Anda di halaman 1dari 6

*Perubahan metode belajar dari classical ke daring maka beberapa materi praktek yang harusnya

disampaikan dan dilaksanakan secara langsung dilakukan modifikasi agar tujuan mampu laksana tetap
bias dicapai

Panduan Role Play Pelaksanaan Posbindu PTM


(45 Menit)

Tujuan :Peserta pembelajaran mampu melaksanakan kegiatan posbindu PTM

Posbindu merupakan UKBM yang ditujukan untuk deteksi dini factor risiko PTM. Posbindu
merupakan upaya yang berbasis kegiatan sehingga bias dilaksanakan/dibentuk dimana saja
untuk menjangkau sasaran deteksi dini PTM dengan berbagai latar belakang yang berbeda
seperti di sekolah dengan berintegrasi dengan UKS, di tempat kerja, saat event besar yang
banyak melibatkan massa serta posbindu komunitas yang biasa dilaksanakan di desa setiap
bulannya. Posbindu memiliki kegiatan wajib yang harus dilakukan yaitu identifikasi factor risiko,
pengukuran TB, BB, LP. TD dan gula darah. Tetapi kegiatan posbindu bisa di lakukan inovasi
dengan menambah pemeriksaan sesuai dengan SDM dan sarana yang dimiliki seperti
pemeriksaan tajam penglihatan dan tajam pendengaran.

KegiatanPosbindudilaksanakandengansistem 5 meja/5 tahapanyaitu :

1. Pendaftaran
2. Wawancara/Identifikasi Faktor Risiko
3. Pengukuran FR
4. Pemeriksaan FR
5. Edukasi dan tindak lanjut

Petunjuk Pelaksanaan Role Play :

1. Peserta dibagi kedalam beberapa kelompok sesuai dengan lokasi penempatan


2. Tugas demonstrasi dan bermain peran ini sudah disampaikan sebelum jadwal
pembelajaran
3. Setiap kelompok sudah melakukan diskusi dan berbagi peran sebelum jadwal
pembelajaran
4. Saat Jadwal pembelajaran, langsung digunakan untuk penampilan dari masing-masing
kelompok
5. Masing-masing kelompok diminta untuk menampilkan kegiatan posbindu
6. Peserta menjelaskan setiap tahapan posbindu PTM, cara penggunaan alat dan edukasi
serta saran tindak lanjut
7. Dalam bermain peran, komunikasi antara kader/petugas harus diperhatikan dan di
sesuaikan.
8. Setiap peserta harus berpartisipasi dalam kegiatan posbindu. Peran dari masing-masing
peserta bias disesuikan dengan jumlah orang dalam 1 kelompok. Berikut contoh
pembagian peran tetapi bias kembali disesuikan dengan jumlah peserta dalam
kelompok

Tahapan 1 Tahapan 2 Tahapan 3 Tahapan 4 Tahapan 5


Klien : 1 Orang
Wawancara/ Pengukuran FR Pemeriksaan FR Edukasi dan
Pendaftaran :
Identifikasi PTM PTM tindak lanjut:
1 Orang
Riwayat PengukuranTB : Pengukuran TD : 1 Orang
Penyakit : 1 Orang 1 Orang
Pengukuran
Pemeriksaan
Wawancara Berat Badan : 1
Gula Darah : 1
Riwayat penyakit Orang
Orang
Pribadi : 1 Orang Pengukuran
LingkarPerut : 1
Wawancara
Orang
Penyakit
Keluarga : 1

SKENARIO :

Posbindu PTM dilakukan saat pandemic Covid-19 level 2. Protokol kesehatan penting untuk
diperhatikan oleh kader. Saat semua kelengkapansudahdisiapkandanposbindupun di buka.
DatanglahbebenerapaklienkePosbindudengankondisisebagaiberikut :

1. Seorang wanita bernama Ibu X berusia 52 tahun, berprofesi sebagai guru SD dating ke
Posbindu. Ini adalah kunjungan pertamanya ke posbindu dan dia juga tidak pernah
melakukan checkup sebelumnya. Ibu X cukup peduli dengan kesehatannya karena
ayahnya dulu menderita DM sampai terjadi komplikasi dan meninggal. Sejak itu Ibu x
memperhatikan pola hidupnya dia rajin berolahraga secara rutin dan selalu
mengkonsumsi sayur setiap hari. Satu hal yang menjadi masalah di Ibu X, dia sangat
suka makanan manis dan setiap hari selalu mengkonsumsi teh/kopi pagi dan sore.
Beberapa bulan terakhir berat badan Ibu X turun drastic dan sering terbagun malam hari
untuk buang air kecil

NB : Kondisi klien yang belum teridentifikasi dalam scenario bisa dikembangkan dan
dirancang oleh masing-masing kelompok (Riwayat Penyakit, TB, BB, LP, TD dan Kadar
Gula Darah)

Pendaftaran

YOGA : Selamat pagi bu, ada yang bisa saya bantu?

IBU X (EVA) : Iya mbak, saya ingin melakukan pemeriksaan pada diri saya.

YOGA : Baik bu, apakah sebelumnya ibu sudah pernah melakukan pemeriksaan diri Ibu
disini?

IBU X (EVA) : Belum pernah mbak

YOGA : Baik bu, ini nomor antriannya dan silahkan Ibu mengisi terlebih dahulu data
formulir pendaftaran.

IBU X (EVA) : Baik mbak, terimakasih

Setelah mengisi data pendaftaran dan dipanggil nomor antrian

DIJE : Selamat pagi ibu Perkenalkan saya Suci, apakah ada yang bisa saya bantu
dan ada keluhan apa bu?

IBU X (EVA) : iya mbak saya ingin memeriksakan diri saya karna beberapa bulan terakhir ini
berat badan saya turun drastis dan sering terbangun malam hari untuk buang air
kecil.

DIJE : sudah mengeluhkan berapa hari Bu?

IBU X (EVA) : sudah 2 hari

DIJE : Apakah ibu sering makan makanan yang manis-manis?


IBU X (EVA) : Iya mbak saya selalu minum teh/kopi setiap pagi dan sore hari.

DIJE : Selain itu apakah ibu sering berolahraga dan makan sayur yang bergizi?

IBU X (EVA) : Oh iya mbak, saya melakukan pola hidup sehat dan makan sayur yang bergizi

DIJE : Apakah ada riwayat penyakit dalam keluarga bu?

IBU X (EVA) : Ada mbak, kebetulan orangtua saya memiliki riwayat DM mbak

DIJE : Oh berati ada riwayat DM ya bu keluarganya. Kalau untuk obat-obatan sendiri,


apakah sedang mengkonsumsi obat atau vitamin Ibu?

IBU X (EVA) : Tidak mbak, saya tidak minum obat apapun.

DIJE : Baik Ibu, kalau begitu, terlebih dahulu ibu akan diperiksa oleh rekan saya
mengenai TB, BB dan selanjutnya akan diperiksa TD dan Kadar Gula Darah Ibu
yaa

IBU X (EVA) : Baik mbak, Terimakasih

Ibu menuju rekan selanjutya

DIAN : Selamat pagi ibu, apakah sebelumnya ibu sudah pernah memeriksakan Kadar
Gula Darah ibu?

IBU X (EVA) : Belum pernah sih pak.

DIAN : Jika begitu, kita lakukan pengukuran TB dan BB nya yaa bu

Rekan DIAN memeriksa TB, BB dan LP Si Ibu

DIAN : Ibu untuk TB 165 BB 70 dengan IMT 25,7 ini ga ideal yaa bu udah termasuk
obesitas tingkat 1 ,dengan hasil seperti ini selanjutnya ibu akan diperiksa TD dan
Cek gula juga ya bu oleh rekan saya nantinya untuk menegakkan hasil diagnosa
ibu.

IBU X (EVA) : Oh gitu ya pak, baik pak


Ibu menuju meja selanjutnya untuk melakukan pemeriksaan TD dan Gula Darah

ARAS : Selamat pagi ibu, kita lakuin pemeriksaan TD dan Cek Gula darah Ibu juga
yaa, Sebelumnya tadi pagi sebelum ke puskesmas ibu sudah mengonsumsi
makanan apa saja?

IBU X (EVA) : Saya sudah sarapan roti dengan selai kacang dan minum teh manis mbak.

ARAS : Oh begitu, kalau seperti itu kali ini kita melakukan Cek Gula Darah sewaktu yaa
bu karna sebelumnya ibu sudah mengonsumsi makanan. Sebelumnya saya cek
TD dulu yaa bu.

IBU X (EVA) : Baik mbak

ARAS : TD ibu 135/85 dan selanjutnya kita cek gula darah ibu yaa.

IBU X (EVA) : Iya mbak

ARAS : Ibu hasil gula darahnya ibu 230mg/dl dimana nilai normal untuk gula darah
sewaktu itu seharusnya kurang dari 200mg/dl bu. Dengan hasil seperti ini sudah
cukup tinggi yaa bu.

IBU X (EVA) : Jadi apa ya mbak yang harus saya lakukan

ARAS : Ibu boleh konsultasi ke dokter di meja selanjutnya ya bu, entar dokter akan
saranin hal apa yang harus ibu lakukan.

IBU X (EVA) : baik mbak

Ibu menuju Meja Selanjutnya

SRI : Gimana bu? tadi sudah diperiksa yaa, saya lihat hasilnya kadar gula darahnya
cukup tinggi yaa bu, apalagi ibu juga sering makan makan makanan yang manis-
manis ya?

IBU X (EVA) : Iya dok

SRI : Apalagi saya dengar orangtua ada riwayat DM ya bu, bener?

IBU X (EVA) : Bener dok


SRI : Nah dengan hasil dan hobi ibu makan makanan yang manis maka Ibu juga bisa
terkena DM juga loh bu apalagi orangtua ibu ada riwayat DM ya yang mana bisa
jadi ibu sudah menjadi pembawa dari riwayat tersebut.

IBU X (EVA) : Oh begitu yaa dok, jadi solusinya gimana ya dok?

SRI : Saran saya sih, Ibu mulai dari sekarang kurang-kurangin makan makanan yang
manis, kurangin minum teh/kopi, perbanyak makan makanan sayur dan buah
yang bergizi dengan rajin berolahraga yaa buu. Selanjutnya Ibu juga harus rajin
mengontrol Kadar gula darah ibu yaa bu. Bisa juga dilakukan 1 x sebulan tapi
kalau mau periksa Gula Darah sebaiknya ibu berpuasa terlebih dahulu ya biar
hasilnya optimal. Kalau untuk kali ini saya beri obat penurun gula darahnya
terlebih dahulu yaa bu.

IBU X (EVA) : Baik dok, terimaksih yaa

SRI : Iya ibu sama-sama, semoga cepat sehat bu.

Anda mungkin juga menyukai