Nazariyah
Dewi sartika
Annisa mufliha
Defenisi Distribusi
Distribusi obat mengacu pada pergerakan obat ke dan dari darah dan
berbagai jaringan tubuh ( misalnya,lemak,otot dan jaringan otak), dan
proporsi relative obat dalam jaringan (Jennifer Le, PharmD.,MAS,BCPS-
ID,FIDSA,FCCP,FCSHP.,2019).
Suatu obat masuk ke sirkulasi sistemik,melalui penyerapan atau pemberian
langsung, itu harus didistribusikan ke dalam cairan interstitial dan intraseluler.
Setiap organ atau jaringan yang berbeda dan dengan waktu yang
bervariasi.
Tingkat distribusi obat ke jaringan tergantung afinitas relative obat pada
jaringan, relative terhadap darah/plasma.
Obat dengan afinitas tinggi pada jaringan akan terdistribusikan dengan
baik ke jaringan. Obat dengan afinitas lebih tinggi pada darah, distribusi nya
ke jaringan akan terbatas
Lanjutan..
Nama obat Afinitas ( % )
Fenilbutazon 98
Sulfonamida 96
Digoksin 95
Etil biskumasetat 90
Tiopental 75
Salisilat 64
Lanjutan..
Plasma 4,5 %
Interstisial 16%
Limfe 1-2%
Distribusi Obat
Penetrasi obat menembus Blood Brain Barrier (BBB)
BBB merupakan barrier lipofil :
Hanya obat dengan koefisien partisi tinggi yang dapat berdifusi pasif. Obat dengan
kelarutan dalam lemak sedang dan renndah serta molekul terion tidak dapat atau
sukar berpenetrasi
Sel endothelial membatasi difusi objek mikroskopik ( mis : bakkteri ) dan molekul hidrofil
besar tapi memungkinkan molekul hidrofil kecil berdifusi ( mis : O2 dan CO2 ).
Sel dapat mentransfor aktif produk metabolit seperti glukosa menembus barrier dengan
protein spesifik.
Penetrasi menembus barrier plasenta
Plasenta merupakan membrane yang memisahkan darah fetus dari darah ibu.
Obat dengan BM <1000 Da dan kelarutan dalam lemak sedang – tinggi seperti etanol,
sulfonamides berbiturats, steroids, antikonvulsants dan beberapa antibiotic mudah
menembus barrier plasenta dengan difusi sederhana.