Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARANGGENENG
Jl. Raya Karanggeneng No.110 Karanggeneng 62254
Telp. (0322) 390677 e-mail:puskesmaskaranggeneng@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)


PENYULUHAN BAHAYA ROKOK

I. PENDAHULUAN
Harus diakui banyak perokok yang mengatakan bahwa merokok itu tidak enak
tetapi dari sekian banyak pamflet, selebaran, kampanye anti rokok, sampai ke
bungkus rokoknya diberi peringatan akan bahaya kesehatan dari rokok, tetap tak
bisa mengubris secara massal berkurangnya kebiasaan merokok dan jumlah
perokok. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan
kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa
tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan
kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan
jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih
jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya
yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang
bukan perokok. Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang
dihisap oleh perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang
dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel.
Ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan
proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor,
proses pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran gas alam di
industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar
dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan
keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang
mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan
gas produksi pembakaran rokok ke paru- parunya.
Bahkan bahan kimia yang ditemukan pada asap tembakau (rokok) seperti
aseton, butan, arsenic, cadmium, karbon monoksida dan toluene sama seperti yang
ditemukan pada bahan industri. Jadi dapat dibayangkan bukan main dampak buruk
rokok?
Melihat kenyataan yang ada pada uraian tersebut, dapat dikatakan rokok itu
lebih banyak dampak negativnya dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini
dibiarkan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius
pada kesehatan tubuh manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya
merokok bagi kesehatan tubuh mereka.

II. LATAR BELAKANG


Kebiasaan merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan
dunia. Mayoritas perokok diseluruh dunia ini, 47 persen adalah populasi pria
sedangkan 12 persen adalah populasi wanita dengan berbagai kategori umur.
Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria
adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan, malahan ada salah satu pepatah
menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu `ada
ayam jago diatas genteng, ngga merokok ngga ganteng`. Sedangkan kalangan
orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab keinginan untuk
merokok. Berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya
kalah seandainya beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi
berbahaya atas apa ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri,
orang lain dan lingkungan.
Promosi kesehatan merupakan upaya meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber
daya masyarakat sesuai keaaan sosial budaya setempat dan didukung oleh
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (SK Menkes No.
1114/Menkes/SK/VII/2005). Promosi kesehatan merupakan salah satu pelayanan
wajib puskesmas, mempunyai peranan strategis mendukung peningkatan
pencapaian target lintas program dan diharapkan berdampak pada peningkatan
kinerja puskesmas.
Berdasarkan hasil pencapaian kinerja promosi kesehatan tahun 2014,
maka didapatkan data cakupan Rumah Tangga Sehat 62,94% kurang dari target
PKP yaitu 70%. Dimana penyebab utama tidak tercapainya PHBS di rumah tangga
adalah kebiasaan merokok di dalam rumah masih banyak terjadi di masyarakat.
Hasil kerja akan mencapai kualitas yang tinggi atau memuaskan dengan
menerapkan tata nilai upaya kesehatan masyarakat sebagai budaya kerja dalam
pelaksanaan kegiatan UKM.
Yaitu dengan menerapkan tata nilai yang mengandung unsur CINTA yang
artinya cepat dalam menangapi keluhan atau masukan dari pihak sekolah, apabila
ditemukan kasus kelaianan / penyakit dini, integrasi dalam melaksanakan kegiatan
dengan lintas program dan listas sektor, dapat membuat nyaman dengan program-
program kesehatan, terampil dengan kompetensi dalam kegiatan dan dapat berperan
aktif dalam semua kegiatan upaya kesehatan sekolah.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan perorangan, keluarga dan masyarakat agar
membiasakan untuk hidup sehat tanpa rokok.

2. Tujuan Khusus
1) Memberikan pengetahuan kepada generasi muda, keluarga dan masyarakat
tentang bahaya merokok bagi kesehatan.
2) Mengupayakan generasi muda dan masyarakat bebas rokok.
3) Cakupan Sekolah Sehat meningkat sesuai target 50%.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


- Persiapan : ATK, Undangan, materi, sarana penyuluhan, leaflet/brosur, daftar
hadir, notulen, kuesioner evaluasi
- Pelaksanaan : penyampaian materi
- Evaluasi dan rencana tindak lanjut

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Pertemuan, ceramah dan diskusi

VI. SASARAN
Adapun sasaran dari kegiatan Penyuluhan Bahaya Rokok adalah murid 20 SLTP
dan SLTA yang berada di wilayah Puskesmas Karanggeneng.

VII. JADWAL PELAKSANAAN


No Kegiatan Pelaksana Lokasi Waktu
1 Penyuluhan Tim UKS 20 SLTP dan SLTA di Oktober dan
bahaya rokok di wilayah Puskesmas Nopember
Instansi Karanggeneng 2017
Pendidikan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Kegiatan penyuluhan bahaya rokok ini dievaluasi tiap bulan dan disampaikan
kepada koordinator unit sebagai laporan. Laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
dilakukan setiap Tribulan dan di akhir tahun.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT KEGIATAN


Petugas program Usaha kesehatan Sekolah melaporkan hasil kegiatan
dalam bentuk dokumen rekapitulasi hasil kegiatan kepada kepala puskesmas dan
koordinator unit untuk dilakukan analisis, sebagai acuan penyusunan rencana
tindak lanjut.

X. PEMBIAYAAN
Diselenggarakan bersamaan dengan Penyuluhan Napsa anggaran BOK tahun 2017

XI. PERAN LINTAS TERKAIT


LINTAS PROGRAM LINTAS SEKTOR
- Penanggung jawab UKS sebagai koordinator
- Ketua Pengelola BOK mendukung terlaksananya penyuluhan.
- Perawat dan Tim UKS menyampaikan materi.
LINTAS SEKTOR
- Kepala Sekolah dan Guru mempersiapkan tempat dan sarana kegiatan.

Karanggeneng, 25 Januari 2017


Mengetahui Koordinator UKS UPT Puskesmas
Kepala UPT Puskesmas Karanggeneng Karanggeneng

dr. Mochammad Amin Mantri, Amd.Kep


Nip.19580331 198711 1 001 NRPTT . -

Anda mungkin juga menyukai