Anda di halaman 1dari 13

TIM PENANGANAN

STUNTING DAN WASTING


RSU ADHYAKSA
TIM STUNTING
INDONESIA MENGHADAPI BEBAN GANDA MASALAH GIZI
(Double Burden of Malnutrition)
8,0 % Balita dgn Berat Badan Kurang

30.8% Balita Pendek (Stunting) Indonesia termasuk dalam 17


17.7 % Balita Kurus (Wasting) negara dengan 3 masalah gizi
21,19% Kegemukan pada Penduduk
terjelek, diantara 117 negara
>18 th negara di dunia
(Global Nutrition Report, 2014)

• Kondisi pertumbuhan pendek dan kurus pada Balita :


• menghambat kemampuan kognitif (inteligensia) dan motorik anak
• meningkatkan risiko PTM pada masa dewasa,
• Kegemukan pada orang dewasa merupakan faktor risiko PTM

3
Tren Status Gizi Balita
Indonesia
Hasil Riskesdas Hasil SSGI
2013 2018 2019 2021 2022

Stunting 37,6 30,8 27,7 24,4 2,8


21,6

Wasting 12,1 10,2 7,4 7,1 7,7


0,6

Underweight 19,6 17,7 16,3 17,0 0,1


17,1

Overweight 11,8 8,0 4,5 3,8 0,3 3,5

5
Angka stunting SSGI turun dari 24.4% di 2021 menjadi 21.6% di
2022
36. 37.
35. 2
8 34
6
30. Pandemi COVID-19
8 27.
7 24.
4 21.6

17.8
14

200 201 201 201 201 201 202 202 2022 202 2024
7 0 3 6 8 9 0 1 3 Target RPJMN
: Riskesdas : SSGI

6
Sebelas intervensi spesifik stunting difokuskan pada masa
Sebelum Kelahiran dan Anak Usia 6-23 bulan
Intervensi Spesifik
1 2 (30%)
1 Skrining anemia
Sebelum lahir Setelah lahir

Remaja
Putri
Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) remaja
2 putri
26.2
3 Pemeriksaan kehamilan (ANC)

22.4 22.5
4 Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) ibu hamil

Hamil
20.4

Ibu
18.5 Pemberian makanan tambahan bagi Ibu
5 Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

6 Pemantauan pertumbuhan balita


13.7
11.7 7 ASI e ksklusif

8 Pemberian MPASI kaya protein hewani

Balit
bagi baduta

a
Tata laksana balita dengan masalah gizi
9 (Weight faltering, underweight, g izi kura ng, gizi
buruk dan stunting)

10 Peningkatan ca kupan & perluasan imunisasi

Edukasi remaja, ibu hamil, dan keluarga


11 termasuk pemicuan bebas Buang Air Besar
Lahir 0-5 bulan 6-11 bulan 12-23 bulan 24-35 bulan 36-47 bulan 48-59 bulan
Sembarangan (BABS)
Keterangan: Pemeriksaan atau pengukuran | Intervensi
Sumber: SSGI
2022

7
DEFINISI
Stunting merupakan perawakan pendek atau sangat pendek
berdasarkan panjang/tinggi badan menurut usia yang kurang
dari -2 SD pada kurva pertumbuhan WHO disebabkan
kekurangan gizi kronik
Wasting merupakan suatu kondisi kekurangan gizi akut dimana
BB per TB/PB atau nilai Z score kurang – 2SD
HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI
 Nilai skor-Z atau SD:
ALUR PENANGANAN STUNTING
RAWAT JALAN

Sp.A Perawat atau


Perawat Sp.A Dokter
ahli gizi ahli gizi
Timbang melakukan Dokter menetapkan
pasien atau ahli melakukan pasien yang
membuatkan menginfokan
BB, konsultasi melakukan catatan dan kepada
datang ke gizi pemeriksan perlu kontrol
pengukura ke spesilis pencatatan menjelaskan puskesmas
poli rawat melakukan memberika ke rumah sakit
kembali mengenai
n TB/PB lainnya di rekam kembali atau
jalan asesmen n terapi mengenai rencana tindak
dan LK sesuai medis dikembalikan
rencana tindak lanjut pasien
awal medik ke puskesmas
indikasi. lanjut pasien.

AHLI GIZI DAN PERAWAT MELAKUKAN PENCATATAN


DI APLIKASI PELITA KESMAS
Semua pasien baru anak diukur tinggi badan dan berat badan oleh perawat
dalam 24 jam.
ALUR PENANGANAN
Perawat melakukan skrining gizi dengan menggunakan strong kids tools

Ahli Gizi ruangan yang melakukan kunjungan pada pasien baru akan melihat
STUNTING RAWAT
hasil skrining gizi dan melakukan asesmen awal dan diagnosis gizi.

Ahli gizi melaporkan kepada dokter penanggung jawab pasien, jika anak
merupakan pasien gizi buruk, gizi kurang, atau stunting.

Dokter penanggung jawab pasien akan mengonsulkan kepada dokter spesialis


gizi klinik sesuai indikasi

Dokter melakukan pemeriksaan dan memberikan terapi medik berdasarkan


Panduan Tatalaksana Gizi Buruk dan Stunting untuk pasien rawat inap

Ahli gizi kemudian menerjemahkan terapi medik gizi yang diberikan ke dalam
bentuk dan jenis nutrisi. AHLI GIZI DAN
INAP

PERAWAT
Dokter dan ahli gizi melakukan edukasi dan konseling sebelum pulang kepada MELAKUKAN
orang tua/pendamping pasien.
PENCATATAN DI
APLIKASI PELITA
Dokter dan ahli gizi melakukan pengisian rekam medis, membuat resume
pasien dan pencatatan kegiatan KESMAS
• ALUR RUJUKAN KE FASILITAS LEBIH TINGGI
Kasus yang dirujuk ke fasilitas lebih tinggi jika
membutuhkan dokter spesialis endokrin dan
jika membutuh rehabitiasi medik diluar gross
motoric
ALUR
RUJUKAN • RUJUK BALIK KE FKTP
Kondisi jika PB/U atau TB/U ≥ -2 SD menurut
umur dan jenis kelamin.

Anda mungkin juga menyukai