Anda di halaman 1dari 25

PENUGASAN KELOMPOK

PERUMUSAN PROGRAM PERMASALAHAN GIZI

Oleh: Kelompok 4
drg. Mouzna
drg. Muhammad Farhan
Muhammad Halim, A.Md. Kes
drg. Nahda Nafilah
apt. Nazariah, S.Farm
1. ANALISA SITUASI
Balita Berat
Balita yg badan Kurang
ditimbang (D/S) Kematian anak
Stunting 25,3 0-59 blulan
75.60% 1-4 th 34 kasus
Pneumonia 14.1%%
Asi Ekslusif 65,% 7 kasus Bayi Premature
4,2 %

Balita IMD (Inisiasi


Balita sangat Balita yg sangat menyusu
Kurus 0-23 bl ditimbang kurus dini) 50,2% Profil Dinkes Kab. AJI Mumpung
4,6% (D/S) 68% 5.30% 58,8 % belum 2022
Stunting 21% CTPS
Laporan Tahunan Gizi Puskesmas
Balita BB Kurang usia
Balita sangat 2022
0-23 bulan 12.10%
Kurus 4,3%
Balita Berat
Profil Kesehatan Indonesia
badan Kurang
Pemberian Tahun 2019
(BB/U) 16,5%
Balita diare Vit A balita
68,8% 75% Data Tahunan Lappran Puskesmas
Bumil KEK
2022
Bumil KEK 14,2 Balita Berat
Bumil Kek 11%
15.30% badan
kurang 0 - 5
TTD ibu Hamil tahun 13,1 %
88%
ASI
Pemberian Eksklusif
Vit.A Nifas 45%
Balita Stunting 19%
Balita BB TTD ibu Hamil 65% AKB 24/1000
Kurang usia 0- 80% kelahiran
23 bulan
12.10%
TTD ibu Hamil
Pemberian Vit A 85%
Kematian
balita 887% Bayi 0-11 bln 48% belum
PHBS
PETA KINERJA DAN MASALAH KESEHATAN (GIZI) 259 kasus

Asi Ekslusif 40% PUSKESMAS AJIOKE


KABUPATEN AJIMUMPUNG 3
TAHUN 2022
Tabel Identifikasi Masalah
Isi kolom yang kosong

No Upaya Target Pencapaian Masalah


2022

(1) (2) (3) (4) (5)

I UKM Essensial

4. PELAYANAN GIZI

Balita stunting sebanyak 25,3% , lebih tinggi dari dari kabupaten dan
Prevalensi Balita stunting 18,4% 25,3% masih diatas target nasional 18,4%

Pemberian Vit. A Ibu Nifas sebanyak 65%, lebih rendah dari kabupaten
Pemberian Vit. A ibu Nifas 76% 65% dan target Nasional 76%

IMD (Inisiasi menyusu dini) 62% 50.2% IMD sebesar 50.2%, lebih rendah dari target Nasional 62%

Pemberian ASI Ekslusif sebesar 40%, lebih rendah dari kabupaten dan
Pemberian ASI Eksklusif 50% 40% target Nasional 50%

Balita yang di timbang atau D/S ke Capaian balita yang di timbang atau D/S masih rendah 68% dari target
posyandu
75% 68% 75% di wilayah kerja Puskesmas

Balita sangat kurus sebesar 4.3%, lebih rendah dari kabupaten dan
Balita sangat kurus 14% 4.3%
target Nasional 14%

4
2. RANGKUMAN ANALISIS
Potensi Puskesmas Ajioke
1. Luas wilayah : 1.041,89 KM2
Jumlah Desa : 4 Desa 4. Potensi Wilayah, UKBM
- Posyandu : 4 buah
Jumlah Dusun : 12 Dusun 3 Jenis pekerjaan - Posbindu PTM : 4 buah
. Buruh tani : 35% - Ambulans : 1 unit
2. Jumlah sasaran penduduk : 2.784 Jiwa
. Buruh bangunan : - Mobil Pusling : 1 unit
- Jumlah rumah tangga : 731 KK
- Penduduk usia 15 tahun keatas : 1.829 15% - Rumah Dinas : 1 unit
jiwa . Pemilik lahan :
- Balita L+P : 473 jiwa 10% 5. Jaringan:
: 1,829 jiwa - Gedung untuk Puskesmas Induk : 1 buah
- Remaja L+P . Karyawan : 15% - Puskesmas Pembantu : 1 buah
- Usia Produktif L+P : 494 jiwa . ASN : 5%
- Lansia L+P : 201 jiwa
. Pedagang : 10% 6. Data Sekolah
- Penduduk usia 15 tahun keatas
yang melek huruf : 1.616 . Lainya : - SD :4
jiwa 10% - SMP :1
- Penduduk 15 tahun yang memiliki ijazah tertinggi : - SMA :0
Tidak memiliki ijazah SD : 213 jiwa
SD/MI : 717 jiwa 7. Wilayah Kerja Puskesmas
SMP/MTS L+P : 464 - Desa Cinta Asih
jiwa - Desa Sehati
SMA/MA L+P : 374 - Desa Mantap
jiwa - Desa Maju
Diploma I/Diploma II L+P : 44 jiwa
Akademi/Diploma III L+P : 5 jiwa
No MASALAH GIZI TAHUN 2022
Balita stunting sebanyak 25,3%, lebih tinggi dari dari kabupaten dan
1
masih diatas target nasional 18,4%
Pemberian Vit. A Ibu Nifas sebanyak 65%, lebih rendah dari kabupaten
2.
dan target Nasional 76%
3. IMD sebesar 50.2%, lebih rendah dari target Nasional 62%
Pemberian ASI Ekslusif sebesar 40%, lebih rendah dari kabupaten dan
4.
target Nasional 50%
Capaian balita yang di timbang atau D/S masih rendah 68% dari target
5.
75% di wilayah kerja Puskesmas
Balita sangat kurus sebesar 4.3%, lebih rendah dari kabupaten dan target
6. Nasional 14%
PRIORITAS MASALAH
Setelah dilakukan penilaian oleh tim di Puskesmas Ajioke, prioritas masalah yang dihasilkan adalah: (silakan
dipelajari)
Total
No Masalah Pokok I T R Ranking
(IXTXR)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

4. Pelayanan Gizi
1 Balita stunting sebanyak 25,3%, lebih
tinggi dari dari kabupaten dan masih 5 2 2 20 1
diatas target nasional 18,4%
2 Pemberian Vit. A Ibu Nifas sebanyak
65%, lebih rendah dari kabupaten dan 2 2 1 4 3
target Nasional 76%
3 IMD sebesar 50.2%, lebih rendah dari
target Nasional 62% -
3 2 1 6 5
4 Pemberian ASI Ekslusif sebesar 40%,
lebih rendah dari kabupaten dan target 4 2 2 16 2
Nasional 50%
5 Capaian balita yang di timbang atau
D/S masih rendah 68% dari target 75%
di wilayah kerja Puskesmas
2 2 2 8 6

6 Balita sangat kurus sebesar 4.3%, lebih


8
rendah dari kabupaten dan target 3 1 3 9 4
WHY WHY FRAMEWORK
Masalah Gizi: Stunting bayi tidak
Akses
mendapa ketersedi
t ASI Makanan
sulit aan
Eksklusif
bahan
Asupan
Masih ada 8.7%
Sosial pangan
Budaya makan
bayi dengan terbatas
ibu
berat badan
lahir rendah hamil
(BBLR) rendah
Asupan
Masih ada Bayi lahir
makanan
28,2% ibu premature
balita hamil KEK
rendah
Masih terdapat ekonomi
Pengetahuan 65,8% kasus
diare pada balita
rendah
kurang Masih ada belum
Praktik 25,3% mendapat
IMD balita penanganan
rendah Ada 58,8 %
stunting sesuai standar
target penduduk
yang belum
membiasakan
Masih terdapat diri CTPS
32 % bayi yang
tidak Pola Masih ada 46%
melakukan Asuh dari target rumah
kurang Pendidikan sanitasi tangga yang belum
penimbangan
baik rendah dan hygine ber PHBS
buruk

9
Rumusan Akar Masalah : Pohon msalah belajar dan
performa kurang
optimal Produktivitas
Beban
kerja yang tidak
negara
optimal
meningkat

Tumbuh SDM tidak


kembang berkualitas Resiko Postur tubuh
balita kurang obesitas tidak optimal
optimal saat dewasa

Perkembang
Peningkat Peningkatan an kognitif
menurunnya
an biaya kejadian motorik dan
kesehatan
kesehatan kesakitan dan verbal tidak
reproduksi
kematian optimal

Masih ada 25,3% balita


stunting

bayi tidak
Hygine sanitasi Ketersediaan Pola asuh Ketersediaan
ASI Penyakit infeksi Bayi lahir prematur
rendah pangan terbatas kurang baik BBLR
eksklusif bahan makanan

Perilaku hidup Pemantauan tumbuh


Tingkat Pendidikan Masih ada 28.2% Asupan makan ibu Pemberian makanan Praktik IMD
bersih dan sehat kembang bayi dan
rendah ibu hamil KEK hamil kurang baik tambahan kurang Rendah
rendah balita rendah
optimal

Ekonomi keluarga Kurangnya 10


Sosial Budaya
rendah Pengetahuan ibu
Tabel Pemecahan Masalah Kesehatan di Puskesmas Ajioke

Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan


No Ket
Masalah Masalah Pemecahan Masalah Masalah Terpilih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4 Masih ada 25,3% Bumil KEK • Pendampingan Intervensi gizi pada ibu pra • Demonstrasi pengelolaan Penyuluhan
balita stunting kehamilan dan ibu hamil pangan lokal dan
• Perbaikan gizi pada saat
• Perbaikan gizi pada saat remaja dan bumil remaja dan bumil pemberian
• Demonstrasi pengelolaan pangan lokal PMT pada
• ROOMZI (Rumpi Gizi) bumil KEK

IMD rendah • Edukasi dan motivasi pada ibu hamil Membentuk DUMICA
• Membentuk DUMICA (Duta Ibu Hamil sehat dan (Duta Ibu Hamil sehat dan
Ceria) Ceria)
• Refreshing bidan : terkait IMD

Pemantauan • Motivasi ibu hamil dan ibu balita untuk memantau Asah Gita (Asuhan Gizi Balita) Metode :
tumbuh kembang tumbuh kembang bayi dan balita door to door
bayi dan balita • Asah Gita (Asuhan Gizi Balita) : Asuhan gizi balita
berat badan dengan berat badan kurang, gizi kurang dan balita gizi
rendah/kurang buruk, balita pendek dan sangat pendek, dan balita gizi
lebih dan obesitas
• Bintang Posyandu (Refreshing kader dan memberikan
apresiasi pada kader dan ibu balita yang aktif dalam
11
kegiatan posyandu)
• Wisuda balita
Lanjutan
Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan
No Ket
Masalah Masalah Pemecahan Masalah Masalah Terpilih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Masih ada 25,3% Bayi tidak ASI Edukasi ibu hamil bahwa pemberian ASI Eksklusif 6 Edukasi ibu hamil bahwa
balita stunting ekslusif bulan pertama sangat penting dan dilanjutkan sampai pemberian ASI Eksklusif 6
bulan pertama sangat
(Lanjutan) 2 tahun penting dan dilanjutkan
IMUNISASSI (Inisiasi Menyusui UNtuk Ibu Serta Anak sampai 2 tahun
Sehat Sedini mungkIn) IMUNISASSI (Inisiasi
“Kongsi ASIP” konseling cara pemberian dan Kongsi ASIP”
penyimpanan ASI Perah
Hygine sanitasi • Pemeriksaan kualitas air minum masyarakat • Pemeriksaan kualitas air
rendah • Kerjasama dengan tenaga kesehatan lingkungan untuk minum masyarakat
• Gerakan STBM
promosi meningkatkan hygine dan sanitasi melalui • Kampanye hidup bersih dan
• “Gerakan STBM” sehat
• Kampanye hidup bersih dan sehat • Inspeksi sarana sanitasi
• Inspeksi sarana sanitasi

12
Tabel RUK (Rencana Usulan Kegiatan)
Indikator
Upaya Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Sumber
No Kegiatan Tujuan Sasaran Kinerja (yang
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
didukung)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

Pelayanan • Perbaikan Memberikan Seluruh Ibu Hamil KEK, PJ Gizi, Man: Gizi, Kepala Temu tatap Persiapan Setiap ibu BOK
Gizi Gizi Remaja edukasi dan remaja ibu Ibu Nifas, Bayi Bidan desa, Bidan, Promkes, desa, mata 1x dalam kegiatan hamil, nifas,
dan Ibu Hamil menambah hamil dan baru lahir, kader KIA kepala sebulan lokmin bayi,balita,
informasi menyusui di balita dan posyandu Metode : dusun, dan remaja
kepada 4 desa yang remaja usia Memberikan Kader Sreening dan Pelaksanaan mendapatka
remaja dan sudah sekolah 13 - 18 penyuluhan posyandu, home visit 4 or x 4 desa x n edukasi
ibu hamil terdata tahun. serta pemberian Tim PKK dilakukan 2x 12 kl x 50.000 dan
tentang gizi makanan sebulan informasi
yang baik tambahan Rp. 1.800.000 serta
Material: screening dan pelayanan
Melakukan HP,Alat penyluhan ke Bahan baku kesehatan
pendataan Antropometri, sekolah dan PMT Rp. sesuai
dan Bidan KIT, madrasah 15.000.000 standar serta
pencacatan poster,bahan dilakukan 2x mendapatka
baku sebulan Poster dan n penunjang
pengolahan flyer: Rp. gizi dengan
makanan 5.000.000 PMT
tambahan, dll
Money : BOK
Puskesmas

13
3. RUMUSAN UPAYA PERBAIKAN MASALAH GIZI
TUJUAN SMART: (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, timely )

S M A R T
SPECIFIC TIMELY
Menigkatkan edukasi dan
MEASURABLE ACHIEVA REALISTIC
Temu tatap mata 1x sebulan.
menambah informasi kepada Seluruh ibu BLEKEK,
Ibu Hamil Kepala desa, Informasi dibagikan 3 x
ibu hamil tentang gizi yang hamil dan
Ibu Nifas, Bayi kepala dusun, seminggu .
harus diterima ibu selama menyusui di 4
baru lahir, balita Kader posyandu, Menanyakan kabar ibu hamil
periode kehamilan untuk desa yang sudah
Tim PKK setiap hari
menjaga janin tetap sehat terdata
Strategi dan kebijakan (multiple approach)

A.

Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting

Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting bertujuan untuk:

• Menurunkan prevalensi Stunting

• Meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga

• Menjamin pemenuhan asupan gizi

• Memperbaiki pola asuh

• Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan

• Meningkatkan akses air minum dan sanitasi


A. Target Intervensi Spesifik
• 90% Ibu hamil KEK mendapat tambahan asupan gizi
• 80% ibu mengonsumsi TTD minimal 90 tablet
• 58% remaja putri mengonsumsi TTD
• 80% bayi usia <6 bulan mendapat ASI Eksklusif
• 80% anak usia 6-23 bulan mendapat ASI
• 90% anak balita gizi buruk mendapat pelayanan TAGB
• 80% balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya
• 90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi
• 90% anak balita mendapat imunisasi dasar lengkap
A. Target Intervensi Sensitif

• 70% pelayanan KB pasca persalinan

• 15,5% persentase kehamilan yang tidak diinginkan

• 90% cakupan PUS yang mendapat yankes

• 100% persentase RT mendapat akses air minum layak

· 90% persentase RT mendapat akses sanitasi layak

•112,9 JT cakupan penerima iuran (PBI) JKN

• 90% Cakupan keluarga berisiko yang dapat pendampingan

• 80 JT jumlah keluarga miskin dan rentan dapat bantuan

• 15,6 JT jumlah keluarga miskin dan rentan dapat bantuan

tunai bersyarat

•90% desa/kel stop BAB atau ODF


Intervensi penurunan stunting membutuhkan koordinasi lintas sektor dari tingkat nasional hingga tingkat terbawah

· 58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)


· 80% ibu hamil mengonsumsi 90 tablet TTD selama kehamilan

· 90% ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi
· 80% bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif

· 80% anak usia 6-23 bulan mendapat Makanan Pendamping ASI(MP-ASI)

· 90% balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya


· 90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi

· 90% balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk
· 90% bayi memperoleh imunisasi dasar lengkap

Menurut data yang diterima dari puskesmas Ajioke yang berada d kecamatan Setiaji angka stunting 25,3 dan angka ini
masih sangat kurang dari target nasional. Begitu pula data kasus lainnya yang sudah di paparkan di atas masih belum
mencapai target nasional. Menurut target yang sudah di sebutkan di atas semua masalah yang terjadi di kabupaten
Ajimumpung masih di luar kendali atau masih kurang dari target nasional.
Matriks plan of action
lanjutan…
UPAYA ADVOKASI DAN SOSIALISASI

Pendekatan Deskripsi pendekatan komunikasi Tingkat Hirarki Kelompok Sasaran


komunikasi MES

Advokasi ⦁ Upaya strategis yang terorganisir untuk menginformasikan Camat Ajioke Kepala Desa & Dusun
kebijakan dan memotivasi para pembuat kebijakan untuk menciptakan Ajioke
lingkungan sosial politik pendukung guna mencapai tujuan
percepatan pencegahan stunting.
⦁ Fokus pada lingkungan sosial politik pembuat kebijakan,
untuk membuat atau mengubah regulasi, kebijakan, dan praktik
administrasi terkait pencegahan stunting.
⦁ Bekerja melalui pembentukan koalisi, mobilisasi komunitas,
dan komunikasi berbasis bukti.

Mobilisasi ⦁ Proses yang berlangsung secara terus menerus, yang Kepala Dusun Masyarakat
melibatkan dan memotivasi para pemangku kepentingan terkait Ajioke, Kader
Sosial di tingkat daerah untuk meningkatkan kesadaran terhadap
stunting dan semua upaya terkait untuk pencegahannya.
Ajioke
⦁ Fokus untuk menyatukan pemangku kepentingan terkait
tingkat masyarakat untuk tujuan bersama, yaitu peningkatan
kesadaran dan perubahan perilaku pencegahan stunting.
⦁ Menekankan pada upaya kolektif dan pemberdayaan untuk
menciptakan lingkungan sosial politik yang mendukung tujuan
program
UPAYA ADVOKASI DAN SOSIALISASI

Pendekatan Deskripsi pendekatan komunikasi Tingkat Hirarki Kelompok Sasaran


komunikasi MES

Komunikasi ⦁ Proses dialog yang dilakukan secara rutin antara ⦁ Masyarakat ⦁ Ibu hamil, ibu menyusui,
Perubahan para pemangku kepentingan terkait secara ⦁ Media Anak usia 0-23 bulan, anak
partisipatif untuk mengidentifikasi permasalahan, massa/sosial usia 24-59 bulan, tenaga
Sosial
aset-aset yang dimiliki, dan upaya kolaborasi terkait media kesehatan dan kader
pencegahan stunting agar terjadi pembagian tugas ⦁ Wanita usia subur,
yang baik di antara para pemangku kepentingan remaja, lingkungan keluarga,
tersebut. pemuka agama, jejarig
⦁ Menekankan pada dialog para pemangku sosial(pkk, grup pengajian,
kepentingan untuk mengubah perilaku di skala besar, dkk)
termasuk perubahan norma sosial dan struktur
masyarakat yang tidak berimbang.
⦁ Bekerja melalui komunikasi antar pribadi, dialog
masyarakat, dan kampanye media massa/sosial
media.
UPAYA ADVOKASI DAN SOSIALISASI

Pendekatan Deskripsi pendekatan komunikasi Tingkat Hirarki Kelompok Sasaran


komunikasi MES

Komunikasi ⦁ Pemanfaatan komunikasi individu dan antar pribadi ⦁ Individu ⦁ Ibu hamil, ibu menyusui,
Perubahan secara strategis untuk mempromosikan keluaran ⦁ Antar pribadi Anak usia 0-23 bulan, anak
perilaku pencegahan stunting yang diharapkan. ⦁ Media usia 24-59 bulan, tenaga
Perilaku
⦁ Strategi komunikasi tersebut disusun berbasis teori massa/sosial kesehatan dan kader
dan riset, serta proses interaksi kelompok sasaran media ⦁ Wanita usia subur,
agar terbentuk pesan kunci dan pendekatan remaja, lingkungan keluarga,
komunikasi yang paling cocok untuk memotivasi pemuka agama, jejarig
pengetahuan, sikap dan perilaku individu secara sosial(pkk, grup pengajian,
berkelanjutan. dkk)
⦁ Bekerja melalui komunikasi antar pribadi, serta
didukung oleh kampanye media massa/sosial media.

Anda mungkin juga menyukai