I. PENDAHULUAN
Klinik konsultasi merokok adalah layanan klinik untuk pola hidup lebih sehat
tanpa asap rokok dan nikotin. Kebiasaan merokok merupakan salah satu perilaku
yang berpotensi menimbulkan penyakit-penyakit kronis, namun kebiasaan ini sudah
lazim dilakukan oleh 2 (dua) dari 3 (tiga) orang laki-laki dewasa di Indonesia. Dalam
kehidupan sehari-hari sangat mudah dijumpai orang yang merokok, baik di
berbagai pertemuan, di dalam rumah, bahkan di fasilitas umum yang seharusnya
bebas dari asap rokok, sehingga akan memicu tingginya penduduk menderita
penyakit kronis.
Jumlah penduduk di dunia yang merokok hingga saat ini mencapai 1,2 milyar
penduduk. WHO melaporkan 1 dari 10 kematian di dunia disebabkan oleh penyakit
yang terkait dengan rokok dengan total kematian hampir 6 juta orang setiap
tahunnya, dimana 5 juta diantaranya merupakan perokok aktif dan sisanya
merupakan perokok pasif. Angka ini melebihi angka kematian akibat TB, HIV/AIDS,
dan malaria.
Perilaku merokok di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun
2007 persentase penduduk Indonesia umur 10 tahun ke atas yang merokok
sebesar 23,7% dan pada tahun 2013 sebesar 29,3%. Berdasarkan tingkat usia,
proporsi terbanyak perokok aktif setiap hari di Indonesia terjadi pada kelompok usia
30-34 tahun sebesar 33,4% dan kelompok usia 35-39 tahun sebesar 32,2%. Jika
berdasarkan kelompok jenis kelamin, perokok aktif setiap hari pada laki-laki
sebesar 47,5% dan pada perempuan sebesar 1,1%.
Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2013, Kepulauan Riau merupakan
provinsi dengan jumlah perokok paling tinggi yaitu sebesar 27,2% dan Papua
merupakan provinsi dengan jumlah perokok paling rendah yakni sebesar 16,2%.
Sumatera Barat telah melaksanakan kebijakan larangan merokok di tempat umum
yaitu KTR (Kawasan Tanpa Rokok) dan sebanyak 14 kabupaten/kota telah
melaksanakan program tersebut, akan tetapi jumlah perokok di Sumatera Barat
tetap tinggi yakni 26,4%.4 Angka perokok di Kota Padang masih tinggi dan
khususnya di kecamatan Padang Selatan, target pencapaian penduduk yang tidak
merokok pada tahun 2018 masih 22%, yang artinya 78% penduduk di kecamatan
Padang Selatan masih merokok secara aktif. Target capaian ini mengalami
penurunan dari tahun 2017 yakni 42,77%, hal ini merupakan program dengan gap
pencapaian yang tinggi diantara program-program lainnya.
II. LATAR BELAKANG
Angka perokok di Kota Padang masih tinggi dan khususnya di kecamatan
Padang Selatan, target pencapaian penduduk yang tidak merokok pada tahun 2018
masih 22%, yang artinya 78% penduduk di kecamatan Padang Selatan masih
merokok secara aktif. Target capaian ini mengalami penurunan dari tahun 2017
yakni 42,77%, hal ini merupakan program dengan gap pencapaian yang tinggi
diantara program-program lainnya. Puskesmas Seberang Padang sudah
melakukan berbagai intervensi terhadap permasalahan ini dengan mengangkatkan
program – program terkait merokok, seperti Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan
PHBS Sekolah, serta Kawasan Tanpa Rokok (KTR). adalah program yang
dikhususkan untuk menurunkan angka merokok dan untuk mencapai visi
mewujudkan masyarkata kecamatan Padang Selatan sehat 2019 dan misi
Puskesmas Padang Selatan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
dengan pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan yang bermutu. Dan melakukan pelayanan secara Inovatif, Kompeten,
Humanis, Loyalitas, Aktual dan Survive (IKHLAS).
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Menurunkan angka perokok di wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Untuk sarana konsultasi dan terapis bagi perokok yang ingin berhenti
merokok.
2. Sebagai sarana untuk memonitor perilaku merokok masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Seberang Padang.
2 Konsultasi tentang terapis Detoks melalui sayuran dan buah dan terapis
berenting merokok
akupresure mandiri.
tentang bahaya
merokok pada
perokok aktif
dan bahaya
bagi perokok
pasif terutama
di dalam
ruangan/
rumah, dan
menjelaskan
tentang
kandungan zat
berbahaya
yang terdapat
dalam rokok
yang dapat
membahayaka
n kesehatan.
b. Mengajarkan
pasien tentang
melakukan
akupresure
sendiri secara
mandiri dengan
titik tekanan
Melakukan
penyuluhan
tentang
pemanfaatan buah
dan sayur sebagai
detoks racun
dalam tubuh untuk
mengurangi kadar
racun dalam darah
akibat rokok
3 Evaluasi Melakukan
evaluasi kepada
pasien dengan
menanyakan
ulang beberapa
pertanyaan
tentang materi
penyuluhan yang
telah diberikan
VI. SASARAN
Pasien yang melakukan kunjungan ke klinik konsultasi merokok.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Kegiatan 2023
1 Penyuluhan cara X X X X X X X X X X X X
berhenti merokok