Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KOMUNIKASI EFEKTIF

“NASKAH PERCAKAPAN INTERVENSI KOMUNIKASI


INTERPERSONAL (SAJI) TIDAK MEROKOK”

Disusun Oleh:
Kelompok Puskesmas Kabalsiang Benjuring
1. Trikana Prayoga, A.Md. Kep.
2. Araswati Nurul Syifa, A.Md. Kes.
3. Dian Anjani Tomy, A.Md. Keb.
4. Eva Yulia Rahma, A.Md. Gz.
5. apt. Sri Adhayani, S.Farm.
6. St. Khadijah Djawad, S.Tr.Kes.

PUSKESMAS KABALSIANG BENJURING


KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROVINSI MALUKU
NUSANTARA SEHAT TIM BASED BATCH XXIII
2022
Tenaga Kesehatan Puskesmas Kabalsiang Benjuring berencana akan
melakukan intervensi yang mengacu pada data cakupan Keluarga Sehat (KS) di
Desa Benjuring, dimana pada indikator anggota keluarga tidak ada yang merokok
masih memiliki cakupan yang rendah yaitu hanya 26,81%. Sehingga perlu
dilakukannya intervensi, adapun bentuk intervensi yang dilakukan yaitu berupa
pendekatan dengan warga. Berikut ini salah satu contoh naskah bentuk intervensi
antara warga dengan anggota keluarga perokok dan tenaga kesehatan di rumahnya:

Budi : “Assalamuailakum, selamat pagi. Apa benar ini kediaman Pak Ahmad?
Ahmad : “Waalaikumussalam, pagi Pak. Iya benar, dengan saya sendiri Pak Ahmad.
Ada yang bisa saya bantu?”
Budi : “Ada waktunya sebentar Pak? (Sambil berjabat tangan) Perkenalkan saya
Budi Pak dari pihak puskesmas ada perihal yang mau disampaikan sedikit pak”
Ahmad : “Oh iya boleh boleh, mari silahkan masuk Pak”
Budi : “Iya Pak terimakasih” (Ahmad dan Budi masuk ke dalam rumah, dan duduk
di ruang tamu), “Bagaimana kabarnya Pak dan juga keluarga?” Sambung Budi
Ahmad : “Alhamdulillah baik Pak, Ibu dan anak-anak juga alhamdulillah sehat”
Budi : “Alhamdulillah kalau begitu Pak. Jadi begini Pak, maksud kedatangan saya
yaitu ingin meyampaikan intervensi terhadap keluarga Bapak. (Ahmad menyimak)
Berdasarkan data puskesmas yang kami temukan di keluarga Bapak itu ada 3 orang
yang merokok, apakah benar seperti itu Pak Ahmad?”
Ahmad : “Wah iya benar Pak hehehe, saya sendiri perokok aktif, 2 anak saya
lainnya juga perokok Pak”
Budi : “Berarti data ini benar ya Pak, Kalau boleh tahu sejak kapan Pak sudah
mulai merokok?”
Ahmad : “Wah kalau saya sudah lama banget Pak merokok, sudah lupa sejak
kapan, ketika saya bujang mungkin hehe. Sekarang itu tidak bisa saya Pak kalau
tidak hisap rokok sehari saja, hehehe”
Budi : “Waduh sudah lama sekali berarti ya Pak, kalau anak-anak sejak kapan
Pak merokoknya?”
Ahmad : “Nah kalau anak-anak itu Pak, kalau yang sulung setelah tamat SMA
sudah mulai merokok, kalau yang kedua itu Pak masih SMP sudah mulai merokok”
Budi : “Hhhmm” (Budi menganguk anggukan kepala) “Baik baik kalau begitu, tapi
Pak Ahmad sendiri apakah sebelumnya sudah tahu bahaya dari merokok?”
Ahmad : “Hehe tahu sih Pak, bisa bikin paru-paru saya jadi tidak sehat”
Budi : “Nah iya Pak, saya tambahkan yaa. Jadi dampak kesehatan dari merokok
itu bukan hanya membahayakan perokok aktifnya saja tapi juga bisa
membahayakan orang yang menghirup asap rokoknya atau disebut perokok pasif,
seperti contohnya di keluarga ini ada Ibu dan anak-anak lain yang tidak merokok.
(Ahmad kembali menyimak) Asap rokok itu bisa menyebabkan penyakit strok,
jantung, kanker paru/tenggorokan, hipertensi. Nah kalau Ibu sedang hamil, lalu
banyak menghirup asap rokok itu juga bisa membahayakan janin yang di kandungan
tersebut begitu Pak. Di keluarga Pak Ahmad sendiri apakah pernah ada anggota
keluarga yang terganggu pernapasannya karena hirup asap rokok Pak?”
Ahmad : “Sepertinya anak bungsu saya pernah mengalami sesak nafas ringan Pak,
setelah itu istri langsung ingatkan saya kalau merokok jangan di dalam rumah,
karena memang membuat udara di dalam rumah terasa pengap. Sejak hari itu saya
dan yang lainnya hanya merokok di teras rumah saja Pak, memang kadang juga
merokok di dalam tapi itu hanya ketika anak-anak sedang tidak ada di rumah”
Budi : “Wah iya sudah bagus itu Pak Ahmad, berarti Bapak sudah paham
mengenai bahaya asap rokok untuk perokok pasif dengan cara menghindari
merokok ketika banyak orang dan diruangan tertutup”
Ahmad : “Hehe iya Pak Budi.”
Budi : “Sekarang saran saya begini Pak, kalau bisa Bapak dan anak-anak
frekuensi merokoknya mulai dikurangi ya Pak dengan cara misalnya hari ini Bapak
dan anak merokok 5 batang, besoknya dicoba untuk merokok 3 batang saja,
besoknya lagi dikurangi lagi, dan seterusnya dikurangi sampai semua bisa untuk
tidak ketergantungan. Kalau Bapak merasakan rasa pahit di mulut bisa dicoba
dengan mengkonsumsi permen untuk menetralkan rasa pahitnya, begitu ya Pak.”
Ahmad : “Oh, begitu ya Pak, saya baru dengar ada acara seperti ini.”
Budi : “Baik Pak terima kasih atas waktunya, kalau begitu lain kali kita ngobrol-
ngobrol bareng lagi ya Pak Ahmad. Semoga anjuran saya untuk mengurangi
frekuensi merokok dapat dilaksanakan secara disiplin ya Pak, agar kita lihat hasilnya
nanti. Saya pamit ya pak, (Berjabat tangan kembali) Assalamu’alaikum”.
Ahmad : “Oh iya iya pak, saya akan coba anjuran Bapak. Wa’alaikumsalam.”

Anda mungkin juga menyukai