Pendamping
Disusun Oleh
KABUPATEN SEMARANG
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Tanggal : 2016
Pendamping :
NIP. 197403132006042017
BAB I
PENDAHULUAN
I. PERMASALAHAN
1. Individu
a. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran individu terhadap nahaya
merokok.
b. Kuranganya pengetahuan dan dukungan individu untuk berhenti
merokok.
2. Lingkungan
a. Kurangnya dukungan bagi masyarakat lapas yang ingin berhenti
merokok.
b. Banyaknya masayarakat lapas yang menjadi perokok aktif
maupun pasif.
c. Kondisi lingkungan lapas yang kurang sehat
PERENCANAAN DAN
PERMASALAHAN
PEMILIHAN INTERVENSI
Masyarakat
Kurangnya pengetahuan dan Memberikan penyuluhan mengenai
kesadaran individu terhadap pengelolaan sampah
nahaya merokok.
A. Sasaran
Sasaran pada penyuluhan ini adalah masyarakat Lembaga Pemasyarakatan
Ambarawa.
B. Pelaksanaan
1. Tanggal : Kamis, 2 Juni 2016
2. Waktu : 10.00 WIB – 12.00 WIB
3. Tempat : Masjid Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Ambarawa
4. Peserta : 123 penghuni Lapas
5. Kegiatan : Penyuluhan bahaya merokok
6. Metode : Penyuluhan dan sesi tanya jawab
7. Hasil : Masyarakat tampak antusias dan memperhatikan dalam
mengikuti ceramah, sesi tanya jawab berjalan lancar dan
masyarakat terpuaskan dengan jawaban yang diberikan
c. Apakah paru paru yang rusak akibat merokok bisa kembali normal?
Jawab :
Untuk bisa kembali normal seperti sebelu merokok mungkin bisa tapi
mebutuhkan waktu yang lama, sehingga sebaiknya kita berhenti mulai
sekrang, sebelum kondisi paru menjadi lebih parah.
1. Monitoring
Monitoring dilakukan dengan pemantauan berkala terhadap
kebersihan dan kesehatan lingkungan masyarakat Bugisan. Hal ini dapat
menggambarkan sejauh mana penerapan perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat Bugisan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan
mereka setelah diberikan penyuluhan.
2. Evaluasi
Evaluasi terhadap kegiatan ini dilakukan dengan melihat angka
kesakitan masyarakat Bugisan secara berkala. Diharapkan dengan
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat untuk menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan, angka kesakitan masyarakat Bugisan dapat
diturunkan, khususnya untuk penyakit-penyakit yang berkaitan dengan
kebersihan lingkungan kerja.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Sebagian warga Lapas kurang peduli terhadap bahaya merokok.
b. Kurangnya dukungan dan pengetahuan bagi warga yang ingin berhenti
merokok.
c. Warga penghuni Lapas tampak antusias mengikuti kegiatan penyuluhan
bahaya merokok yang ditunjukkan sesi tanya jawab yang berjalan lancar.
2. Saran
a. Membina kerjasama dengan instansi Lapas untuk membatasi rokok.
b. Meningkatkan kebersihan lingkungan Lapas
DOKUMENTASI KEGIATAN
MATERI PENYULUHAN
TINJAUAN PUSTAKA
Asap Rokok
Asap rokok mengandung berbagai campuran dari bahan kimia seperti karbon
monoksida (CO), hidrogen sianida (HCN), arsen, nitrogen oksida, formaldehida, benzene,
nikotin, feol, poliaromatik hidrokarbon (PAH) dan beberapa nitrosamin. Campuran dari
berbagai bahan kimia ini memiliki begitu banyak efek yang buruk bagi seluruh organ
tubuh. Selain itu rokok juga dapat menyebabkan timbul dan/atau berkembangnya
berbagai jenis penyakit. Berikut ini efek spesifik dari beberapa bahan kimia yang
dikandung dalam rokok.1
a. Karsinogen
Asap rokok mengandung 10 dari total 36 jenis bahan kimia yang digolongkan sebagai
karsinogen oleh The International Agency for Research on Cancer (IARC). IARC
membagi klasifikasi bahan kimia menjadi 2 grup, di mana grup 1 adalah bahan kimia
yang telah diketahui dapat menyebabkan kanker dan grup 2 adalah bahan kimia yang
diduga dapat menyebabkan kanker. Berdasarkan klasifikasi tersebut, 10 bahan kimia
dalam asap rokok tergolong ke dalam grup 1.1
b. Tar
Tar merupakan sebutan bagi berbagai pratikel padat yang dihisap seseorang yang
merokok. Partikel padat tersebut juga diketahui sebagai karsinogen yang entunya dapat
menyebabkan kanker. Seperti yang kita tahu, pada bungkus rokok dapat ditemukan
kandungan tar dalam sebungkus rokok dengan berbagai jumlah. Besarnya kandungan tar
dalam rokok hanyalah merupakan gambaran kasar untuk mengukur potensi toksisitas
relatif pada suatu jenis rokok. Meskipun demikian, rokok dengan kandungan tar yang
sedikit tetap memiliki efek yang berbahaya bagi kesehatan.1, 2
c. Arsen
Arsen merupakan bahan kimia yang sangat berbahaya dan dapat mencederai pembuluh
darah dan bahkan jantung. Bahan ini dapat memperburuk efek dari berbagai bahan kimia
dalam rokok terhadap tubuh kita dengan mengganggu kemampuan tubuh untuk
regenerasi.2
d. Benzen
Benzen merupakan bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi beberapa jenis
produk kimia, salah satunya yaitu bensin. Benzen dapat menyebabkan kanker atau
bahkan lebih spesifik yaitu leukimia. Asap rokok mengandung benzen dalam jumlah yang
besar, di mana jumlah benzen yang dihisap oleh perokok mencapai hingga 10 kali lipat
dibandingkan dengan orang yang tidak merokok aktif maupun pasif.2
e. Kadmium
Kadmium merupakan logam yang digunakan untuk memproduksi batu baterai. Kadmium
dapat menyebabkan timbulnya kanker dan dapat mencederai ginjal serta pembuluh arteri.
Tubuh memiliki beberapa protein yang dapat menghilangkan efek buruk dari kadmium,
namun dengan jumlah yang ada dalam asap rokok melebihi kapasitas kemampuan protein
tersebut. Kadmium juga menyebabkan sel tubuh tidak dapat regenerasi sehingga
memperburuk efek berbagai bahan kimia lain.2
f. Formaldehida
Formaldehida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh bakteri,
mengawetkan mayat, dan memproduksi berbagai bahan kimia lain. Bahan kimia ini
merupakan salah satu substansi dalam asap rokok yang menyebabkan timbulnya penyakit
pada sistem respirasi seseorang. Tempat yang digunakan untuk merokok memiliki
kandungan formaldehida sekitar 3 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan tempat
yang tidak digunakan untuk merokok, sehingga tentu saja zat kimia ini dapat
mempengaruhi orang yang tidak merokok namun berada di tempat/ruangan orang yang
merokok (perokok pasif).2
g. Nikotin
Salah satu kandungan yang paling sering didengar, merupakan suatu substansi yang
meyebabkan adiktif atau ketagihan. Selain itu nikotin juga dapat menyebabkan penurunan
nafsu makan, penurunan suasana perasaan atau depresi minor, meningkatkan aktivitas
pencernaan, merangsang pengeluaran air liur berlebih, meningkatkan laju jantung dan
tekanan darah.3
Bahaya Merokok
a. Kematian
Merokok menyebabkan kematian dengan jumlah sekitar 480.000 jiwa setiap tahunnya di
Amerika serikat. Jumlah ini merupakan jumlah yang sangat banyak, mencapai satu per
lima dari jumlah total kematian yang ada setiap tahunnya. Merokok menyebabkan sekitar
90% kematian akibat kanker pada laki-laki dan perempuan. Selain itu sekitar 80%
kematian akibat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) juga disebabkan kebiasaan
merokok.4
b. Penyakit jantung
Merokok menyebabkan timbulnya penyakit jantung koroner dan stroke yang merupakan
penyebab kematian utama di Amerika serikat. Asap rokok akan menyebabkan terjadinya
cedera pada pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah
hingga dapat menyebabkan terbentuknya sumbatan pada penyakit jantung koroner atau
hipertensi akibat tekanan darah yang meningkat.4
d. Kanker
Asap rokok dapat menyebabkan kanker pada berbagai organ dan bagian tubuh seperti:4
1. Prekontemplasi
Pada tahap ini, dokter perlu mengetahui kesiapan untuk berubah. Dokter sebaiknya
mengajak pasien untuk memikirkan tentang keuntungan dari berhenti merokok. Beberapa
intervensi yang dapat dilakukan pada tahap prekontemplasi dan seiring pasien berpindah
ke tahap berikutnya adalah sebagai berikut:
3. Persiapan
Pada tahap ini, pasien telah setuju bahwa keuntungan dari berhenti merokok lebih besar
dibandingkan kepuasan yang didapat dari merokok Pada tahap ini, dokter dapat mulai
mendiskusikan sistem pengganti nikotin yang beragam, kemungkinan menggunakan
bupropion, dan kebutuhan akan dukungan sosial serta keluarga. Beberapa hal yang perlu
dipersiapkan pasien dan dokter adalah:
Menetapkan tanggal untuk berhenti merokok. Utamanya memilih tanggal
yang memiliki makna khusus, seperti tanggal ulang tahun atau
pernikahan.
Mengumpulkan dukungan untuk berhenti merokok
Menyiapkan lingkungan
Merancang rencana-rencana untuk menghindari pemicu
Memilih sistem pengganti nikotin, bila diperlukan
Memulai penggunaan bupropion, bila diperlukan
4. Aksi
Tahap ini dimulai pada tanggal yang sudah ditentukan. Pada tanggal tersebut, bupropion
dan sistem pengganti nikotin harus sudah dimulai (bila diperlukan) dan lingkungan pun
sudah terbebas dari materi-materi terkait merokok.
5. Rumatan
Tahap ini berfokus dalam menjaga pasien agat tidak relaps. Hal ini dapat dicapai dengan
mecari dukungan melalui pertemuan grup dan kunjunga atau kontak dari individu yang
berperan dalam memberikan dukungan pada pasien (keluarga atau teman). Dukungan
yang diberikan harus bertujuan untuk mempertahankan abstinens pasien. Pertemuan
sebaiknya dilakukan setiap minggu pada bulan pertama.
Pasien sebaiknya melaporkan manfaat yang dirasakan pasien dari berhenti merokok,
kesulitan mempertahankan abstinens, dan efek samping yang dirasakan dari pemakaian
bupropion atau sistem penggantian nikotin.
Daftar Pustaka