Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM KERJA TIM

PENGENDALIAN KAWASAN TANPA ASAP ROKOK


RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR
TAHUN 2020

I. PENDAHULUAN

Peraturan bersama Menteri Kesehatan dan Mentri Dalam Negeri Nomer


188/MENKES/PB/I/2011 Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan
Tanpa Rokok mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan kawasan tanpa rokok adalah
ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan
memproduksi, menjual, mengiklankkan dan/ atau mempromosikan produk tembakau.
Penyebab utama kematian di Indonesia 238 adalah stroke, penyakit kardiovaskular dan
kanker. Selain menjadi penyebab utama kematian, penyakit tersebut memberikan beban
biaya kesehatan tinggi bagi penderitanya. Peningkatan kejadian penyakit penyebab
kematian dan biaya kesehatan tinggi ini berhubungan dengan peningkatan konsumsi
rokok, baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif.
Penerapan KTR merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko
ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. Selain itu, melalui
penerapan KTR, perilaku merokok diharapkan dapat dikendalikan, dan kebiasaan
merokok dapat berkurang atau hilang secara bertahap. Dengan demikian kesehatan
perokok menjadi lebih baik.

II. LATAR BELAKANG


Penetapan kawasan tanpa rokok merupakan upaya perlindungan yang efektif dari bahaya
asap rokok, memeberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat
serta melindungi kesehatan masyarakat secara umum dari dampak buruk merokok baik
langsung maupun tidak langsung. Penetapan kawasan tanpa rokok ini perlu
diselenggarakan di lingkungan Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar. Rumah Sakit
Harapan Pematangsiantar selain sebagai tempat kerja juga merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan. Pengembangan kawasan tanpa rokok mempunyai landasan hukum yaitu
Peraturan Pemerintah RI Nomor 81 tahun 1999 dan Nomor 38 tahun 2000 tentang
Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan, perihal Kawasan Tanpa Rokok pasal 23, 24 dan
pasal 26 tentang peran masyarakat. Landasan hukum tersebut yaitu :
a. Pasal 23
Tempat umum dan atau tempat kerja yang spesifik sebagai tempat penyelenggaraan
upaya kesehatan, proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, kegiatan ibadah dan
angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok.
b. Pasal 24
Pimpinan atau penanggung jawab tempat umum dan tempat kerja harus mengupayakan
terbentuknya kawasan tanpa rokok.

c. Pasal 26
Masyarakat termasuk setiap orang yag memproduksi rokok dan setiap orang yang
memasukan rokok ke dalam wilayah Indonesia, memiliki kesempata untuk berperan
seluas – luasnya dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal melalui
terbentuknya kawasan tanpa rokok pada tempat umum, tempat kerja dan angkutan
umum.

III. TUJUAN
a. Umum
Menciptakan Kawasan Tanpa Rokok di Rumah Sakit Harapan guna untuk
melinduingi masyarakat, pasien, petugas terhadap resiko ancaman gangguan
kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok.
b. Khusus
1. Terlaksananya sosialisasi/penyuluhan KTR, bahaya merokok, etika merokok dan
tidak merokok di area RS Harapan Pematangsiantar.
2. Terlaksananya Kawasan tanpa rokok dirawat jalan
3. Terlaksananya Kawasan tanpa rokok dirawat inap
4. Terlaksananya Kawasan tanpa rokok dilingkungan Rumah Sakit

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Melakukan supervise atau kunjungan lapangan untuk mengetahui secara langsung
perkembangan serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan dalam
pelaksanaan kegiatan pengembangan Kawasan Tanpa Rokok.
2. Sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan internal bagi karyawan
dan pengunjung.
3. Pembuatan dan penempatan tanda larangan merokok di Rumah Sakit Harapan.
4. Penyampaian pesan Kawasan Tanpa Rokok kepada pasien/pengunjung melalui poster,
tanda larangan merokok, pengumuman, pengeras suara .

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Tim Pengendalian Kawasan Tanpa Asap Rokok bekerjasama dengan unit pelaksana teknis
lainnya sesuai jadwal yang sudah ditentukan terutama koordinasi dengan bagian Satpam
Rumah Sakit Harapan. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah supervise ke ruang –
ruangan dan pemberitahuan melalui pengeras suara.
VI. SASARAN
1. Pimpinan/penanggung jawab/pengelola fasilitas pelayanan kesehatan
2. Pasien
3. Pengunjung
4. Tenaga Medis dan non medis.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No Kegiatan 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
1
1 Melakukan supervise atau
kunjungan lapangan
2 Sosialisasi penerapan Kawasan
Tanpa Rokok di lingkungan
internal bagi karyawan dan
pengunjung.
3 Pembuatan dan penempatan tanda
larangan merokok di Rumah Sakit
Harapan
4 Penyampaian pesan Kawasan
Tanpa Rokok kepada
pasien/pengunjung melalui poster,
tanda larangan merokok,
pengumuman, pengeras suara

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan Program kerja dilaksanakan :

1. Sesuai dengan jadwal/realisasi pelaksanaan tiap program


2. Secara berkala yaitu setiap 1 tahun sekali

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Data dan dokumen kegiatan yang merupakan bukti dari pelaksanaan program kerja
harus dicatat dengan menginventarisasi kegiatan yang ada dalam kurun waktu 1 tahun
sekali dan dilaporkan kepada direktur
2. Semua jenis laporan didokumentasikan sebagai arsip, baik berupa soft copy maupun
hard copy
3. Laporan evaluasi program secara keseluruhan diadakan pada awal tahun, sehingga
dapat menjadi dasar pembuatan rencana program kerja selanjutnya
X. PENUTUP

Demikianlah program kerja Tim Pengendalian Kawasan Tanpa Asap Rokok untuk tahun
2020.

Pematangsiantar, 23 Desember 2019


Dibuat oleh

Debora Sigiro
Sekretaris KTR

Anda mungkin juga menyukai