Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian  kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai  ASN  melaksanakan kebijakan  publik yang di buat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
mempererat  persatuan dan kesatuan NKRI. Tugas ASN menurut Undang–Undang
Aparatur Sipil Negara adalah untuk melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Negara, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pembentukan PNS yang berkompeten diawali dengan mengikuti Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diatur dalam ketentuan Pasal 5 Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil, yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi yang
dilakukan secara terintegrasi yang diukur berdasarkan kemampuan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

Seyogyanya puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat merupakan fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya. Untuk itu perlu pelayanan kesehatan yang tepat, cepat, dan akurat di
Puskesmas dengan berdasarkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). PNS juga diharapkan memahami
pentingnya pelayanan publik yang optimal, managemen ASN dan Whole of
Government. Maka disusunlah aktualisasi ini yang dilaksanakan di Puskesmas Jaya
Baru Kota Banda Aceh.

1
Aktualisasi yang dilaksanakan berdasarkan salah satu isu yang diangkat dari
instansi satuan kerja yaitu UPTD Puskesmas Jaya Baru, Kota Banda Aceh. Dari
beberapa isu, diambil satu isu penting yaitu masih rendahnya layanan gizi tentang
MPASI untuk pencegahan stunting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan kronis
pada anak balita (bawah lima tahun) akibat kekurangan asupan nutrisi atau malnutrisi
dalam waktu cukup lama. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 oleh Kementrian
Kesehatan RI, ada sekitar 8,9 juta anak di Indonesia yang menderita kondisi stunting.
Artinya 1 dari 3 balita mengalami gangguan pertumbuhan dan butuh perhatian lebih.

Di Indonesia, Aceh menjadi salah satu provinsi yang angka stuntingnya tinggi,
dengan menduduki peringkat tiga di bawah Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Barat.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI, angka prevalensi pada bayi
dibawah dua tahun (baduta) di Aceh cukup tinggi yaitu sebanyak 37,9 persen,
sementara prevalensi rata-rata nasional sebesar 30,8 persen. Pemerintah Aceh pun
langsung memberi respons dengan menyusun dan melahirkan Peraturan Gubernur
(Pergub) no.14 tahun 2019 tentang penanganan dan pencegahan stunting. Jumlah anak
dengan stunting di Jaya Baru pada tahun 2019 tercatat sebanyak 15 anak.

Salah satu faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi stunting pada anak
usia baduta adalah faktor asupan, antara lain Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). MPASI yang tepat dan baik merupakan makanan
yang dapat memenuhi kebutuhan gizi sehingga bayi dan anak dapat tumbuh kembang
dengan optimal.

B. TUJUAN AKTUALISASI
Isu mempunyai beberapa arti menurut para ahli. Chase & Jones (dalam Savitri,
2018) menggambarkan “issue” sebagai sebuah masalah yang belum terpecahkan yang
siap diambil keputusannya (an unsettled matter which is ready for decision). Definisi
lainnya menurut Regester & Larkin (2003:42) bahwa sebuah issue merepresentasikan
suatu kesenjangan antara praktek korporat dengan harapan-harapan para stakeholder (a
gap between corporate practice and stakeholder expectations). Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa pengertian isu adalah masalah yang

2
dikedepankan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa isu adalah suatu kondisi atau
peristiwa, baik di dalam maupun di luar organisasi, yang jika dibiarkan akan
mempunyai efek yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut atau pada
target-target organisasi tersebut di masa mendatang.
Sebagai pelayan publik, tugas saya sebagai dokter ahli pertama adalah
memberikan pelayanan medik umum terhadap pasien rawat jalan tingkat pertama,
melakukan pemeliharaan kesehatan ibu, memelihara kesehatan bayi dan balita,
melakukan penyuluhan medik, melakukan pelayanan gizi, membuat catatan medik
rawat jalan, maka dapat diidentifikasikan beberapa isu aktual yang terdapat pada UPTD
Puskesmas Jaya Baru diantaranya :

1. Masih rendahnya layanan gizi tentang MPASI untuk pencegahan stunting

Jumlah anak dengan stunting di Jaya Baru adalah 15 anak, sedangkan stunting
dapat dicegah dengan perbaikan gizi mulai dari hamil, menyusui, hingga
pemberian MPASI pada bayi. Saat melakukan pelayanan pun, masih banyak
masyarakat yang kurang paham dan masih bertanya tentang pembuatan MPASI
yang baik untuk kecukupan gizi bayi. Makanan bayi yang tidak sesuai umur,
tidak beragam, dan frekuensi yang tidak sesuai dapat meningkatkan kejadian
stunting pada anak 6-23 bulan.

2. Kurangnya penyuluhan medik tentang pembuatan oralit di rumah untuk pencegahan


dehidrasi pada diare

Banyak pasien dengan BAB cair berobat ke puskesmas dan tidak tahu cara
membuat oralit di rumah dengan mudah, padahal oralit sangat penting untuk
penanganan pertama untuk mencegah dehidrasi pada diare.

3. Kurang optimalnya sistem pencatatan medik rawat jalan

Rekam medis di Puskesmas Jaya Baru menggunakan satu buku untuk satu
kepala keluarga (KK), yang mengakibatkan sulitnya penulis untuk melihat
rekam medis sebelumnya karena tumpang tindih dengan pasien lain, alangkah
lebih baik bila satu buku rekam medik untuk satu orang pasien.

3
C. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul
pada instansi kerja penulis yaitu UPTD Puskesmas Jaya Baru. Identifikasi isu
diperoleh dari hasil diskusi masalah dengan mentor yang sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi. Beberapa isu yang muncul kemudian di inventarisir dengan
mengkategorikannya kedalam tiga prinsip ASN yaitu manajemen ASN, Pelayanan
Publik, dan Whole of Government (WoG).
Langkah selanjutnya adalah penulis mengkonsultasikan dengan coach dan
mentor untuk kemudian dapat di analisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah
core issue. Core issue adalah suatu permasalahan pokok di instansi.
Isu dan problematika yang telah diidentifikasi di atas kemudian dianalisa
menggunakan instrumen matriks USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Urgency
artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
Seriousness merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan. Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Rentang penilaian yang
digunakan pada matriks USG adalah dengan memberikan skor 1-5, semakin tinggi
skor menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera
ditangani. Hasil analisis dengan USG dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1.1 Tabel Matriks USG
No. Identifikasi Isu Aktual U S G Total Peringkat
Masih rendahnya layanan gizi 5 5 5 15 1
1. tentang MPASI untuk pencegahan
stunting

2. Kurangnya penyuluhan medik 4 4 4 12 2


pada pasien tentang pembuatan
oralit di rumah untuk pencegahan
dehidrasi pada diare

3. Kurang optimalnya sistem 3 4 4 11 3


pencatatan rekam medis

Bagan 1.1 ISU AKTUAL

4
Bagan 1.2 PENYELESAIAN ISU

GEJALA HASIL YANG DIHARAPKAN


• Adanya 15 anak dengan kasus
stunting Jaya Baru  Berkurangnya kasus baru
• Masih adanya Balita dibawah stunting di Jaya Baru
garis merah (BGM) sebanyak  Menurunnya angka Balita di
1% bawah garis merah (BGM)
• Persentase Penimbangan Berat  Meningkatnya persentase
Badan Balita hanya 58% dan Penimbangan Berat Badan
belum mencapai target 100% Balita
• Persentase Pemberian
Makanan Tambahan untuk Balita  Tercapainya target
Kurus belum mencapai target Persentase Pemberian
85% Makanan Tambahan

SOLUSI KREATIF

 Memberikan materi sosialisasi tentang MPASI untuk


pencegahan stunting
 Menampilkan contoh MPASI untuk pencegahan
stunting melalui media gambar

5
D. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN, DAN OUTPUT YANG
DIHARAPKAN

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh

Identifikasi Isu :

1. Masih rendahnya inovasi layanan gizi tentang MPASI untuk pencegahan stunting

2. Kurangnya penyuluhan medik pada pasien tentang pembuatan oralit di rumah untuk
pencegahan dehidrasi pada diare

3. Kurang optimalnya sistem pencatatan medik rawat jalan

Isu Yang Diangkat : Masih rendahnya inovasi layanan gizi tentang MPASI
untuk pencegahan stunting

Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Pelayanan Gizi tentang MPASI untuk


Pencegahan Stunting Melalui Kegiatan Sosialisasi dengan
Menggunakan Gambar di Puskesmas Jaya Baru

6
N KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
O KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN VISI MISI ORGANISASI NILAI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Diskusi dan Hasil : Dengan tersepakatinya Dengan saya
konsultasi Tercapainya tindak lanjut rancangan maka melakukan
dengan mentor kesepakatan kegiatan ini memiliki konsultasi sesuai
(Kepala dengan mentor kontribusi terhadap visi dengan tata nilai
Puskesmas) UPTD Puskesmas Jaya Baru puskesmas yaitu
yaitu Terwujudnya Sigap
Puskesmas Madani dan
menguatkan salah satu misi
yaitu Memberikan
Pelayanan yang Bermutu
dan Islami

1.1 Menyusun Output: Saya membuat draft gambar dan


gambar dan Dokumentasi membuat rencana titik lokasi
rencana titik lokasi gambar dan kegiatan sosialisasi dengan jelas
kegiatan sosialisasi rencana titik arah kegiatan yang akan
lokasi kegiatan dilaksanakan dan
mempertimbangkan efektif dan
efisien waktu pelaksaan dan
bekerjasama dengan staf
puskesmas yang lain
(Akuntabilitas, Komitmen
Mutu, Nasionalisme)

7
1.2 Menemui Output : Foto Saya akan menemui mentor
mentor untuk dan video dengan sopan dan santun untuk
konsultasi dan menjelaskan rincian kegiatan,
menjelaskan draft gambar, serta titik lokasi
maksud dan tujuan kegiatan, serta musyawarah
dengan mengenai rancangan kegiatan
menunjukkan (Etika Publik, Akuntabilitas,
rencana kegiatan, Nasionalisme)
gambar, serta titik
lokasi kegiatan
sosialisasi
melaksanakan
kegiatan aktualisasi

Saya akan meminta arahan dan


1.3 Meminta Output : Foto masukan tentang rancangan
arahan dan dan video kegiatan kepada mentor dengan
masukan sopan dan santun , dengan
mengenai berdiskusi dan menghargai
rancangan mentor secara profesional
kegiatan (Etika Publik, Nasionalisme,
Akuntabilitas)

1.4 Mencatat Output : Foto Saya akan menghormati arahan


arahan mentor dokumentasi mentor dengan mencatat arahan
notulen tersebut sesuai diskusi dengan
jelas dan tekun (Nasionalisme,
Akuntabilitas, Etika Publik)

8
1.5 Meminta izin Output : Foto Saya akan meminta izin dengan
untuk dan video sopan dan santun untuk
melaksanakan melaksanakan sosialisasi
sosialisasi di posyandu pada waktu yang telah
posyandu pada ditentukan secara jujur dan
waktu yang telah bertanggung jawab (Etika
ditentukan tersebut Publik, Anti Korupsi,
Akuntabilitas)

2. Mempersiapkan Hasil: Kegiatan mempersiapkan Dengan saya


alat dan bahan Tersedianya alat dan bahan untuk melakukan
untuk sosialisasi alat dan bahan sosialisasi memiliki persiapan alat dan
media kontribusi terhadap visi bahan untuk
sosialisasi UPTD Puskesmas Jaya Baru sosialisasi sesuai
yaitu Terwujudnya dengan tata nilai
Puskesmas Madani dan puskesmas yaitu
menguatkan salah satu misi Sigap
yaitu Memberikan
Pelayanan yang Bermutu
dan Islami

2.1 Mengumpulkan Output Saya akan mengumpulkan


literatur yang Dokumentasi literatur yang terkait dengan
terkait dengan resume literatur kegiatan secara mandiri,
pemberian MPASI mempelajarinya secara
untuk mencegah profesional agar mutu dari
stunting materi yang disampaikan akan
bermanfaat bagi peserta (Anti
Korupsi, Akuntabilitas,
Komitmen Mutu)

9
2.2 Menyiapkan Output : Saya bertanggung jawab
bahan sosialisasi Foto Media menyiapkan gambar yang
berupa gambar dan Gambar akan dijadikan desain pada
alat pendukung media sosialisasi dengan
presentasi lainnya mandiri dan profesional
(Akuntabilitas, Anti
Korupsi, Etika Publik)

2.3 Berkoordinasi Output: Foto Saya akan berkoordinasi dengan


dengan tim dan video tim posyandu dengan
posyandu untuk bekerjasama pada saat kegiatan
bekerjasama pada sosialisasi secara santun dan
saat pelaksanaan bertanggung jawab
sosialisasi (Nasionalisme, Etika Publik,
Akuntabilitas)

3. Sosialisasi Hasil : Kegiatan sosialisasi tentang Dengan saya


tentang MPASI Peserta paham MPASI untuk pencegahan melakukan
untuk mengenai stunting ini memiliki sosialisasi sesuai
pencegahan MPASI untuk kontribusi terhadap visi dengan tata nilai
stunting pencegahan UPTD Puskesmas Jaya Baru puskesmas yaitu
stunting yaitu Terwujudnya Senyum, Ramah,
Puskesmas Madani dan Sigap
menguatkan salah satu misi
yaitu Memberikan
Pelayanan yang Bermutu
dan Islami

10
3.1 Mempersiapkan Output : Saya bertanggung jawab
tempat dan Foto dan Absensi untuk memastikan tempat
memeriksa sosialisasi dan memeriksa
kehadiran peserta kehadiran peserta secara
jujur dan mandiri
(Akuntablitas, Etika
Publik, Anti Korupsi)

3.2 Meminta Saya menentukan


peserta untuk pertanyaan dengan
memilih jawaban Output : profesional sebelum
yang benar di Dokumentasi dilakukan sosialisasi dan
antara dua gambar hasil penilaian
meminta peserta memilih
yang diberikan pretest
jawaban yang benar
dengan jujur, dan tidak
diskriminatif
(Akuntabilitas, Anti
Korupsi, dan Etika
Publik)

Saya akan menyampaikan


3.3 Menyampaikan Output : Foto informasi tentang materi MPASI
informasi tentang dan video untuk pencegahan stunting
materi MPASI dan dengan jelas kepada setiap
pencegahan peserta dengan adil, tanpa
stunting diskriminatif dan secara efektif
(Akuntabilitas, Nasionalisme,
Anti Korupsi, dan Komitmen
Mutu)

11
3.4 Meminta Output : Saya menentukan
peserta untuk Dokumen hasil pertanyaan dengan
memilih jawaban penilaian post profesional setelah
yang benar di test dilakukan sosialisasi dan
kertas bergambar
meminta peserta memilih
tentang gizi MPASI
jawaban yang benar
dengan jujur dan tidak
diskriminatif
(Akuntabilitas, Anti
Korupsi, dan Etika
Publik)

4. Evaluasi hasil Hasil : Adanya Kegiatan evaluasi hasil dan Dengan saya
dan pelaporan laporan capaian pelaporan kegiatan ini melakukan evaluasi
kegiatan kegiatan memiliki kontribusi terhadap hasil dan pelaporan
sosialisasi visi UPTD Puskesmas Jaya kegiatan sesuai
Baru yaitu Terwujudnya dengan tata nilai
Puskesmas Madani dan puskesmas yaitu
menguatkan salah satu misi Sigap
yaitu Memberikan
Pelayanan yang Bermutu
dan Islami

4.1 Merekapitulasi Output: Foto Saya akan merekapitulasi data


data pretest dan dan video pretest dan post test secara
post test mandiri, efisien, sesuai
dengan aturan, dan
profesional (Anti Korupsi,
Komitmen Mutu, Etika
Publik, Akuntabilitas)

12
4.2 Menyusun Output : Saya bertanggung jawab untuk
laporan kegiatan Laporan Tertulis menyusun laporan kegiatan
sosialisasi sosialisasi secara transparan,
netralitas, dan penuh
kejujuran (Anti Korupsi,
Akuntabilitas, Etika Publik)

4.3 Menyerahkan Output: Foto Saya menemui mentor dengan


laporan kepada dan video sopan dan santun dan
mentor menyerahkan laporan yang
sudah disusun secara mandiri,
jujur, bertanggung jawab, dan
menghargai mentor (Etika
Publik, Anti Korupsi,
Akuntabilitas, Nasionalisme)

Tabel 1.2 Rancangan Kegiatan

13
14
KEGIATAN 1 Akuntabilitas 1. Kejelasan
Diskusi dan konsultasi dengan 2. Profesional
mentor (Kepala Puskesmas) Nasionalisme 1. Kerjasama
2. Musyawarah
MANAJEMEN ASN 3. Diskusi
4. Menghargai Orang Lain
5. Saling Menghormati
EtikaPublik 1. Sopan
2. Santun
3. Tekun
KomitmenMutu 1. Efektif
2. Efisien
Anti Korupsi 1. Jujur
2. Tanggung Jawab
KEGIATAN 2 Akuntabilitas 1. Profesional
Mempersiapkan alat dan 2. Tanggung Jawab
bahan untuk sosialisasi Nasionalisme 1. Kerjasama

PELAYANAN PUBLIK
EtikaPublik 1. Profesional
2. Santun
KomitmenMutu 1. Mutu
Anti Korupsi 1. Mandiri
KEGIATAN 3 Akuntabilitas 1. Tanggung Jawab
Sosialisasi tentang MPASI 2. Profesional
untuk pencegahan stunting 3. Kejelasan
Nasionalisme 1. Adil
PELAYANAN PUBLIK EtikaPublik 1. Jujur
2. Tidak Diskriminatif
KomitmenMutu 1. Efektif
Anti Korupsi 1. Mandiri
2. Jujur
KEGIATAN 4 Akuntabilitas 1. Profesional
Evaluasi hasil dan pelaporan 2. Netralitas
kegiatan 3. Tanggung Jawab
Nasionalisme 1. Menghargai Orang Lain
MANAJEMEN ASN EtikaPublik 1. Taat Aturan
2. Jujur
3. Sopan
4. Santun
KomitmenMutu 1. Efisien
Anti Korupsi 1. Mandiri
2. Transparan
3. Jujur

Tabel 1.3 Butir-butir Nilai ANEKA

15
BAB II

DESKRIPSI LOKUS

A. DESKRIPSI UMUM

1. Gambaran Umum Instansi

UPTD Puskesmas Jaya Baru terletak di Gampong Lampoh Daya Kecamatan


Jaya Baru Kota Banda Aceh. Dibangun pada tahun 2006  merupakan bantuan  BRR
dengan luas Puskesmas sebesar 340 M2 dengan jenis layanan rawat jalan, yang
sebelumnya bernama Puskesmas Lampoh Daya. Pada tanggal 10 September 2012
berganti nama menjadi UPTD Puskesmas Jaya Baru. Luas wilayah Kecamatan Jaya
Baru 421.7 hektar terdiri dari 9 (sembilan) gampong, dengan batas-batas wilayah :

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Peukan Bada

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Jaya Baru

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Meuraxa

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Darul Imarah

Puskesmas Jaya Baru adalah Puskesmas induk Kecamatan Jaya Baruyang


melayani jenis pelayanan rawat jalan, pada tahun 2015 dibangun gedung baru dalam
dua tahap pembangunan ( selama 2 tahun ) pada tahun 2015 – 2016, pembangunan
selesai pada bulan Desember 2016, dengan luas tanah ± 2.000 m 2, luas gedung lantai 1
dengan luas 8.00 m2, lantai 2 dengan luas 336 m 2, total bangunan 1.136 m2 . Gedung
baru UPTD Puskesmas Jaya Baru digunakan pada awal bulan Januari 2017 yang
berlokasi tepat dibelakang gedung Puskesmas yang lama, gedung ini diresmikan secara
simbolis oleh Walikota Banda Aceh pada hari Senin tanggal 15 Mei 2017 bertempat di
Puskesmas Meuraxa.

Puskesmas Jaya Baru terletak di desa Lampoh Daya jln.Tgk. Abdurrahman


Meunasah Meucap Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh. Berjarak lebih kurang 5

16
KM dari pusat Kota Banda Aceh, berdiri diatas areal tanah sebesar ± 2.000 m2 dengan
luas bangunan ± 1.136 m2. Agar jangkauan pelayanan puskesmas lebih luas dan merata
hingga keseluruh wilayah kerjanya, puskesmas Jaya Baru memiliki fasilitas penunjang
berupa :

a. Puskesmas pembantu
sebanyak 4 (empat) unit yaitu Puskesmas Pembantu Lamjamee, Puskesmas
Pembantu Lamteumen Timur, Puskesmas Pembantu Geuceu Meunara dan
Puskesmas Pembantu PungeBlang Cut.
b. Polindes sebanyak 2 (dua)
unit yang berada di Desa Bitai dan Desa UleePata, Poskesdes sebanyak 1
(satu) unit yang berada di DesaEmperom.
c. Kendaraan sebanyak 15 unit,
yaitu 2 unit kendaraan roda empat (Pusling) dan 13 unit kendaraan roda dua.

Gambar 2.1 Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh (tampak depan)

17
Gambar 2.2 Ruang Pemeriksaan Poli Dewasa

Gambar 2.3 Puskesmas Jaya Baru dari Google Maps

18
2. Sumber Daya
Data jumlah dan jenis tenaga kesehatan di Puskesmas Jaya Baru Tahun 2020:
Tenaga kesehatan Puskesmas Induk PUSTU TOTA
L
No
PNS PTT Kontra PNS PTT Kontrak
k
1 Dokter umum 4 4
2 Dokter gigi 0 1 1
3 Bidan 13 13
4 Bidan desa 0 3 3
5 Perawat 4 2 6
6 Bidan pustu 0 2 2
7 Asisten Apoteker 2 2
8 Perawat Gigi 2 2
9 Ahli Gizi 1 1
10 Tata Usaha 1 1
11 Sanitarian 2 2
12 Staf Laboratorium 2 2
13 Promkes 1 1
14 Staf TU 2 2
15 Staf kartu 3 3
16 Administrasi Umum 1 1
17 Fungsional Umum 5 5
Jumlah 40 0 2 4 3 0 52

Tabel 2.1 Sumber Daya di Puskesmas Jaya Baru

Sarana dan Prasarana yang tersedia di Puskesmas Jaya Baru


No Jenis Sarana dan Jumlah Kondisi
Baik Kurang Baik
Prasarana
1. Meja 25 
2. Kursi 50 
3. Lemari 10 
4. Komputer 9 
5. Printer 9 
6. AC 8 
7. Kipas Angin 6 
Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana di Puskesmas Jaya Baru

3. Visi dan Misi UPTD Puskesmas Jaya Baru

19
Visi UPTD Puskesmas Jaya Baru adalah Terwujudnya Puskesmas Madani.

Misi UPTD Puskesmas Jaya Baru adalah :

1. Menjadikan Lingkungan Puskesmas Bersih,Teratur,Indah dan Nyaman.

2. Menjalin Hubungan Yang Harmonis.

3. Memberikan Pelayanan Yang Bermutu dan Islami.

4. Memberdayakan Masyarakat Untuk Berprilaku Bersih dan Sehat (PHBS).

Tata Nilai Puskesmas Jaya Baru


Tata Nilai UPTD Puskesamas Jaya Baru adalah SERASI yaitu Senyum, Ramah, Sigap

4. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi utama dokter ahli pertama sesuai Keputusan Menteri
Aparatur Negara Nomor : 139/KEP/M.PAN/11/2003 adalah:

1. Melakukkan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama


2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3. Melakukan tindakan khusus dokter umum tingkat sederhana
4. Melakukan tindakan khusus dokter umum tingkat sedang
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
7. Melakukan tindakan darurat medik / P3K tingkat sederhana
8. Kunjungan pasien rawat inap
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10. Melakukan pemulihan mental komplek tingkat I
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak

20
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana
17. Melakukan pelayanan imunisasi
18. Melakukan pelayanan gizi
19. Melakukan pengamatan epidemiologi penyakit ; mengumpulkan data
20. Melakukan penyuluhan Medik
21. Membuat catatan medik pasien rawat jalan
22. Membuat catatan medik pasien rawat inap
23. Melayani atau menerima konsultasi keluar
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25. Menguji kesehatan individu
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29. Menjadi saksi ahli
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32. Melakukan tugas jaga panggilan/on call
33. Melakukan tugas jaga di tempat/ rumah sakit
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan sederhana

21
5. Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Struktur Puskesmas Jaya Baru

22
B. DESKRIPSI KHUSUS

1. Program dan Kegiatan Saat Ini

Puskesmas Jaya Baru mempunyai Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan di


Dalam Gedung (UKP) yang berupa poli pelayanan pemeriksaan umum, poli penyakit
tidak menular (PTM) poli anak, pelayananan gawat darurat, pelayanan kesehatan gigi
dan mulut, KIA-KB, pelayanan gizi, kefarmasian, dan laboratorium. Saat ini penulis
bertugas sebagai dokter penanggung jawab poli umum.
Dokter bertugas melakukan pemeriksaan dan pengobatan serta konsultasi medis
pada pasien di puskesmas, memberikan pelayanan rujukan medis serta surat-surat yang
berhubungan dengan hasil pemeriksaan kesehatan, bertanggung jawab dan melaporkan
kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kepada kepala puskesmas,
melaksanakan kegiatan UKM, dan meningkatkan upaya kesehatan lingkungan dengan
jalan penyuluhan dan pembinaan.

2. Role Model

Role model penulis adalah ibu Rina Arlini, SKM, M.Kes karena beliau adalah sosok
kepala puskesmas yang visioner, profesional, disiplin, dan adil. Beliau juga dikenal
sebagai seseorang yang pekerja keras, bertanggung jawab, tidak diskriminatif, dan
mengayomi seluruh staf puskesmas.

23
Gambar 2.4 Role Model

24
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan di UPTD Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh mulai tanggal 24 januari hingga 23 Februari
2020 dengan melakukan beberapa kegiatan.

Jadwal Aktualisasi
Januari Februari
No Kegiatan
24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Melakukan konsultasi
1                                                    
dengan mentor
M Mempersiapkan alat dan  
2                                                
bahan untuk sosialisasi
Melakukan sosialisasi
3 MPASI di posyandu                                                  
M Melakukan dan menyusun
4 laporan kegiatan                                                    

Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

25

Anda mungkin juga menyukai