Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TOR (TERM OF REFERENCE)

KEGIATAN : PEMANTAUAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK DI


SEKOLAH
SATUAN KERJA : DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI
TAHUN 2016

SKPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai

PROGRAM : Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PPTM)

HASIL : Semua Sekolah Mampu melaksanakan Kawasan


Tanpa Rokok

KEGIATAN : Pemantauan Kawasan Tanpa Rokok.

INDIKATOR KINERJA : Jumlah Sekolah Yang dilaksanakan Pemantauan


KEGIATAN Kawasan Tanpa Rokok

JENIS KELUARAN : Terlaksananya kegiatan Pemantauan Kawasan Tanpa


(OUTPUT) DAN SATUAN Rokok di Sekolah
UKUR

VOLUME : 1 Kali

A. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1. Undang undang Republik indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan psal 113 sampai dengan pasal 116.
2. Undang undang Republik indonesia Tahun 2009 tentang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
3. Undang undang Republik indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang
perlindungan anak
4. Undang-undang republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia.
5. Undang-undang Republik indonesiaNomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolan Lingkungan Hidup
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang
pengamanan Rokok bagi Kesehatan.
8. Instruksi Menteri Kesehatan Nomor 84/Menkes/Inst/II/2002/ Tentang
Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Kerja dan Sarana Kesehatan.
9. Instruksi Menteri pendidikan dan kebudayaan RI Nomor 4/U/1997
tentang Lingkungan Sekolah Bebas Asap Rokok.
10.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 1 Tahun 2015 Tentang
Kawasan Tanpa Rokok

b. Gambaran Umum Singkat


Hak untuk menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok
telah menjadi perhatian dunia. WHO memprediksi penyakit yang berkaitan
dengan rokok akan menjadi masalah kesehatan di dunia. Dari tiap 10 orang
1
dewasa yang meninggal, 1 orang diantaranya meninggal karena
disebabkan asap rokok. Pengendalian para perokok yang menghasilkan
asap rokok yang sangat berbahaya bagi kesehatan perokok aktif dan pasif
merupakan salah satu solusi menghirup udara bersih tanpa paparan asap
rokok atau biasa disebut penetapan kawasan Tanpa Rokok.
Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan atau area yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi,
menjual, mengiklankan dan atau mempromosikan produk tembakau.
B. Tujuan
Tujuan Penetapan Kawasan Tanpa Rokok adalah :
Menurunkan angka kesakitan dan atau angka kematian dengan cara
mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat.
Meningkatkan Produktifitas kerja yang optimal
Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok.
Menurunkan angka perokok pemuda
Mewujudkan generasi Muda yang Sehat

C. Penerima Manfaat
- Semua Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Lappadata

D. Strategi Pencapaian Keluaran


a. Metode Pelaksanaan
- Swakelola
b. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
c. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan direncakan selama 1 bulan
d. Matriks Pelaksanaan

NO URAIAN BULAN
I PERSIAPAN
II PEMANTAUAN KTR IX
III PENYELESAIAN ADM&
PELAPORAN

E. Waktu Pencapaian Keluaran


Kurun waktu pencapaian keluaran untuk menghasilkan dokumen laporan
kegiatan satuan kerja Dinas Kesehatan Kab. Sinjai adalah 1 Tahun Anggaran
dari sejak bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Desember 2016.
F. Biaya
Sumber pembiayaan kegiatan Pemantauan Kawasan Tanpa Rokok ini
sebesar Rp. 1.405.000,- Sebagaimana RAB Terlampir.
Demikian TOR kegiatan Pemantau Kawasan Tanpa Rokok Anggaran 2016
dibuat.

` Sinjai , 15 Desember 2015

Penanggung Jawab

Nurdaningsih, S.Kep.,Ns

2
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TOR (TERM OF REFERENCE)
KEGIATAN : PEMANTAUAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK DI
SEKOLAH
SATUAN KERJA : DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI
TAHUN 2017

SKPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai

PROGRAM : Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PPTM)

HASIL : Semua Sekolah Mampu melaksanakan Kawasan


Tanpa Rokok

KEGIATAN : Pemantauan Kawasan Tanpa Rokok.

INDIKATOR KINERJA : Jumlah Sekolah Yang dilaksanakan Pemantauan


KEGIATAN Kawasan Tanpa Rokok

JENIS KELUARAN : Terlaksananya kegiatan Pemantauan Kawasan Tanpa


(OUTPUT) DAN SATUAN Rokok di Sekolah
UKUR

VOLUME : 1 Kali

A. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1. Undang undang Republik indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan pasal 113 sampai dengan pasal 116.
2. Undang undang Republik indonesia Tahun 2009 tentang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
3. Undang undang Republik indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang
perlindungan anak
4. Undang-undang republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia.
5. Undang-undang Republik indonesiaNomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolan Lingkungan Hidup
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang
pengamanan Rokok bagi Kesehatan.
8. Instruksi Menteri Kesehatan Nomor 84/Menkes/Inst/II/2002/ Tentang
Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Kerja dan Sarana Kesehatan.
9. Instruksi Menteri pendidikan dan kebudayaan RI Nomor 4/U/1997 tentang
Lingkungan Sekolah Bebas Asap Rokok.
10.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 1 Tahun 2015 Tentang
Kawasan Tanpa Rokok

b. Gambaran Umum Singkat


Hak untuk menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok
telah menjadi perhatian dunia. WHO memprediksi penyakit yang berkaitan
dengan rokok akan menjadi masalah kesehatan di dunia. Dari tiap 10 orang
3
dewasa yang meninggal, 1 orang diantaranya meninggal karena
disebabkan asap rokok. Pengendalian para perokok yang menghasilkan
asap rokok yang sangat berbahaya bagi kesehatan perokok aktif dan pasif
merupakan salah satu solusi menghirup udara bersih tanpa paparan asap
rokok atau biasa disebut penetapan kawasan Tanpa Rokok.
Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan atau area yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi,
menjual, mengiklankan dan atau mempromosikan produk tembakau.
c. Tujuan
Tujuan Penetapan Kawasan Tanpa Rokok adalah :
Menurunkan angka kesakitan dan atau angka kematian dengan cara
mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat.
Meningkatkan Produktifitas kerja yang optimal
Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok.
Menurunkan angka perokok pemuda
Mewujudkan generasi Muda yang Sehat

d. Penerima Manfaat
- Semua Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Lappadata

e. Strategi Pencapaian Keluaran


a. Metode Pelaksanaan
- Swakelola
b. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
c. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan direncakan selama 1 bulan
d. Matriks Pelaksanaan

NO URAIAN BULAN
I PERSIAPAN
II PEMANTAUAN KTR IX
III PENYELESAIAN ADM&
PELAPORAN
f.
Waktu Pencapaian Keluaran
Kurun waktu pencapaian keluaran untuk menghasilkan dokumen laporan
kegiatan satuan kerja Dinas Kesehatan Kab. Sinjai adalah 1 Tahun Anggaran
dari sejak bulan Januari 2017 sampai dengan bulan Desember 2017.
g. Biaya
Sumber pembiayaan kegiatan Pemantauan Kawasan Tanpa Rokok ini
sebesar Rp. 1.405.000,- Sebagaimana RAB Terlampir.
Demikian TOR kegiatan Pemantau Kawasan Tanpa Rokok Anggaran 2017
dibuat.

` Sinjai , 15 Desember 2016

Penanggung Jawab

Nurdaningsih, S.Kep.,Ns

Anda mungkin juga menyukai