Anda di halaman 1dari 30

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ARU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWAT INAP
KABALSIANG BENJURING
Alamat Desa Benjuring, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley
Email. kaben032023@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS KABALSIANG BENJURING
Nomor: 2.1.1/SK KAPUS/PKM-KBN/(2024)

TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR DAN TARGET CAPAIAN UKM
PUSKESMAS KABALSIANG BENJURING
KEPALA PUSKESMAS KABALSIANG BENJURING

Menimbang : a. Bahwa sebagai dasar pelaksanaan layanan di


Puskesmas serta untuk menjamin pelaksanaannya
dengan baik perlu ditetapkan indikator untuk
masing- masing kegiatan layanan di Puskesmas
Kabalsiang Benjuring;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud pada
huruf a perlu ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas
Kabalsiang Benjuring tentang Penetapan Indikator
Kinerja Puskesmas Kabalsiang Benjuring;
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2019 tentang Puskesmas;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KABALSIANG


BENJURING TENTANG INDIKATOR DAN TARGET
CAPAIAN UKM PUSKESMAS KABALSIANG
BENJURING
KESATU : Indikator kinerja adalah indikator untuk menilai cakupan
kegiatan dan manajemen Puskesmas.
KEDUA : Indikator-indikator kinerja tersebut meliputi :
1) Indikator kinerja manajemen puskesmas,
2) Indikator kinerja cakupan pelayanan UKM, dan
3) Indikator kinerja cakupan pelayanan UKP,
Kefarmasian, dan Laboratorium.
KETIGA : Indikator kinerja sebagaimana disebutkan pada diktum
KEDUA adalah indikator kinerja yang diberikan oleh
Dinas Kesehatan Kepualauan Aru sebagaimana
tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEEMPAT : Setiap petugas yang memberikan layanan, harus
memberikan layanan sebaik-baiknya, dan berusaha
sepenuhnya untuk mencapai indikator-indikator yang
telah ditetapkan.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan atau perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Benjurin
pada tanggal : 27 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS
KABALSIANG BENJURING,

M. ILELY.
LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KABALSIANG


BENJURING

NOMOR : ………. .

TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA


PUSKESMAS KABALSIANG
BENJURING

1) INDIKATOR KINERJA MANAJEMEN PUSKESMAS

NO JENIS VARIABEL TARGET NILAI HASIL

A. MANAJEMEN UMUM 10
1) Mempunyai Rencana Lima Tahunan (RENSTRA) Ada 10
2) Ada RUK, disusun berdasarkan Rencana Lima Tahunan dan melalui Ya, seluruhnya ada analisa 10
Analisis situasi dan perumusan masalah dan perumusan
3) Menyusun RPK secara terinci dan lengkap Ya, terinci semua 10
4) Melaksanakan Lokakarya mini Bulanan 9-12 kali/ Tahun 10
5) Melaksanakan Lokakarya mini Tribulanan 4 kali/ Tahun 10
6) Membuat Penilaian Kinerja 2 kali dalam setahun dan mengirimkan ke Dinas Membuat,mengirimkan dan 10
Kesehatan Kota dan mendapatkan feedback dari Dinas mendapat feedback dari
Kesehatan Dinas Kesehatan
7) Membuat Profile Puskesmas dan dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota Membuat dan lengkap 10
semuanya

B. MANAJEMEN SUMBER DAYA 9,2


1) Dilakukan Inventarisasi Peralatan di Puskesmas Dilakukan 10
2) Ada daftar Inventaris Sarana di Puskesmas / Kartu Inventaris pada masing Ada, Tidak semua ruangan 10
masing ruangan
3) Melakukan Update dan Pemenuhan standar ASPAK Ya, Update ≥ 80% 10
4) Mencatat Penerimaan dan Pengeluaran Obat di setiap Unit Layanan Ya, diseluruh Unit 10

5) Membuat Rencana Kebutuhan Obat ( RKO ) Ada 10


6) Memiliki Formularium Puskesmas Ada 10
7) Ada Stuktur Organisasi Ada 10
8) Ada Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Puskesmas Ada 10
9) Membuat Dokumen Analisa Beban Kerja dan Evaluasi Kinerja Tenaga Dilaksanakan 10
Puskesmas
10) Mengisi dan mengupdate Aplikasi SISDMK melakukan Update 10
11) Melakukan Kalibrasi Alat Melakukan 10
12) Memiliki IPAL Memiliki dan tidak berfungsi 0
13) Memiliki Tempat Penampungan Limbah B3 sementara Memiliki 10

C MANAJEMEN KEUANGAN 10
.
1) Membuat catatan bulanan uang masuk keluar dalam buku Kas Ya, setiap bulan 10
2) Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan Keuangan secara Ya, setiap bulan 10
Berkala
3) Bendahara melaporkan situasi keuangan Puskesmas dalam lokmin bulanan Ya, setiap bulan 10

D MANAJEMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 10


1) Menyelenggarakan Forum Komunikasi Tingkat Desa/ Kelurahan Menyelenggarakan 10
2) Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) Ya, melakukan, ada analisa 10
dan perumusan masalah
3) Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Melakukan 10
4) Melakukan Advokasi pada Stakeholder/Pemangku kepentingan Melakukan 10
5) Mengikuti Pertemuan Tingkat Desa/ Kelurahan termasuk Mengikuti 10
Musrenbang

E MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI 10


1) Menetapkan Tim Sistem Informasi Puskesmas Ada 10
2) Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke Dinas Kesehatan setiap bulan 10-12x/Tahun 10
dan tepat waktu

F. MANAJEMEN MUTU 10
1) Menetapkan Tim Mutu Puskesmas Ditetapkan 10
2) Melakukan Rapat Tinjauan Manajemen Melakukan > 3 x/ Tahun 10
3) Melakukan Analisa dan Pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM ) Menganalisa dan 10
melaporkan
4) Melakukan Analisa dan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (PIKP ) Menganalisa dan 10
melaporkan
5) Menetapkan Indikator Mutu Prioritas Puskesmas ( IMPP ) Ada 10
6) Menetapkan Indikator Mutu Unit Layanan Puskesmas Ada 10
7) Melakukan Audit Internal > 2 kali/ Tahun 10
2) INDIKATOR KINERJA CAKUPAN PELAYANAN UKM

NO UPAYA KESEHATAN KEGIATAN DEFENISI OPERASIONAL INDIKATOR TARGET (%)

A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL


I PELAYANAN 1. Posyandu Aktif Kriteria Posyandu Aktif: 80
PROMOSI 1) Melakukan kegiatan rutin posyandu
KESEHATAN minimal 8 kali/tahun
adalah Posyandu melakukan kegiatan hari buka Posyandu minimal 8
kali/tahun dalam bulan berbeda baik hari buka Posyandu maupun janji
temu /kunjungan rumah/kegiatan mandiri, janji temu ke
fasyankes
2) Memiliki minimal 5 orang kader
adalah memiliki kader sekurang kurangnya 5 orang yang disahkan
dengan surat keputusan
Kepala Desa/Kelurahan
3) 3 dari 4 layanan di Posyandu (Gizi, KIA, KB dan Imunisasi) memenuhi
cakupan minimal 50% sasaran sebanyak 8 bulan dalam satu
tahun, yaitu:
1. Gizi : cakupan D/S
2. KIA : Ibu hamil yang datang ke Posyandu mendapatkan layanan
KIA apapun (penimbangan BB/ukur TB/Ukur LILA/KIE/kelas ibu hamil)

3. KB : setiap pasangan usia subur mendapatkan layanan KIE/layanan


KB (baik datang ke posyandu, puskesmas, secara mandiri, dll)
4). Imunisasi: seluruh balita di Posyandu 0 – 24 bulan mendapatkan
layanan imunisasi dasar dan lanjutan di Posyandu puskesmas/
fasyankes, dll

5) Memiliki alat pemantauan pertumbuhan dan perkembangan adalah


setiap Posyandu memiliki alat pertumbuhan (alat ukur panjang badan
bayi, alat ukur tinggi badan, timbangan bayi, timbangan dacin, timbangan
dewasa, dan perlengkapannya) dan pemantauan perkembangan(sesuai
panduan di dalam buku KIA)

6) Mengembangkan kegiatan tambahan Kesehatan adalah Posyandu


mengembangkan kegiatan tambahan kesehatanminimal 1 kegiatan
(misalnya Pos PAUD, kesehatan reproduksi remaja, kesehatan usia
kerja, kesehatan lanjut usia, TOGA, Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, dsbnya)

2) Puskesmas 7 Tema Prioritas terdiri dari : 100


Melaksanakan 1. Imunisasi
Kampanye 7 Tema 2. Gizi Seimbang
Prioritas 3. Olahraga
4. Skrining Kesehatan
5. Anti Rokok
6. Patuh Pengobatan
7. Higiene dan Sanitasi Lingkungan
Kriteria Kampanye: 1. Melibatkan OPD terkait/ LSM, ORMAS, PELAKU
USAHA, AKADEMISI, TOGA, TOMA

II PELAYANAN 1) Desa Kelurahan Desa/Kelurahan yang seluruh penduduknya tidak lagi melakukan praktek 20
KESEHATAN dengan Stop Buang buang air besar sembarangan dibuktikan melalui proses verifikasi
LINGKUNGAN Air Besar
Sembarangan
(BABS)
2) Desa kelurahan Desa/Kelurahan yang melaksanakan 4 tatanan yaitu pemukiman, sarana dan 25
Sehat prasarana umum, masyarakat sehat yang mandiri dan ketahanan pangan,
kawasan pemukiman dan kawasan pasar, memiliki Sk tim pembina KKS,
memiliki SK forum dan rencana kerja dan mempunyai laporan hasil verifikasi
oleh tim pembina tingkat kabupaten/kota

3) Sarana air Sarana air minum yang dilakukan tinjauan dokumen RPAM (Rencana 0
minum yang Pengamanan Air Minum), Inspeksi Kesehata Lingkungan, dan diperiksa
diawasi/diperiksa kualitas air minumnya oleh Sanitarian Puskesmas
kualitas air
minumnya sesuai
standar
4) Fasyankes yang Fasyankes (rumah sakit dan puskesmas) yang telah melakukan pemilahan, 40
memiliki pewadahan, pengangkutan yang memenuhi syarat penyimpanan sementara
pengolahan Limbah B3 ditempat penyimpanan B3 (TPSB3) yang berizin serta telah melakukan
medis sesuai pengolahan secara mandiri sesuai persyaratan atau berizin dan atau
standar bekerjasama dengan pihak pengelola limbah B3 berizin
5) Tempat Tempat Pengolahan Pangan (TPP) meliputi: Rumah makan/ restoran/ jasa 0
pengolahan pangan boga/sentra pangan jajanan dan depot air minum yang dilaksanakan
(TPP) yang pengawasan melalui Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) dan memenuhi
memenuhi syarat syarat sesuai standar
sesuai standar

6) Tempat dan Tempat dan Fasilitas Umum (Pasar, Sekolah, Puskesmas) yang dilakukan 100
Fasilitas Umum pengawasan oleh sanitarian puskesmas dengan cara melakukan Inspeksi
(TFU) yang Kesehatan Lingkungan (IKL) minimal 1 kali dalam kurun waktu setahun.
dilakukan
pengawasan
sesuai standar

III PELAYANAN KESEHATAN 1) Cakupan Cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal saat 100
KELUARGA Pelayanan ANC trimester I kehamilan oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun
(K1) waktu 1 tahun
2) Cakupan Cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar 100
Pelayanan ANC paling sedikit 6x dengan distribusi waktu 2x pada trimester I, 1x pada trimester
(K6) 2, 3x pada trimester ke 3.
3) Cakupan Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga 100
Pelayanan Ibu kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dalam 1 tahun
Bersalin (PN)
4) Persalinan Di Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga 100
Fasilitas kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, difasilitas pelayanan
Kesehatan kesehatan dalam 1 tahun

5) Cakupan Cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari 100
Kunjungan Nifas pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3x dengan distribusi waktu 6 jam -
(KNF) hari ke 3 (KF1), hari ke 4 - hari ke 28 (KF2), dan hari ke 29 – 42 (KF3) setelah
bersalin disuatu wilayah pada kurun waktu 1 tahun
6) Cakupan Ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan 100
Penangaan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan
Komplikasi
Obstetri (PK)
7) Cakupan Pelayanan kunjungan neonatal pertama pada 6-48 jam setelah lahir sesuai 90
Kunjungan standar.
Neonatal Kriteria sesuai standar : Perawatan tali pusat,Jaga Suhu tubuh bayi, pastikan
(KN1) ASI, deteksi tanda tanda bahaya bayi baru lahir ( Bayi tidak mau/ menyusu dan
memuntahkan semua), demam, tali pusat bernanah, batuk lebih dari 2
hari,kotoran mata berlebih, kaku kuduk, icterus patologi
8) Cakupan Cakupan Kunjungan Bayi baru lahir ( Neonatal ) usia 0 - 28 hari yang 90
Kunjungan mendapatkan pelayananan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan
Neonatal distribusi waktu 1 kali pada 6 - 48 jam, 1 kali pada hari ke 3 - hari ke 7, dan 1
(KNL) kali pada hari ke 8 - hari ke 28 setelah lahir
9) Cakupan Pelayanan kesehatan pada bayi minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 100
Kunjungan Bayi hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan, dan 1
kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, Campak), pemantauan
pertumbuhan, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK),
pemberian vitamin A pada bayi umur 6-11 bulan, penyuluhan pemberian ASI
eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP ASI).
10) Cakupan Neonatal (Bayi Usia 0 - 28 Hari) dengan komplikasi yang mendapatkan 100
Penanganan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Kriteria
Komplikasi sesuai standar : Pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama
Neonatal
(PKN)
11) Cakupan Pelayanan kesehatan bagi anak umur 12 - 59 bulan yang memperoleh 100
Kunjungan Balita pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 x
setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun, pemberian vitamin
A 2 x setahun

12) Penjaringan Pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD/sederajat 100
Kesehatan dan SMP/sederajat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD
Anak Usia dan 1 SMP yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga
Sekolah kesehatan terlatih (guru dan dokter kecil) di Wilayah kerja Puskesmas pada
Agustus s/d September.
13) Pemeriksaan Pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD/sederajat 100
Berkala dan SMP/sederajat melalui pemeriksaan Berkala kesehatan terhadap murid
Kesehatan Anak SD dan SMP yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga
Usia Sekolah kesehatan terlatih (guru dan dokter kecil) di wilayah kerja Puskesmas pada
Februari s/d Maret
14) Pelayanan Puskesmas mampu melaksanakan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja 100
Kesehatan Peduli (PKPR). Puskesmas mampu laksana PKPR adalah puskesmas yang
Remaja (PKPR) menyelenggarakan konseling bagi usia sekolah dan remaja (6-18 tahun) dan
membina minimal 1 posyandu remaja di wilayah kerja puskesmas.
15) Lansia umur > 60 Lansia (umur > 60 tahun) yang dibina/ yang mendapat pelayanan kesehatan/ 80
tahun yang diskreening kesehatannya di wilayah kerja Puskesmas minimal 1 kali dalam
dibina/ yang kurun waktu 1 tahun
mendapat
pelayanan
16) Lansia umur > 70 Lansia (umur > 70 tahun) yang dibina/ yang mendapat pelayanan kesehatan/ 80
tahun yang diskreening kesehatannya di wilayah kerja Puskesmas minimal 1 kali dalam
dibina/ yang kurun waktu 1 tahun
mendapat
pelayanan

IV PELAYANAN GIZI 1) Cakupan Bayi Bayi usia 0 - 6 bulan yang diberi Asi saja tanpa makanan atau cairan lain 50
usia 6 Bulan kecuali obat, vitamin atau mineral berdasarkan recall 24 jam sejak Lahir
yang
mendapat Asi
Eksklusif
2) Cakupan Bayi Baru Bayi Baru Lahir yang diinisiasi menyusui secara dini pada Ibu 1 Jam setelah 30
Lahir yang mendapat lahir
Inisiasi Menyusu Dini
(IMD)
3) Cakupan Balita Balita 6 - 59 Bulan yang mendapat kapsul vitamin A pada periode 6 (enam 90
6-59 bulan yang bulan dengan kapsul vitamin A Dosis tinggi yaitu
mendapat kapsul 100.000 IU untuk Bayi umur 6 - 11 dan
vitamin A 200.000 IU untuk balita 12 - 59 Bulan
4) Cakupan Pelayanan Balita Berat Badan Kurang adalah Kategori status Gizi berdasarkan BB/U 90
Balita Berat Badan dengan Z - Score kurang dari -2 SD
Kurang dan Sangat
Kurang
5) Cakupan Balita Yang Balita D/S adalah balita yang ditimbang BB terhadap seluruh balita yang ada 100
Ditimbang Berat Badan
(D/S)
6) Cakupan Pelayanan Balita Stunting adalah balita kategori Tinggi Badan atau Panjang Badan 100
Balita menurut Umur dengan Z-Score kurang dari -2 sampai - 3 SD
Stunting
7) Cakupan balita Gizi Kasus Balita Gizi Buruk adalah balita dengan tanda klinis gizi buruk dan atau 100
Buruk Yang Mendapat berat badan menurut Tinggi badan ( BB/TB/PB dengan Nilai Z-Score Kurang
Perawatan dari -3 SD
8) Cakupan Jumlah Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beriodium 90
Rumah Tangga
9) Cakupan Ibu hamil Kurang Energi Kronik ( KEK ) adalah ibu hamil dengan Lingkar 90
Pelayanan Ibu Lengan Atas ( LILA) Kurang dari 23,5 Cm
Hamil Kurang
Energi Kronik
(KEK )

10) Cakupan Ibu Bumil yang Mendapat Tab Tambah darah adalah ibu hamil yang mendapat 90
Hamil Yang tab mengandung zat besi setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg
Mendapat TAB asam folat yang disediakan oleh pemerintah maupun mandiri sebanyak 90 tab
Fe (90 TAB ) selama hamil

V PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


1 PELAYANAN ORANG DENGAN TUBERKULOSIS (TBC)

a). Pelayanan 1) Orang terduga TBC adalah orang yang kontak erat dengan penderita TBC dan 90
orang Terduga atau menunjukan gejala batuk ≥14 hari disertai gejala batuk lainnya
TBC 2) Pelayanan orang dengan terduga TBC sesuai standar meliputi Pemeriksaan
klinis yaitu tanda dan gejala, dan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan
lendir/dahak atau bacteriologis melalui test cepat molukuler ( TCM) dan
radiologi.
3) Jumlah sasaran diperoleh dari hasil penjumlahan : 1. 20 kontak erat x
jumlah pasien TBC dengan hasil pemeriksaan bacteriologis, 2. jumlah
orang dengan batuk > 14 hari, Penderita HIV, DM dan Gizi buruk.
b). Penemuan orang Orang dengan Tuberculosis adalah semua Orang yang didiagnosa secara 90
dengan Tuberkulosis bacteriologis dan atau klinis yang diobati sesuai standar.
(Treatment
Coverate)

c). Keberhasilan Keberhasilan Pengobatan( success rate) adalah Semua orang dengan TBC 90
Pengobatan yang melakukan pengobatan, dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan follow
(Success Rate ) up akhir pengobatan, dan/atau pengobatan lengkap bagi orang dengan
diagnosa secara klinis atau tidak melakukan pemeriksaan mikroskopis untuk
pemantauan pengobatan di bulan ke 2, ke 3, bulan ke 5 dan akhir
pengobatan

2 ISPA/ PNEUMONIA

a. Balita 100
Balita Batuk/sesak nafas dihitung dan dilihat TTDK (Tarikan dinding dada ke
batuk/sesak nafas
dalam)
yang ditatalaksana
Klasifikasi Pneumonia sesuai Golongan Umur:
sesuai standar
Kelompok Umur 2 bln - < 5 Tahun :
a. Pneumonia Berat : Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
b. Pneumonia : Nafas Cepat sesuai golongan Umur : -2
bln - < 1 Tahun : ≥ 50 kali / menit
- 1 th - < 5 tahun : ≥ 40 kali/ menit.
Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam

Kelompok Umur : < 2 bln


Pneumonia Berat : Nafas cepat > 60 kali/ menit atau tarikan kuat dinding dada
bagian bawah ke dalam
Kelompok Umur 12 Bln - < 5 Tahun : Pneumonia: Adanya nafas cepat ≥ 40
kali/ menit. Tidak terjadi tarikan dinding dada bagian bawah kedalam

b. Cakupan Penderita Pneumonia Balita (penumonia dan pneumonia berat) yang 80


Penemuan Balita ditemukan diantara jumlah perkiraan kasus Pneumonia BALITA di suatu
Pneumonia wilayah tertentu. Perkiraan kasus pneumonia balita = 3,74% x jumlah
penduduk usia balita
3 PENYAKIT INFEKSI SALURAN PENCERNAAN

1) Penderita diare Balita Diare ditatalaksana sesuai standart bila cakupan pemberian oralit dan Zink 100
balita mendapat 100% pada penderita Diare Balita
pelayanan
tatalaksana diare
sesuai standar
4 HEPATITIS

1) Ibu Hamil yang Ibu hamil yang di skrining Hepatitis B di layanan kesehatan 100
dideteksi dini Hepatitis B saat Kunjungan K1 pertama kali
(DDHB)

2) Kelompok beresiko Kelompok beresiko yang dideteksi dini Hepatitis B diantaranya 25


yang dideteksi dini LSL, WPS, WBP, Waria, Nakes dan Pasien terkonfirmasi TB
Hepatitis B
(DDHB)

5 HIV

1) Cakupan Populasi Populasi Kunci yaitu : 100


Kunci yang melakukan 1. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
Tes HIV 2. Wanita Pekerja Seks (WPS)
3. Lelaki Seks Lelaki (LSL)
4. Pengguna Narkoba Suntik (Penasun)
5. Waria
Jumlah Estimasi Populasi Kunci berdasarkan
data yang sudah diberikan ke masing-masing puskesmas
oleh dinkes
2) Prosentase 100
Prosentase pasien TB yang di tes HIV dan tercatat di
Pasien TB yang Tes
register TB pada tahun berjalan
HIV
3) Cakupan Tes HIV Prosentase jumlah ibu hamil yang di tes HIV pada tahun 100
pada Ibu berjalan terhadap sasaran ibu hamil yang ditetapkan dalam
hamil 1 tahun
4) Skrining sifilis pada Ibu Ibu Hamil yang melakukan tes Sifilis saat kunjungan 100
hamil pertama kali dilayani sesuai Standar

5) Ibu Hamil sifilis Ibu Hamil yang diobati Sifilis adekuat 100
diobati minimal 1 kali injeksi BPG
MALARIA

1) Annual Parasite Jumlah kasus positif malaria (terkonfirmasi secara API<1/1000


Incidence (API) mikroskopis) dalam satu tahun per 1000 penduduk di suatu
wilayah tertentu. (Unit analisis API adalah desa/kelurahan
atau dusun/RW). Bila API < 1/1000 Nilai :100%. API 1-5: 50%
API > 5 : 0%

2 Positivity Rate ( PR) Jumlah sediaan darah positif diantara jumlah sediaan darah <5%
yang diperiksa (mikroskopis dan RDT melalui penemuan pasif
maupun aktif/skrining, MBS, MFS, kontak survey dan
sebagainya. Bila PR < 5 : 100%, PR 5-6 : 50%, PR > 7 : 0%
6
7 DBD

1) Insidens Rate (IR) Jumlah kasus DBD dalam wilayah kerja Puskesmas dalam < 20
kurun waktu satu tahun per 100.000 penduduk. Bila IR < /100.000
20/100.000 pddk Nilai 100%, IR > 20 / 100.000 pddk Nilai 50 penduduk
%
2) Case Fatality Rate Jumlah kasus kematian DBD diantara jumlah kasus DBD <1%
(CFR) dalam wilayah (dalam kurun waktu satu tahun). Bila CFR <
1% nilai 100%, CFR > 1% nilai 50%
8 RABIES

1) Kasus Gigitan Hewan Persentase kasus gigitan Hewan penular rabies yang 100
Penular Rabies (KGHPR ) dilakukan pencucian luka sesuai protap dalam suatu kurun
yang dilakukan waktu tertentu
pencucian luka
2) Jumlah kasus gigitan Persentase jumlah kasus gigitan hewan penular rabies yang 100
hewan penular rabies berindikasi untuk diberikan VAR . Indikasi VAR yaitu Hasil
yang berindikasi pemeriksaan Kepala Anjing Positif dan Anjing mati, hilang
VAR atau dibunuh.
9 KUSTA

1) Proporsi Jumlah penderita baru tanpa cacat (cacat tingkat 0) di antara 95


Penderita Kusta Baru total penderita kusta baru yang ditemukan dalam wilayah.
Tanpa Cacat
10 PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
1) Skrining Kesehatan Skrining Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular dan 100
Penduduk Usia Gangguan Indera bagi masyarakat berusia 15 tahun keatas
≥15 Tahun dan Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim
bagi perempuan usia 30-59 Tahun yang sudah melakukan
hubungan seksual di wilayah kerja puskesmas dalam satu
tahun di dalam dan luar gedung sesuai standart. Estimasi
Jumlah Penduduk usia≥15 tahun:78,5% dari Populasi dan
Estimasi perempuan usia 30-59 Tahun :29% dari
jumlah perempuan di wilayah kerja Puskesmas

2) Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Sesuai standart bagi Penderita 100


Hipertensi di wilayah kerja Pelayanan sesuai standart:
Penderita Hipertensi Pelayanan sesuai standart:Pengukuran TD minimal 1 kali
(SPM) sebulan di fasyankes, Edukasi perubahan gaya hidup dan
kepatuhan minum obat dan Therapi Farmakologi untuk TD
>140 mmhg, Harus diperiksa oleh Dokter/ Nakes, Therapi
Farmakologi oleh Dokter, Edukasi oleh Dokter/ Nakes lainnya.

3) Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Sesuai standart bagi Penderita 100


Penderita Diabetes Melitus Diabetes Melitus di wilayah kerja puskesmas minimal satu kali
(SPM) sebulan selama satu tahun di dalam gedung. Pelayanan
sesuai standart: pemeriksaan GDS minimal 1 kali sebulan,
Edukasi Oleh Dokter dan Nakes, Therapi Farmakologi oleh
Dokter.
4) Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas yang memiliki 85
dengan Posbindu Aktif minimal 1 Pobindu PTM aktif
(Program)
5)Penerapan KTR di Sekolah dan Fasyankes di Wilayah Kerja Puskesmas yang 85
Sekolah dan Fasyankes menerapkan Kawasan Tanpa Rokok. Kriteria KTR: Harus ada
(Program) tanda/Sign larangan merokok, Tidak ditemukan puntung rokok
dan Asbak, Tidak ada warung/toko menjual rokok didalam
lingkungan sekolah dan fasyankes, tidak ditemukan iklan
rokok di lingkungan Sekolah dan Fasyankes
KESEHATAN JIWA

1) Penduduk usia Persentase Penduduk usia ≥ 15Tahun dengan resiko masalah 60


≥ 15Tahun dengan resiko kesehatan Jiwa yang dilakukan skrining dengan
masalah Kesehatan jiwa menggunakan instrumen SDQ ( usia 15-18 Tahun ) atau
yang mendapat skrining SRQ -20 ( usia diatas 18 Tahun ) dan /atau , yang dilakukan
oleh Tenaga Kesehatan dan/ atau Kader kesehatan dan /
atau guru terlatih)
2) Penyandang Persentase penderita Gangguan Jiwa ( Gangguan campuran 80
Gangguan Jiwa yang cemas dan Depresi serta Skizofrenia ynang memperoleh
memperoleh layanan di Layanan di fasyankes dengan Kriteria: 1. sesuai dengan
11
fasyankes pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa edisi III (
1981) 2. Nakes ( UU NO 36 Tahun 2014) Tentang tenaga
Kesehatan terlatih membuat pencatatan dan pelaporan.
3)Jumlah penyalah Jumlah penyalahguna Napza baru yang datang secara 30
guna NAPZA yang sukarela dan atau pembantaran dan atau kasus putusan
mendapatkan pengadilan dan atau mendapatkan layanan rehabilitasi medis
pelayanan rehabilitasi rawat jalan dan atau rawat inap di Institusi penerima wajib
Medis Lapor ( IPWL)
12 SURVEILANS

1). Sistem
Kewaspadaan Dini dan
Respon
a. Ketepatan Laporan yang di terima oleh sistem pada hari senin dan selasa 90
sesuai minggu pelaporan
b. Kelengkapan Laporan yang dikirim real time (setiap minggu) selama 1 Tahun 90

c. Respon Alert/ Jumlah alert yang muncul dan di diverifikasi oleh petugas 90
Sinyal Puskesmas
2). Cakupan Jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dan 100
Desa/Kelurahan ditangani 1x24 Jam diantara Desa yang mengalami KLB
Mengalami KLB yang
dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi
13 IMUNISASI

1). IMUNISASI DASAR Bayi 0- 11 bulan yang mendapat Imunisasi Dasar Lengkap 80
LENGKAP (IDL)

2). Imunisasi Lanjutan Baduta 18-24 Bulan yang mendapat Imunisasi lanjutan DPT- 80
(Booster) DPT-HB-Hib dan HB-Hib 4 dan MR2
MR Lanjutan
3) UCI Suatu keadaan tercapaianya Imunisasi Dasar secara lengkap 80
pada semua bayi 0-11 Bulan per Desa di wilayah kerja
Puskesmas

VI PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT & PROGRAM INDONESIA SEHAT PENDEKATAN KELUARGA
PERKESMAS 1) Pelayanan Asuhan Pelayanan Asuhan Keperawatan secara Komprehensif yang 100
Keperawatan dilakukan oleh Perawat dan Bidan pada Individu di wilayah
Individu kerja Puskesmas
2) Keluarga yang di Pembinaan Keluarga yang dilakukan oleh Perawat dan Bidan 80
bina pada keluarga Miskin di wilayah kerja Puskesmas. Sasaran
Keluarga Binaan: 2.66% x Jumlah KK miskin di Wilker
Puskesmas Target Perkesmas untuk KK binaan sebesar
80% dari sasaran Keluarga Binaan

3) Pelayanan Asuhan Asuhan Keperawatan pada kelompok resiko tinggi ( Posyandu 100
Keperawatan Kelompok lansia, Posbindu PTM, kelompok ODHA, Kelompok Penyakit
Resiko tinggi Menular Kronis: TB/KUSTA, Kelompok Bumil risti, Balita risti,
Panti Asuhan , Panti Werda, Lapas ) yang dilakukan oleh
Perawat dan Bidan di wilayah kerja Puskesmas.

PIS - PK a.Keluarga yang telah Keluarga yang telah dikunjungi dan di intervensi awal adalah 100
dikunjungi dan di keluarga yang telah mendapatkan kunjungan Tim Pembina
Intervensi awal Keluarga yang memantau kondisi kesehatan Keluarga
berdasarkan 12 Indikator Keluarga sehat dan dilakukan
Intervensi awal
b. Keluarga yang telah Keluarga yang telah dikunjungi dan diintervensi Awal 100
dikunjungi dan direncanakan Puskesmas untuk dilakukan intervensi lanjut
dilakukan intervensi sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ada di
lanjut keluarga tersebut berdasarkan 12 indikator keluarga sehat

c. KK Sehat di Wilayah Indeks Keluarga Sehat : ≥ 0.800, Indeks Keluarga Pra 100
Kerja Puskesmas Sehat : 0.500- 0.799, Indeks Keluarga Tidak Sehat : 0.00-
0.499. Kriteria untuk menghitung IKS yaitu Kunjungan KK :>
50% dari Total Jumlah KK di Wilker Puskesmas

B.
1. PELAYANAN KESEHATAN 1) Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Gigi yang dilakukan oleh dokter Gigi/ 0
GIGI MASYARAKAT Gigi di Posyandu Perawat Gigi pada Balita di Posyandu

2) Pelayanan kesehatan Pelayanan Kesehatan Gigi yang dilakukan oleh dokter Gigi/ 0
Gigi pada TK Perawat Gigi di TK

3) Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Gigi yang dilakukan oleh dokter 0


Gigi pada SD/MI Gigi/ Perawat Gigi di SD/ MI

2. PELAYANAN KESEHATAN 1) Hatra memiliki STPT Bukti tertulis yang diberikan kepada penyehat tradisional yang 0
TRADISIONAL telah mendaftar untuk memberikan pelayanan kesehatan
KOMPLEMENTER tradisional empiris
2) Penyehat tradisional Petugas Puskesmas melakukan pembinaan tentang hygine 60
yang dibina sanitasi, universal precaution ( tata cara perlindungan diri ),
pencatatan dan pelaporan dan Cara merujuk klien ke
Puskesmas
3) Panti Sehat yang Petugas Puskesmas melakukan pembinaan tentang proses 0
dibina pelayanan, kelengkapan Sarana / pra sarana, peralatan,
ketenagaan , tindakan, pencatatan dan pelaporan yang
dilakukan penyehat tradisional dalam kurun waktu satu tahun

3. UPAYA KESEHATAN KERJA DAN 1) Jumlah Puskesmas


OLAH RAGA yang melaksanakan
kesehatan kerja
a) Puskesmas Puskesmas yang melaksanakan kesehatan kerja adalah 60
melaksanakan puskesmas yang melaksanakan :
kesehatan kerja a) pelaksanaan K3 internal di puskesmas (identifikasi faktor
risiko / penggunaan APD / Pengukuran kebugaran jasmani
bagi petugas
b) deteksi dini PM/PTM/PAK pada pekerja puskesmas,
b) Pembinaan Pos UKK Pembentukan/ pembinaan Pos UKK ( Upaya Kesehatan Kerja) 0
di masyarakat. Kriteria Pos UKK :
1) Memiliki struktur Organisasi kepengurusan dan memiliki
ADRT
2) Aktif melakukan kegiatan setiap bulan Pos UKK :
Kelompok Nelayan, Kelompok Petani, Kelompok Pengrajin,
dll
c) Pembinaan kegiatan pembinaan kesehatan kerja dengan melakukan 60
kesehatan kerja sektor kegiatan advokasi sosialisasi, koordinasi dan pelaksanaan
formal program kesehatan kerja seperti Gerakan Pekerja
Perempuan Sehat, produktif (GP2SP), K3 perkantoran dan
K3 Fasyankes
2) Puskesmas yang Puskesmas melaksanakan kegiatan Pembinaan kelompok 60
melaksanakan olahraga ( Kelompok Ibu Hamil, Kelompok Lansia, Kelompok
kesehatan olahraga Olah Raga masyarakat , Kelompok Olah Raga Sekolah )
Kriteria Kelompok Olah Raga :kegiatan dilakukan setiap bulan
3) INDIKATOR KINERJA CAKUPAN PELAYANAN UKP, KEFARMASIAN, DAN LABORATORIUM
N DEFENISI OPERASIONAL
UPAYA KESEHATAN KEGIATAN TARGET (%)
O INDIKATOR
1 UPAYA PENGOBATAN 1) Kunjungan Rawat jalan Umum Jumlah Kunjungan baru Rawat Jalan Umum
Puskesmas. 15
Sasaran : 15% dari Jumlah Penduduk

Jumlah Kunjungan baru Rawat Jalan Gigi


2. Kunjungan Rawat Jalan
Puskesmas 0
Gigi
Sasaran : 4% dari Jumlah penduduk

2 PELAYANAN GAWAT DARURAT


Pasien gawat darurat yang ditangani Jumlah Kasus Gawat darurat yang berkunjung
di Puskesmas dan ditangani 100

3 RAWAT INAP 1) BOR ( Bed occupancy rate ) BOR merupakan persentase pemakaian tempat
tidur di Puskesmas Rawat Inap setiap bulan
Sasaran adalah Jumlah Tempat tidur rawat inap 60

2) Kelengkapan pengisian Rekam Rekam medik yang telah diisi lengkap pada
medik rawat Inap pelayanan rawat inap oleh staf medis dan atau
tenaga yang diberikan pelimpahan kewenangan ,
meliputi kelengkapan pengisian Identitas, SOAP, 20
KIE, Asuhan keperawatan, Lembar Observasi,
Lembar Rujukan, Asuhan Gizi, resume Medis,
Surat pemulangan, Informes concent, dan
Monitoring Rujukan.
4. PELAYANAN 1) Penggunaan Obat Resep yang disampling adalah Diagnosa ISPA Non
KEFARMASIAN Rasional Pneumonia dan Common Cold, serta Diare Non
Spesifik. Capaian Penggunaan Obat Rasional ≥ 60
harus > 60%

2) Pelayanan Informasi Obat PIO merupakan kegiatan penyediaan dan


pemberian informasi dan rekomendasi obat yang
dilakukan oleh apoteker kepada dokter,perawat,
profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak
lain di luar puskesmas. Kegiatan PIO adalah :
1. Memberikan dan menyebarkan informasi
kepada konsumen secara proaktif dan pasif.
2. Menjawab pertanyaan dari pasien maupun
tenaga kesehatan melalui telepon, surat, atau tatap
muka 100
3. Membuat buletin, leaflet, label obat, poster,
majalah dinding, dll
4. Melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien
rawat jalan dan rawat inap serta masyarakat
5Melakukan pendidikan dan atau pelatihan bagi
tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya
terkait dengan obat dan BMHP
6. Mengkoordinasikan penelitian terkait obat dan
kegiatan pelayanan kefarmasian
3) Konseling Konseling obat merupakan salah satu metode
edukasi pengobatan secara tatap muka atau
wawancara dengan pasien dan atau keluarganya
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman pasien yang membuat terjadi
perubahan perilaku dalam penggunaan obat.
Kriteria pasien / kelurga pasien yang perlu diberikan
Konseling: Pasien Kondisi khusus ( pediatrik,
geriatrik, Gangguan Fungsi hati, dan Atau ginjal ,
Ibu hamil dan Menyususi ). Pasien dengan terapi
Jangka Panjang ataua penyakit kronis mis: TB, DM,
100
AIDS dan Epilepsi . Pasien yang menggunakan
Obat dengan instruksi Khusus( penggunaan
kortikosteroid dengan tappering down/off ) Pasien
yang menggunakan obat dengan indeks terapi
sempit : ( digoksin fenitoin, Teofilin ). Pasien dengan
polifarmacy ( pasien menerima beberapa obat untuk
indikasi penyakit yang sama) Paseien dengan
tingkat kepatuhan rendah
5. PELAYANAN 1) Pemeriksaan HB pada Ibu
Semua Ibu Hamil yang diperiksa HB 100
LABORATORIUM
2) Pemeriksaan Malaria pada Semua Ibu Hamil yang diperiksa Malaria
100
Ibu Hamil
3) Pemeriksaan Hepatitis Semua Ibu Hamil yang diperiksa Hepatitis
100
pada Ibu hamil
4) Pemeriksaan IMS pada Ibu Semua Ibu Hamil yang diperiksa IMS
100
Hamil
5) Pemeriksaan HIV pada Ibu
Semua Ibu Hamil yang diperiksa HIV 100
Hamil
6) Pemeriksaan darah Semua pasien panas > 3 hari dilakuka pemeriksaan
100
Malaria Malaria
7) Pemeriksaan Sputum TB/TCM Semua pasien suspect TB yang diperiksa sputum
100

KEPALA PUSKESMAS
KABALSIANG BENJURING,

M. ILELY.

Anda mungkin juga menyukai