I. PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi,juga merupakan karunia
Tuhan, oleh karenanya perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya.promosi kesehatan
sangat efektif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan tersebut.
Factor perilaku dan lingkungan mempunyai peranan sangat dominan dalam peningkatan
kualitas kesehatan. Masalah perilaku menyangkut kebiasaan budaya dan masalah-masalah lain
yang tidak mudah diatasi. Untuk itu semua perlu peningkatan kesadaran dan kepedulian
masyarakat untuk hidup sehat, perlunya pengembangan kemitraan dan pemberdayaan
masyarakat dan untuk itu diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan.
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya
yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau
sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar atau tanpa tar dengan atau tanpa bahan
tambahan. Kebiasaan merokok sudah meluas di hampir semua kelompok masyarakat di
Indonesia dan cenderung meningkat, terutama dikalangan anak dan remaja akibat gencarnya
promosi rokok, maka perlu dilakukan langkah-langkah pengamanan rokok bagi kesehatan,
melalui penerapan KTR. Factor yang mempengaruhi rokok ialah rokok dapat dijual batangan.
Harganya murah, merokok biasa secara social, mudahnya akses untuk mendapatkan rokok
serta merokok dapat dimana saja. Kawasan Tanpa Rokok adalah tempat atau ruangan tertutup
yang dinyatakan dilarang untuk merokok, menjual, mengiklankan dan/atau mempromosikan
rokok.
KAPUS PEMIMPIN/
PENGELOLA/
PEMILIK
PJ PJ PEGAWAI /
Promkes KTR STAF
PENGUNJUNG
TEMPAT-TEMPAT
b. Tata Hubungan KerjaUMUM
dan Alur Pelaporan
1. Tata Hubungan Kerja
V. Pelaporan :
PJ KTR melaporkan kegiatan setiap bulan
VI. Tata Nilai
Tata nilai yang digunakan meliputi:
Orientasi Pelayanan
Integritas
Komitmen
Disiplin
Kerjasama
Kepemimpinan
X. Jadwal Kegiatan
Pontianak, 2017
Mengetahui Koodinator Program
Kepala Puskesmas Pal Lima