Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

UPAYA PROMOSI KESEHATAN

PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK

DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN AMBARAWA

Pendamping

dr. Dwi Retno S

Disusun Oleh

dr. Anindhito Kurnia Pratama

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG

UPTD PUSKESMAS AMBARAWA

KABUPATEN SEMARANG

2016
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

UPAYA PROMOSI KESEHATAN

PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK

DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN AMBARAWA

Disusun oleh :

dr. Anindhito Kurnia Pratama

Telah disahkan pada :

Tanggal : 2016

Pendamping :

dr. Dwi Retno S

NIP. 197403132006042017
BAB I

PENDAHULUAN

Bahaya dari merokok sudah sering sekali didokumentasikan. Data dari


studi yang terkini mengatakan bahawa terdapat hubungan kuantitatif antara
merokok dengan berbagai penyakit seperti penyakit jantung koroner, kanker paru,
kanker usus, emfisema paru, penyakit vaskular perifer serta kematian neonatus.
Pada tahun 2002, diperkirakan sebanyak 4,83 juta kematian bayi prematur
disebabkan oleh merokok, dimana sebanyak 50% di negara-negara membangun.
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh, merokok terbukti merupakan
salah satu faktor resiko yang terbesar untuk mati mendadak melalui penyakit
jantung koroner (PJK). Resiko terjadinya PJK ini meningkat 2-4 kali pada
perokok dibandingkan dengan bukan perokok, dengan bertambahnya jumlah
rokok yang dihisap per hari serta lama merokok. Terdapat penelitian telah
membuktikan bahwa faktor resiko merokok bekerja secara sinergis dengan faktor-
faktor lain seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi terhadap
tercetusnya PJK. Hal ini menyokong bahwa merokok mempunyai kaitan yang
kuat dengan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Merokok masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di
Indonesia. Dengan jumlah perokok di Indonesia saat ini mencapai 57 persen
penduduk atau kurang lebih 100 juta orang, artinya kini Indonesia menduduki
peringkat ke-7 dalam urutan negara yang jumlah perokoknya paling banyak.
Jumlah perokok di seluruh dunia saat ini mencapai 1,1 miliar orang. Sebanyak
800 juta orang diantaranya di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Peraturan Pemerintah (PP) No 81/1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan
telah direvisi bagi melindungi masyarakat dari bahaya kesehatan akibat merokok
dimana revisi tersebut mengharuskan penulisan jumlah kandungan tar dan nikotin
dalam setiap batang rokok. Karena itu, setiap bungkus rokok kini harus ditulis
bahaya merokok terhadap kesehatan. Misalnya, sakit jantung, paru-paru dan
gangguan kehamilan.
Golongan yang didapati paling banyak merokok adalah golongan dewasa
muda. Indonesia juga cetak rekor baru, yakni jumlah perokok remaja tertinggi di
dunia. Sebanyak 13,2 persen dari total keseluruhan remaja di Indonesia adalah
perokok aktif. Masyarakat Lembaga Permasyarakatan Ambarawa yang berjumlah
258 orang merupakan lingkungan dengan jumlah perokok aktif yang cukup tinggi
85% nya merupakan perkok aktif, hal ini merupakan masalah karena
menimbulkan angka kesakitan akibat efek samping merokok yang cukup tinggi.
Angka kejadian ISPA tahun 2015 di Lapas Mabarawa mancapai 300 orang. Dan 7
orang terdiagnosis TB. Penyuluhan bahaya merokok diberikan sebagai upaya
untuk memberi pengertian kepada masyarakat Lapas supaya sadar dan mulai
mengurangi rokok.
BAB II
BENTUK KEGIATAN

I. PERMASALAHAN
1. Individu
a. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran individu terhadap nahaya
merokok.
b. Kuranganya pengetahuan dan dukungan individu untuk berhenti
merokok.

2. Lingkungan
a. Kurangnya dukungan bagi masyarakat lapas yang ingin berhenti
merokok.
b. Banyaknya masayarakat lapas yang menjadi perokok aktif
maupun pasif.
c. Kondisi lingkungan lapas yang kurang sehat

II. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

PERENCANAAN DAN
PERMASALAHAN
PEMILIHAN INTERVENSI
Masyarakat
Kurangnya pengetahuan dan Memberikan penyuluhan mengenai
kesadaran individu terhadap pengelolaan sampah
nahaya merokok.

Kuranganya pengetahuan dan Memberikan penyuluhan dan kiat kiat


dukungan individu untuk untuk berhenti merokok
berhenti merokok.
Lingkungan
Kurangnya dukungan bagi Memberi kesadaran kepada
masyarakat lapas yang ingin masayarakat lapas supaya memberi
berhenti merokok dukungan bagi yang berhenti merokok
dan mulai mengurangi rokok
Banyaknya masayarakat lapas Memberi penyuluhan mengenai cara
yang menjadi perokok aktif dan kiat berhenti merokok dan bekerja
maupun pasif sama dengan instansi terkait untuk
membatasi rokok
Kondisi lingkungan lapas yang Bekerja sama dengan instansi terkait
kurang sehat untuk meningkatkan kebersihan
lingkungan
BAB III
PELAKSANAAN PROSES INTERVENSI

A. Sasaran
Sasaran pada penyuluhan ini adalah masyarakat Lembaga Pemasyarakatan
Ambarawa.

B. Pelaksanaan
1. Tanggal : Kamis, 2 Juni 2016
2. Waktu : 10.00 WIB – 12.00 WIB
3. Tempat : Masjid Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Ambarawa
4. Peserta : 123 penghuni Lapas
5. Kegiatan : Penyuluhan bahaya merokok
6. Metode : Penyuluhan dan sesi tanya jawab
7. Hasil : Masyarakat tampak antusias dan memperhatikan dalam
mengikuti ceramah, sesi tanya jawab berjalan lancar dan
masyarakat terpuaskan dengan jawaban yang diberikan

C. Tahap Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi beberapa tahap
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, peserta dikumpulkan dan diberikan gambaran
singkat mengenai kegiatan yang akan dilakukan.
2. Tahap Penyajian Materi
Penyajian materi penyuluhan diawali dengan ceramah dan presentasi.
Materi yang diberikan meliputi pengelolaan sampah dan cara pemilahan
sampah. Penyuluhan diberikan dalam waktu sekitar 30 menit, kemudian
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
3. Sesi Tanya Jawab
Sesi tanya jawab berlangsung sekitar 30 menit. Beberapa pertanyaan dan
jawaban yang dimunculkan dalam sesi ini antara lain adalah:
a. Kenapa kita sulit untuk berhenti meokok?
Jawab :
Karena para perokok sudah kecanduan, pada saat kecanduan kadar
nikotin dalam darah akan meningkat, sehingga bila kita berhenti
merokok, penurunan kadar nikotinyang tiba tiba akan menimbulkan
rasa tidak nyaman pada tubuh seperti lidah pahit, sulit konsenstrasi
dan lain lain.

b. Untuk mengatasi rasa tidak nyaman karena penurunan kadar nikotin


tadi bagaimana?
Jawab :
Untuk mengatasi hal tersebut sekarang sudah ada ada nikotin patch,
semacam koyo untuk orang yang berhenti merokok, sehingga
penurunan kadar nikotin yang tiba tiba saat kita berhenti merokom
pelan pelan akan dikompensasai oleh koyo tersebut. Cara lainnya
adalah mengalihkan rasa tidak nyaman tersebut ke hal lain, seperti
makan permen, istirahat cukup, olahraga, dan lain lain.

c. Apakah paru paru yang rusak akibat merokok bisa kembali normal?
Jawab :
Untuk bisa kembali normal seperti sebelu merokok mungkin bisa tapi
mebutuhkan waktu yang lama, sehingga sebaiknya kita berhenti mulai
sekrang, sebelum kondisi paru menjadi lebih parah.

d. Apakah orang yang menjadi perook pasif juga berseiko menglami


penyakit seperti perokok aktif?
Jawab :
Perokok pasif juga bersiko mengalami penyakit penyakit yang sama
dengan perokok aktif karena sama sama menghirup asap yang sama.

e. Bagaimana dengan rokok elektrik, apakah sama berbahanya dengan


rokok biasa?
Jawab :
Rokok elektrik tidak disarankan untuk digunakan karena sama sama
menimbulkan kecanduan serta rokok elektrik juga tidak diperbolehkan
untukm masuk lapas.
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI

1. Monitoring
Monitoring dilakukan dengan pemantauan berkala terhadap
kebersihan dan kesehatan lingkungan masyarakat Bugisan. Hal ini dapat
menggambarkan sejauh mana penerapan perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat Bugisan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan
mereka setelah diberikan penyuluhan.

2. Evaluasi
Evaluasi terhadap kegiatan ini dilakukan dengan melihat angka
kesakitan masyarakat Bugisan secara berkala. Diharapkan dengan
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat untuk menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan, angka kesakitan masyarakat Bugisan dapat
diturunkan, khususnya untuk penyakit-penyakit yang berkaitan dengan
kebersihan lingkungan kerja.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
a. Sebagian warga Lapas kurang peduli terhadap bahaya merokok.
b. Kurangnya dukungan dan pengetahuan bagi warga yang ingin berhenti
merokok.
c. Warga penghuni Lapas tampak antusias mengikuti kegiatan penyuluhan
bahaya merokok yang ditunjukkan sesi tanya jawab yang berjalan lancar.

2. Saran
a. Membina kerjasama dengan instansi Lapas untuk membatasi rokok.
b. Meningkatkan kebersihan lingkungan Lapas
DOKUMENTASI KEGIATAN
MATERI PENYULUHAN
TINJAUAN PUSTAKA

Asap Rokok

Asap rokok mengandung berbagai campuran dari bahan kimia seperti karbon
monoksida (CO), hidrogen sianida (HCN), arsen, nitrogen oksida, formaldehida, benzene,
nikotin, feol, poliaromatik hidrokarbon (PAH) dan beberapa nitrosamin. Campuran dari
berbagai bahan kimia ini memiliki begitu banyak efek yang buruk bagi seluruh organ
tubuh. Selain itu rokok juga dapat menyebabkan timbul dan/atau berkembangnya
berbagai jenis penyakit. Berikut ini efek spesifik dari beberapa bahan kimia yang
dikandung dalam rokok.1

a. Karsinogen
Asap rokok mengandung 10 dari total 36 jenis bahan kimia yang digolongkan sebagai
karsinogen oleh The International Agency for Research on Cancer (IARC). IARC
membagi klasifikasi bahan kimia menjadi 2 grup, di mana grup 1 adalah bahan kimia
yang telah diketahui dapat menyebabkan kanker dan grup 2 adalah bahan kimia yang
diduga dapat menyebabkan kanker. Berdasarkan klasifikasi tersebut, 10 bahan kimia
dalam asap rokok tergolong ke dalam grup 1.1

b. Tar
Tar merupakan sebutan bagi berbagai pratikel padat yang dihisap seseorang yang
merokok. Partikel padat tersebut juga diketahui sebagai karsinogen yang entunya dapat
menyebabkan kanker. Seperti yang kita tahu, pada bungkus rokok dapat ditemukan
kandungan tar dalam sebungkus rokok dengan berbagai jumlah. Besarnya kandungan tar
dalam rokok hanyalah merupakan gambaran kasar untuk mengukur potensi toksisitas
relatif pada suatu jenis rokok. Meskipun demikian, rokok dengan kandungan tar yang
sedikit tetap memiliki efek yang berbahaya bagi kesehatan.1, 2

c. Arsen
Arsen merupakan bahan kimia yang sangat berbahaya dan dapat mencederai pembuluh
darah dan bahkan jantung. Bahan ini dapat memperburuk efek dari berbagai bahan kimia
dalam rokok terhadap tubuh kita dengan mengganggu kemampuan tubuh untuk
regenerasi.2

d. Benzen
Benzen merupakan bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi beberapa jenis
produk kimia, salah satunya yaitu bensin. Benzen dapat menyebabkan kanker atau
bahkan lebih spesifik yaitu leukimia. Asap rokok mengandung benzen dalam jumlah yang
besar, di mana jumlah benzen yang dihisap oleh perokok mencapai hingga 10 kali lipat
dibandingkan dengan orang yang tidak merokok aktif maupun pasif.2

e. Kadmium
Kadmium merupakan logam yang digunakan untuk memproduksi batu baterai. Kadmium
dapat menyebabkan timbulnya kanker dan dapat mencederai ginjal serta pembuluh arteri.
Tubuh memiliki beberapa protein yang dapat menghilangkan efek buruk dari kadmium,
namun dengan jumlah yang ada dalam asap rokok melebihi kapasitas kemampuan protein
tersebut. Kadmium juga menyebabkan sel tubuh tidak dapat regenerasi sehingga
memperburuk efek berbagai bahan kimia lain.2

f. Formaldehida
Formaldehida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh bakteri,
mengawetkan mayat, dan memproduksi berbagai bahan kimia lain. Bahan kimia ini
merupakan salah satu substansi dalam asap rokok yang menyebabkan timbulnya penyakit
pada sistem respirasi seseorang. Tempat yang digunakan untuk merokok memiliki
kandungan formaldehida sekitar 3 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan tempat
yang tidak digunakan untuk merokok, sehingga tentu saja zat kimia ini dapat
mempengaruhi orang yang tidak merokok namun berada di tempat/ruangan orang yang
merokok (perokok pasif).2

g. Nikotin
Salah satu kandungan yang paling sering didengar, merupakan suatu substansi yang
meyebabkan adiktif atau ketagihan. Selain itu nikotin juga dapat menyebabkan penurunan
nafsu makan, penurunan suasana perasaan atau depresi minor, meningkatkan aktivitas
pencernaan, merangsang pengeluaran air liur berlebih, meningkatkan laju jantung dan
tekanan darah.3
Bahaya Merokok

Berbagai bahan kimia tersebut dapat menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit


pada berbagai organ manusia. Berikut ini beberapa efek pada tubuh yang dapat
disebabkan oleh asap rokok.

a. Kematian
Merokok menyebabkan kematian dengan jumlah sekitar 480.000 jiwa setiap tahunnya di
Amerika serikat. Jumlah ini merupakan jumlah yang sangat banyak, mencapai satu per
lima dari jumlah total kematian yang ada setiap tahunnya. Merokok menyebabkan sekitar
90% kematian akibat kanker pada laki-laki dan perempuan. Selain itu sekitar 80%
kematian akibat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) juga disebabkan kebiasaan
merokok.4

b. Penyakit jantung
Merokok menyebabkan timbulnya penyakit jantung koroner dan stroke yang merupakan
penyebab kematian utama di Amerika serikat. Asap rokok akan menyebabkan terjadinya
cedera pada pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah
hingga dapat menyebabkan terbentuknya sumbatan pada penyakit jantung koroner atau
hipertensi akibat tekanan darah yang meningkat.4

c. Penyakit sistem pernapasan


Merokok dapat menyebabkan cedera pada jalan napas dan alveolus dari paru yang
kemudian dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit seperti PPOK, emfisema, dan
bronkiis kronik. Selain itu kandungan karsinogen yang tinggi juga dapat menyebabkan
kanker pada saluran napas atas atau bahkan paru.4
Gambar 1. Resiko yang ditimbulkan asap rokok

d. Kanker
Asap rokok dapat menyebabkan kanker pada berbagai organ dan bagian tubuh seperti:4

 Kandung kemih  Pankreas


 Darah  Trakea,
 Serviks bronkus, dan
 Kolon dan paru
rektum
 Esofagus
 Ginjal dan
ureter
 Laring
 Hepar
 Orofaring
e. Efek lain pada tubuh4
 Merokok dapat menyebabkan perempuan sulit mencapai kehamilan atau
menyebabkan terjadinya berbagai kelainan pada kandungannya seperti
lahir prematur, kematian dalam janin, berat badan lahir rendah,
kehamilan ektopik, bibir sumbing, dan berbagai kecacatan pada bayi
yang dilahirkan
 Merokok juga dapat menyebabkan sperma laki-laki mengalami
penurunan kualitas. Kulitas sperma di sini dapat berupa bentuk yang
abnormal, jumlah yang sedikit, dan tentunya defek pada sperma yang
dapat menyebabkan kecacatan pada anak yang nantinya dilahirkan.
 Kesehatan tulang juga dapat dipengaruhi oleh asap rokok. Pada
perempuan yang merokok, kejadian osteoporosis mengalami peningkatan
pada usia menopause.
 Selain itu rokok juga dapat menyebabkan katarak, diabetes mellitus tipe
2, arthritis rheumatoid, dan lain lain.

Manfaat Berhenti Merokok

Berikut adalah manfaat dari berhenti merokok dari sisi kesehatan.5

 Penurunan angka mortalitas akibat penurunan mortalitas pada penyakit jantung


 Penurunan risiko sindrom koroner akut
 Penurunan kejadian aterosklerosis
 Penurunan risiko terjadinya keganasan saluran napas dan non saluran napas
 Peningkatan fungsi paru yang terlihat pada 6 bulan-1 tahun setelah berhenti
merokok
 Perbaikan FEV1 pada 1 tahun setelah berhenti merokok
 Penurunan peradangan pada COPD
 Perbaikan gejala respirasi nonspesifik
 Penurunan insidensi ulkus peptikum
Selain itu, terdapat manfaat lain yang dapat diraih, yaitu citra diri yang lebih baik dan
berhemat.6
Tahapan Berhenti Merokok

Terdapat lima tahapan berhenti merokok, yaitu prekontemplasi, kontemplasi, persiapan,


aksi, dan rumatan.6 Berikut adalah penjelasan mengenai tahapan-tahapan tersebut dan
intervensi perilaku serta terapi medikamentosa yang dapat dilakukan.

1. Prekontemplasi
Pada tahap ini, dokter perlu mengetahui kesiapan untuk berubah. Dokter sebaiknya
mengajak pasien untuk memikirkan tentang keuntungan dari berhenti merokok. Beberapa
intervensi yang dapat dilakukan pada tahap prekontemplasi dan seiring pasien berpindah
ke tahap berikutnya adalah sebagai berikut:

 Mengedukasi pasien tentang efek merokok


 Merekomendasikan perubahan perilaku
 Membuat daftar yang berisi tentang cara-cara untuk mencapai perubahan
perilaku
 Mendiskusikan reaksi pasien terhadap umpan balik dan rekomendasi
dokter
 Menindaklanjuti untuk memantau dan mendorong terjadainya perubahan
perilaku
2. Kontemplasi
Pada tahap ini, pasien telah setuju bahwa merokok merupakan sebuah masalah dan
memutuskan untuk berhenti merokok, Intervensi yang dapat dilakukan adalah edukasi
lebih lanjut mengenai efek dari merokok dan manfaat yang dapat diraih ketika sudah
berhenti merokok, contohnya adalah kesehatan yang membaik, citra diri yang lebih baik,
dan lebih berhemat.

3. Persiapan
Pada tahap ini, pasien telah setuju bahwa keuntungan dari berhenti merokok lebih besar
dibandingkan kepuasan yang didapat dari merokok Pada tahap ini, dokter dapat mulai
mendiskusikan sistem pengganti nikotin yang beragam, kemungkinan menggunakan
bupropion, dan kebutuhan akan dukungan sosial serta keluarga. Beberapa hal yang perlu
dipersiapkan pasien dan dokter adalah:
 Menetapkan tanggal untuk berhenti merokok. Utamanya memilih tanggal
yang memiliki makna khusus, seperti tanggal ulang tahun atau
pernikahan.
 Mengumpulkan dukungan untuk berhenti merokok
 Menyiapkan lingkungan
 Merancang rencana-rencana untuk menghindari pemicu
 Memilih sistem pengganti nikotin, bila diperlukan
 Memulai penggunaan bupropion, bila diperlukan
4. Aksi
Tahap ini dimulai pada tanggal yang sudah ditentukan. Pada tanggal tersebut, bupropion
dan sistem pengganti nikotin harus sudah dimulai (bila diperlukan) dan lingkungan pun
sudah terbebas dari materi-materi terkait merokok.

5. Rumatan
Tahap ini berfokus dalam menjaga pasien agat tidak relaps. Hal ini dapat dicapai dengan
mecari dukungan melalui pertemuan grup dan kunjunga atau kontak dari individu yang
berperan dalam memberikan dukungan pada pasien (keluarga atau teman). Dukungan
yang diberikan harus bertujuan untuk mempertahankan abstinens pasien. Pertemuan
sebaiknya dilakukan setiap minggu pada bulan pertama.

Pasien sebaiknya melaporkan manfaat yang dirasakan pasien dari berhenti merokok,
kesulitan mempertahankan abstinens, dan efek samping yang dirasakan dari pemakaian
bupropion atau sistem penggantian nikotin.
Daftar Pustaka

1. Tobacco control monograph series: Monograph no.7. National Cancer Institute.


1996. Diunduh pada tanggal 16 Juni 2016 dari
http://cancercontrol.cancer.gov/brp/TCRB/monographs
2. Smoking and cancer: what’s in a cigarrette. Cancer Research United Kingdom.
2012. Diunduh pada tanggal 16 Juni 2016 dari
http://www.cancerresearchuk.org/cancer-
info/healthyliving/smokingandtobacco/whatsinacigarette/smoking-and-cancer-
whats-in-a-cigarette
3. George TP. Nicotine and tobacco.In: Goldman L, Schafer AI, eds.Cecil
Medicine. 24th ed.Philadelphia,PA: Saunders Elsevier; 2011
4. Health effects of cigarrette smoking. Center for Disease Control and Prevention.
2014. Diunduh pada tanggal 16 Juni 2016 dari
http://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/fact_sheets/health_effects/effects_cig
_smoking/
5. Fishman A, Elias J, Fishman J, Grippi M, Senior R, Pack A. Fishman’s
pulmonary diseases and disorders. 4th ed. USA: McGraw-Hill; 2008.
6. Mallin R. Smoking cessation: integration of behavioral and drug therapies. Am
Fam Physician. 2002; 65(6):1107-15.
7. Zwar N, Richmond R, Borland R, Peters M, Litt J, Bell J, Caldwell B, Ferretter I.
Supporting smoking cessation: a guide for health professionals. Melbourne: The
Royal Australian College of General Practitioners, 2011.
8. Mallin R. Smoking Cessation: Integration of behavioral and drug therapies. Am
Fam Physician. 2002;65:1107-17.
9. American Cancer Society. Guide to Quitting Smoking [online]. 2014. Diunduh
dari
http://www.cancer.org/healthy/stayawayfromtobacco/guidetoquittingsmoking/gui
de-to-quitting-smoking-other-methods-of-quitting

Anda mungkin juga menyukai