Anda di halaman 1dari 82

PELAKSANAAN ORIENTASI

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/062/III.06/Pkm-Bnt/SOP/V/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Tanggal Terbit : 8 JANUARI 2023 Disetujui oleh,
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
Halaman : 1/ 2 ENIWATI
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Pelaksanaan Orientasi upaya kesehatan masyarakat adalah pelaksaan
penggantian Koordinator/ pengelola upaya Kesehatan masyarakat
sehubungan pengelola yang lama mengalami penggantian karena
mutasi, pendidikan lebih lanjut maupun pension sehingga perlu adanya
pengelola/ koordinator upaya Kesehatan masyarakat yang baru.
2. Pelaksanaan orientasi pengelola upaya dilakukan satu minggu sebelum
pengelola yang lama mulai berhenti mengelola.
B. Tujuan Sebagai panduan didalam pelaksanaan orientasi Penanggung jawab/
pelaksana upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Bunut.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas BunutNo:440/006/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023 tentang kewajiban mengikuti Program Orientasi Bagi
kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Program dan Pelaksana Kegiatan
yang Baru UPT. Puskesmas Bunut.
D. Referensi Permenkes No. 75 Tahun 2014
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Kepala Puskesmas mendapat informasi bahwa pengelola Upaya akan
pindah/ mutasi/ pension.
2. Kepala puskesmas menentukan pengelola Upaya sesuai dengan standar
koordinator program.
3. Kepala Puskesmas memanggil calon pengelola Upaya sesuai dengan
standar koordinator program.
4. Kepala Puskesmas memberitahukan kepada calon pengelola Upaya
Kesehatan masyarakat tentang penunjukan sebagai pengelola Upaya
Kesehatan masyarakat.
5. Kepala Puskesmas menugaskan calon pengelola Upaya Kesehatan
masyarakat untuk melakukan orientasi.
PELAKSANAAN ORIENTASI
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/062/III.06/Pkm-Bnt/SOP/V/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Tanggal Terbit : 8 JANUARI 2023 Disetujui oleh,
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
Halaman : 2/ 2 ENIWATI
NIP. 196807221987112001
6. Kepala Puskesmas menugaskan calon pengelola Upaya Kesehatan
masyarakat untuk membuat rencana kegiatan selama orientasi.
7. Calon pengelola Upaya Kesehatan masyarakat melaporkan hasil
orientasi kepada Kepala Puskesmas.
8. Calon pengelola Upaya Kesehatan masyarakat membuat laporan hasil
orientasi.
9. Calon pengelola Upaya Kesehtan Masyarakat melaporkan hasil
orientasi kepada Kepala Puskesmas.
10. Kepala Puskesmas menetapkan calon pengelola Upaya Kesehatan
Masyarakat menjadi pengelola Upaya Kesehatan Masyarakat
Pengelola Upaya melaksanakan tugas.
11. Kepala Puskesmas membuat SK tentang penetapan pengelola Upaya
Kesehatan Masyarakat kepada pengelola program.
12. Kepala TU memberikan SK tentang penetapan pengelola Upaya
Kesehatan Masyarakat kepada pengelola program
13. Pengelola Upaya Melaksanakan tugas.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggung jawab upaya Kesehatan masyarakat terkait.
2. Pelaksanaan upaya KIA/KB, Promkes, Gizi, Kesling, P2, Perkesmas,
Usila, Kesehatan Olahraga, UKGM.
I. Dokumen Laporan orientasi pengelola upaya yang baru, berita acara serah terima
Terkait pengelola lama dengan baru.
PELAKSANAAN PEMBINAAN KEPADA
PELAKSANA UPAYA DALAM
MELAKSANAKAN KEGIATAN UKM

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/068/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Tanggal Terbit : 06 Januari 2023 Disetujui oleh,
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
Halaman : 1/ 2 ENIWATI
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Pelaksanaan pembinaan kepada pelaksana upaya dalam melaksanakan
kegiatan upaya adalah cara peningkatan kualitas atau mutu kinerja
upaya sesuai pedoman yang ada.
2. Pelaksanaan pembinaan kepada pelaksana upaya dalam melaksanakan
kegiatan upaya dilakukan oleh penanggung jawab upaya.
3. Pelaksanaan pembinaan kepada pelaksana upaya dalam melaksanakan
kegiatan upaya dilakukan setiap 3 bulan sekali dalam mini lokakarya
puskesmas.
B. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pembinaan kepada pelaksana upaya
dalam melaksanakan kegiatan upaya.
C. Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT.Puskesmas Bunut
No:440/047/III.06/Pkm-Bnt/SK/I/2023 tentang kajian ulang uraian tugas
sebagai pedoman pelaksanaan pembinaan kepada pelaksana upaya dalam
melaksanakan kegiatan upaya.
D. Referensi Permenkes No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
E. Alat dan ATK, Printer, Laptop, Proyektor
Bahan
F. Prosedur 1. Penanggung jawab upaya membuat rencana pembinaan upaya secara
periodik (mingguan, bulanan, tribulanan, semester, tahunan) dan pada
waktu dibutuhkan (insidentil).
2. Penanggung jawab upaya menentukan jadwal pembinaan.
3. Penanggung jawab upaya menyampaikan informasi jadwal pembinaan
upaya kepada pelaksana upaya.
4. Pelaksana upaya mencatat jadwal pelaksanaan pembinaan.
5. Penanggung jawab dan pelaksana upaya bertemu sesuai dengan jadwal
yang telah disepakati.
6. Penanggung jawab upaya menunjuk pelaksana upaya untuk mencatat
segala sesuatunya.
PELAKSANAAN PEMBINAAN KEPADA
PELAKSANA UPAYA DALAM
MELAKSANAKAN KEGIATAN UKM

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/068/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Tanggal Terbit : 06 Januari 2023 Disetujui oleh,
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
Halaman : 2/ 2 ENIWATI
NIP. 196807221987112001
7. Penanggung jawab upaya menyampaikan maksud dan tujuan.
8. Penanggung jawab upaya menyampaikan informasi kegiatan upaya
yang telah dilaksanakan.
9. Penanggung jawab upaya menyampaikan hasil kegiatan yang telah
dicapai.
10. Penanggung jawab dan pelaksana upaya membahas hasil kerja upaya
yang telah dicapai.
11. Penanggung jawab dan pelaksana upaya melakukan identifikasi
masalah yang ada dalam pelaksanaan kegiatan.
12. Penanggung jawab dan pelaksana upaya menentukan proiritas masalah.
13. Penanggung jawab dan pelaksana upaya melakukan analisa masalah.
14. Penanggung jawab dan pelaksana upaya melakukan pemecahan
masalah.
15. Penanggung jawab dan pelaksana upaya menentukan rencana tindak
lanjut.
16. Pelaksana upaya yang ditunjuk mendokumentasikan seluruh hasil
pembinaan upaya.
17. Penanggung jawab upaya melaporkan hasil pembinaan kepada Kepala
Puskesmas.
14. Kepala Puskesmas memeriksa laporan dan memberikan umpan balik
kepada Penanggung jawab upaya.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggung jawab upaya terkait.
2. Pelaksanaan upaya.
I. Dokumen - Undangan
Terkait - Daftar Hadir
- Notulen Dan Foto Kegiatan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA
KEGIATAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/015/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Tanggal Terbit : 9 Februari 2023 Disetujui oleh,
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
Halaman : 1/ 3 ENIWATI
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Pemberdayaan masyarakat pada upaya kesehatan masyarakat adalah
upaya meningkatkan peran aktif masyarakat dalam mencegah dan
mengatasi masalah dengan kegiatan dari, oleh dan untuk masyarakat.
2. Sasaran pemberdayaan masyarakat adalah aparat pemerintahan, tokoh
masyarakat, organisasi masyarakat dan masyarakat.
B. Tujuan Sebagai acuan didalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan kemandirian masyarakat dan keluarga dalam bidang
kesehatan, dengan cara meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan masyarakat sehingga masyarakat dapat berkonstribusi dalam
upaya kesehatan.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No:440/112/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023 tentang kewajiban penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat dan pelaksana untuk memfasilitasi peran masyarakat sebagai
pedoman pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
D. Referensi Pedoman Desa Siaga.
E. Alat dan ATK
Bahan
F. Prosedur 1. Penanggung jawab dan pelaksana upayakesehatan
masyarakatmengidentifikasi dan menentukan peserta yang akan di
undang.
2. Penanggung jawab dan pelaksana upaya kesehatan
masyarakatmembuat undangan untuk peserta dan fasilitator.
3. Penanggung jawab dan pelaksana minta tanda tangan Kepala
Puskesmas dan minta nomor surat kepada tata usaha.
4. Penanggung jawab upayakesehatan masyarakat menunjuk pelaksana
program untuk mengedarkan surat undangan kepada peserta sesuai
dengan daftar yang diundang dan kepada fasilitator.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA
KEGIATAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/015/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Februari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 3
NIP. 196807221987112001
5. Penanggung jawab dan pelaksana upaya kesehatan masyarakat
menentukan metode pelaksanaan yang akan digunakan.
6. Pada saat pelaksanaan, pelaksana upaya kesehatan masyarakat yang
ditunjuk menyiapkan administrasi dan mempersikahkan peserta
mengisi daftar hadir yang dipersiapkan.
7. Penanggung jawab upayakesehatan masyarakat menyampaikan tujuan
dan materi pertemuan.
8. Fasilitator yang ditunjuk menggali pengetahuan peserta tentang
masalah kesehatan dan faktor resiko yang berhubungan dengan
upayakesehatan masyarakat.
9. Penanggung jawab upayakesehatan masyarakat menyampaikan tujuan
dan materi pertemuan.
10. Fasilitator yang ditunjuk menggali pengetahuan peserta tentang
masalah kesehatan dan faktor resiko yang berhubungan dengan
upayakesehatan masyarakat.
11. Peserta pertemuan membuat kesepakatan dari hasil pertemuan.
12. Penanggung jawab upayakesehatan masyarakat menyampaikan tujuan
dan materi pertemuan.
13. Fasilitator yang ditunjuk menggali pengetahuan peserta tentang
masalah kesehatan dan faktor resiko yang berhubungan dengan
upayakesehatan masyarakat.
14. Peserta pertemuan membuat kesepakatan dari hasil pertemuan.
15. Pelaksana upaya kesehatan masyarakat yang ditunjuk membacakan
hasil pertemuan dan kesepakatan-kesepakatan yang diambil.
16. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat menutup pertemuan.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat.
2. Pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat.
PELAKSANAAN SURVEY MAWAS DIRI

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/064/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
SOP Tanggal Terbit : 06 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
UKM No. Revisi :

Halaman : 1/ 2
A. Pengertian 1. Pelaksanaan Survey mawas diri adalah kegiatan pengenalan,
pengumpulan danpengkajian masalah kesehatan masyarakat.
2. Survey mawas diri dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan
masyarakat dan pengamat langsung terhadap rumah tangga dan
lingkungan.
3. Survey mawas diri dilakukan oleh kader, tokoh masyarakat dan
kelompok warga yang telah ditunjuk melaksanakan SMD dengan
bimbingan petugas Puskesmas dan bidan di desa mengumpulkan
informasi masalah kesehatan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
B. Tujuan Sebagai acuan untuk mengumpulkan data dan mengkaji serta menganalisis
masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku masyarakat.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No:440/112/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023 tentang kewajiban penanggung jawab upaya untuk
memfasilitasi peran serta masyarakat.
D. Referensi http://keperawatan-komunitas.blogspot.com/2012/03/survei-
mawasdiri.html
E. Alat dan ATK
Bahan
F. Prosedur 1. Penanggung jawab dan pelaksana kesehatan masyarakat menyusun
daftar pertanyaan, dan lembar observasi (pengamatan).
2. Penanggung jawab dan pelaksana Upaya kesehatan masyarakat
menentukan Kriteria responden, termasuk cakupan wilayah dan jumlah
KK, dan jadwal pelaksana SMD.
3. Penanggung jawab/Pelaksana Upaya kesehatan masyarakat menunjuk
kader tokoh masyarakat, kelompok warga untuk melaksanakan SMD
dan menginformasikan tentang jadwal pelaksanaan kegiatan.
PELAKSANAAN SURVEY MAWAS DIRI

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/064/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 06 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
4. Penanggung jawab/Pelaksana Upaya kesehatan masyarakat menerima
hasil rekapan, mengolah dan menganalisa data yang telah terkumpul,
menentukan prioritas masalah, menyusun laporan SMD.
5. Penanggung jawab dan pelaksana Upaya kesehatan masyarakat
melaporkan hasil SMD kepada Kepala Puskesmas.
G. Hal-hal yang Cara Pengisian Quisioner
diperhatikan
H. Unit Terkait Kader dan Bidan Desa, Bidan Poskesdes Dan Homecare.
I. Dokumen Rekapan hasil wawancara Survey Mawas Diri.
Terkait
KOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT
DAN SASARAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/016/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Februari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Komunikasi dengan Masyarakat dan Sasaran Upaya Kesehatan
Masyarakat adalah: penyampaian informasi oleh penanggung jawab
atau pelaksana upaya kesehatan masyarakat tentang program upaya
kesehatan masyarakat yang ada di Puskesmas kepada masyarakat dan
sasaran upaya kesehatan masyarakat.
2. Penyampaian informasi bisa dilaksanakan dengan berbagai media yang
tersedia di masyarakat, baik leaflet, brosur, lembar balik, dan
pertemuan-pertemuan yang dilakukan dengan melibatkan peran serta
masyarakat.
B. Tujuan Informasi tentang upaya kesehatan masyarakat puskesmas disampaikan
sesuai prosedur dan tepat sasaran sehingga dapat meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dalam mendukung programupaya kesehatan
masyarakat yang dilaksanakan oleh puskesmas dalam mewujudkan
pembangunan yang berwawasan kesehatan dan pemberdayaan.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/037/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023 tentang koordinasi lintas upaya dan lintas sector.
D. Referensi Brosur, Leflet tentang Informasi Kesehatan Masyarakat yang ada di
Puskesmas Bunut
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat menentukan informasi
upaya kesehatan masyarakat yang akan disampaikan pada
masyarakat/sasaran upaya kesehatan masyarakat.
2. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat menentukan metode
dan bahan atau materi yang akan digunakan untuk menyampaikan
informasi upaya kesehatan masyarakat.
3. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat menentukan sasaran
penyampaian informasi upaya kesehatan masyarakat.
KOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT
DAN SASARAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/016/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Februari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
4. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat menentukan tempat
dan waktu untuk menyampaikan informasi Upaya kesehatan
masyarakat.
5. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat menyampaikan
informasi program.
6. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat mencatat dan
melaporkan hasil penyampaian informasi.
G. Hal-hal yang Tersampaikannya pesan dari pemberi informasi kepada sasaran.
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat.
2. Pelaksana Upaya kesehatan masyarakat.
I. Dokumen - Undangan.
Terkait - Daftar hadir.
- Notulen dan
- Foto kegiatan
KAJIAN KEBUTUHAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/069/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Kajian Kebutuhan Masyarakat adalah: Proses yang berlangsung terus
menerus dan berulang-ulang dalam rangka mengumpulkan informasi
kebutuhan dan harapan masyarakat.
2. Kajian Kebutuhan Masyarakat dilakukan dengan cara mengumpulkan
informasi kebutuhan dan harapan masyarakat.
3. Kajian Kebutuhan Masyarakat dilakukan oleh Kepala Puskesmas dan
Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat.
B. Tujuan Mengumpulkan informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat
terhadap Upaya kesehatan masyarakat.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No:440/112/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023 tentang kewajiban penanggung jawab upaya dan pelaksana
upaya kesehatan masyarakat untuk memfasilitasi peran masyarakat.
D. Referensi Wijiono, Djokohadi. 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan.
Airlangga University Press. Surabaya
E. Alat dan ATK
Bahan
F. Prosedur 1. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat membuat instrument
kajian kebutuhan dan harapan masyarakat.
2. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat menentukan sasaran
kajian kebutuhan dan harapan masyarakat.
3. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat menentukan jumlah
sempel kajian kebutuhan dan harapan masyarakat.
4. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat mendistribusikan
instrument.
5. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat meminta sasaran
langsung mengisi instrument kajian dan langsung mengembalikan
kepada Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat.
KAJIAN KEBUTUHAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/069/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
6. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat menginventaris data
kebutuhan dan harapan masyarakat dari hasil survey dan kotak saran.
7. Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Upaya kesehatan
masyarakat membahas hasil kajian kebutuhan dan harapan masyarakat.
8. Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat melakukan identifikasi
masalah pemenuhan kebutuhan dan harapan masyarakat.
9. Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat menentukan prioritas
supaya pemenuhan kebutuhan dan harapan masyarakat.
10. Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat menyusun RUK
sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.
11. Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat menyusun RPK sesuai
kebutuhan dan harapan masyarakat.
12. Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat menyusun jadwal
Pelaksanaan Kegiatan dengan memperhatikan usulan dari masyarakat.
13. Penanggung Jawab mendokumentasikan semua kegiatan.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat.
I. Dokumen 1. Data hasil kegiatan.
Terkait 2. Format laporan.
3. Rekapitulasi Data.
4. Foto Kegiatan.
KAJIAN KEBUTUHAN SASARAN

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/070/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Kajian kebutuhan sasaran adalah proses yang berlangsung terus menerus
dan berulang-ulang dalam rangka mengumpulkan informasi kebutuhan
dan harapan sasaran.
2. Kajian kebutuhan sasaran dilakukan dengan cara mengumpulkan
informasi kebutuhan dan harapan sasaran.
3. Kajian kebutuhan sasaran dilakukan oleh penanggung jawab upaya
kesehatan masyarakat.
B. Tujuan Mengumpulkan informasi tentang kebutuhan dan harapan sasaran terhadap
upaya kesehatan masyarakat.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/112/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023 tentang kewajiban penanggung jawab upaya dan pelaksana
upaya kesehatan masyarakat untuk memfasilitasi peran masyarakat.
D. Referensi Wijiono, Djokohadi. 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan.
Airlangga University Press. Surabaya.
E. Alat dan ATK
Bahan
F. Prosedur 1. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat membuat instrument
kajian kebutuhan dan harapan sasaran.
2. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat menentukan sasaran
kajian kebutuhan dan harapan sasaran.
3. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat menentukan jumlah
sempel kajian kebutuhan dan harapan sasaran.
4. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat mendistribusikan
instrument.
5. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat meminta sasaran
langsung mengisi instrument kajian dan langsung mengembalikan
kepada Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat.
KAJIAN KEBUTUHAN SASARAN

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/070/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
6. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat menginventaris data
kebutuhan dan harapan sasarandari hasil survey dan kotak saran.
7. Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Upaya kesehatan
masyarakat membahas hasil kajian kebutuhan dan harapan sasaran.
8. Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat melakukan identifikasi
masalah pemenuhan kebutuhan dan harapan sasaran.
9. Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat menentukan prioritas
supaya pemenuhan kebutuhan dan harapan sasaran.
10. Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat menyusunRUK sesuai
kebutuhan dan harapan sasaran.
11. Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat menyusun RPK sesuai
kebutuhan dan harapan sasaran.
12. Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat menyusun jadwal
Pelaksanaan Kegiatan dengan memperhatikan usulan dari sasaran.
13. Penanggung Jawab mendokumentasikan semuakegiatan.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat.
I. Dokumen 1. Data hasil kegiatan.
Terkait 2. Format laporan.
3. Foto Kegiatan.
4. Rekapitulasi Data.
JAMINAN PEMBIAYAAN KIPI

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/071/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 1
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian Suatu tindakan pelayanan yang dilakukan untuk jaminan pembiayaan KIPI.
B. Tujuan Suatu tindakan pelayanan yang dilakukan untuk jaminan pembiayaan KIPI.
C. Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 tahun 2013.
D. Referensi Petunjuk teknis kampanye imunisasi campak tahun 2006 subdit imunisasi
diktorat epim dan kesma,diktorat jendral PP dan PI Departemen Kesehatan
RI.
E. Alat dan 1. Surat Keterangan Rawat.
Bahan 2. Formulir KIPI.
F. Prosedur 1. Tahapan
a. Tentukan apakah pasien memiliki jaminan pembiayaan kesehatan.
b. Bila ada, pembiayaan KIPI mengacu pada jaminan tersebut.
c. Bila tidak ada, lakukan koordinasi dengan pengelola program
imunisasi dan yankes di Dinkes Kabupaten/ Kota atau Dinkes
Provinsi, agar memuat surat permohonan jaminan pembiayaan
KIPI, yang ditunjukkan kepada Direktur Bina Upaya Kesehatan
Rujukan Kemenkes RI, ditembuskan kepada Ka Subdit RSU Publik
dan Ka Subdit Imunisasi.
G. Hal-hal yang Cara menyusun coolpack
diperhatikan 1. Dalam coldbox : 6 buah pada bagian dasar dan 6 buah pada bagian
atas susunan vaksin.
2. Dalam vaksin carrier : 1 buah pada setiap sisi.
H. Unit Terkait 1. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat.
2. Pelaksana Upaya kesehatan masyarakat.
I. Dokumen Catatan pengambilan vaksin.
Terkait
PELAYANAN IMUNISASI OLEH
PETUGAS
KESEHATAN DI POSYANDU DAN
PELAYANAN GEDUNG LAINNYA

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/072/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 4
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian Pelayanan imunisasi oleh petugas kesehatan di posyandu dan pelayanan
gedung lainnya adalah suatu tindakan pelayanan yang dilakukan di
posyandu dan di luar gedung sehingga memudahkan bayi/balita untuk
mendapatkan pelayanan imunisasi.
B. Tujuan Sebagai acuan pemberian imunisasi di posyandu dan di luar gedung.
C. Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 tahun 2013.
D. Referensi Modul 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 pelatihan safe injection kerjasama Direktorat
Jendral PPM dan PL Departemen Kesehatan RI dan PATH Tahun 2005.
E. Alat dan 1. Alat transportasi dan kelengkapannya.
Bahan 2. Buku kuning/buku kohort bayi dan kohort ibu.
3. Alat tulis.
4. Vaccine carrier dan cool pack.
5. ADS 0,05 ml, 5 ml dan safety box.
6. Vaksin dan pelarut, anafilaktik kit.
7. Sabun, kapas, kantong plastic dan air bersih.
F. Prosedur Tahapan
1. Sehari sebelum pelayanan, pastikan kepada kader bahwa semua sasaran
sudah mendapatkan informasi dan kesiapan pelaksanaan posyandu.
2. 30 menit sebelum ke posyandu, pastikan semua faksin dan logistic
(termasuk anafilkatik kit) dalam kondisi VVM A/B dan tidak
kadaluarsa, jumlah sesuai sasaran serta siap untuk dibawa.
3. Jangan lupa membawa surat tugas dan buku pencacatan hasil imunisasi
(buku kuning).
4. Pastikan kesiapan kendaraan yang akan digunakan ke posyandu.
5. Kemas semua peralatan dengan baik di kendaraan.
6. Setibanya di posyandu, letakkan semua logistic di tempat yang aman.
PELAYANAN IMUNISASI OLEH
PETUGAS
KESEHATAN DI POSYANDU DAN
PELAYANAN GEDUNG LAINNYA

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/072/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT. Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 4
NIP. 196807221987112001
7. Vaksin carrier harus diletakkan pada meja yang tidak terpapar sinar
matahari langsung, disebelahnya diletakkan alat suntik, kapas, air
hangat, format pencatatan dan anafilaktik kit. Letakan safety box dan
plastic sampah dibawah meja.
8. Cuci tangan dengan sabun setiap akan memberikan imunisasi.
9. Lakukan skrining setiap sasaran meliputi umur, riwayat imunisasi
sebelumnya, KIPI yang pernah dialami, riawayt penyakit, keadaan
kesehatan saat ini.
10. Tentukan dan informasikan kepada orang tuanya jenis dan manfaat
imunisasi yang akan diberikan saat ini.
11. Ambilkan vaksin yang akan diberikan dan pastikan kondisi VVM A/B
tidak beku dan tidak kadaluarsa.
12. Untuk imunisasi oral, ambil alat penates, keluarkan dari plastik
kemasan, buang kemasan kedalam plastik sampah.
13. Ambil alat suntik, pastikan bahwa tidak kadaluarsa, keluarkan dari
plastik kemasan, buang kemasan kedalam plastik sampah.
14. Buka tutup jarum suntik, buang tutup jarum suntik ke dalam plastik
sampah.
15. Tusukan jarum suntik ke dalam botol vaksin pastikan ujung jarum
selalu berada di dalam cairan vaksin, sedot vaksin sesuai dengan dosis
yang dibutuhkan.
16. Apabila terdapat gelembung pada alat suntik atau kelebihan dosis,
buang gelembung atau kelebihan dosis yang ada tanpa mencabut jarum
dari botol vaksin.
17. Lepaskan alat suntik dari botol vaksin.
18. Bersihkan loksi penyuntikan dengan kapas basah, tunggu hingga kering.
19. Berikan vaksin sesuai dengan yang dibutukan.
PELAYANAN IMUNISASI OLEH
PETUGAS
KESEHATAN DI POSYANDU DAN
PELAYANAN GEDUNG LAINNYA

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/072/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 3/ 4
NIP. 196807221987112001
20. Buang langsung alat suntik yang telah digunakan tanpa menutupnya
(non recapping) ke dalam safety box.
21. Berikan informasi kepada orang tua tentang kapan kunjungan
berikutnya, dan kemungkinan efek samping yang akan dialami oleh
anak sesudah imunisasi serta cara penanggulangannya.
22. Beritahu orangtua agar menunggu sekitar 30 menit di posyandu untuk
memantau kemungkinan terjadinya efek samping.
23. Catat hasil munisasi sesuai dengan kolom yang tersedia pada buku
kohort bayi/ibu/buku kuning.
24. Pastikan limbah bukan tajam dimasukkan ke dalam kantong plastik.
25. Cuci tangan dengan sabun setiap selesai pemberian imunisasi.
26. Setelah selesai semua pelayanan, lakukan evaluasi kegiatan bersama
kader dengan tahapan :
a. Hitung jumlah sasaran yang datang untuk tiap jenis vaksin yang
diberikan.
b. Bandingkan dengan data target sasaran pada bulan ini, diskusikan
dengan kader kemungkinan penyebab ketidakhadiran sasaran.
c. Susun rencana tindak lanjut termasuk bagaimana memotifasi
sasaran yang tidak hadir.
27. Bawa pulang sisa logistik yang belum digunakan dan limbah ke
puskesmas.
28. Setiba di puskesmas, simpah kembali vaksin di dalam lemari es pada
tempat yang terpisah atau diberi tanda.
29. Catat hasil imunisasi pemakaian logistik diserahkan kepada koordinator
imunisasi.
G. Hal-hal yang Observasi bayi/balita setelah dilakukan imunisasi selama 15-30 menit.
diperhatikan
PELAYANAN IMUNISASI OLEH
PETUGAS
KESEHATAN DI POSYANDU DAN
PELAYANAN GEDUNG LAINNYA

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/072/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 4/ 4
NIP. 196807221987112001
H. Unit Terkait 1. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat.
2. Pelaksana Upaya kesehatan masyarakat.
I. Dokumen 1. Catatan pengambilan vaksin.
Terkait 2. Data hasil kegiatan.
3. Format laporan.
4. Foto Kegiatan.
PEMELIHARAN LEMARI ES

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/073/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 3
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian Pemeliharaan lemari es adalah suatu tindakan dalam memelihara lemari es
vaksin untuk menjaga kualitas daya kerja sehingga vaksin tidak rusak dan
dalam kondisi baik.
B. Tujuan Sebagai acuan dalam pemeliharaan lemari es vaksin.
C. Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 tahun 2013.
D. Referensi Buku acuan vaksin dan cold chain untuk Puskesmas, Direktorat Jendral
PP-PL Kementrian Kesehatan RI.
E. Alat dan 1. Pulpen.
Bahan 2. Obeng.
3. Kuas lembut/spon busa.
4. Lap kering, sabun.
F. Prosedur Cara melakukan pemeliharaan lemari es
1. Pemeliharaan harian
a. Lakukan pengecekan suhu dengan menggunakan thermometer atau
alat pemantau suhu digital setiap pagi dan sore, termasuk hari libur.
b. Periksa apakah terjadi bunga es dan periksa ketebalan bunga es
apabila bunga es lebih dari 0,5 cm lakukan defrosing, sesuai dengan
SOP desfrosting.
c. Lakukan pencatatan langsung setelah pengecekkan suhu pada kartu
pencatatan suhu setiap pagi dan sore.
2. Pemeliharaan mingguan
a. Periksa steker jangan sampai kendor, bila kendor kencangkan baut
dengan obeng.
b. Perhatikan adanya tanda-tanda steker hangus dengan melihat
perubahan warna pada steker, jika itu terjadi gantilah steker dengan
yang baru.
c. Sebeleum membersihkan badan lemari es cabut steker terlebih
dahulu agar tidak terjadi konsleting.
PEMELIHARAN LEMARI ES

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/073/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 3
NIP. 196807221987112001
d. Bersihkan seluruh badan lemari es dengan menggunakan lap basah,
kuas yang lembut/spon busa dan sabun.
e. Keringkan kembali badan lemari es dengan lap kering.
f. Selama membersihkan lemari es jangnan membuka pintu lemari es
untuk menjaga suhu tetap 2-80C.
g. Colokkan kembali steker setelah selesai.
h. Catat kegiatan pemeliharaan mmingguan pada kartu pemeliharan
lemari es.
3. Pemeliharaan bulan
a. Sehari sebelum pemeliharaan bulanan, kondisikan cool pack (kotak
dingin cair), vaksin carrier atau cold box.
b. Pindahkan vaksin kedalam vaksin carrier atau cold box yang telah
berisikan cool pack (kotak dingin cair).
c. Cabut steker untuk melakukan defrosting, sesuai dengan SOP
defrosting.
d. Lakukan pembersihan kondensor, pada model terbuka gunakan sikat
yang lembut atau dengan tekanan udara, pada model tertutup tidak
perlu dilakukan pembersihan.
e. Periksa kerapatan pintu menggunakan selembar kertas, bila kertas
sulit ditarik berarti karet pintu masih baik, sebaliknya bila kertas
mudah ditarik berarti karet pintu sudah mengeras dan beri bedak.
f. Bila ditemukan baut kendor pada engsel pintu kencangkan dengan
menggunakan obeng.
g. Colokkan kembali steker setelah selesai.
h. Setelah suhu mencapai 2-80C, susun kembali vaksin kedalam lemari
es.
PEMELIHARAN LEMARI ES

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/073/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 3/ 3
NIP. 196807221987112001
G. Hal-hal yang Cara menyusun coolpack.
diperhatikan 1. Dalam coldbox : 6 buah pada bagian dasar dan 6 buah pada bagian atas
susunan vaksin.
2. Dalam vaksin carrier : 1 buah pada setiap sisi.
H. Unit Terkait 1. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat.
2. Pelaksana Upaya kesehatan masyarakat.
I. Dokumen 1. Catatan pengambilan vaksin.
Terkait 2. Catatan suhu coldchain.
PENCAIRAN BUNGA ES (DESFROSTING)

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/326/III.06/Pkm-Bnt/SOP/IV/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 20 April 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian Pencairan bunga es (desfrosting) adalah suatu tindakan untuk mencairkan
bungan es agar lemari es berfungsi dengan baik sehingga vaksin tidak rusak
dan dalam kondisi baik.
B. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan pencairan bunga es (desfrosting).
C. Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 tahun 2013.
D. Referensi Buku acuan vaksin dan cold chain untuk puskesmas, Direktorat Jendral PP-
PL Kementrian Kesehatan RI.
E. Alat dan 1. Lap kering.
Bahan 2. Vaksin carrier atau cold box.
3. Cool pack.
F. Prosedur Langkah-langkah
1. Pencairan bunga es dilakukan minimal 1 bulan sekali atau ketika bunga
es mencapai ketebalan 0,5 cm.
2. Sehari sebelum pencairan bunga es kondisikan cool pack, vaksin carrier
atau cold box.
3. Pindahkan vaksin kedalam vaksin carrier atau cold box yang telah
berisi cool pack.
4. Cabut steker untuk melakukan desfrosting.
5. Biarkan bunga es mencair sendiri atau siram dengan air hangat.
6. Setelah bunga es mencair, keringkan bagian dalam lemari es termasuk
evaporator dengan lap kering.
7. Pasang kembali steker dan tunggu suhu mencapai 2-8 0C, tanpa
merubah posisi termostat.
8. Setelah suhu mencapai 2-8 oC, susun kembali vaksin ke dalam lemari
es.
PENCAIRAN BUNGA ES (DESFROSTING)

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/326/III.06/Pkm-Bnt/SOP/IV/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 20 April 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
G. Hal-hal yang Bunga es terjadi karena seringnya buka tutup, karet sel tidap rapat dan
diperhatikan setting termostat terlalu rendah, hal ini menyebabkan boros listrik,
mengurangi masa lemari es dan menghambat sistem pendinginan.
H. Unit Terkait Pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat.
I. Dokumen 1. Catatan suhu coldchain.
Terkait 2. Catatan Pengambilan Vaksin.
PENYIMPANAN VAKSIN DAN PELARUT
PROGRAM IMUNISASI TINGKAT
PUSKESMAS

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/074/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian Penyimpanan vaksin dan pelarut program imunisasi tingkat puskesmas
adalah suatu tindakan pelayanan yang dilakukan untuk menyimpan vaksin
dan pelarut di tingkat puskesmas / pustu.
B. Tujuan Sebagai acuan dalam penyimpanan vaksin dan pelarut ditingkat puskesmas
dan pustu.
C. Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 tahun 2013.
D. Referensi Modul 1, 2, 3, 4, 5, 6 pelatihan safe injection, kerjasama diktoral jendral
pom dan PL departemen kesehatan RI dan PATH tahun 2005.
E. Alat dan 1. Lemari es.
Bahan 2. Cool pack/ kotak dingin cair.
3. Alat pemantau paparan suhu beku (freeze tag).
4. Alat pemantau paparan suhu panas (vaccine cold chain monitor,
VCCMR).
5. Thermometer.
6. Grafik catatan suhu.
7. Petunjuk pembaca VVM (poster, leaflet).
F. Prosedur 1. Langkah-langkah
a. Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Lemari es pada posisi datar.
2) Terlindung dari sinar matahari langsung.
3) Terdapat stabilisator pada setiap lemari es.
4) Satu stop kontak untuk setiap lemari es.
5) Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm.
6) Jarak antara lemari es yang satu dengan yang lainnya 15-20 cm.
b. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari.
c. Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es.
d. Pastikan bahwa semua vaksin berada di dalam lemari es.
PENYIMPANAN VAKSIN DAN PELARUT
PROGRAM IMUNISASI TINGKAT
PUSKESMAS

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/074/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
e. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
1) Sensitif panas (BCG, Campak, dan polio) dekat evaporator.
2) Sensitif beku (Hepatitis B, DPT, HB, TT, DT, dan Td) jauh
evaporator.
f. Pelarut disimpan pada suhu ruangan terlindung dari sinar matahari
langsung.
g. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan
dibagian atas.
h. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara.
i. Letakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah diantara vaksin.
j. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku di antara vaksin yang
sensitif beku.
k. Letakkan VCCM pada tempat penyimpanan vaksin BCG.
l. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore (termasuk hari
libur) kemudian catat pada grafik suhu.
G. Hal-hal yang Jangan ada barang lain selain vaksin di dalam lemari es vaksin yang rusak
diperhatikan atau kadaluarsa jangan disimpan dalam lemari es.
H. Unit Terkait Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat.
I. Dokumen 1. Buku stok vaksin.
Terkait 2. Catatan Pengambilan Vaksin.
PEMBERIAN IMUNISASI
POLIO

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/075/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian Pemberian imunisasi polio adalah suatu tindakan pemberian vaksin polio
pada bayi umur (0-11 bulan) pada imunisasi rutin dan umur 0-59 bulan saat
PIN.
B. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi polio agar anak mempunyai
daya tahan terhadap penyakit polio.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/112/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023.
D. Referensi Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas Kemenkes RI 2005.
E. Alat dan 1. Pinset / gunting kecil.
Bahan 2. Vaksin polio.
3. Pipet polio.
F. Prosedur Bagan Alur
1. Petugas mencuci tangan.
Mencuci tangan
2. Pastikan vaksin polio, dalam
keadaan baik (perhatikan nomor, Memastikan Vaksin dalam keadan baik
kadaluarsa dan VVM / Vaksin
Vial Monitor).

3. Buka tutup vaksin dengan Posisikan anak senyaman mungkin


menggunakan pinset/ gunting
kecil.
Teteskan vaksin sebanyak 2
tetes pada mulut anak
4. Pasang pipet di atas botol vaksin.

5. Letakkan anak pada posisi


senyaman mungkin. Pastikan vaksin telah ditelan oleh anak

6. Buka mulut anak dan teteskan Jika vaksin dimuntahkan atau


vaksin polio sebanyak 2 tetes. dikeluarkan berikan ulang

7. Pastikan vaksin yang telah


Rapihkan alat dan cuci
diberikan ditelan oleh anak yang tangan
diimunisasi.
8. Jika dimuntahkan atau
dikeluarkan oleh anak, ulangi lagi
penetesannya.

PEMBERIAN IMUNISASI
POLIO

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/075/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
9. Saat meneteskan vaksin ke mulut, agar vaksin tetap dalam kondisi
steril.
10. Rapikan alat.
11. Mencuci tangan.
G. Hal-hal yang Observasi pasien antara 5 sampai 10 menit setelah diberikan imunisasi
diperhatikan polio.
H. Unit Terkait Unit KIA.
I. Dokumen 1. Rekam medis.
Terkait 2. Catatan tindakan.
3. Buku KIA.
4. Foto Kegiatan.
PEMBERIAN IMUNISASI BCG

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/076/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian Pemberian imunisasi BCG adalah suatu tindakan dalam pemberian vaksin
BCG pada bayi umur 0-11 bulan.
B. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian vaksin Bacillus Calmete-Guerin (BCG)
agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Tuberculosis (TBC).
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/112/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023.
D. Referensi Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas Kemenkes RI Tahun 2005.
E. Alat dan Alat
Bahan 1. Spuit Dispossible 1 ml.
2. Spuit Dissposible 5 ml.
Bahan
1. Vaksin BCG.
2. Pelarut Vaksin BCG.
3. Kapas.
4. Air Hangat.
PEMBERIAN IMUNISASI BCG

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/076/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
F. Prosedur Bagan Alur
1. Petugas mencuci tangan.
2. Pastikan vaksin, pelarut dan Petugas mencuci tangan dan memastikan
Spuit yang digunakan dalam vaksin BCG dengan pelarut BCG dan
Sputi dalam keadaan baik
kondisi baik.
3. Larutkan vaksin BCG dengan
pelarut BCG.
4. Pastikan anak belum pernah Larutkan Vaksin BCG dengan pelarut
BCH masukkan ke dalam Spuit
diberi BCG dengan menanyakan
pada orang tua anak tersebut.
5. Ambil 0,05 cc Vaksin BCG
yang sudah dilarukan dengan Memastikan anak belum mendapat BCG
Spuit 1 ml.
6. Bersihkan lengat atas bayi
dengan kapas yang telah
Berikan Vaksin dengan cara menyuntikkan pada
dibasuhi air hangat. sepertiga lengan kanan secara IC
7. Suntukkan Vaksin sepertiga
lengan kanan atas (Insertio
Musculus deltoideus) secara
Bereskan alat dan cuci tangan
Intra Cutan (IC) / dibawah kulit.
8. Rapihakan Alat-alat
9. Petugas Mencuci Tangan
G. Hal-hal yang Observasi pasien antara 5 sampai 10 menit setelah Vaksin diberikan.
diperhatikan
H. Unit Terkait Unit KIA.
I. Dokumen 1. Rekam medis.
Terkait 2. Catatan tindakan.
3. Buku KIA.
PEMBERIAN IMUNISASI
CAMPAK

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/077/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian Pemberian imunisasi campak adalah Suatu tindakan pemberian vaksin
campak pada bayi umur 9-11 bulan untuk imunisasi rutin dan umur 15-36
bulan saat booster.
B. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian vaksin campak agar anak mempunyai
daya tahan terhadap penyakit campak.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/004/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023.
D. Referensi Teknis surveilence Campak Direktorat Jendral PPM-PL Depkes RI DIT.
Epim-Kesma, Subdit Surveilence Epidemiologi Jakarta 2006
E. Alat dan Alat
Bahan 1. Pinset
2. Dispossible Spuit 5 cc
3. Dispossible Spuit 0,5 cc
Bahan
1. Vaksin
2. Pelarut
3. Kapas
4. Air hangat
PEMBERIAN IMUNISASI
CAMPAK

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/077/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
F. Prosedur Bagan Alur
1. Petugas mencuci tangan
Cuci tangan dan memastikan
Vaksin dalam keadaan baik
2. Pastikan vaksin dalam keadaan baik
(no. back/ exp/ VVM).
3. Buka tutup vaksin dengan pinset
4. Larutkan vaksin dengan pelarut yang
Siapkan vaksin masukkan ke dalam spuit
sudah ada dispossible spuit 5 cc.
5. Ambil 0,05 cc Vaksin campak yang
telah dilarutkan tadi.

6. Bersihkan lengan kiri bagian atas anak Bersihkan lengan kiri atas anak dengan
dengan kapas yang telah dibasahi kapas yang telah dibasahi air hangat
dengan air bersih dan hangat.

7. Suntikkan vaksin secara sbucuttan.


8. Rapihkan alat Berikan vaksin secara subcuttan
9. Petugas Mencuci Tangan
Setelah selesai, rapihkan
alat dan cuci tangan

G. Hal-hal yang 1. Observasi pasien antara 5 sampai 10 menit setelah diimunisasi.


diperhatikan 2. Sebelum menekan reservoir (gelembung vaksin) pastikan tidak ada
darah yang keluar.
3. Jangan sekali-kali menyuntikkan vaksin ketika ada darah yang keluar
dari tempat yang akan dilakukan penyuntikan.
H. Unit Terkait Unit KIA.
I. Dokumen 1. Rekam medis.
Terkait 2. Catatan tindakan.
3. Buku KIA.
4. Foto Kegiatan.
PEMBERIAN IMUNISASI
PENTAVALENT (DPT-HB-HIB)

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/078/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian Pemberian imunisasi pentavalent (DPT-HB-HIB) adalah Suatu tindakan
pemberian vaksin Pentavalent (DPT-HB-HIB)
B. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian vaksin Pentavalent (DPT-HB-HIB) agar
anak mendapat daya tahan terhadap penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus,
Hepatitis B, dan HIB (Hemophilus Influenza Type B).
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/112/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023.
D. Referensi Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas Kemenkes RI Tahun 2005.
E. Alat dan Alat
Bahan 1. Spuit 0,5 ml
Bahan
1. Vaksin Pentavalent
2. Kapas
3. Air Hangat
F. Prosedur Bagan Alur
1. Petugas mencuci tangan Pasien mencuci tangan

2. Pastikan vaksin dan Spuit


dispossible yang digunakan Pastikan vaksin dan spuit dalam
dalam kondisi baik. keadaan baik
3. Jelaskan pada orang tua tindakan
yang akan dilakukan dan Jelaskan manfaat dan tindakan yang akan
manfaatnya. dilakukan
4. Ambil 0,5 cc Vaksin Pentavalent
dengan Spuit 0,5 cc Dispossible
5. Bersihkan 1/3 paha luar anak
Masukkan vaksin kedalam Spuit
dengan Kapas air hangat.

6. Suntikkan secara Intra Muscullar Berikan Vaksin dengan cara menyuntikkan


(IM) secara IM pada 1/3 paha luar anak
7. Rapihkan Alat

8. Petugas Mencuci Tangan Rapihkan alat dan cuci tangan


PEMBERIAN IMUNISASI
PENTAVALENT (DPT-HB-HIB)

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/078/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
SOP Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
UKM No. Revisi :

Halaman : 2/ 2
G. Hal-hal yang 1. Observasi pasien 5-15 menit anak setelah vaksin diberikan.
diperhatikan 2. Berikan Antipiretik untuk mencegah panas.
3. Jarak antara penyuntikan Pentavalent yang pertama dan selanjutnya
minimal 4 minggu dan pasien dalam kondisi sehat.
H. Unit Terkait Unit KIA.
I. Dokumen 1. Rekam medis.
Terkait 2. Catatan tindakan.
3. Buku KIA.
4. Foto Kegiatan.
PEMBERIAN IMUNISASI
(TETANUS TOXOID)

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/079/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid) adalah Suatu tindakan pemberian
vaksin TT (Tetanus Toxoid) kepada Calon pengantin dan ibu hamil dan
WUS.
B. Tujuan Sebagai acuan untuk melaksanakan suntikan TT untuk memberikan
kekebalan aktif terhadap penyakit tetanus.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/112/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023.
D. Referensi Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas Kemenkes RI Tahun 2005.
E. Alat dan Alat
Bahan 1. Spuit Dispossible 0,5 ml.
2. Pinset.
3. Hanscoon.
Bahan
1. Vaksin TT.
2. Kapas.
3. Air Hangat Bersih.
PEMBERIAN IMUNISASI
(TETANUS TOXOID)

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/079/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
F. Prosedur Bagan Alur
1. Petugas mencuci tangan
Pasien mencuci tangan
2. Pastikan vaksin dan Spuit
dispossible yang digunakan
dalam kondisi baik.
Pastikan vaksin dan spuit dalam
3. Buka tutup Vaksin dengan keadaan baik
pinset
4. Ambil 0,5 cc Vaksin TT
dengan Spuit 0,5 cc Jelaskan manfaat dan tindakan yang akan
Dispossible dilakukan

5. Bersihkan lengan kiri bagian


atas pasien dengan kapas dan Masukkan vaksin kedalam Spuit
air hangat bersih

6. Suntikkan secara Intra Berikan Vaksin dengan cara menyuntikkan


Muscullar (IM) secara IM pada lengan kiri bagian atas
7. Rapihkan Alat
8. Petugas Mencuci Tangan
Rapihkan alat dan cuci tangan

G. Hal-hal yang 1. Observasi pasien 5-10 menit anak setelah vaksin diberikan.
diperhatikan 2. Jarak pemberian imunisasi TT yang pertama dan selanjutnya dengan
interval minimal 4 minggu dan pasien dalam kondisi sehat.
H. Unit Terkait Unit KIA.
I. Dokumen 1. Rekam medis.
Terkait 2. Catatan tindakan.
3. Foto Kegiatan.
PEMBERIAN IMUNISASI HBO

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/080/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 3
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian Pemberian imunisasi HB0 adalah Suatu tindakan pemberian vaksin
Hepatitis B pada bayi baru lahir 0-7 hari.
B. Tujuan Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit yang disebabkan oleh
Virus Hepatitis B
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/112/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023.
D. Referensi Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas Kemenkes RI Tahun 2005.
E. Alat dan Alat
Bahan 1. Sarung Tangan
2. Alat suntik Prefililed Injection Device (PID), Jenis alat suntik yang
telah berisi vaksin tunggal dari pabriknya berisi vaksin Hepatitis B
0,5 ml.
Bahan
1. Kapas
2. Air Hangat
PEMBERIAN IMUNISASI HBO

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/080/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 3
NIP. 196807221987112001
F. Prosedur Bagan Alur
Persiapan
Beritahu ibu dan keluarga bayi akan
1. Memberitahu ibu dan keluarga diberikan vaksin hepatitis B dengan
bahwa bayinya akan diberikan cara disuntik
vaksin hepatitis B dengan cara di
suntik.
2. Posisikan bayi telentang. Lalu siapkan vaksin dan PID

Pelaksanaan
1. Keluarkan PID dari kemasan.
2. Dorong dan tekan dengan cepat Oles kapas air hangat pada 1/3 paha luar
penutup jarum kedalam post. bayi sebelah kanan

3. Jarak antara penutup jarum dengan


post akan hilang dan terasa ada
klik.
Lakukan penyuntikkan
4. Oleskan kapas air hangat di 1/3 dengan sudut 900
paha luar bayi sebelah kanan.
5. Pegang paha bayi sebelah kanan
dengan ibu jari dan jari telunjuk
6. Keluarkan penutup jarum
Rapihkan alat dan
7. Pegang PID pada Post dan cuci tangan
suntikkan jarum dengan sudut 900
di 1/3 pada luar bayi sebelah kanan
8. Tekan reservoir (gelembung
vaksin) untuk mengeluarkan
vaksin.

9. Sesudah reservoir kempes, tarik


PID keluar.

10. Tekan dengan kapas, bekas tempat


suntikkan.
G. Hal-hal yang 1. Observasi pasien antara 5 sampai 10 menit setelah diimunisasi.
diperhatikan 2. Sebelum menekan reservoir (gelembung vaksin) pastikan tidak ada
darah yang keluar.
3. Jangan sekali-kali menyuntikkan vaksin ketika ada darah yang keluar
dari tempat yang akan dilakukan penyuntikkan.
PEMBERIAN IMUNISASI HBO

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/080/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 09 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 3/ 3
NIP. 196807221987112001
H. Unit Terkait Unit KIA.
I. Dokumen 1. Rekam medis
Terkait 2. Catatan tindakan

PEMBAHASAN HASIL MONITORING


No. Dokumen : 440/065/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023

Dinas Kesehatan UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 06 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Pembahasan hasil monitoring adalah pembahasan yang dilakukan
dalam rangka untuk mengetahui hasil monitoring upaya, proses
pelaksanaan serta mengambil langkah tindak lanjut untuk perbaikan.
2. Pembahasan hasil monitoring dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas,
penanggung jawab program dan pelaksana upaya.
3. Pembahasan hasil monitoring dilakukan melalui rapat Kepala
Puskesmas dengan para penanggung jawab upaya dan pelakasana
upaya setiap tiga bulan sekali.
B. Tujuan Sebagai acuan untuk membahas terhadap hasil monitoring pelaksanaan dan
pencapaian upaya serta mengambil langkah tindak lanjut untuk perbaikan.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/042/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023 tentang monitoring pengelola dan pelaksanaan upaya
kesehatan masyarakat.
D. Referensi Pedoman kerja Puskesmas Jilid I, Depkes RI, 2006.
E. Alat dan ATK.
Bahan
F. Prosedur 1. Setiap tiga bulan sekali Kepala Puskesmas, penanggung jawab upaya
dan pelaksana upaya bertemu untuk membahas hasil monitoring UKM.
2. Kepala Puskesmas mendapat masukan-masukan atau laporan dari para
penanggung jawab dan pelaksana upaya terhadap kegiatan monitoring
yang telah dilakukan.
3. Kepala Puskesmas menanyakan apakah upaya berjalan sesuai dengan
rencana atau tidak.
4. Kepala puskesmas dan penanggung jawab upaya membahas hasil
laporan kegiatan monitoring yang dilakukan tiap-tiap upaya.
5. Penanggung jawab upaya menyampaikan permasalahan yang telah
ditemukan.
PEMBAHASAN HASIL MONITORING

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/065/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 06 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
6. Jika ada masalah dengan monitoring yang dilakukan oleh penanggung
jawab/pelaksana upaya maka dicarikan jalan keluar untuk
menyelesaikan permasalah tersebut.
7. Penanggung jawab upaya dan pelaksana upaya mencatat hasil
pembahasan monitoring pada buku kegiatan individu.
8. Penanggung jawab upaya/pelaksana upaya bekerjasama dalam
menindaklanjuti permasalahan yang ditemukan.
9. Kepala Puskesmas dan penanggung jawab upaya membuat kesimpulan
dan rencana tindak lanjut berikutnya.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat.
2. Pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat.
I. Dokumen Laporan Hasil Monitoring.
Terkait
J. Rekaman Historis
No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
PERUBAHAN RENCANA KEGIATAN
USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/066/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 06 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Perubahan rencana kegiatan usaha kesehatan masyarakat adalah
perubahan terhadap rencana kegiatan yang sedang atau belum
dilaksanakan yang diseseuaikan dengan perubahan kebijakan
pemerintah dan atau perubahan kebutuhan masyarakat/sasaran upaya.
2. Perubahan rencana kegiatan dapat memperhatikan usulan-usulan dari
pelaksana upaya, lintas upaya kesehatan masyarakatdan lintas sektor
terkait.
3. Revisi terhadap rencana harus dilakukan dengan alasan yang tepat
sebagai upaya kesehatan masyarakatpencapaian yang optimal.
B. Tujuan Agar kegiatan upaya promkes yang sedang atau belum dilaksanakan
disesuaikan denganperubahan kebijakan pemerintah atau kebutuhan
masyarakat atau sasaran upaya promkes atau berdasarkan alasan yang tepat
sebagai upaya promkes pencapaian yang optimal dari kinerja.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/042/III.06
/Pkm-Bnt/SK/I/2023 tentang monitoring pengelola dan pelaksanaan upaya
kesehatan masyarakat.
D. Referensi Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I, Depkes RI, 2006.
E. Alat dan ATK.
Bahan
F. Prosedur 1. Kepala puskesmas membuat rencana pertemuan dengan penanggung
jawab upaya.
2. Kepala puskesmas menentukan jadwal pertemuan.
3. Kepala Tata Usaha menginformasikan kepada penanggung jawab
upaya tentang rencana pertemuan.
4. Penanggung jawab upaya mencatat jadwal rencana pertemuan tersebut.
5. Penanggung jawab upaya menghadiri pertemuan sesuai jadwal yang
sudah disepakati.
PERUBAHAN RENCANA KEGIATAN
USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/066/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 06 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
6. Kepala puskesmas mengutarakan maksud dan tujuan pertemuan.
7. Penanggung jawab upaya menunjuk pelaksana upaya untuk mencatat
hal-hal yang disampaikan dalam pertemuan.
8. Penanggung jawab upaya menyampaikan kegiatan yang sedang atau
belum dilaksanakan.
9. Penanggung jawab upaya memberikan masukan kepada Kepala
Puskesmas berkaitan dengan perubahan kebijakan pemerintah terhadap
kegiatan yang sedang dilakukan.
10. Kepala puskesmas menerima masukan dari penanggung jawab upaya.
11. Kepala puskesmas memberikan tanggapan terhadap kegiatan upaya
berkaitan dengan perubahan kebijakan.
12. Kepala puskesmas penanggung jawab upaya membahas perubahan
rencana kegiatan yang akan dilakukan.
13. Kepala puskesmas dan penanggung jawab upaya membuat kesepakayan
tentang perubahan rencana kegiatan.
14. Penanggung jawab upaya membuat jadwal pelaksanaan kegiatan
berdasar perubahan rencana kegiatan yang sudah disepakati.
15. Pelaksana upaya mencatat dan mendokumentasikan semua hasil
pertemuan.
G. Hal-hal yang Kesesuaian antara rencana kegiatan yang dirubah dengan rencana
diperhatikan pengganti.
H. Unit Terkait 1. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat.
2. Pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat.
I. Dokumen 1. Jadwal Kegiatan.
Terkait 2. Hasil Perubahan Rencana Kegiatan.
KAJIAN ULANG URAIAN TUGAS

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/067/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 06 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Kajian ulang uraian tugas adalah kajian ulang terhadap uraian tugas
masing-masing penanggungjawab dan pelaksana upaya secara periodik.
2. Kajian ulang uraian tugas penanggungjawab dan pelaksana upaya
disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat atau sasaran
upaya serta perubahan regulasi.
3. Kajian ulang uraian tugas penanggungjawab upaya dan pelaksana
upaya jika diperlakukan dilakukan perubahan.
B. Tujuan Untukmengkajiulanguraiantugaspenanggungjawabdanpelaksanaupayasecar
aperiodik.
C. Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusun Ka.UPT. Puskesmas Bunut No:
440/047/III.06/Pkm-Bnt/SK/I/2023 tentang kajian ulang uraian tugas
D. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Pelaksana Puskesmas merencanakan pertemuan untuk mengkaji ulang
uraian tugas upaya.
2. Kepala Puskesmas membuat jadwal kaji ulang uraian tugas dengan
penanggungjawab dan pelaksanaupaya.
3. Penanggungjawab dan pelaksana upaya menghadiri pertemuan sesuai
dengan jawal yang sudah disepakati.
4. Kepala Puskesmas membuat pertemuan.
5. Penanggungjawab upaya memaparkan uraian tugas upaya.
6. Kepala Puskesmas memberikan masukan dan arahan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat/sasaran kepada penanggungjawab dan pelaksana
upaya berkaitan dengan uraian tugas.
KAJIAN ULANG URAIAN TUGAS

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/067/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 06 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
7. Kepala Puskesmas penanggungjawab dan pelaksana upaya
mendiskusikan uraian tugas yang sesuai dengan perkembangan
kebutuhan masyarakat/sasaran serta perubahan regulasi.
8. Penanggungjawab upaya dan pelaksana upaya mencatat kajian ulang
uraian tugas
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait Penanggungjawab upaya kesehatan masyarakat.
I. Dokumen 1. Uraian Tugas Upaya.
Terkait 2. Notulen kaji Ulang uraian tugas.
3. Foto Kegiatan.
4. Daftar Hadir.
J. Rekaman Historis
No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
MEKANISME KOMUNIKASI DAN
KOORDINASI UPAYA

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/045/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 27 Februari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 3
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Mekanisme Komunikasi dan Koordinasi Upaya adalah suatu cara untuk
menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain/pihak lain
melalui media tertentu.
2. Mekanisme Komunikasi dan Koordinasi Upaya bertujuan untuk
mensinkronisasikan dan menyelaraskan semua kegiatan Upaya
sehingga tercapai tujuan bersama.
3. Komunikasi dan Koordinasi Upaya dilakukan oleh penanggungjawab
Upaya kepada pelaksana Upaya, lintas Upaya dan lintas sektoral.
4. Komunikasi dan Koordinasi Upaya dilakukan oleh Penanggungjawab
Upaya dalam acara mini loka karya Puskesmas.
B. Tujuan Sebagai pedoman dalam menyamakan persepsi antara pelaksana upaya
lintas upaya dan lintas sektoral agar tercipta efektifitas dalam pelaksanaan
upaya.
C. Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut
No:440/037/PKM-Bnt/SK/I/2023 tentang mekanisme komunikasi dan
koordinasi upaya kesehatan masyarakat
D. Referensi Permenkes no 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Penanggungjawab Upaya melakukan analisa cakupan hasil kegiatan
Upaya.
2. Penanggungjawab Upaya melaporkan hasil analisa cakupan Upaya
kepada Kepala Puskesmas.
3. Penanggungjawab Upaya membuat rencana kegiatan berdasar analisa
cakupan Upaya.
4. Penanggungjawab Upaya menentukan waktu untuk melakukan
komunikasi dan koordinasi Upaya.
MEKANISME KOMUNIKASI DAN
KOORDINASI UPAYA

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/045/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 27 Februari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 3
NIP. 196807221987112001
5. Penanggungjawab Upaya menunjuk pelaksana Upaya untuk
menginformasikan waktu pelaksanaan.
6. Pelaksana Upaya yang ditunjuk menyampaikan informasi kepada
Penanggungjawab atau pelaksanaUpaya lain.
7. Penanggung jawab dan pelaksana Upaya mengomunikasikan dan
mengkoordinasikan rencana kegiatan Upaya kepada Upaya lain dalam
minilokakarya Puskesmas.
8. Pelaksana Upaya yang ditunjuk mencatat hasil komunikasi dan
koordinasi.
9. Penanggungjawab Upaya memberikan kesempatan kepada Upaya lain
untuk bertanya.
10. Penanggungjawab Upaya melakukan evaluasi terhadap pelaksna
komunikasi dan koordinasi.
11. Pelaksana Upaya yang ditunjuk mendokumentasikan seluruh kegiatan
komunikasi dan koordinasi.
12. Penanggungjawab Upaya melaporkan hasil komunikasi dan koordinasi
kepada Kepala Puskesmas.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggungjawab upaya.
2. Pelaksanaan upaya.
I. Dokumen 1. Hasil Cakupan Upaya.
Terkait 2. Rencana kegiatan Upaya.
3. Catatan hasil komunikasi dan koordinasi.
MEKANISME KOMUNIKASI DAN
KOORDINASI UPAYA

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/045/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 27 Februari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 3/ 3
NIP. 196807221987112001
J. Rekaman Historis

No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.


PENGENDALIAN DOKUMEN
EKSTERNAL

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/055/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Pengendalian dokumen eksternal adalah sistem pengelolaan dokumen
yang meliputi peraturan-peraturan yang menjadi acuan dalam
pelaksanaan program dikendalikan sebagai dokumen eksternal yang
diberlakukan.
2. Dokumen eksternal meliputi: buku, peraturan, standar, surat keputusan
yang merupakan acuan/referensi di dalam penyusunan dokumen
kegiatan di Puskesmas.
B. Tujuan Sebagai pedoman dalam pengendalian dokumen eksternal di Puskesmas.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT.Puskesmas Bunut No: 440/041/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023 tentang Pengendalian dokumen dan rekaman.
D. Referensi Permenkes Nomor 75 Tentang Puskesmas.
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Pelaksana upaya melakukan verifikasi terhadap seluruh dokumen yang
dibutuhkan untuk mengetahui apakah dokumen tersebut masih bisa
diterapan/digunakan atau tidak.
2. Dokumen Eksternal yang sudah diverifikasi kemudian diberi kode/tanda
dengan tulisan dan warna tertentu.
3. Cap dengan tulisan “INDUK” berwarna merah untuk dokumen eksternal
terbitan baru.
4. Cap dengan tulisan “TERKENDALI” berwarna merah untuk dokumen
eksternal copy/ salinan resmi yang dikendalikan lalu diberi “NOMOR”
pada nomor salinan yang sesuai dengan daftar distribusi.
5. Cap dengan tulisan “TIDAK TERKENDALI” berwarna merah untuk
dokumen eksternal yang tidak sah dikendalikan.
6. Cap “KADALUWARSA” dengan tulisan berwarna merah untuk
dokumen eksternal asli yang sudah tidak berlaku lagi (kadaluwarsa).
PENGENDALIAN DOKUMEN
EKSTERNAL

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/055/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
7. Setiap pemegang dokumen eksternal bertanggung jawab untuk
menjamin bahwa hanya dokumen eksternal yang masih berlaku
sajaberlaku saja yang digunakan.
8. Dokumen eksternal yang tidak berlaku lagi harus segera disingkirkan.
9. Dokumen eksternal yang digunakan dicatat dalam Daftar Induk
Dokumen Eksternal dan ditandatangani oleh Management
Representatif.
10. Dokumen eksternal yang terkait dengan setiap kegiatan yang ada di
dalam Puskesmas Hanura harus berada di tempat yang telah ditentukan
serta terjamin keabsahannya.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggungjawab upaya.
2. Pelaksanaan upaya.
I. Dokumen Daftar induk Dokumen Eksternal
Terkait
J. Rekaman Historis
No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
PENGENDALIAN DOKUMEN
KEBIJAKAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/054/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Pengendalian dokumen kebijakan upaya kesehatan masyarakat adalah
sistem pengelolaan dokumen/surat menyurat, yang meliputi sistem
penomoran maupun penyimpanan dokumen akreditasi upaya kesehatan
masyarakat Puskesmas.
2. Dokumen aktif upaya kesehatan masyarakat adalah dokumen upaya
kesehatan masyarakat yang frekuensi pemakaian masih tinggi atau masih
dipakai didalam kegiatan upaya kesehatan masyarakat masih disimpan di
upaya kesehatan masyarakat.
3. Dokumen inaktif upaya kesehatan masyarakat adalah dokumen upaya
kesehatan masyarakat yang frekuensi pemakaian sudah rendah atau
sudah tidak dipakai.
4. Master dokumen upaya kesehatan masyarakat adalah dokumen upaya
kesehatan masyarakat akreditas yang telah lengkap/telah dinomori,
disyahkan dan ditanda-tangani namun belum diberi cap Puskesmas.
B. Tujuan Menertibkan dokumen akreditasi upaya kesehatan masyarakat.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/041/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023 tentang Pengendalian dokumen dan rekaman.
D. Referensi 1. Manajemen kearsipan, Zulkifli amsyah, Gramedia Pustaka Utama, 1995.
2. Bahan Ajar Pelatihan Manajemen Perkantoran, Depkes RI 2009
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur A. Pengkodean Dokumen Kelompok Upaya Kesehatan Masyarakat :
1. Pananggung jawab upaya kesehatan masyarakat mempersiapkan
semua dokumen upaya kesehatan masyarakat.
2. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat memberikan kode
pada dokumen pelayanan upaya kesehatan masyarakat.
3. Dokumen pelayanan upaya kesehatan masyarakat diberi kode
dengan huruf E.
PENGENDALIAN DOKUMEN
KEBIJAKAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/054/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
4. Prosedur pelayanan/kerja disingkat PK.
5. Ilustrasi Kerja disingkat IK.
6. Daftar Tilik disingkat DT.
7. Kerangka Acuan disingkat KA.
8. Surat Keputusan disingkat SK.
B. Penyimpanan Dokumen/Arsip:
1. Penyimpanan dokumen atau arsip upaya kesehatan masyarakat
sesuai dengan sistem penyimpanan dokumen/arsip aturan
Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran.
2. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat harus menyimpan
dokumen upaya kesehatan masyarakat sekurang-kurangnya 5 tahun,
setelah batas waktu terlampaui dokumen upaya kesehatan
masyarakat dapat dimusnahkan.
C. Sistem Penomoran:
1. Surat masuk dan keluar sesuai dengan aturan Pemerintah Daerah
Kabupaten Pesawaran.
2. Penomoran kelompok upaya kesehatan masyarakat disesuaiakan
dengan sistem pengkodean yang telah ditentukan.
3. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat menyimpan
dokumen upaya kesehatan masyarakat pada tempat yang sudah
ditentukan.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggungjawab upaya.
2. Pelaksanaan upaya.
I. Dokumen 1. Hasil Cakupan Upaya.
Terkait 2. Rencana kegiatan Upaya.
3. Catatan hasil komunikasi dan koordinasi.
PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/053/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Mekanisme komunikasi dan koordinasi upaya adalah suatu cara untuk
menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain/pihak lain
melalui media tertentu.
2. Mekanisme komunikasi dan koordinasi upaya bertujuan untuk
mensinkronisasikan dan menyelaraskan semua kegiatan upaya sehingga
tercapai tujuan bersama.
3. Komunikasi dan koordinasi upaya dilakukan oleh penanggung jawab
upaya kepada pelaksana upaya, lintas upaya dan lintas sektoral.
4. Komunikasi dan koordinasi upaya dilakukan oleh penanggung jawab
upaya dalam acara minilokakarya puskesmas.
B. Tujuan Sebagai pedoman dalam menyamakan persepsi antara pelaksana upaya,
lintas upaya dan lintas sektoral agar tercipta efektifitas dalam pelaksanaan
upaya.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/040/III.06/Pkm-
Bnt/SK/I/2023 tentang pengelolaan dan pelaksanaan program kesehatan
masyarakat harus sesuai dengan tujuan dan pentahapan yang direncanakan.
D. Referensi -
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Penanggung jawab upaya melakukan analisa cakupan hasil kegiatan
upaya kesehatan masyarakat.
2. Penanggung jawab upaya melaporkan hasil analisa cakupan upaya
kepada Kepala Puskesmas.
3. Penanggung jawabupaya membuat rencana kegiatan berdasar analisa
cakupan upaya.
4. Penanggung jawab upaya menentukan waktu untuk melakukan
komunikasi dan koordinasi upaya.
PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/053/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
5. Penanggung jawab upaya menunjuk pelaksana upaya untuk
menginformasikan waktu pelaksanaan.
6. Pelaksana upaya yang ditunjuk menyampaikan informasi kepada
Penanggungjawab atau pelaksana upaya lain.
7. Penanggung jawab dan pelaksana upaya mengomunikasikan dan
mengkoordinasikan rencana kegiatan upaya kepada upaya lain dalam
minilokakarya Puskesmas.
8. Pelaksana upaya yang ditunjuk mencatat hasil komunikasi dan
koordinasi.
9. Penanggungjawab upaya memberikan kesempatan kepada upaya lain
untuk bertanya.
10. Penanggung jawab upaya melakukan evaluasi terhadap pelaksna
komunikasi dan koordinasi.
11. Pelaksana upaya yang ditunjuk mendokumentasikan seluruhkegiatan
komunikasi dan koordinasi.
12. Penanggung jawab upaya melaporkan hasil komunikasi dan koordinasi
kepada Kepala Puskesmas.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggungjawab upaya.
2. Pelaksanaan upaya.
I. Dokumen 1. Hasil Cakupan Upaya.
Terkait 2. Rencana kegiatan Upaya.
3. Catatan hasil komunikasi dan koordinasi.
PENYIMPANAN DAN PENGENDALIAN
ARSIP PERENCANAAN DAN
PENYELENGGARAANUPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/056/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Penyimpanan dan pengendalian arsip perencanaan dan penyelenggaran
upaya adalah kegiatan untuk mendokumentasikan dan menyimpan baik
perencanaan upaya maupun penyelenggaraan upaya dengan baik dan
benar.
2. Arsip perencanaan upaya adalah segala sesuatu atau hal yang
berhubungan dengan dokumen perencanaan kegiatan upaya.
3. Arsip penyelenggaraan upaya adalah segala sesuatu atau hal yang
berhubungan dengan dokumen penyelenggaraan kegiatan upaya.
4. Kearsipan adalah segala hal yang berhubungan dengan penyimpanan
dokumen kegiatan di Puskesmas.
5. Penyimpanan arsip perencanaan upaya dilakukan oleh Penanggung jawab
dan pelaksana upaya pada awal tahun.
B. Tujuan Sebagai pedoman dalam penyimpanan dan pengendalian arsip perencanaan
dan penyelenggaraan upaya agar dapat dilaksanakan dengan baik dan
teratur.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT.Puskesmas Bunut No:
440/041/Pkm-Bnt/SK/I/2023 tentang Pengendalian dokumen dan rekaman
D. Referensi -
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur A. Penyimpanan arsip perencanaan upaya
1. Penanggung jawab upaya membuat rencana kegiatan yang
dilaksanakan pada satu tahun yang akan datang
2. Penanggung jawab upaya mengkonsultasikan rencana kegiatan
tersebut kepada Kepala Puskesmas
3. Penanggung jawab upaya member nomor urut rencana kegiatan yang
telah disetujui Kepala Puskesmas berdasarkan skala prioritas kegiatan.
PENYIMPANAN DAN PENGENDALIAN
ARSIP PERENCANAAN DAN
PENYELENGGARAANUPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/056/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
4. Penanggung jawab upaya membahas rencana kegiatan upaya pada
awal tahun dalam minilokakarya Puskesmas pada pembuatan Rencana
Kerja Puskesmas.
5. Penanggung jawab upaya mengetik rencana kegiatan yang sudah
selesai dengan rapidan diberi nomor urut dokumen.
6. Penanggung jawab upaya menyimpan rencana kegiatan yang sudah
diketik disimpan di file upaya.
B. Penyimpanan arsip penyelenggaraan upaya.
1. Penanggung jawab upaya dan pelaksana upaya melaksanakan kegiatan
yang telah direncanakan.
2. Penanggung jawab upaya dan pelaksana upaya mencatat kegiatan
yang dilaksanakan.
3. Penanggung jawab upaya melaporkan pelaksana kegiatan kepada
Kepala Puskesmas.
4. Penanggung jawab upaya member nomor urut dokumen setelah hasil
kegiatan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
5. Penanggung jawab upaya menyimpnan hasil penyelenggaraan
kegiatan dalam file upaya.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggungjawab upaya.
2. Pelaksanaan upaya.
I. Dokumen 1. Rekapan rencana kegiatan upaya.
Terkait 2. Rekapan hasil penyelenggaraan upaya
MONITORING JADWAL DAN
PELAKSANAAN MONITORING

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/057/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Monitoring jadwal dan pelaksanaan monitoing adalah suatu kegiatan
untuk mengetahui apakah jadwal kegiatan yang direncanakan berjalan
dengan baik sebagaimana mestinya sesuai dengan yang direncanakan.
2. Monitoring yang juga untuk mengetahui adakah hambatan yang terjadi
dan bagaimana penanggung jawab dan pelaksana upaya kesehatan
masyarakat mengatasi hambatan tersebut
B. Tujuan Agar upaya KIA/ KB mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/042/Pkm-
Bnt/SOP/I/2016 tentang monitoring pengelolaan dan pelaksanaan upaya
kesehatan masyarakat.
D. Referensi Permenkes nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Kepala puskesmas dan penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat menentukan sasaran monitoring.
2. Kepala puskesmas dan penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat menentukan tanggal monitoring.
3. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat memberi tahu kepada
pelaksana upaya kesehatan masyarakat yang akan dilakukan
monitoring.
4. Kepala puskesmas dan penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat melihat/memantau proses pelaksanaan upaya kesehatan
masyarakat sudah sesuai dengan kerangka acuan.
5. Kepala puskesmas dan penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat melakukan evaluasi apakah pelaksanaan upaya kesehatan
masyarakat sudah sesuai dengan kerangka acuan.
MONITORING JADWAL DAN
PELAKSANAAN MONITORING

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/057/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
6. Kepala puskesmas dan penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat melakukan evaluasi apakah pelaksanaan upaya kesehatan
masyarakat sudah sesuai dengan rencana kegiatan.
7. Kepala puskesmas dan penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat melakukan evaluasi apakah pelaksanaan upaya kesehatan
masyarakat sudah sesuai dengan prosedur.
8. Kepala puskesmas dan penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat mencatat hasil monitoring.
9. Kepala puskesmas memberitahu kepada pelaksana upaya kesehatan
masyarakat tentang hasil monitoring.
10. Kepala puskesmas dan penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat bersama dengan pelaksana upaya kesehatan masyarakat
melakukan analisa hasil monitoring.
11. Pelaskana dan penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat
membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil analisa monitoring
dan evaluasi untuk perbaikan pelaksanaan upaya kesehatan
masyarakat
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggungjawab upaya.
2. Pelaksanaan upaya.
I. Dokumen 1. Notulen monitoring.
Terkait 2. Rencana Kegiatan Upaya kesehatan masyarakat
J. Rekaman Historis
No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
EVALUASI KINERJA UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/058/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Evaluasi Kinerja Upaya adalah suatu proses untuk mengukur
keterkaitan, efektivitas, efisiensi dan dampak Upaya.
2. Evaluasi Kinerja Upaya dilakukan oleh Kepala Puskesmas dan
Pengelola Upaya.
3. Evaluasi Kinerja Upaya dilakukan secara periodik setiap 1 tahun sekali.
B. Tujuan Sebagai acuan agar program mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT.Puskesmas Bunut No:
440/043/Pkm-Bnt/SK/I/2016 tentang evaluasi kinerja upaya.
D. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/SK/X/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Penanggung Jawab Upaya merekap hasil kegiatan Upaya.
2. Penanggung Jawab Upaya mengelola hasil cakupan kegiatan Upaya.
3. Penanggung Jawab Upaya menunjuk pelaksana Upaya untuk mencatat.
4. Penanggung Jawab Upaya melakukan analisa terhadap cakupan
kegiatan Upaya.
5. Penanggung Jawab Upaya membandingkan cakupan kegiatan Upaya
dengan target yang ditetapkan.
6. Penanggung Jawab Upaya menentukan kegiatan yang tidak sesuai
dengan target yang ditentukan.
7. Penanggung Jawab Upaya dan pelaksana Upaya membuat rumusan
masalah.
8. Penanggung Jawab Upaya dan pelaksanaUpaya menentukan penyebab
masalah.
EVALUASI KINERJA UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/058/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
9. Penanggung Jawab Upaya dan pelaksana Upaya membuat pemecahan
masalah.
10. Penanggung Jawab Upaya danpelaksana Upaya menentukan rencana
tindak lanjut.
11. Penanggung Jawab Upaya dan pelaksana Upaya mendokumentasikan
pelaksanaan evaluasi kinerja Upaya.
12. Penanggung Jawab Upaya membuat laporan evaluasi kinerja Upaya.
13. Penanggung Jawab Upaya melaporkan kepada Kepala Puskesmas.
14. Kepala Puskesmas memberikan masukan dan arahan kepada
Penanggung Jawab Upaya.
15. Penanggung Jawab Upaya mencatat arahan Kepala Puskesmas dalam
catatan kegiatan individu.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggungjawab upaya.
2. Pelaksanaan upaya.
I. Dokumen 1. Cakupan Kegiatan Upaya.
Terkait 2. Target pencapaian kegiatan Upaya
J. Rekaman Historis
No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
MONITORING KESESUAIAN PROSES
PELAKSANAAN UPAYA

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/060/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 6 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Monitoring kesesuaian proses pelaksanaan upaya adalah pemantauan
proses pelaksanaan kegiatan upaya secara periodik sesuai dengan
kerangka acuan dan rencana yang disusun, dan mencapai sasaran upaya
dan target yang ditetapkan.
2. Monitoring kesesuaian proses pelaksanaan upaya dilakukan melalui
Sistem Pencatatan Pelaporan dan usulan-usulan dari Pelaksana Upaya,
Lintas Upaya dan Lintas Sektor terkait.
3. Monitoring kesesuaian proses Pelaksanaan Upaya dilaksanakan oleh
Kepala Puskesmas dan PenanggungJawab Upaya.
B. Tujuan Untuk menjaga agar pelaksanaan upaya sesuai dengan kerangka acuan dan
rencana yang disusun, dan mencapai sasaran upayadan target yang
ditetapkan.
C. Kebijakan Surat KeputusanKepala UPT. Puskesmas Bunut No: 440/042/Pkm-
Bnt/SOP/I/2016 tentang monitoring pengelolaan dan pelaksanaan upaya
kesehatan masyarakat.
D. Referensi Permenkes 741 tahun 2008.
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Kepala Puskesmas danpenanggungjawab upaya merencanakan
pelaksanakan pemantauan sesuaian proses upaya.
2. Penanggungjawab Upaya menyiapkan laporan hasil kegiatan upaya.
3. Penanggungjawab Upaya menyampaikan laporan hasil kegiatan upaya
kepada Kepala Puskesmas.
4. Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab Upaya menganalisa laporan
hasil kegiatan upaya dibandingkan dengan kerangka acuan dan rencana
yang disusun.
MONITORING KESESUAIAN PROSES
PELAKSANAAN UPAYA

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/060/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 6 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
5. Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab Upaya menganalisa laporan
hasil kegiatan upaya dibandingkan dengan sasaran upaya.Penanggung
Jawab Upaya dan pelaksana Upaya menentukan penyebab masalah.
6. Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab Upaya menganalisa laporan
hasil kegiatan upaya dibandingkan dengan target yang ditetapkan.
7. KepalaPuskesmas memberi arahan untuk membuat Rencana Tindak
Lanjut Perbaikan sesuai dengan hasil monitoring.
8. Penanggungjawab Upaya membuat Rencana Tindak Lanjut Perbaikan.
9. Penanggungjawab Upaya melakukan tindak lanjut perbaikan.
10. Penanggungjawab Upaya mendokumentasikan semua kegiatan.
G. Hal-hal yang Kesesuaian jadwal kegiatan dengan RPK.
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggungjawab upaya.
2. Pelaksanaan upaya.
I. Dokumen 1. Laporanhasilkegiatanupaya.
Terkait 2. Kerangkaacuankegiatan.
3. Foto Kegiatan.
J. Rekaman Historis
No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
PENGARAHAN KEPADA PELAKSANA
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/013/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Februari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 3
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Pengarahan kepada pelaksana upaya Kesehatan Masyarakat adalah
pemberian arahan dan dukungan bagi pelaksana upaya Kesehatan
Masyarakat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
2. Pengarahan kepada pelaksana upaya Kesehatan Masyarakat dilakukan
dalam bentuk pembinaan, pendampingan, pertemuan maupun konsultasi
dalam pelaksanaan kegiatan upaya Kesehatan Masyarakat.
3. Pengarahan kepada pelaksana dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas, atau
Penanggung jawab upaya Kesehatan Masyarakat.
4. Pengarahan kepada pelaksana dapat dilakukan pada saat minilokakarya
Puskesmas.
B. Tujuan Agar pelaksana upaya Kesehatan Masyarakat mendapatkan arahan dan
dukungan dari penanggung jawab upaya Kesehatan Masyarakat dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
C. Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
D. Referensi -
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Penanggung jawab upaya Kesehatan Masyarakat membuat rencana
pertemuan dengan pelaksana.
2. Penanggung jawab upaya Kesehatan Masyarakat menentukan jadwal
waktu pertemuan kepada pelaksana upaya Kesehatan Masyarakat.
3. Penanggung jawab upaya Kesehatan Masyarakat menginformasikan
jadwal waktu pertemuan kepada pelaksana upaya Kesehatan
Masyarakat.
4. Penanggung jawab upaya Kesehatan Masyarakat dan pelaksana upaya
Kesehatan Masyarakat bertemu sesuai dengan jadwal.
PENGARAHAN KEPADA PELAKSANA
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/013/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Februari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 3
NIP. 196807221987112001
5. Penanggung jawab upaya Kesehatan Masyarakat membuka pertemuan.
6. Penanggung jawab upaya Kesehatan Masyarakat memberikan
penjelasan tentang tujuan pertemuan kepada pelaksana upaya
Kesehatan Masyarakat.
7. Pelaksana upaya Kesehatan Masyarakat mencatat penjelasan yang
diberikan.
8. Penanggung jawab upaya Kesehatan Masyarakat memberikan
penjelasan kepada pelaksana tentang tahapan pelaksana kegiatan upaya
Kesehatan Masyarakat.
9. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat memberikan
penjelasan kepada pelaksana tentang teknis pelaksanaan kegiatan upaya
Kesehatan Masyarakat berdasarkan pedoman yang berlaku.
10. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat memberikan
kesempatan kepada pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat untuk
bertanya.
11. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat mencatat pertanyaan
dari pelaksana upaya Kesehatan Masyarakat.
12. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat menjawab pertanyaan
dari pelaksana upaya Kesehatan Masyarakat.
13. Penanggung Jawab dan pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat
mendokumentasikan hasil pengarahan.
14. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat menutup pertemuan.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggungjawab upaya.
2. Pelaksanaan upaya.
PENGARAHAN KEPADA PELAKSANA
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/013/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 9 Februari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 3/ 3
NIP. 196807221987112001
I. Dokumen 1. Rencana kegiatan Upaya .
Terkait 2. Catatan pengarahan kepada pelaksana
J. Rekaman Historis
No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
PERTEMUAN PENILAIAN KINERJA
UPAYA

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/061/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 6 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Pertemuan penilaian kinerja adalah pertemuan Kepala Puskesmas
dengan penanggung jawab dan pelaksana upaya untuk melakukan
penilaian terhadap pencapaian kinerja secara periodik dan melakukan
perbaikan jika hasil penilaian kinerja tidak mencapai target yang
diharapkan.
2. Pertemuan penilaian kinerja dilakukan paling sedikit 2 kali setahun.
3. Pertemuan kinerja dilakukan dalam rapat Kepala Puskesmas dengan
penanggung jawab dan pelaksana upaya.
B. Tujuan Untuk membahas hasil kinerja pelaksanaan upaya
C. Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
D. Referensi -
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan dengan penanggung
jawab upaya untuk penilaian kinerja upaya.
2. Kepala Puskesmas menentukan jadwal pertemuan.
3. Kepala TU menginformasikan kepada penanggung jawab dan
pelaksana upaya tentang jadwal pertemuan.
4. Penanggung jawab dan pelaksana upaya mencatat jadwal waktu
pertemuan dalam buku catatan kegiatan.
5. Kepala Puskesmas bertemu dengan penanggung jawab dan pelaksana
upaya Kesehatan Masyarakat.
6. Kepala Puskesmas menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan.
7. Kepala Puskesmas menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan.
8. Penanggung jawab Upaya menunjuk pelaksana upaya untuk mencatat
hasil pertemuan.
9. Penanggung jawab upaya menyampaikan hasil pencapaian kegiatan.
PERTEMUAN PENILAIAN KINERJA
UPAYA

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/061/III.06/Pkm-Bnt/SOP/III/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 6 Januari 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
10. Penanggung jawab upaya juga menyampaikan target kegiatan yang
diharapkan.
11. Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab upaya bersama-sama
membahas kegiatan-kegiatan yang tidak mencapai target.
12. Kepala Puskesmas dan penanggungjawab upaya membuat rencana
tindak lanjut.
13. Kepala Puskesmas dan penanggungjawab upaya menyepakati rencana
tindak lanjut.
14. Penanggungjawab dan pelaksana upaya mendokumentasikan hasil
pertemuan.
15. Kepala puskesmas menutup pertemuan.
16. Penanggungjawab dan pelaksana upaya melaksanakan kegiatan sesuai
dengan tugas masing-masing.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggungjawab upaya.
2. Pelaksanaan upaya.
I. Dokumen 1. Hasil kegiatan upaya.
Terkait 2. Target kegiatan.
3. Catatan kegiatan upaya
J. Rekaman Historis
No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
SOSIALISASI HAK DAN KEWAJIBAN
SASARAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/035/III.06/Pkm-Bnt/SOP/IV/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 17 April 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 2
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Sosialisasi hak dan kewajiban sasaranUpaya Kesehatan Masyarakat
adalah penyampaikan informasi tentang hak dan kewajiban kepada
sasaranUpaya Kesehatan Masyarakat di fasilitasi kesehatan melalui
leaflet, pertemuan-pertemuan dan papan informasi.
2. Sosialisasi hak dan kewajiban sasaranUpaya Kesehatan Masyarakat
dilakukan melalui pertemuan-pertemuan dengan sasaran Upaya
Kesehatan Masyarakat, lintas upaya, dan lintas sektor terkait di forum
minilokakarya, pertemuan koordinasi di kecamatan maupun forum yang
lain.
3. Sosialisasi hak dan kewajiban disampaikan oleh penanggung jawab atau
pelaksanaUpaya Kesehatan Masyarakat kepada sasaran Upaya
Kesehatan Masyarakat.
B. Tujuan Ada kejelasan hak dan kewajiban Upaya Kesehatan Masyarakat
C. Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan UPT Puskesmas Bunut
No.440/023/III.06/Pkm-Bnt/SK/I/2023 tentang hak dan kewajiban sasaran
Upaya Kesehatan Masyarakat
D. Referensi -
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Penanggung jawabUpaya Kesehatan Masyarakat membuat daftar hak
dan kewajiban sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat.
2. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat merencanakan waktu,
tempat, dan media yang akan digunakan untuk sosialisasi hak dan
kewajiban sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat.
SOSIALISASI HAK DAN KEWAJIBAN
SASARAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/035/III.06/Pkm-Bnt/SOP/IV/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 17 April 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 2
NIP. 196807221987112001
3. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat menyiapkan daftar
hak dan kewajiban sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat yang akan
disampaikan dalam pertemuan-pertemuan dengan sasaran Upaya
Kesehatan Masyarakat, Lintas Program, dan Lintas sektor terkait di
forum minilokakarya, pertemuan koordinasi di Kecamatan, maupun
forum yang lain.
4. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat membuat surat
undangan untuk sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat, Lintas Program,
dan Lintas sektor terkait.
5. Pelaksaan pertemuan, semua peserta pertemuan mengisi daftar hadir.
6. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat melaksanakan
sosialisasi hak dan kewajiban sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat
dengan sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat, lintas Program, dan
lintas sektor terkait di forum minilokakarya, pertemuan koordinasi.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Penanggung jawab Upaya.
2. Pelaksana Upaya.
3. Lintas Sektor.
4. Lintas Program.
I. Dokumen -
Terkait
J. Rekaman Historis
No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
KOORDINASI LINTAS UPAYA DAN
LINTAS SEKTOR

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/045/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 27 Februari2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 4
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Koordinasi lintas upaya dan lintas sekotral adalah cara untuk
menyampaikan pesan atau informasi kepada lintas upaya dan lintas
sektoral melalui media tertentu yang bertujuan untuk
mensinkronisasikan dan menyelaraskan semua kegiatan upaya
sehingga tercapai tujuan bersama.
2. Pesan atau informasi yang disampaikan adalah semua kegiatan yang
berkaitan dengan upaya.
3. Koordinasi lintas upaya dan lintas sektoral disampaikan oleh
Penanggungjawab upaya dalam acara mini lokakarya Puskesmas atau
pertemuan koordinasi di kecamatan maupun forum yang lain.
B. Tujuan Sebagai panduan didalam pertemuan lintas upaya dan lintas sektoral untuk
mendapatkan perbaikan / penyempurnaan / cakupan pelayanan upaya.
C. Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
BunutNo:440/047/III.06/Pkm-Bnt/SK/1/2023tentang kajian ulang uraian
tugas bagi penanggungjawab dan pelaksana upaya.
D. Referensi -
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur A. Penyelenggaraan oleh Upaya
1. Penanggungjawab dan pelaksana upaya mengadakan pertemuan
membicarakan hal-hal yang akan dibicarakan didalam pertemuan
lintas upaya.
2. Penanggung jawab dan Pelaksana upaya menentukan upaya terkait
yang akan diundang.
3. Penanggung jawab dan pelaksana upaya menentukan jadwal
pertemuan.
KOORDINASI LINTAS UPAYA DAN
LINTAS SEKTOR

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/045/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 27 Februari2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 4
NIP. 196807221987112001
4. Pelaksana upaya yang ditunjuk menginformasikan jadwal
pertemuan kepada upaya terkait atau lintas sektoral yang diundang.
5. Penanggung jawab atau pelaksana upaya lain yang terkait mencatat
informasi jadwal pertemuan dalam buku catatan upaya.
6. Penanggung jawab upaya membuka dan memimpin pertemuan.
7. Penanggung jawab upaya menunjuk pelaksana upaya untuk
mencatat hal-hal yang dibicarakan dalam pertemuan.
8. Penanggung jawab upaya menyampaikan kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan upaya.
9. Penanggung jawab upaya memberikan kesempatan kepada peserta
pertemuan / penanggung jawab upaya lain/ yang mewakili untuk
memberikan tanggapan.
10. Penanggung jawab atau pelaksana upaya lain memberikan
tanggapan atau masukan.
11. Penanggung jawab dan pelaksana upaya membahas masukan yang
diberikan oleh upaya lain atau lintas sektoral.
12. Penanggung jawab upaya memimpin kesepakatan bersama dan
pembagian tugas sesuai dengan peran, tugas dan wewenang
masing-masing.
13. Pelaksana upaya yang ditunjuk mencatat didalam notulen
pertemuan.
14. Pelaksana upaya yang ditunjuk membacakan hasil pertemuan.
15. Penanggung jawab upata menutup pertemuan.
16. Peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran, tugas
dan wewenang masing-masing dengan didokumentasikan pada
buku/kegiatan individu.
B. Penyelenggaraan oleh Upaya lain atau Lintas Sektoral
1. Penanggung jawab upaya menerima unfangan dari upaya lain.
KOORDINASI LINTAS UPAYA DAN
LINTAS SEKTOR

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/045/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT Puskesmas


Kab..Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 27 Februari2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 3/ 4
NIP. 196807221987112001
2. Penanggung jawab dan pelaksana upaya membicarakan surat
undangan dan menunjuk siapa yang ditugaskan (bias pelaksana
maupun coordinator sendiri).
3. Penanggung jawab / pelaksana upaya yang akan menghadiri
pertemuan mempersiapkan materipertemuan.
4. Penanggung jawab / pelaksana upaya menghadiri pertemuan sesuai
dengan undangan.
5. Penanggung jawab / pelaksana upaya mengikuti pertemuan dengan
menyampaikan hal-hal yang ada kaitannya dengan pembahasan
pertemuan.
6. Penanggung jawab / pelaksana upaya mencatat dalam proses
pertemuan.
7. Pemimpin pertemuan menutup pertemuan.
8. Apabila yang mengikuti pertemuan pelaksana upaya maka melapor
kepada penanggung jawab upaya.
9. Apabila yangmengikuti pertemuan penanggung jawab upaya,
penanggung jawab dan pelaksana membahas hasil pertemuan dengan
lintas upaya, dan pembagian tugas apabila hasil pertemuan ada yang
perlu ditindak lanjuti.
10. Penanggung jawab dan pelaksana upaya melakukan kegiatan sesuai
dengan tugas masing-masing dan mencatat dibuku/kegiatan individu.
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Lintas sektor terkait.
2. Lintas upaya terkait
KOORDINASI LINTAS UPAYA DAN
LINTAS SEKTOR

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/045/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 27 Februari2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 4/ 4
NIP. 196807221987112001
I. Dokumen -
Terkait
J. Rekaman Historis
No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
EVALUASI DAN TINDAK
LANJUTPELAKSANAAN KOMUNIKASI
DAN KOORDINASI LINTAS UPAYA DAN
LINTAS SEKTOR

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/022b/III.06/Pkm-Bnt/SOP/IV/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 7 April 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 1/ 3
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan komunikasi dan koordinasi
lintas upaya dan lintas sektoral adalah penilaian pelaksanaan
komunikasi dan koordinasi lintas upaya atau lintas sektoral.
2. Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan komunikasi dan koordinasi
lintas upaya dan lintas sektoral dilaksanakan oleh penanggung jawab
upaya.
3. Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan komunikasi dan koordinasi
lintas upaya dan lintas sektoral dilaksanakan setiap pelaksanaan
kegiatan upaya.
B. Tujuan Sebagai acuan didalam melakukan evaluasi dan tindak lanjut
pelaksananaan komunikasi dan koordinasi lintas upaya atau lintas sektoral
untuk mendapatkan perbaikan / penyempurnaan didalam pelayanan.
C. Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas
No:440/047/III.06/Pkm-Bnt/SK/1/2023 tentang kajian ulang uraian tugas
bagi penanggungjawab dan pelaksana upaya.
D. Referensi Program penyuluhan Depkes RI 2005
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Penanggungjawab dan pelaksana upaya mengadakan pertemuan
membicarakan hal-hal yang akan dibicarakan didalam pertemuan lintas
upaya dan lintas sektoral.
2. Penangggung jawab dan pelaksana upaya menentukan upaya atau lintas
sektoral terkait yang akan diundang.
3. Penanggung jawab dan pelaksana upaya menentukan jadwal
pertemuan.
4. Pelaksana upaya yang ditunjuk menginformasikan jadwal pertemuan
kepada upaya atau lintas sektoral terkait yang diundang.
EVALUASI DAN TINDAK
LANJUTPELAKSANAAN KOMUNIKASI
DAN KOORDINASI LINTAS UPAYA DAN
LINTAS SEKTOR

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/022b/III.06/Pkm-Bnt/SOP/IV/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 7 April 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 2/ 3
NIP. 196807221987112001
5. Penanggung jawab atau pelaksana upaya lain atau lintas sektoral yang
terkait mencatat informasi jadwal pertemuan dalam buku catatan upaya.
6. Penanggung jawab upaya membuka dan memimpin pertemuan.
7. Penanggung jawab upaya menunjuk pelaksana upaya untuk mencatat
hal-hal yang dibicarakan dalam pertemuan.
8. Penanggung jawab upaya menyampaikan kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan upaya.
9. Penanggung jawab upaya memberikan kesempatan kepada peserta
pertemuan / penanggung jawab upaya lain / yang mewakili untuk
memberikan tanggapan.
10. Penanggung jawab atau pelaksana upaya lain memberikan tanggappan.
11. Penanggung jawab dan pelaksana upaya membahas masukan yang
diberikan oleh upaya lain.
12. Penanggung jawab upaya memimpin kesepakatan bersama dan
pembahian tugas sesuai dengan peran, tugas dan wewenang masing-
masing.
13. Pelaksana upaya yang ditunjuk mencatat didalam notulen pertemuan.
14. Pelaksana upaya yang dirunjuk membacakan hasil pertemuan.
15. Penanggung jawab upaya menutup pertemuan.
16. Hasil pertemuan didokumentasikan pada buku/kegiatan upaya
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait 1. Lintas sektor terkait.
2. Lintas upaya terkait
I. Dokumen -
Terkait
EVALUASI DAN TINDAK
LANJUTPELAKSANAAN KOMUNIKASI
DAN KOORDINASI LINTAS UPAYA DAN
LINTAS SEKTOR

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/022b/III.06/Pkm-Bnt/SOP/IV/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 7 April 2023
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
ENIWATI
Halaman : 3/ 3
NIP. 196807221987112001
J. Rekaman Historis

No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA
KEGIATAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/015/III.06/Pkm-Bnt/SOP/II/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Tanggal Terbit : 9 Februari 2023 Disetujui oleh,
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
Halaman : 3/ 3 ENIWATI
NIP. 196807221987112001
I. Dokumen Undangan, Daftar Hadir, Foto Kegiatan, Notulen
Terkait
MONITORING PELAKSANAAN
KEGIATAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/057/III.06/Pkm-Bnt/SOP/V/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Tanggal Terbit : 5 JANUARI 2023 Disetujui oleh,
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
Halaman : 1/ 2 ENIWATI
NIP. 196807221987112001
A. Pengertian 1. Monitoring adalah suatu kegiatan melihat/mengamati secara langsung
terhadap pelaksanaan tugas/kegiatan atau pelayanan.
2. Monitoring pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan masyarakat adalah
suatu pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan
masyarakatyang sudah dijadwalkan dan disepakati bersama dengan
memperlihatkan masukan dari sasaran apakah sudah tepat sasaran dan
tepat waktu
B. Tujuan Sebagai acuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan upaya
kesehatan masyarakat sudah dilaksanakan tepat sasaran, tepat waktu dan
tidak terjadi konflik diantara penanggungjawab, pelaksana, sasaran upaya
kesehatan masyarakat, lintas upaya dan lintas sektor terkait.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bunut No:
440/036/Pkm-Bnt/SK/II/2023 tentang monitoring pengelolaan dan
pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat
D. Referensi Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I ,Depkes RI.2006
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat mengumpulkan
informasi tentang ketepatan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
upaya kesehatan masyarakat yang diperoleh dari pelaksana upaya
kesehatan masyarakat, sasaran upaya, lintas upaya dan lintas sektor
terkait.
2. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat merekap informasi.
3. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat menganalisa hasil
rekapan informasi.
4. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat mengidentifikasi
permasalahan.
MONITORING PELAKSANAAN
KEGIATAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

Dinas Kesehatan No. Dokumen : 440/057/III.06/Pkm-Bnt/SOP/V/ 2023 UPT Puskesmas


Kab. Pesawaran Bunut
Tanggal Terbit : 5 JANUARI 2023 Disetujui oleh,
Kepala UPT. Puskesmas Bunut
SOP No. Revisi :
UKM
Halaman : 2/ 2 ENIWATI
NIP. 196807221987112001
5. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat melaporkan hasil
identifikasi masalah kepada Kepala Puskesmas
6. Kepala Puskesmas memberikan pengarahan.
7. Penanggungjawab upaya kesehatan masyarakat membuat rencana
tindak lanjut untuk pemecahan masalah yang ada.
8. Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat berkonsultasi kepada
Kepala Puskesmas tentang rencana tindak lanjut.
9. Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat menyampaikan
rencana tindak lanjut kepada pelaksana, sasaran upaya, lintas upaya dan
lintas sektor melalui forum pertemuan di desa, rapat minilokakarya
bulanan di Puskesmas, atau rapat koordinasi tingkat kecamatan.
10. Penanggung Jawab Upaya kesehatan masyarakat mendokumentasikan
semua kegiatan
G. Hal-hal yang -
diperhatikan
H. Unit Terkait -
I. Dokumen 1. Hasil monitoring pelaksanaan kegiatan.
Terkait 2. Notulen kegiatan.
3. Foto Kegiatan
J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai