Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN STUDI KASUS

Nama : Willer Titus Janiate Pasaribu

Tempat : Studi kasus dilakukan di kelas

Waktu : 1 Jpl x 45 menit = 45 menit

Tujuan: Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta mampu memahami Program Penanggulangan TBC,
utamanya mengenai Investigasi kontak dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT), serta Edukasi dan
Promosi Kesehatan terkait TBC.

Bahan dan Alat:

1. Panduan studi kasus

2. Lembar Jawab Langkah-Langkah Penugasan:

1. Fasilitator membagikan panduan penugasan

2. Sebelum melakukan penugasan, akan dijelaskan tentang tujuan, langkah-langkah serta alokasi waktu
dalam menyelesaikan penugasan secara langsung oleh fasilitator/tim teknis

3. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok dan setiap kelompok dipisah ke dalam breakout room zoom
meeting

4. Peserta mengerjakan studi kasus untuk Program penanggulangan TBC secara individu secara
sinkronus maya didampingi oleh fasilitator melalui breakout zoom meeting

5. Selama pengerjaan penugasan peserta dapat mengajukan pertanyaan terkait penugasan melalui
zoom meeting

6. Setelah pengerjaan beberapa peserta diberikan waktu untuk mempresentasikan hasil penugasan

7. Setelah presentasi fasilitator memberikan feedback kepada hasil presentasi peserta

Soal Penugasan:

Soal 1: Bapak T, seorang laki-laki berusia 35 tahun terkonfirmasi positif TBC tinggal di wilayah Puskesmas
Mawar. Bapak T sudah mendapatkan tata laksana TBC di Puskesmas. Bapak T menyampaikan bahwa di
rumah terdapat istri yang sedang hamil berusia 34 tahun dan kedua anaknya, anak pertama berusia 8
tahun, sedangkan anak kedua berusia 4 tahun.

1. Bagaimana alur investigasi kontak yang harus dilakukan petugas puskesmas?

jawaban : melakukan pemerikasaan pada keluarga dan dilakukan pemeriksaan. Jika hasilnya negatif
maka dari itu ada tidak ditindaklanjuti. Jika hasil positif maka akan ditindaklanjuti pada pemeriksaan
sealanjutnya.

2. Siapa saja yang akan diberikan TPT dan bagaimana alur pemberian TPT tersebut?

Jawaban. : orang yang terkena tbc, seluruh keuarga rumah


3. Bagaimana peran dan keterlibatan kader kesehatan dalam pelaksanaan investigasi kontak?

Jawaban : membantu melakukan para petugas kesehatan dalam pendataan dan penelusuran pada
masyarakat.

4. Pesan kunci apa saja yang harus disampaikan dalam edukasi Pasien dan keluarganya?

Jawaban : patuh pada pengobatan awal dan akhir, kepatuhan dalam meminum obat dan
memperhatikan sanitasi lingkungan.

Soal 2: Puskesmas Seroja akan mengadakan penyuluhan kepada siswa/i SDN 02 Pagi mengenai
Tuberkulosis pada Anak. Kepala Puskesmas mengarahkan kepada Tim Nusantara Sehat untuk melakukan
penyuluhan tersebut dan menyiapkan materi terkait penyuluhannya.

1. Bagaimana tanda dan gejala TBC pada anak?

Jawaban :

1. demam maupun batuk dalam kurun waktu lama

2. berat badan sulit naik

3. sesak nafas dan nyeri dada

2. Bagaimana tindak lanjut apabila menemukan gejala TBC pada anak?

Jawaban :

1. Melakukan skrining gizi dimana dengan melihat riwayat makanannya dan sanitasi lingkungan

3. Buatlah intervensi permasalahan TBC di lapangan ssesuai latar belakang profesi tim NS (Dokter, gizi,
kesling, kesmas dll).

Jawaban :

1. melakukan intervensi gizi meliputi assessment, diagnose, intervensi, monitoring dan evaluasi.

Dalam pemberian diet pada anak di berikan diet TKTP sebagai terapi gizi dalam mengatasi
penyakit tbc.

2. dan memberikan penyuluhan mengenai dietnya

4. Apa saja poin edukasi yang dapat disampaikan kepada para siswa terkait pencegahan TBC pada anak

1. orang tua harus selalu memantau perkembangan anak dan kesehatan lingkungannya

2. membiasakan berperilaki hidup bersih dan sehat.

3. edukasi mengonsumsi makanan tinggi protein, sayur dan buah

Anda mungkin juga menyukai