kerjasama
PELAYANAN PUBLIK
EtikaPublik 1. Profesional
2. Santun
KomitmenMutu 1. Mutu
Anti Korupsi 1. Mandiri
KEGIATAN 3 Akuntabilitas 1. Tanggung Jawab
Sosialisasi tentang MPASI 2. Profesional
untuk pencegahan stunting 3. Kejelasan
Nasionalisme 1. Adil
PELAYANAN PUBLIK EtikaPublik 1. Jujur
2. Tidak Diskriminatif
KomitmenMutu 1. Efektif
Anti Korupsi 1. Mandiri
2. Jujur
KEGIATAN 4 Akuntabilitas 1. Profesional
Evaluasi hasil dan pelaporan 2. Netralitas
kegiatan 3. Tanggung Jawab
Nasionalisme 1. Menghargai Orang Lain
MANAJEMEN ASN EtikaPublik 1. Taat Aturan
2. Jujur
3. Sopan
4. Santun
KomitmenMutu 1. Efisien
Anti Korupsi 1. Mandiri
2. Transparan
3. Jujur
15
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. DESKRIPSI UMUM
16
KM dari pusat Kota Banda Aceh, berdiri diatas areal tanah sebesar ± 2.000 m2 dengan
luas bangunan ± 1.136 m2. Agar jangkauan pelayanan puskesmas lebih luas dan merata
hingga keseluruh wilayah kerjanya, puskesmas Jaya Baru memiliki fasilitas penunjang
berupa :
a. Puskesmas pembantu
sebanyak 4 (empat) unit yaitu Puskesmas Pembantu Lamjamee, Puskesmas
Pembantu Lamteumen Timur, Puskesmas Pembantu Geuceu Meunara dan
Puskesmas Pembantu PungeBlang Cut.
b. Polindes sebanyak 2 (dua)
unit yang berada di Desa Bitai dan Desa UleePata, Poskesdes sebanyak 1
(satu) unit yang berada di DesaEmperom.
c. Kendaraan sebanyak 15 unit,
yaitu 2 unit kendaraan roda empat (Pusling) dan 13 unit kendaraan roda dua.
Gambar 2.1 Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh (tampak depan)
17
Gambar 2.2 Ruang Pemeriksaan Poli Dewasa
18
2. Sumber Daya
Data jumlah dan jenis tenaga kesehatan di Puskesmas Jaya Baru Tahun 2020:
Tenaga kesehatan Puskesmas Induk PUSTU TOTA
L
No
PNS PTT Kontra PNS PTT Kontrak
k
1 Dokter umum 4 4
2 Dokter gigi 0 1 1
3 Bidan 13 13
4 Bidan desa 0 3 3
5 Perawat 4 2 6
6 Bidan pustu 0 2 2
7 Asisten Apoteker 2 2
8 Perawat Gigi 2 2
9 Ahli Gizi 1 1
10 Tata Usaha 1 1
11 Sanitarian 2 2
12 Staf Laboratorium 2 2
13 Promkes 1 1
14 Staf TU 2 2
15 Staf kartu 3 3
16 Administrasi Umum 1 1
17 Fungsional Umum 5 5
Jumlah 40 0 2 4 3 0 52
19
Visi UPTD Puskesmas Jaya Baru adalah Terwujudnya Puskesmas Madani.
Tugas pokok dan fungsi utama dokter ahli pertama sesuai Keputusan Menteri
Aparatur Negara Nomor : 139/KEP/M.PAN/11/2003 adalah:
20
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana
17. Melakukan pelayanan imunisasi
18. Melakukan pelayanan gizi
19. Melakukan pengamatan epidemiologi penyakit ; mengumpulkan data
20. Melakukan penyuluhan Medik
21. Membuat catatan medik pasien rawat jalan
22. Membuat catatan medik pasien rawat inap
23. Melayani atau menerima konsultasi keluar
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25. Menguji kesehatan individu
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29. Menjadi saksi ahli
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32. Melakukan tugas jaga panggilan/on call
33. Melakukan tugas jaga di tempat/ rumah sakit
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan sederhana
21
5. Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Struktur Puskesmas Jaya Baru
22
B. DESKRIPSI KHUSUS
2. Role Model
Role model penulis adalah ibu Rina Arlini, SKM, M.Kes karena beliau adalah sosok
kepala puskesmas yang visioner, profesional, disiplin, dan adil. Beliau juga dikenal
sebagai seseorang yang pekerja keras, bertanggung jawab, tidak diskriminatif, dan
mengayomi seluruh staf puskesmas.
23
Gambar 2.4 Role Model
24
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
Pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan di UPTD Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh mulai tanggal 24 januari hingga 23 Februari
2020 dengan melakukan beberapa kegiatan.
Jadwal Aktualisasi
Januari Februari
No Kegiatan
24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Melakukan konsultasi
1
dengan mentor
M Mempersiapkan alat dan
2
bahan untuk sosialisasi
Melakukan sosialisasi
3 MPASI di posyandu
M Melakukan dan menyusun
4 laporan kegiatan
25