Anda di halaman 1dari 21

EVIDENCE BASED NURSING (EBN)

EFEKTIVITAS TERAPI MENGUNYAH PERMEN KARET DAN TERAPI


AKUPUNTUR UNTUK MENGURANGI KETERGANTUNGAN ROKOK
DI DESA PADAASIH RW 09 CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT
Tugas
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas keperawatan komunitas dengan dosen
pembimbing Ribut Sarimin, APP, M.Kes

Oleh:

KELOMPOK 3

Azhar Mutaz 317071

Cucun Cunenti 317073

Deska Arisanti 317076

Diah Nur Umami 317077

Hasim Azhari 317082

Putri Maharani Humairo 317089

Tri Aulia Novitasari 317098

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN V


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-
Nya yang telah dilimpahkan kepada tim penulis, juga shalawat dan salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang akhirnya tim penulis dapat menyelesaikan Evidence Based
Nursing (EBN) mengenai efektivitas dari terapi mengunyah permen karet dan terapi akupuntur
untuk mengurangi ketergantungan rokok di desa Padaasih RW 09 Cisarua Kabupaten Bandung
Barat.
Penulisan Evidence Based Nursing (EBN) ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas
Keperawatan komunitas Program Profesi Ners STIKep PPNI Jawa Barat. Dengan rendah hati
tim penulis menyadari dalam penulisan Evidence Based Nursing (EBN) ini masih jauh dari kata
sempurna, tidak terlepas dari kesulitan dan hambatan yang tidak sedikit, tetapi berkat bimbingan
dan dorongan dari pembimbing akhirnya Evidence Based Nursing (EBN) ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Semoga bantuan dan dorongan yang diberikan kepada penulis menjadi amal baik dan
mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata tim penulis mengharapkan
semoga Evidence Based Nursing (EBN) ini dapat bermanfaat khususnya bagi tim penulis dan
umumnya bagi pembaca.

Bandung, Mei 2018

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat merugikan baik
untuk diri sendiri mauun orang lain. Perilaku merokok saat ini merupakan kebiaaan yang
wajar dipandang oleh anggota masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dirasakan dalam
kehidupan sehari- hari dilingkungan rumah, kantor, maupun ditempat- tempat umum
lainnya. Dan hampir setiap saat dapat disaksikan dan dijumpai orang yang sedang merokok,
bahkan dilingkungan pendidikan, khususnya kampus yang seharusnya bebas dari asap
rokok. Dan saat ini merokok sudah merambat kepada para kalangan remaja sekalipun
(Anonim, 2012).

Bahkan sekarang banyak anak muda, remaja yang melakukan kebiasaan tersebut.
Merokok pada anak muda dengan kemauan sendiri disebabkan ingin menunjukkan bahwa ia
telah dewasa atau lebih tua dengan merokok. Anak-anak mulai merokok karena kemauan
atau keinginan sendiri, rasa ingin tahu, coba-coba dan melihat teman-temnanya, serta
merokok memudahkan pergaulan. Umumnya bermula dari perokok pasif kemudian
ketagihan akan nkotin. Sifat gengsi dari pemakai rokok dan agar kelihatan hebat atau gagah
juga dari rasa ingin mencoba (Budi, 2008).

Perawat sebagai bagian dari profesi kesehatan mempunyai ugas dan tanggung jawab
dan peran yang sangat penting dalam upaya menghentikan kebiasaan merokok. Salah satu
peran perawat dikomunitas adalah sebagai konselor dan pendidik kesehatan, yaitu
memberikan endidikan kesehatan, memberikan dukungan emosional dan intelektual kepada
individu, kelompok dan masyarakat untuk menanamlkan perilaku hidup sehat sehingga
terjadi perubahan perilaku untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Zaidin, 2010).

Kebiasaan merokok merupakan perilaku yang sulit untuk dihentikan. Diperlukan


uaya yang sinergis dari perokok, masyarakat, tenaga kesehatan dan pemerintah agar
program anti rokok dapat berhasil. Upaya berhenti merokok merupakan salah satu
pendekatan program berhenti merokok sebagai sarana penyampaian informasi tentang
dampak buruk rokok terhadap kesehatan. Salah satu upaya berhenti merokok atau

3
setidaknya mengurangi jumlah konsumsi rokok dengan cara mengunyah permen karet.
Menggunakan permen karet dengan alasan mudah didapat dan harganya pun murah.
Keuntungsn tidak merokok sebagai upaya prevensi dan motivasi untuk menghentikan
perilaku merokok. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak
mencoba untuk merokok. Diharapkan akan membuat perokok mampu untuk tidak
terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dri lingkungan, baik lingkungan internal
maupun eksternal.

Menurut data WHO tahun 2013, epidemi tembakau telah membunuh sekitar 6 juta
orang pertahun, 600 ribu orang diantaranya merupakan perokok pasif. Temuan ini diperkuat
dengan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 yang menunjukkan perokok usia diatas 15
tahun sebanyak 36,3 %. Sebagian besar dari mereka ialah perokok laki-laki dengan
prevalensi 64,9% dan jumlah ini merupakan yang terbesar didunia.

Riset Kesehatan Dasar 2013 Kementrian Kesehatan RI menyatakan perilaku


merokok penduduk usia 15 tahun keatas masih belum terjadi penurunan dari 2007-2014,
bahkan cenderung mengalami peningkatan dari 34,2% pada 2007 menjadi 36,2% pada 2014.
Selain itu, data riset tersebut juga menunjukkan bahwa pada 2014, sebanyak 64,9% warga
yang masih menghisap rokok adalah berjenis kelamin laki-laki.

Merokok itu sendiri sangat mengganggu bagi kesehatan, kenyataan ini tidak dapat
kita pungkiri. Banyak penyakit yang telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kebiasaan merokok sedikitnya
menyebabkan 30 jenis penyakit pada manusia. Dan dalam satu batang rokok mengandung
sekitar 7000 zat kimia, 200 jenis diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang termasuk
gen dalam tubuh sehingga memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, empisema, kanker
mulut dan lain-lain. Kebiasaan merokok bukan merugikan si perokok, tetapi jugs bagi orang
disekitarnya (Anonim, 2014).

Berdasarkan latar belakang di atas dan hasil observasi di desa padaasih rw 09


terdapat banyak orang dewasa merokok bahkan anak yang menginjak remaja sudah
merokok, sehingga kelompok 3 tertarik untuk melihat efektifitas terapi mengunyah permen

4
karet dan terapi akupuntur untuk mengurangi ketergantungan rokok pada desa Padaasih Rw
09 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang akan dibahas
adalah bagaimana efektivitas dari terapi mengunyah permen karet dan terapi akupuntur
untuk mengurangi ketergantungan rokok?
C. Tujuan Makalah

Adapun 2 tujuan dalam pembuatan laporan ini, adalah sebagai berikut:


1. Tujuan umum
Mengidentifikasi efektivitas dari terapi mengunyah permen karet dan terapi
akupuntur untuk mengurangi ketergantungan rokok di desa Padaasih Rw 09 Cisarua
Kabupaten Bandung Barat.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari Evidence Based Nursing ini yaitu:
1. Mengetahui pengaruh terapi permen karet terhadap ketergantungan rokok
2. Mengetahui pengaruh terapi akupuntur terhada ketergantungan rokok
3. Mengetahui efektifitas terapi permen karet dan terapi akupuntur terhadap
ketergantungan rokok

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Rokok
1. Definisi Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10mm yang berisi daun daun
tembakau yang telah dicacah.Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya (Bala, 2015).
Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan
Rokok bagi Kesehatan dalam Padmanigrum (2007), rokok adalah hasil olahan
tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari
tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya
yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.
2. Kandungan Rokok
Hasil penelitian menyebutkan bahwa di dalam rokok kurang lebih 4000 elemen dan
200 di antaranya telah dinyatakan sebagai zat yang mematikan dan berbahaya bagi
tubuh yang dapat mengganggu kesehatan. Menurut Ariyadin (2008), terdapat banyak
zat-zat yang terdapat dalam rokok antara lain:
a) Acrolein
Merupakan zat cair yang tidak berwarna,seperti aldehyde.Zat ini diperoleh
dengan megambil cairan dari glyceryl atau dengan mengeringkanya. Zat ini
sedikit banyaknya mengandung kadar alkohol.
b) Karbon Monoksida
Merupakan sejenis gas yang tidak mempunyai bau. Unsur ini dihasilkan oleh
pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Zat ini
bersifat sangat beracun.
c) Nikotin

6
Merupakan cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa
perih.Nikotin menghalangi kontraksi rasa lapar.Sehingga seseorang bisa
merasakan tidak lapar karena merokok.
d) Ammonia
Merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari hidrogen.Zat ini sangat
mudah memasuki sel-sel tubuh. Begitu kerasnya racun yang terdapat pada
amonia itu,sehingga kalau disuntikan sedikitpun kepada peredaran darah akan
mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
e) Formic Acid
Merupakan sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas dan dapat
membuat lepuh.Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya. Zat ini dapat
menyebabkan seseorang seperti merasa digigit semut. Bertambahnya jenis
acid apapun di peradaran darah akan menambah cepatnya pernafasan
seseorang.
f) Hydrogen Cyanida
Merupakan sejenis gas tidak berwarna,tidak berbau dan tidak mempunyai
rasa. Zat ini paling ringan dan mudah terbakar, serta membahayakan. Zat ini
sangat efesien untuk menghalangi pernafasan dan menyebabkan kematian.
g) Nitrous oxide
Merupakan sejenis gas tidak berwarna,dan bila mana diisap dapat
menyebabkan hilangnya kesadaran serta mengakibatkan rasa sakit. Nitrous
oxide merupakan jenis zat yang awalnya dapat digunakan sebagai anastesi (zat
pembius) waktu diadakan operasi.
h) Formaldehyde
Merupakan sejenis gas tidak berwarna dengan bau yang tajam. Gas ini
tergolong pengawet dan pembasmi hama. Salah satu jenis formaldehyde ini
ialah formalin.Formaldehyde banyak digunakan sebagai pengawet di
laboratorium.
i) Phenol

7
Merupakan campuran yang terdiri dari Kristal yang dihasilkan dari dilatasi
beberapa zat organik seperti kayu dan arang. Bahan initermasuk zat racun
yang membahayakan apabila terikat ke protein dan menghalangi aktifitas
enzim.
j) Acetol
Merupakan hasil pemanasan aldehyde( sejenis zat yang tidak berwarna yang
bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alkohol.
k) Hydrogen Sulfide
Merupakan sejenis gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini
menghalangi proses oksidasi enzim (zat besi berisi pigmen)

3. Jenis Perokok
Jenis perokok dapat dikatakan ada dua jenis yaitu:
a) Perokok Aktif (Active Smoker)
Perokok aktif adalah orang yang melakukan langsung aktivitas merokok dan
memiliki kebiasaan merokok dan secara langsung mereka juga menghirup asap
rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka.
b) Perokok Pasif (Passive Smoker)
Perokok pasif adalah seseorang yang tidak merokok tetapi secara tidak langsung
menghirup asap dari hembusan dari mulut perokok aktif(Hajjah, 2016). Menurut
Mu’tadin (2002), jika ditinjau dari banyaknya jumlah rokok yang dihisap setiap
harinya, ada tiga tipe perokok yakni:
1) Perokok Berat
Perokok yang menghabiskan lebih dari 21-30 batang rokok tiap hari
dengan selang merokok lima menit setelah bangun tidur pada pagi hari.
2) Perokok Sedang
Perokok yang menghabiskan 11-21 batang rokok setiap harinya dengan
selang waktu merokok berkisar 6-30 menit setelah bangun tidur pada pagi
hari.

8
3) Perokok Ringan
Perokok yang menghabiskan sekitar 10 batang rokok setiap hari dengan
selang waktu merokok 60 menit setelah bangun tidur pada pagi hari.
4. Bahaya Rokok
Menurut Zulkifli (2010) Rokok memiliki 4000 zat kimia berbahaya untuk
kesehatan,dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat
karsinogenik. Sebagaimana telah kita ketahui kandungan dari rokok terdapat 4000 zat
kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh kita. Berikut kasus-kasus medis tentang
rokok terhadap tubuh kita:
a) Kehamilan
Wanita yang mempunyai kebiasaan merokok akan sulit mengalami kehamilan
dan rentan mengalami keguguran. Hasil penelitian kementerian kesehatan AS
terhadap beberapa wanita yang merokok selama kehamilan, menyatakan bahwa
tingkat kematian janin dan bayi meningkat menjadi 60%. Perempuan yang
merokok ketika hamil beresiko lebih besar mengalami risiko keguguran,
kematian janin, mengganggu system saraf janin, membuat lingkar bayi kecil,
memicu terjadinya solusio plasenta (keluarnya plasenta dari rahim sebelum bayi
lahir) dan memperbesar sindrom kematian mendadak pada bayi (Ariyadin,
2008).
b) Pencernaan
Bagi lambung, rokok lebih berbahaya daripada kopi atau yang lainnya.Zat-zat
kimia yang ada di dalam rokok dapat mengganggu keseimbangan pengeluaran
asam lambung, secara otomatis membuat keseimbangan kerja lambung juga
terganggu.Berdasarkan penelitian, nikotin mengganggu kerja pankreas
dalammenetralisir asam di lambung dan usus, mengakibatkan terjadi tukak dan
menimbulkan pendarahan di daerah tersebut. Bila di lambung ada beberapa
gangguan, maka tubuh kita juga akan mengalami gangguan karena
pendistribusian zat-zat makanan tidak dapat berjalan dengan lancar (Ariyadin,
2008).

9
c) Sexual
Impoten merupakan kegagalan atau disfungsi alat kelamin lelaki secara
berulang.Ciri utamanya ialah kegagalan mempertahankan ereksi atau berhasil
tetapi “kurang keras”. Rokok merupakan salah satu penyumbang penting
terjadinya impotensi. Selain dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah sperma,
mempengaruhi mobilitas sperma, dan menyebabkan impotensi, rokok juga
menyebabkan beberapa gangguan dengan masalah seksual diantaranya:
1) Menyebabkan frekuensi hubungan intim berkurang
2) Frekuensi hubungan intim berkisar lima kali sebulan, sedangkan yang non
perokok dua belas kali sebulan.
3) Mengurangi sensasi kenikmatan dalam hubungan intim (Ariyadin, 2008).
4) Kanker
Menurut International Agency for Researh on Cancer (Lembaga
Internasional Untuk Riset Kanker), tembakau memegang peranan penting
dalam terjadinya beberapa jenis kanker yang paling sering menyerang
manusia.
B. Konsep Metode Berhenti Merokok
1. Metode Permen Karet
a) Definisi
Permen karet adalah salah satu makanan yang sudah banyak
penggemarnya. Dimulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Permen karet
sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Hal ini terbukti dari hasil penggalian
para pakar arkeologis yang menemukan bekas gigitan pada benda apa saja yang
dapat dikunyah oleh nenek moyang kita. Manusia memang memiliki kemampuan
dalam mengunyah. Getah pohon, tulang rawan, penghapus pensil atau apapun itu
yang penting dapat dikunyah telah menjadi korban kunyahan kita, karena kita
memang suka mengunyah. Permen karet adalah permen kunyah yang memiliki
ciri khas yaitu dapat dibuat dengan mengembangkan gelembung. Warnanya
beraneka ragam dan memiliki rasa tertentu. Biasanya permen karet bersifat

10
lengket dan pada saat gelembung berkembang hingga batas tertentu, maka
gelembung akan pecah dan mengenai wajah (Anonim,2017 ).
b) Komposisi Permen Karet
Gula, Gum Base (Mengandung Antioksidan BHT), Sirup Glukosa,
Humektan (Gliserol, Triasetin), Pengatur Keasaman Asam Sitrat, Perisa Identik
Alami Tutti Frutti (Mengandung Antioksidan Tokoferol), Ekstrak Tutti Frutti
(Stroberi, Ceri, Jeruk, Pisang dan Kiwi) 0,015%, Pewarna Karmoisin Cl 14720.
c) Mengunyang Permen Karet
Mengunyah merupakan salah satu aktifitas makhluk hidup yang sering
dilakukan tanpa batas waktu. Mengunyah adalah menghancurkan atau
melumatkan. Akan tetapi, ini tidak berlaku untuk beberapa makanan yang
sifatnya tidak bisa dihancurkan bahkan di makan. Jadi lebih tepatnya,
menjelaskan bahwa mengunyah merupakan aktifitas melumatkan makanan yang
kita makan, baik itu dapat dicerna maupun tidak dapat di cerna.
Mengunyah permen karet merupakan salah satu aktifitas yang cukup
banyak digemari oleh semua orang. Dikarenakan rasanya yang beragam dan juga
cukup baik untuk kesehatan. Dikarenakan aktifitas mengunyah adalah termasuk
kedalam olah raga wajah yang berfungsi dapat mengencangkan wajah dan
mengencangkan syaraf-syaraf otak.
d) Manfaat Mengunyah Permen Karet untuk Perokok
Mengunyah permen karet tidak hanya membantu untuk mengurangi
kebiasaan mengemil makanan ringan, namun dapat juga membantu untuk
mengurangi kebiasaan merokok. Rokok mengandung zat stimulan yang bersifat
adiktif yaitu nikotin. Biasanya susah bagi orang yang sudah kecanduan atau
ketergantungan untuk lepas dari zat tersebut. Saat sudah berkeinginan untuk
berhenti mengkonsumsi zat tersebut, reaksi awalnya terkadang mulut terasa asam
dan tidak enak. Permen karet dapat menjadi alternatif untuk mengatasi mulut
yang terasa asam tersebut. Ketika ingin merokok maka dapat digantikan dengan
mengunyah permen karet, sehingga ketergantungan terhadap zat tersebut bisa
berkurang. (Anonim,2017).

11
Sebelum melakukan terapi tersebut perokok harus diberi tahu bahwa
sediaan pengganti nikotin dalam bentuk oral diserap melalui mukosa mulut
sehingga bagi perokok yang menggunakan sediaan permen atau permen karet
harus mengunyah nikotin secara perlahan karena nikotin yang tertelan diabsorbsi
secara buruk di dalam lambung dan dapat menyebabkan terjadinya mual dan
sendawa. Untuk nikotin sediaan permen karet harus dikunyah perlahan hingga
rasanya terasa lebih kuat, kemudian dikunyah lagi beberapa kali secara perlahan
hingga rasanya menghilang. Nikotin jenis ini tidak boleh ditelan karena akan
menurunkan tingkat absorbsinya ke dalam tubuh. Dosis harian yang dapat
diberikan adalah 2 mg (8-20 permen karet) dan 4 mg (4-10 permen karet).

2. Metode Akupuntur
a) Definisi
Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam
pengobatan tradisional cina. Jarum yang sangat tajam digunakan untuk
menstimulasi titik-titik yang terdapat pada jalur-jalur energi yang disebut
“Meridian”. Pengobatan akupuntur dirancang untuk memperbaiki aliran dan
keseimbangan energi sepanjang meridian ini. Pengobatan tradisional cina
memiliki sejarah lebih dari 2.500 tahun. Pengobatan tradisional ini melihat
tubuh manusia sebagai suatu sistim aliran energi. Ketika aliran-aliran energi
ini seimbang, maka tubuh tersebut sehat. Para praktisi memeriksa denyut nadi
pasien dan mengamati keadaan lidah mereka untuk mendiagnosa
ketidakseimbangan energi. Dalam pengobatan Cina, denyut nadi dapat
diperiksa pada tiga lokasi di masing-masing pergelangan tangan, dan pada
tiga kedalaman pada masing-masing lokasi.

12
b) Manfaat Akupuntur untuk Perokok
Akupuntur telah dikembangkan secara luas dalam membantu penghentian
merokok. Banyak penelitian telah dilaporkan, akupuntur mungkin mempunyai
sedikit keuntungan di atas plasebo untuk penghentian merokok jangka pendek,
namun tidak lebih efektif dibandingkan plasebo untuk penghentian merokok
jangka panjang. Angka penghentian merokok oleh akupuntur sedikit lebih rendah
dibandingkan terapi pengganti nikotin (White, Rampes,and Ernst, 2001).
Ada pun titik yang dilakukan penyijatan adalah area Tim Mee – titik ekstra
meridian yang berada pada pergelangan tangan, di antara LU-7 (Lieque) dan LI-
5 (Yangxi), titik spesifik untuk menghentikan kebiasaan merokok dan titik Four
Gate Points (LI-4, LV-3) – digunakan untuk sirkulasi energi (Qi) di seluruh
tubuh dan menenangkan sistem saraf. Durasi, jumlah dan frekuensi pengobatan
bervariasi, umumnya berlangsung 5 – 30 menit, 1 – 2 kali seminggu. Beberapa
gejala membaik setelah pengobatan pertama dan gejala yang lebih serius
memerlukan beberapa pengobatan. Program untuk berhenti merokok akan
memerlukan 4 – 6 pengobatan awal pada beberapa minggu pertama, dilanjutkan
dengan pengobatan bulanan selama 4 – 6 bulan.

13
BAB III
ANALISA JURNAL
No Judul Tujuan Metode Hasil Kekurangan Kelebihan

1 Nicotine Chewing Untuk mengetahui Penelitian ini Hasil dari penelitian peneliti tidak Peneliti mampu
Gum in Smoking perbandingan menggunakan ini, pada 12 bulan mencantumkan menganalisis dari
Cessation: mengunyah permen tehnik desain adalah bahwa tindak metode dari mantan perokok
Efficiency, Nicotine karet pada perokok experiment lanjut menunjukkan penelitian dan perokok
Dependence, aktif. tren (p< 0,12 ke arah selama 12 bulan
Therapy duration, yang lebih baik , tentang
and Clinical daripada mengunyah mengunyah
Recommendations permen singkat, permen karet
(Karl Olov, 2010) sementara permen
karet nikotin secara
signifikan lebih baik
daripada tidak ada
mengunyah permen
karet (P < 0,05).

2 Nicotine Gum and Untuk mengetahui Penelitian ini Ada pengaruh yang Terdapat efek Peneliti mampu
self Help Manuals in efek dari menggunakan signifikan dari samping memfollow-up
Smoking Cessation: mengunyah permen tehnik desain kecanduan nikotin mengunyah untuk beberapa

14
An evaluation in a karet nikotin experiment menunjukkan bahwa permen karet kali kunjungan
Medical Context. individu yang ke klinik.
(Judith, 2008) ketergantungan
nikotin bisa berhenti
dalam 6 minggu
terakhir (p- 0,05)

3. Effectiveness of Untuk Penelitian ini akupunktur Dalam Peneliti


Acupunture for mengevaluasi menggunakan sebanding dengan membandingkan menjelaskan
Smoking Cessation efektivitas metode random terapi pengganti efek dari kelebihan lain
in a Chinese akupunktur untuk sampling nikotin untuk akupunktur, dari akupuntur
Population (Edmond berhenti merokok, berhenti merokok penelitian ini selain mengganti
Ma, 2015) dan menentukan dengan jangka tidak memiliki kebiasaan
prediktor untuk panjang, dari 11% kelompok merokok.
berhenti merokok. menjadi 26% selama control.
52 minggu. Study
menunjukkan bahwa
akupunktur adalah
tive alternative baik
untuk membantu
mereka berhenti ntuk
merokok.

15
4. Effect of Acupunture Untuk Penelitian ini Akupuntur untuk Waktu meneliti Peneliti
Treatment on menganalisis menggunakan berhenti merokok terlalu panjang memasukkan
Smoking Cessation karakteristik tehnik desain lebih populer pada dari tahun 2011 responden yang
in Smokers from mantan perokok experiment perokok perempuan, sampai tahun merokok dari
Hongkong (Wang yang di obati dengan metode terutama mereka 2013 umur 15 tahun
Yingying, 2016) dengan akupunktur C-square yang berusia 31-40 sampai usia
untuk berhenti tahun. dewasa.
merokok di Hong
Kong

16
BAB IV

PEMBAHASAN

Menurut Albery dan Munafo (2011) bahwa alasan seseorang


merokok yaitu untuk memperoleh ketenangan hati dan mengurangi stress,
selain itu dia mengungkapkan bahwa awal mula mereka merokok yaitu
akibat terpengaruh dari pergaulan dengan teman sebaya yang juga
merokok. Smet (1994) mengemukakan bahwa seseorang merokok
diakibatkan oleh pengaruh lingkungan sosial yaitu orangtua, saudara,
teman sebaya serta melalui media. Pengaruh yang berasal dari teman
sebaya merupakan faktor yang paling penting bagi seseorang untuk mulai
merokok.dilanjutkan dengan pengaruh orangtua dan saudara yang juga
merokok. Ada pun salahsatu zat yang membuat seseorang untuk kesulitan
saat berhenti merokok adalah adanya zat nikotin.
Terapi pengganti nikotin merupakan salah satu farmakoterapi yang
umum digunakan untuk menghentikan kebiasaan merokok. Terapi ini
sudah dikembangkan sejak sekitar 20 tahun lalu, Prinsip dasar dari terapi
ini adalah dengan menggantikan nikotin darah sehingga dapat mengurangi
gejala-gejala berhenti merokok seperti depresi, mudah marah, cemas, sakit
kepala, dan perubahan nafsu makan. Terapi ini juga dapat mengurangi
keinginan untuk kembali merokok setelah berhenti dari merokok. Durasi
terapi pengganti nikotin berkisar 3 bulan. Terapi ini relatif lebih aman
dibandingkan rokok karena tidak mengandung zat-zat karsinogenik dan
bahan kimia berbahaya lainnya yang terkandung.
Terapi pengganti nikotin tersedia dalam beberapa bentuk yaitu
salahsatunya bisa dalam bentuk permen karet. Selain itu terapi lain yang
bisa dilakukan adalah terapi akupunktur, sehingga pada akhirnya
seseorang tidak memerlukan lagi berbagai obat kimia atau pengobatan

17
NRT (nicotine replacement therapy). Merujuk pada penelitian yang
dilakukan oleh Karl Olov (2010), dalam penelitiannya peneliti
membandingkan antara dua kelompok yang diberi perlakukan pemberian
permen karet dan tidak, selain itu peneliti juga dalam penelitiannya
mengelompokan kelompok perlakukan selama lebih dari 12 bulan dan
kurang dari 12 bulan. Penelitiannya ini diperoleh hasil pada kelompok
perlakukan yang mencapai selama 12 bulan menunjukkan dampak kearah
yang lebih baik dengan nilai p< 0,12, daripada mengunyah permen singkat
atau kurang dari 12 bulan, sementara permen karet nikotin secara
signifikan berpengaruh terhadap kelompok intervensi daripada kelompok
kontrol dengan nilai P diperoleh P < 0,05. Penelitian tersebut dikuatkan
kembali oleh penelitian yang dilakukan oleh (Judith, 2008) yang diperoleh
hasil ada pengaruh yang signifikan dari kecanduan nikotin menunjukkan
bahwa individu yang ketergantungan nikotin bisa berhenti dalam 6 minggu
terakhir (p- 0,05).
Penelitian lain dilakukan oleh Edmond Ma (2015) mengenai
Effectiveness of Acupunture for Smoking Cessation in a Chinese
Population, penelitian ini diperoleh hasil akupunktur sebanding dengan
terapi pengganti nikotin untuk berhenti merokok dengan jangka panjang,
dari 11% menjadi 26% selama 52 minggu. Study menunjukkan bahwa
akupunktur adalah tive alternative baik untuk membantu mereka berhenti
merokok. Penelitian tersebut dikuatkan kembali oleh Wang Yingying
(2016) yang berjudul Effect of Acupunture Treatment on Smoking
Cessation in Smokers from Hongkong, Penelitian tersebut diperoleh hasil
akupuntur untuk berhenti merokok lebih popular dan signifikan pada
perokok perempuan, terutama mereka yang berusia 31-40 tahun.
Suatu metaanalisis terhadap lebih dari 50.000 peserta menunjukkan
bahwa terapi pengganti nikotin meningkatkan keberhasilan penghentian
merokok sebesar 10%-17% dibandingkan dengan plasebo. Terapi
pengganti nikotin relatif aman dibandingkan dengan rokok. Kadar nikotin
di dalam terapi pengganti nikotin jauh lebih rendah dibandingkan rokok.
18
Nikotin memiliki efektivitas yang cukup baik yaitu terdapat 1 dari 15
orang yang menjalani terapi pengganti nikotin berhasil berhenti total dari
rokok (number needed to treat= 15). Dengan efektivitas yang baik, terapi
pengganti nikotin tidak menyebabkan ketergantungan, hal ini karena
kandungan nikotin yang rendah di dalam sediaannya dan nikotin tersebut
dihantarkan ke dalam tubuh lebih lambat sehingga risiko untuk menjadi
ketergantungan sangat kecil. Penggunaan terapi pengganti nikotin jangka
panjang lebih aman kesehatan dibandingkan merokok. Selain itu manfaat
dari akupuntur pada titik yang dilakukan penyijatan adalah area Tim Mee
– titik ekstra meridian yang berada pada pergelangan tangan, di antara LU-
7 (Lieque) dan LI-5 (Yangxi), titik spesifik untuk menghentikan kebiasaan
atau kecanduan dari efek merokok (Arijanto, 2009).
Dari beberapa penelitian mengenai efektifitas permen karet dan
efek akupuntur terhadap kebiasaan merokok, dapat disimpulkan bahwa
metode permen karet jauh lebih efektif untuk di terapkan di keperawatan
komunitas, selain itu apabila melihat hasil pun metode permen karet ini
hasilnya lebih signifikan dan melibatkan banyak sampel, ada pun alat dan
bahannya pun akan mudah dijumpai di komunitas berbeda dengan
akupuntur karena saat pelaksanaannya pun akan memerlukan ahli terapis
dalam hal tersebut.

19
BAB V

PENUTUP

Terapi pengganti nikotin merupakan salah satu farmakoterapi yang


umum digunakan untuk menghentikan kebiasaan merokok. Terapi ini
sudah dikembangkan sejak sekitar 20 tahun lalu, Prinsip dasar dari terapi
ini adalah dengan menggantikan nikotin darah sehingga dapat mengurangi
gejala-gejala berhenti merokok seperti depresi, mudah marah, cemas, sakit
kepala, dan perubahan nafsu makan. Terapi ini juga dapat mengurangi
keinginan untuk kembali merokok setelah berhenti dari merokok
Dari beberapa penelitian mengenai efektifitas permen karet dan efek
akupuntur terhadap kebiasaan merokok, dapat disimpulkan bahwa metode
permen karet jauh lebih efektif untuk di terapkan di keperawatan
komunitas, selain itu apabila melihat hasil pun metode permen karet ini
hasilnya lebih signifikan dan melibatkan banyak sampel, ada pun alat dan
bahannya pun akan mudah dijumpai di komunitas berbeda dengan
akupuntur karena saat pelaksanaannya pun akan memerlukan ahli terapis
dalam hal tersebut.

20

Anda mungkin juga menyukai