Anda di halaman 1dari 3

Nomor : TM.04.

01/C/883/2023 1 Maret 2023


Hal : Peningkatan Skrining Merokok Anak Usia Sekolah

Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
2. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
4. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Dalam rangka meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing, penurunan prevalensi perokok
usia 10-18 tahun menjadi salah satu sasaran pokok pembangunan dalam RPJMN 2020-2024.
Peningkatan konsumsi rokok baik rokok konvensional maupun rokok elektronik menjadi ancaman serius
terhadap kesehatan dan kualitas sumber daya manusia karena cenderung terlihat lebih besar pada
kelompok anak dan remaja. Oleh karena itu, tren peningkatan perokok remaja harus diminimalisir.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu diambil langkah-langkah peningkatan pencegahan dan
pengendalian konsumsi rokok melalui upaya skrining merokok anak usia sekolah (10-18 tahun). Upaya
tersebut merupakan unsur penting dalam meningkatkan kesehatan anak usia sekolah, sehingga
penyelenggaraannya perlu diintegrasikan dengan program Upaya Kesehatan Sekolah (UKS). Bersama
ini kami sampaikan langkah-langkah pelaksanaan program skrining merokok pada anak usia sekolah
sebagai berikut :

1. Mendorong skrining faktor risiko merokok dengan kriteria sasaran anak dan remaja usia 10-18 tahun
atau peserta didik di sekolah sebagai berikut :
a. Sekolah Dasar (SD) atau setaranya (kelas 4, 5 dan 6)
b. Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau setaranya (kelas 7, 8 dan 9)
c. Sekolah Menengah Atas (SMA) atau setaranya (kelas 10, 11 dan 12)

2. Melaksanakan skrining merokok usia sekolah terintegrasi dengan penyelenggaraan Penjaringan


Anak Sekolah pada saat penerimaan peserta didik baru tahun ajaran baru 2023 (entry level) yaitu
kelas 1, 7 dan 10 serta pemeriksaan berkala pada seluruh peserta didik kelas 2 - 12 sepanjang
bulan Februari - Desember 2023 (proyeksi jumlah sasaran terlampir).

3. Penyelenggaraan kegiatan skrining merokok anak sekolah tingkat Kabupaten/Kota berkoordinasi


antara pengelola program PTM dan pengelola program Gikia di Dinas Kesehatan serta Dinas

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Pendidikan. Kegiatan skrining merokok anak di sekolah dilaksanakan bersama-sama Puskesmas
dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
4. Metode skrining adalah wawancara dengan kuesioner dan pemeriksaan penunjang kadar karbon
monoksida (CO) pernapasan (sesuai ketersediaan sarana prasarana).

5. Menindaklanjuti hasil skrining merokok anak sekolah sebagai berikut :


a. Hasil skrining normal, peserta didik dianjurkan tetap menerapkan perilaku hidup sehat dan
melakukan skrining kesehatan berkala.
b. Memiliki perilaku berisiko (merokok), peserta didik dianjurkan melakukan perubahan berisiko
dengan mengikuti konseling berhenti merokok di Sekolah (jika tersedia) atau dirujuk ke
Puskesmas untuk mendapatkan layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM).
c. Sekolah dan Puskesmas melakukan pemantauan dan pendampingan kepada peserta didik yang
memiliki perilaku berisiko (merokok).

6. Melaksanakan kegiatan skrining merokok anak sekolah dengan memanfaatkan dana APBD atau
BOK tahun 2023 sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

7. Mendorong sekolah untuk memberikan muatan edukasi kepada peserta didik dalam proses
pembelajaran terkait dampak bahaya konsumsi rokok bagi anak dan remaja dengan memanfaatkan
informasi, media dan teknologi terkini. Memperkuat upaya komunikasi, informasi dan edukasi
tentang :
a. Dampak bahaya paparan asap rokok atau konsumsi rokok pada usia muda, karena kelompok
usia anak dan remaja menjadi target kebijakan pembangunan prioritas dalam rangka persiapan
bonus demografi 2030.
b. Menerapkan perilaku hidup sehat untuk mencegah dan mengendalikan faktor risiko merokok
dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif, produktif dan berprestasi.
c. Menerapkan Kawasan Tanpa Rokok KTR di 7 tatanan, yaitu Sekolah, Fasilitas Kesehatan,
Tempat Kerja, Tempat Ibadah, Angkutan Umum, Tempat Bermain Anak dan Tempat Umum
lainnya yang ditetapkan.
d. Menolak jadi target iklan, promosi dan sponsorship industri rokok.

8. Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan skrining dilakukan sebagai berikut :


a. Sasaran kelompok umur 10 - 14 tahun dilaporkan melalui googleform
b. Sasaran kelompok umur 15 - 18 tahun dilaporkan melalui Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK)
mobile.

9. Instrumen skrining, tautan googleform pelaporan, rekap form responses dan dokumen pendukung
lainnya dapat diakses melalui tautan :
https://link.kemkes.go.id/SKRININGANAKSEKOLAH2023

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Rindu Rachmiaty (0856-834-7733) atau WA :
https://wa.me/qr/NRTGNQC3YLZEF1 . Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Direktur Jenderal P2P,

Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM.MARS

Tembusan:
1. Menteri Kesehatan
2. Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi
3. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
4. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai