Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN A DENGAN PERILAKU

MEROKOK
“Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan keluarga”
Dosen pengampu : Nina Pamelasari M.Kep

Disusun oleh :
Kelompok 2
Adela Nur Fadhilah C2014201025
Ainurmalia C2014201030
Andika Pratama Herawan C2014201038
Asep Hamdan Saeful Milah C2014201023
Elsya Laura C2014201031
Galih Nugraha C2014201032
Hopipah Dewi Iriani C2014201027
Indri Chaerusaeni C2014201001
Miftah Nurhakim C2014201011

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan Taufik, Hidayah dan Inayah-Nya kepad
a kita, sehingga kita masih dapat menghirup nafas keIslaman sampai sekarang ini. Shalawat d
an salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang de
ngan semangatnya yang begitu mulia yang telah membawa kita dari jaman Jahilliyah kepada
jaman Islamiyah.

Dengan mengucap Alhamdulillah kami dapat menyusun makalah yang berjudul “ASKEP
MEROKOK. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah memb
imbing dalam setiap materi, tidak lupa teman-teman yang senantiasa saya banggakan yang se
moga kita selalu dalam lindungan Allah serta dapat berjuang dijalan Allah SWT.

Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu saya mohon saran d
an kritik yang sifatnya membangun tentunya. Akhirnya saya mengucapkan terima kasih dan
mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat kalimat-kalimat yang kurang dapat dipa
hami agar menjadi maklum.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kamis, 18 juni 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................4

A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................4
D. Manfaat.................................................................................................................4

BAB II TINJAUN TEORI..............................................................................................5

A. Definisi..................................................................................................................5
B. Askep Perilaku Merokok....................................................................................5
C. Kandungan Askep Merokok...............................................................................6
D. Bahaya Asap Rokok.............................................................................................6
E. Peroko Pasif..........................................................................................................7

BAB III ASKEP TEORI..................................................................................................8

A. Pengkajian/Askep Teori......................................................................................8

BAB IV ASKEP KASUS.................................................................................................9

A. Kasus.....................................................................................................................9

BAB V ANALISIS JURNAL........................................................................................21

BAB VI PENUTUP........................................................................................................28

A. Kesimpulan.........................................................................................................28
B. Saran...................................................................................................................28

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga, memba


ca, menulis, mengarang, dan sebagainya.Di antara sekian banyak kebiasaan manusia,
ada salah satu kebiasaan manusia yang sangat merugikan bagi kesehatan mereka. Ane
hnya, kebiasaan yang tidak baik ini sering dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebi
asaan merokok. Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh masyarakat ki
ta, meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih duduk di bangku sekolah.
Hal ini sangat memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam roko
k terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh kita.
Untuk itu dengan dibuatnya karya ilmiah ini diharapkan warga masyarakat dapat sada
r dan segera meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka yang tidak baik. Karen
a bagaimanapun juga dampak rokok bagi kesehatan pelaku (perokok aktif) maupun ke
sehatan orang yang terkena paparan asap rokok perokok aktif (perokok pasif) sangat b
esar, karena zat beracun yang terkandung di dalamnya.

B. Rumusan Masalah
Masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari rokok?
2. Apa saja zat zat kimia yang terkandung dalam rokok ?
3. Apa alasan remaja mulai merokok ?
4. Apa saja penyakit-penyakit akibat merokok?
5. Apa saja cirri-ciri remaja perokok ?
6. Bagaimana cara agar orang perokok berhenti merokok ?
C. Tujuan
1. Untuk menyadarkan para perokok akan bahaya merokok.
2. Agar para perokok tahu tentang bahan kimia yang terdapatpada rokok.
3. Untuk membiasakan para perokok jauh dari rokok.
D. Manfaat
1. Manfaat bagi masyarakat

4
Diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai bahaya dan dampa
k dari rokok sehingga dapat dilakukan pencegahan dan penekanan jumlah yan
g ada untuk mewujudkan kesehatan masyarakat.
2. Manfaat bagi dinas Kesehatan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam membuat pr
ogram kesehatan bahaya merokok bagi masyarakat serta sosialisasi tentang ke
sehatan bahaya merokok.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Merokok
1. Definisi
Merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa membakar dan men
ghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terisap oleh orang-orang disekit
arnya (Leavy dalam Nasution, 2007). Sedangkan menurut Aritonang (dalam Sulistyo,
2009) merokok adalah perilaku yang komplek, karena merupakan hasil interaksi dari
aspek kognitif, kondisi psikologis, dan keadaan fisiologis.
Perilaku merokok adalah suatu aktivitas atau tindakan menghisap gulungan te
mbakau yang tergulung kertas yang telah dibakar dan menghembuskannya keluar seh
ingga dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya ser
ta dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi perokok itu sendiri maupun orang-ora
ng disekitarnya (Nasution, 2007:10).
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang dibungkus. Tembakau dihasilkan
dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Ristica dan jenis lainnya yang di
dalamnya mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Asap
rokok merupakan asap yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Asap rokok terdiri
dari asap utama dan asap sampingan. Asap utama yaitu asap yang dihirup ke dalam
paru-paru perokok, sedangkan asap sampingan adalah asap rokok yang berasal dari
ujung rokok yang terbakar. Asap utama mengandung 25% zat berbahaya dan asap
sampingan mengandung 75% zat berbahaya. Sehingga perokok pasif menghirup 3
kali lipat zat berbahaya dibandingkan perokok aktif.
2. Aspek-Aspek Perilaku Merokok
Aspek-aspek perilaku merokok menurut Aritonang (dalam Nasution, 2007), yaitu:
a. Fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari
Fungsi merokok dapat menggambarkan perasaan yang dialami oleh peroko
k, seperti perasaan positif ataupun negatif selain itu merokok juga berkaitan deng
an masa mencari jati diri pada remaja. Perasaan positif seperti mengalami perasaa
n yang tenang dan nyaman ketika mengkonsumsi rokok.
b. Intensitas merokok
Smet (1994) mengklasifikasikan perokok berdasarkan banyaknya rokok yang dihi
sap, yaitu :

6
1) Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari.
2) Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari.
3) Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari
c. Tempat merokok
Tipe perokok berdasarkan tempat ada dua, yaitu :
1) Merokok di tempat-tempat umum atau ruang public
a) Kelompok homogen (sama-sama perokok), secara bergerombol mereka m
enikmati kebiasaannya. Umumnya perokok masih menghargai orang lain,
karena itu perokok menempatkan diri di smoking area.
b) Kelompok yang heterogen (merokok ditengah orang-orang lain yang tidak
merokok, anak kecil, orang jompo dan orang sakit.
2) Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi
a) Kantor atau di kamar tidur pribadi. Perokok memilih tempattempat seperti
ini sebagai tempat merokok digolongkan kepada individu yang kurang me
njaga kebersihan diri, penuh rasa gelisah yang mencekam.
b) Toilet. Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka berfa
ntasi.
3. Kandungan pada asap rokok
Asap rokok membawa bahaya dari sejumlah kandungan tembakau dan juga
dari hasil pembakarannya. Sekitar 60% asap rokok terdiri dari gas dan uap,
diantaranya : karbon monoksida, hidro sianida, nitric acid, nitrogen dioksida
fluorocarbon, asetone dan amonia. Penelitian mengungkapkan bahwa sedikitnya ada
9 dari gas yang terkandung dalam asap rokok sangat berbahaya bagi paru-paru.
a. Tar
Tar merupakan kumpulan bahan kimia yang terkandung dalamdaun
tembakau maupun ditambahkan pada proses pertanian dan proses pembuatan
rokok. Tar terbentuk saat proses pemanasan tembakau berlangsung. Tar yang ada
dalam rokok adalah hidrokarbon aromatik polisiklik yang tergolong dalam zat
karsinogen. Zat karsinogen merupakan zat yang dapat menumbuhkan kanker.
Sehingga resiko timbulnya kanker ketika mengkonsumsi rokok disebabkan oleh
kandungan tar yang ada didalam rokok.
b. Nikotin
Nikotin merupakan alkolid toksis yang terkandung dalam tembakau. Zat ini
lah yang membuat rasa kecanduan pada perokok. Hal tersebut dikarenakan

7
nikotin dapat menstimulasi kerja jantung sehingga kerja jantung menjadi lebih
cepat. Sehingga peredaran darah juga mengalir lebih cepat. Nikotin dalam dosis
rendah di dalam tubuh akan berdampak pada gangguan saluran pernafasan.
Nikotin dalam dosis yang banyak akan mengakibatkan tersumbatnya peredaran
darah.
Nikotin masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah dan langsung menuju
ke otak dalam waktu 7-15 detik. Di otak nikotin meningkatkan “reward center”
dan melepaskan zat kimia yang menyebabkan perasaan menyenangkan dan
bahagia. Adrenalin kemudian dilepaskan, sehingga meningkatkan denyut jantung
dan
tekanan darah.
c. Karbonmonoksida
Karbon monoksida merupakan gas yang beracun dan tidak berwarna yang a
da dalam asap rokok. Kandungan di dalam asap rokok yaitu sekitar 2-6%. Karbon
monoksida dapat mengikat hemoglobin (Hb) sekitar 200 kali lebih kuat saat bera
da di paru-paru dibandingkan dengan daya ikat oksigen (O2) dengan Hb. 10% Hb
akan terisi oleh karbon monnoksida dalam kurun waktu 4-7 jamdalam bentuk CO
Hb (Carboly Haemoglobin), sehingga akan berakibat sel darah merah akan kekur
angan oksigen, yang akhirnya sel tubuh akan kekurangan oksigen. Kekuranga oks
igen pada tubuh dalam waktu yang panjang akan mengakibatkan penyempitan da
n pengerasan pembuluh darah, sehingga sangat beresiko terhadap serangan jantun
g.

B. Bahaya yang ditimbuklkan oleh asap rokok


Perokok pasif memiliki resiko sama seperti perokok aktif, dikarenakan perokok pas
if juga ikut menghirup asap rokok dari perokok aktif. Jika anak terpapar oleh lingkungan
perokok, maka mereka akan mendapat 2kali resiko pengaruh asap, yaitu asap yang dihem
buskan dari para perokok maupun asap yang dihasilkan dari ujung putung rokok yang di
duga lebih beracun. Asap utama mengandung 25% zat berbahaya sedangkan zat samping
an mengandung 75% zat berbahaya yang ada pada asap rokok, sehingga resiko kesehatan
lebih banyak dialami oleh perokok pasif. Adapun resiko kesehatan yang akan dialami ole
h perokok aktif dan pasif antara lain :
1. Penyakit paru

8
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh WHO kanker paru merupakan penyebab ke
matian tertinggi di dunia, dimana 1 kasus kanker paru ditemukan setiap harinya. S
ekitar 80 % kanker paru disebabkan karena merokok.
Ketika menghirup asap rokok, zat yang ada pada asap rokok akan masuk dan meru
sak paru-paru. Seiring waktu, paru-paru akan kehilangan kemampuan untuk meny
aring bahan kimia berbahaya yang masuk melalui paru-paru. Hal ini meningkatka
n resiko terjadinya kanker paru-paru.
2. Penyakit jantung koroner
Pengaruh utama zat yang terkandung dalam rokok adalah pada penyakit jantung.
Nikotin dapat mengganggu kerja jantung dan dapat menyebabkan sumbatan pada
pembuluh darah jantung. CO menyebabkan pasokan oksigen untuk jantng berkura
ng. Asap rokok dapat merusak hati dan sirkulasi darah. Karbon monoksida dari as
ap rokok dan nikotin membuat jantung bekerja lebih cepat. Nikotin membuat pem
buluh darah menyempit dan membatasi aliran darah dan juga meningkatkan resiko
penggumpalan darah. Bahan lain dari asap rokok dapat merusak lapisan arteri kor
oner.
3. Kesehatan refroduksi
Nikotin yang beredar melalui darah akan dibawa keseluruh tubuh, termasuk organ
reproduksi. Zat ini yang akan menganggu proses spermatogenesis yang menjadika
n kualitas sperma menjadi buruk. Selain itu rokok merupakan faktor resiko terjadi
nya gangguan fungsi seksual terutama gangguan pada Disfungsi Ereksi (DE). Bag
i perempuan ganguan yang ditimbulkan yaitu kemandulan, bayi lahir prematur, B
BLR, dan keguguran.
4. Tulang
Merokok dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang dan menyebabkan tulang menj
adi cepat lemah dan rapuh. Hal tersebut dikarenakan zat yang terdapat dalam roko
k dapat mempengaruhi keseimbangan hormon estrogen yang diperlukan tulang. K
etika merokok, hati akan menghasilkan enzim penghancur hormon yang dapat me
nyebabkan penipisan tulang. Nikotin dalam rokok dapat membunuh sel osteoblast
yang berfungsi membuat sel tulang baru.
5. Kanker kulit, mulut, bibir dan kerongkongan
Tar yang ada didala, rokok dapat mengikis selaput lendir didalam mulut, bibir dan
kerongkongan. Ampas tar yang tertimbun merubah sel- sel yang sebelumnya norm
al menjadi sel ganas yang menyebabkan kanker. Selain diakibatkan oleh tar, kanke

9
r mulut dan bibir juga diakibatkan oleh panas dari asap ketika merokok. Perokok
memiliki resiko 5-10 kali lebih banyak untuk menderita kanker kerongkongan dan
kanker usus.
C. Perokok pasif
Perokok dapat dikategorikan menjadi perokok aktif, perokok pasif dan perokok ketiga
(benda yang dapat menyimpan residu asap rokok. Perokok pasif adalah seseorang yang
menghirup asap rokok dari orang yang merokok ataupun asap yang langsung berasal dari
ujung rokok. Perokok pasif juga dikenal dengan sebutan Secondhand Smoke (SHS). Lebi
h dari 4000 bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok dan sekitar 40 diantaranya b
ersifat karsinogenik (penyebab kanker) yang akan dihirup oleh perokok pasif.
Di Indonesia, angka tertinggi untuk perokok pasif ada pada usia anak, sekitar 69,5% a
nak umur 0-4 tahun, 70,6% umur 5-9 tahun, dan 70,7% umur 10-14 tahun terpapar asap r
okok. Oleh sebab itu, perokok pasif merupakan bahaya kesehatan terbesar pada jutaan an
ak diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Biasanya, anak yang berasal dari sosial ekono
mi rendah lebih banyak terpapar oleh asap rokok atau menjadi perokok pasif.

10
BAB III

ASKEP TEORI

A. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar di
peroleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga sumber
informasi dari tahap pengkajian bisa di peroleh dengan metode :
1. Wawancara keluarga
2. Observasi fasilitas rumah
3. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga
4. Data sekunder : hasil laboratorium dll

Adapun data yang harus dikaji :

1. Data umum
a. Nama kepala keluarga
Data ini di isi oleh siap saja yang menjadi pemimpin dalam keluarga tersebut
b. Alamat dan telpon
Data ini menjelaskan tentang dimana alamat rumah keluarga yang menjadi
responden
c. Pekerjaaan
Data ini menjelaskan tentang pekerjaan apa yang dilakukan dalam sehari hari
d. Pendidikan
Data ini berisi tentang pendidikan terakhirnya
e. Komposisi keluarga
f. Genogram atau silsilah keluarga
Data ini berisi tentang silsilah keluarga yang minimal terdiri dari tiga generasi
yang disajikan dalam bentuk bagan dengan menggunakan symbol-simbol.
g. Tipe keluarga.
Data ini menjelaskan mengenai tipe keluarga saat ini berdasarkan tipe pembagian
keluarga

11
h. Suku bangsa
i. Agama
j. Status social ekonomi
Data ini berisi mengenai pendapatan keluarga maupun anggota keluarga yang
sudah bekerja, kebutuhan sehari-hari serta harta kekayaan atau barang barang
yang dimiliki keluarga.
k. Aktifitas rekreasi keluarga
Data ini menjelaskan mengenai kebiasaan keluarga dalam rekreasi atau refreshing.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Data ini menjelaskan mengenai tugas tahap perkembangan keluarga saat ini
b. Tahap keluarga yang belum terpenuhi
Data ini menjelaskan mengenai tahap keluarga yang belum tepenuhi
c. Riwayat keluarga inti
Data ini menjelaskan mengenai penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-
masing anggota keluarga, status imunisasi, sumber kesehatan yang biasa
digunakan serta pengalamannya menggunakan pelayanan kesehatan.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Data ini menjelaskan riwayat kesehatan dari pihak suami istri.
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
Data ini menjelaskan mengenai luas rumah, kondisi dalam dan luar rumah,
kebersihan rumah, ventilasi rumah, saluran pembuangan air limbah (SPAL), air
bersih, pengelolaan sampah, kepimilikan rumah, kamar mandi/WC, denah rumah,
serta jarak WC ke sumber air.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas setempat
Data ini menjelaskan mengenai lingkungan fisik setempat, kebiasaan, budaya
yang mempengaruhi kesehatan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Data ini menjelaskan mengenai kebiasaan keluarga berpindah tempat dan
dampaknya terhadap kondisi keluarga.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Data ini menjelaskan mengenai kebiasan keluarga berkumpul, sejauh mana
keterlibatan keluarga dalam pertemuan dengan masyarakat.

12
e. Sistem pendukung keluarga
Data ini menjelaskan mengenai jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas
keluarga, dukungan keluarga, dan masyarakat sekitar terkait dengan kesehatan,
dan lain sebagainya.
4. Fungsi keluarga
a. Fungsi Afektif
Perasaan memiliki, dukungan, kehangatan kasih sayang, saling menghargai dan
lain sebagainya.
b. Fungsi Sosialisasi
Interaksi dan hubungan dengan anggota keluarga, proses mendidik anak, disiplin,
norma, budaya, perilaku.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan
serta merawat anggota keluarga yang sakit
d. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah Berapa jumlah
anak, Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dan Metode
apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota
keluarga.
e. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi adalah Sejauh mana keluarga
memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, Sejauh mana keluarga
memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status
kesehatan keluarga.
5. Stress dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek dan panjang
1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu 6 bulan.
2) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor 34 Hal yang perlu dikaji
adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.
c. Strategi koping yang digunakan Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan.

13
d. Strategi adaptasi disfungsional Dijelaskan mengenai strategi adaptasi
disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadpi permasalan.

BAB IV

ASKEP KASUS

Hasil pengkajian pada keluarga Tn.Z didapatkan memiliki kebiasaan merokok dimana saja da
n tidak tahu mengenai bahaya merokok

PENGKAJIAN

1. Identitas Puskesmas
a. Nama Puskesmas :Puskesmas Tamansari
b. Nomor Register :42657
c. Tanggal : 18 Juni 2023
d. Jarak ke Puskesmas : Keluarga Tn.Z tinggal di perkotaan dekat Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya, dari rumahnya ke puskesmas jarak 2 km dengan s
epeda motor
e. Kepala Keluarga : Tn.Z
f. Alamat : Tamansari, Sukahurip Tasikmalaya
2. Anggota Keluarga
a. Nama Anggota Keluarga
1) Tn.Z (L) yang berumur 28 tahun sebagai kepala keluarga sekaligus orang y
ang bertanggung jawab untuk mencari nafkah dan melindungi keluarga keci
lnya
2) Ny.M (P) yang berumur 26 tahun sebagai istri dari Tn.Z dan ibu dari An. T
3) An. T (P) yang berumur 4 tahun sebagai putri dari Tn.B dan Ny.D yang mas
ih menjadi tanggungan kedua orangtuanya
b. Pendidikan
1) Tn.Z
Pendidikan terakhir Tn.B adalah Sekolah Menengah Atas
2) Ny.M
Pendidikan terakhir Tn.B adalah Sekolah Menengah Atas

14
3) An.T
Masih bersekolah di Taman Kanak-Kanak (TK)
c. Pekerjaan
1) Tn.B
Tn.B bekerja sebagai Pedagang dipasar
2) Ny.M
Ny.D membuka usaha toko kelontongan dirumahnya
3) An.S
Masih bersekolah di Taman-Kanak-Kanak
d. Agama
Keluarga Tn.Z menganut agama Islam
e. Keadaan Kesehatan
Tn.Z terakadang sering batuk-batuk serta memiliki kebiasaan merokok dan kelu
arga Tn.Z tidak mengetahui masalah bahaya merokok bagi dirinya maupun sekit
arnya
f. Imunisasi
1) Tn.Z: Lengkap
2) Ny.M: Lengkap
3) An.T: Lengkap
g. KB
1) Tn.Z: Tidak
2) Ny.M: KB Suntik dan tidak memiliki keluhan
3) An.T: Tidak
h. Bahasa Indonesia
Keluarga Tn.B mampu berbahasa Indonesia dengan baik
3. Data Umum
Genogram Keluarga

X X X

15
Ket :

= Laki – Laki

= Perempuan

X = Meninggal

= Menikah

= Tinggal Serumah

= Klien

a. Tipe Keluarga
Nuclear family atau keluarga inti karena terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang ma
sih menjadi tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah
b. Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap keluarga Tn.Z adalah Tahap keluarga ke 3 yaitu Pra Sekolah karena mem
punyai anak yang berusia 4 tahun
c. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
1) Mengenal Masalah Kesehatan Keluarga
Keluarga Tn.Z tidak mengetahui bahaya merokok bagi lingkungan dan sekit
arnya, ketika ada yang sakit keluarga Tn.Z hanya memeriksa ke Puskesmas
terdekat saja
2) Memutuskan Tindakan Yang Tepat
Ketika keluarganya ada yang sakit, orang yang bertanggung jawab untuk m
emutuskan pergi ke klinik kesehatan adalah suaminya yaitu Tn.Z
3) Memberi Perawatan Kepada Anggota Keluarga Yang Sakit
Keluarga Tn.B kurang memahami ketika ada anggota keluarga yang sakit, j
adi keluarga Tn.B seringkali menanyakan kepada mertuanya

16
4) Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang Sehat
Keluarga Tn.B selalu membersihkan rumahnya setiap hari

Biologis Keluarga

1. Keadaan Kesehatan
Keluarga Tn.Z memiliki kebiasaan yang buruk yaitu jarang sekali olahraga serta
Tn.Z yang memiliki merokok dimana saja, dan mengatakan bahwa 1 hari bisa m
enghabiskan lebih dari 5 batang per hari
2. Kebersihan Keluarga
a) Frekuensi Mandi: 1 hari 2x
b) Tempat Mandi: Keluarga Tn.B mempunyai kamar mandi sendiri di rumahn
ya dan selalu menggunakan sabun saat mandi
c) Cuci Tangan Sebelum Makan: Iya
d) Cuci Kaki Sebelum Tidur: Iya
3. Pola Makan dan Pola Minum
Pola makan keluarga Tn.Z baik 1 hari makan 3x dengan lauk berupa ayam,temp
e,dan sayuran. Serta minum air putih 9-11 gelas/hari. Air minum menggunakan
air PAM yang masak sampai mendidih terlebih dahulu
4. Pola Istirahat
Tn.Z memiliki pola tidur yang tidak teratur
Psikologis Keluarga
1. Keadaan Emosi / Mental
Keluarga Tn.Z tidak ada yang mengalami gangguan kesehatan mental
2. Koping Keluarga
Ketika ada masalah Tn.Z selalu menyelesaikannya dengan baik
3. Pola Komunikasi Keluarga
Dapat berkomunikasi / berinteraksi antar keluarga lain
4. Peran Informal
a) Tn.Z adalah tipikal pribadi yang Professional dalam pekerjaan
b) Ny.M adalah tipikal orang yang penurut sekaligus Support System bagi
anggota keluarga
c) An.T Adalah anak yang Penurut
Sosial Ekonomi Keluarga

17
1. Hubungan dengan Orang Lain
Hubungan keluarga Tn.Z dengan lingkungan sekitarnya baik, Keluarga Tn.Z selal
u menghargai tetangganya
2. Kegiatan Organisasi Sosial
Ny.M selalu ikut pengajian setiap hari minggu
3. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi keluarga dalam keadaan baik, keluarga Tn.Z dapat memenuhi k
ebutuhan sehari-harinya. Keluarga Tn. Z terdapat pada Keluarga Sejahtera Tahap
III Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan fisik, sosial,
psikologis dan pengembangannya. Namun belum dapat memberikan sumbangan
secara teratur kepada masyarakt sekitarnya.
Spiritual Keluarga
1. Keadaan Beribadah
Keluarga Tn.Z selalu shalat 5 waktu meskipun jarang sekali untuk berjamaah
2. Keyakinan tentang Kesehatan
Keluarga Tn.Z acuh tak acuk terhadap kesehatan dan jarang memperhatikan kese
hatannya
3. Nilai dan Norma
Ketika ada yang sakit, Tn.Z selalu menghargai pendapat dari orangtuanya dalam
masalah kesehatan
4. Adat yang Mempengaruhi Kesehatan
Dalam keluarga Tn.Z tidak ada adat yang mempengaruhi serta tidak ada hal yang
di anggap tabu dalam masalah kesehatan
Lingkungaan Rumah

Denah Rumah :

Dapur dan R. M Loundry


akan

Kamar1
Toilet
Kamar2
R. Keluarga

Kamar3

18

R. Tamu Toko Kelontong


Luas Rumah: 140 m²

Jumlah Ruangan: 3 Kamar, 1 Ruangan Keluarga, 1 Ruang Tamu, 1 Toilet jongkok, ter
dapat ruangan laundry dan dapur beserta ruang makannya, dan ada toko kelontong ya
ng menyatu dengan rumah
Keadaan Rumah: rumah terlihat bersih dan rapih, terdapat tempat sampah di dalam ru
angan dan pembuangan sampah diluar rumah yang setiap 1 minggu 1x diambil oleh p
etugas kebersihan. Bangunan rumahnya permanen dengan ventilasi 10% luas lantai ru
mah. Penerangan dirumah Tn.Z baik, sinar matahari dapat masuk melalui jendela ke d
alam rumah Tn.Z. Jarak sumber air dengan pembuangan limbah lebih dari 10 meter.
Air minum yang dikonsumsi menggunakan air PAM yang dimasak sampai mendidih.
Keluarga Tn.Z tidak mempunyai hewan ternak dan disekitarnya tidak ada yang
memelihara hewan ternak

Fungsi Fungsi Keluarga (anda dapat kembangkan fungsi keluarga berdasarkan


UU No. 10 Tahun 1992)

1. Fungsi afektif
a. Ayah
Sebagai pemimpin, membingbing istri dan anaknya, sebagai pencari nafkah
dan melindungi keluarganya
b. Ibu
Sebagai ibu rumah tangga yang baik, pendidik bagi anaknya, apalagi seorang
ibu merupakan madrasah pertama anaknya dan merawat keluarganya
c. Anak
Sebagai perilaku psikososial seperti bermain, berteman belajar sesuai usianya
2. Fungsi sosialisasi
Tn. Z selalu mengajarkan terhadap istri dan anaknya agar selalu bersosialisasi
atau bertetangga yang baik dengan masyarakat di sekitar rumahnya, begitupun
istri dan anaknya mentaati apa yang di ajarkan oleh suaminya tersebut dengan
menerapkan apa yang di katakana oleh suaminya.
3. Harapan Keluarga

19
Keluraga Tn.Z berharap dengan adanya Asuhan Keperawatan Keluarga akan
membuat mereka lebih mengetahui dan memahami tentang bahaya merokok
4. Pemeriksaan individu atau pemerikasaan fisik
Pemeriksaan Fisik :
Tn.Z Ny.M
Keadaan Umum: Composmetis Keadaan Umum: Composmetis
TD: 130/100 mmHg TD: 120/100 mmHg
N: 88x/m N: 82x/m
RR: 22x/m RR: 20x/m
S: 36,8 C S: 36,3 C

1) Sensori : Keluarga Tn.Z dapat mendengar dan berbicara dengan baik


2) Kulit :
o Warna dan Turgor : Sawo mateng, turgor kulit baik
o Lecet/luka/borok : Tidak ada
3) Pernafasan :
o Batuk : Tidak ada
o Sesak : Tidak ada
o Bunyi nafas : Vesikuler
4) Kardiovaskuler
o Odema : Tidak ada
o Jantung berdebar : Baik
o Bunyi jantung : Normal
5) Pencernaan
o Defecasi : Baik
o Diare : Tidak ada
o Nyeri Perut : Tidak Ada
6) Genita Urinaria
o Miksi : .baik
o Ada kesukaran : tidak ada
o Haid teratur / tidak : Teratur
7) Balita
o Usia balita : 4th

20
o Keadaan gizi :Baik, An.T mendapatkan asi eksklusif selama 6
bulan

A. ANALISA DATA
No Data Pada Keluarga Kemungkinan Penyebab Masalah Kesehatan
1. Ds : Fungsi keluarga yang ber Aktual :
- Tn.Z masalah yaitu fungsi ma Manajemen Kesehatan Kelua
mengatakan najemen kesehatan kelua rga Tidak Efektif berhubunga
bahwa sehari rga tidak efektif karena d n dengan prilaku sehari-harin
bisa ilihat dari kebiasaan seha ya
menghabiska ri-harinya yang kurang b Resiko :
n lebih dari 5 aik Prilaku Kesehatan Cenderung
batang Beresiko
- Tn.Z Sejahtera :
mengatakan Kesiapan Peningkatan Menja
bahwa jarang di Orangtua
olahraga
Do :
- Saat
melakukan
pengkajian
terlihat Tn.Z
sedang
merokok
2. Ds : Fungsi keluarga yang ber Aktual :
- Keluarga masalah yaitu fungsi afe Defisit pengetahuan berhubu
Tn.Z ktif Kesehatan karena ku ngan dengan ketidakmampua
mengatakan rangnya informasi keluar n keluarga dalam mengenal
bahwa tidak ga terhadap kesehatan masalah kesehatan
mengetahui Resiko :
bahayanya Prilaku Kesehatan Cenderung
merokok Beresiko
Do : Sejahtera :
Kesiapan Peningkatan Menja
21
- Ny.M tidak di Orangtua
mencegah
suaminya
ketika sedang
melakukan
pengkajian

B. SKALA PRIORITAS MASALAH KESEHATAN


No KRITERIA SKOR BOBOT JUSTIFIKASI
1. Sifat Masalah :
1) Aktual (tidak/kurang sehat) 3 1 0,6
2) Ancaman Kesehatan 2
3) Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan Masalah Dapat Diubah :
1) Mudah 2 2 2
2) Sebagian 1
3) Tidak dapat 0
3. Potensi Masalah :
1) Tinggi 3 1 1
2) Cukup 2
3) Rendah 1
4. Menonjolnya Masalah ;
1) Masalah berat, harus segera 2 1 1
ditangai
2) Ada masalah, tidak perlu segera 1
ditangani
3) Masalah tidak dirasakan 0
5 Total skor 4,6

Skoring :
a. Tentukan skor untuk setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
Skor X Bobot

22
Angka tertinggi

c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria

= 4,6

No KRITERIA SKOR BOBOT JUSTIFIKASI


1. Sifat Masalah :
4) Aktual (tidak/kurang sehat) 3 1 0,6
5) Ancaman Kesehatan 2
6) Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan Masalah Dapat Diubah :
4) Mudah 2 2 1
5) Sebagian 1
6) Tidak dapat 0
3. Potensi Masalah :
4) Tinggi 3 1 1
5) Cukup 2
6) Rendah 1
4. Menonjolnya Masalah ;
4) Masalah berat, harus segera 2 1 1
ditangai
5) Ada masalah, tidak perlu segera 1
ditangani
6) Masalah tidak dirasakan 0
5 Total skor 3,6

Skoring :
d. Tentukan skor untuk setiap kriteria
e. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot

23
Skor
X Bobot
Angka tertinggi

f. Jumlahkan skor untuk semua kriteria = 3,6

Diagnosa ke 1 : 4,6 (Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif berhubungan denga


n prilaku sehari-harinya)

Diagnose ke 2 : 3,6 (Defisit pengetahuan berhubungan b.d kurangnya terpapar informa


si keluarga dalam mengatasi gizi kurang)

C. TAHAP PERENCANAAN
Tujuan U
No Dx Kep Tujuan Khusus Intervensi
mum

1 Manajemen Ke Setelah d Setelah dilakuka Hubungan Koping Kelua


sehatan Keluar ilakukan n tindakan keper rga
ga Tidak Efekti tindakan awatan sebanya
Observasi
f berhubungan keperaw k 2x pertemuan
dengan prilaku atan seba keluarga mampu - Identifikasi respon
sehari-harinya nyak 2x mengubah kebia emosional terhadap
pertemua saan sehari-hari kondisi saat ini
n masala nya - Identifikasi beban
h teratasi prognosis secara
- Identifikasi
kesesuaian antara
harapan
pasien,keluarga dan
tenaga kesehatan

Terapeutik

24
- Terima nilai-nilai
keluarga dengan
cara tanpa
menghakimi
- Fasilitasi
pengambilan
keputusan dalam
merencanakan
perawatan jangka
panjang
- Fasilitasi
pemenuhan
kebutuhan dasar
keluarga
- Hargai dan
dukung
mekanisme
koping adaptif
yang digunakan

Edukasi

- Informasikan
fasilitas
perawatan
kesehatan yang
tersedia

2 Depisit pengeta Setelah d Setelah dilakuka Edukasi kesehatan (I.123


huan kurangny ilakukan n tindakan keper 83)
a terpapar infor tindakan awatan sebanya
Observasi
masi keluarga keperaw k 4x pertemuan
dalam mengata atan kelu keluarga mampu - Identifikasi kesiapan

si gizi kurang arga seba : dan kemampuan

25
menerima informasi
- Identifikasi faktor-
faktor yang dapat
meningkatkan dan
menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih
dan sehat
nyak 4x
Terapeutik
pertemua
- Sediakan materi dan
n keluarg
media Pendidikan
a mampu Mengenal masal
Kesehatan
mengena ah (menjelaskan
- Jadwalkan Pendidikan
l, memut tanda gejala, da
sesuai kesepakatan
uskan, da mpak yang ditim
- Berikan kesempatan
n cara m bulkan dari gang
untuk bertanya
erawat a guan pertumbuh
Edukasi
nak deng an dan perkemb
an gangg angan - Jelaskan faktor risiko
uan tumb yang dapat
uh kemb mempengaruhi
ang kesehatan
- Ajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang
dapat digunakan
untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih
dan sehat
D. TAHAP PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI) DAN EVALUASI

NO TINDAKAN KEPERAWATA TT
Tanggal Jam EVALUASI
DX N

17,18 Juni S : Keluarga m


- Mengidentifikasi

26
2023 engatakan aka
kesesuaian antara harapan
n mengubah k
pasien,keluarga dan tenaga
ebiasaannya te
kesehatan
rutama kebiasa
- Memfasilitasi pengambilan
an Tn.Z merok
keputusan dalam
ok agar hidup
merencanakan perawatan
sehat kedepan
jangka panjang
nya
- Menghargai dan
mendukung mekanisme O : Keluarga T
koping adaptif keluarga n.Z tampak ant
usias untuk me
ngubah pola hi
dupnya

A : Masalah te
ratasi

P : Intervensi d
ihentikan

S : Keluarga m
- Mengidentifikasi
kesiapan engatakan sud
dan kemampuan menerima ah paham men
17,18 Juni
informasi genai pola keb
2023
- Mengidentifikasi faktor- iasaan sehari-h
faktor yang dapat arinya
meningkatkan dan
O : Keluarga t
menurunkan motivasi
ampak bisa m
perilaku hidup bersih dan
enjelaskan (gej
sehat
ala, penyebab,
- Memberikan materi
tanda gejala da
pendidikan kesehatan
n dampak yan
kepada keluarga
g ditimbulkan

27
dari bahayanya
merokok)

A : Masalah te
ratasi

P : Intervensi d
ihentikan

BAB V

ANALIS JURNAL

28
Analisis Jurnal 1
PERAN KOMUNIKASI KELUARGA
DALAM MENCEGAH PERILAKU MEROKOK BAGI REMAJA
DI KELURAHAN WINANGUN KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO
No Kriteria Analisis
1. Problem Merokok adalah masalah sosial yang sulit dipecahkan karena ber
bagai macam dampak buruk yang terjadi. Apalagi masalah terseb
ut sudah menjadi masalah nasional. Hal ini menjadi sulit karena
berkaitan dengan banyak faktor yang saling memicu, sehingga se
olah-olah sudah menjadi lingkaran setan. Di tinjau dari segi kese
hatan merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan
penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian, ka
nker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker lambung, penyakit j
antung koroner, pneumonia, gangguan sistem reproduksi dan seb
againya. Oleh karena itu, merokok harus dihentikan sebagai usah
a pencegahan sedini mungkin.
2. Intervensi Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskrip
tif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata ca
ra dalam masyarakat dan situasi tertentu termasuk hubungan, keg
iatan, sikap, pandangan serta proses-proses yang sedang berlangs
ung dan pengaruh dari suatu fenomena.
3. Comparasion Dalam penelitian ini, komunikasi yang terbuka digunakan untuk
menyampaikan pesan, informasi, nasehat, motivasi dan juga seba
gai alat untuk terhindar masalah-masalah komunikasi seperti kes
alahpahaman. Intensitas komunikasi yang tinggi dilakukan keluar
ga agar hubungan harmonis antar anggota keluarga tidak renggan
g. Apalagi salah satu faktor yang memicu kenakalan remaja saat i
ni adalah kurangnya komunikasi yang dilakukan dalam keluarga.
Hal ini membuat anak tidak diawasi, bebas berkeliaran dan terjer
umus dalam pergaulan-pergaulan yang tidak
baik. Komunikasi merupakan sesuatu hal yang kecil namun berd
ampak besar bagi kehidupan keluarga.

29
4. Outcome Berdasarkan pembahasan hasil penelitian sebelumnya, dapat disi
mpulkan bahwa, komunikasi merupakan faktor penting dalam int
eraksi, karena komunikasi menyebabkan adanya saling pengertia
n antar orang yang berkomunikasi. Dalam komunikasi akan lebih
efektif apabila tercapai saling pemahaman yaitu pesan yang disa
mpaikan dapat diterima dan dipahami oleh penerima. Khususnya
dalam penelitian ini antar orangtua dan anak yang di Kelurahan
Winangun. Komunikasi terbuka digunakan orangtua dalam mem
bimbing anak, menasehati dan memotivasi anak dalam pergaulan
nya setiap hari. Dan hal tersebut sudah menjadi peran, tugas dan
fungsi orangtua dalam kehidupan berkeluarga. Walaupun sering t
erjadi masalah-masalah berkomunikasi sehingga membuat orangt
ua dan anak sering bertengkar, namun ada beberapa orangtua ma
mpu mengatasi dan ada yang tidak. Perilaku-perilaku merokok y
ang tidak baik tidak dapat dihindarkan jika anak sudah mencoba
merokok.
5. Time Tidak terdapat waktu penelitian.

Analisis Jurnal 2
Peran Orang Tua, Tenaga Kesehatan, Dan Teman Sebaya Terhadap
Pencegahan Perilaku Merokok Remaja
Role Of Parents, Health Workers, And The Role Of Peers Against The
Prevention Of Smoking In Teenagers Behavior

No Kriteria Analisis
1. Population/Problem Menurut World Health Organization (WHO) Indonesia m
enjadi negara terbesar ketiga pengguna rokok, lebih 70%
anak Indonesia terpapar asap rokok dan menanggung resi
ko terkena berbagi penyakit akibat asap rokok. Kebiasaan
merokok pada remaja dapat dipengaruhi oleh berbagai fa
ktor, antara lain karena masa perkembangan anak yang m
encari identitas diri dan selalu ingin mencoba hal baru ya
ng ada di lingkungannya. Oleh karena itu, keluarga dan te
man sebaya adalah orang-orang yang akan sangat mempe

30
ngaruhi kebiasaan remaja serta tidak terlepas dari peran p
etugas kesehatan dalam penanggulangan perilaku meroko
k.
2. Intervensi Jenis penelitian yang di gunakan adalah kuantitatif denga
n pendekatan cross sectional. populasi dalam penelitian in
i adalah 835 remaja laki-laki berusia 15 sampai 17 tahun,
teknik pengambilan menggunakan random sampling yaitu
150 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesion
er, dengan jumlah tiga variabel independen, yaitu pengaru
h peran orangtua, tenaga kesehatan, dan teman sebaya de
ngan satu variable dependen yaitu pencegahan perilaku m
erokok.
3. Comparasion Berdasrkan hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikem
ukakan bila semakin banyak remaja yang merokok, maka
semakin basar kemungkinan teman-temannya adalah
perokok dan demikian sebaliknya. Fakta tersebut ada kem
ungkinan yang terjadi. Pertama, remaja jadi terpengaruh o
leh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja ter
sebut dipengaruhi oleh remaja tersebut, hingga akhirnya s
emua mereka menjadi perokok. Diantara remaja perokok,
87% mempunyai sekurang kurangnya satu atau lebih saha
bat yang perokok, begitu pula dengan remaja bukan perok
ok
4. Outcome Hal ini sesuai dengan bahwa factor yang mempengaruhi k
ebiasaan merokok salah satunya adalah peran orangtua. A
nak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tida
k bahagia, dimana orangtua begitu memperhatikan anak-a
naknya dan memberikan hukuman fisik yang keras, lebih
mudah untuk menjadi perokok di bandingkan anak-anak
muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang ba
hagia.
5. Time Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2018.

Analisis Jurnal 3

31
PERAN KOMUNIKASI KELUARGADALAM MENGATASI PERILAKU MEROKO
K PADA ANAK USIA REMAJA(Studi Pada Masyarakat Kelurahan Kampung Makass
ar Timur Kota Ternate
No Kriteria Analisis
1. Problem Permasalahan dalam penelitian ini adalah saat ini, banyak se
kali anak-anak remaja yang sudah mulai memiliki kebiasaan me
rokok, dan hal itu merupakan tantangan bagi para masyarakat, ter
masuk pemerintah dan orang tua untuk mengatasi kebiasaan mer
okok pada anak remaja tersebut, agar supaya mereka tidak te
rjerumus ke kegiatan yang negatif, termasuk merokok pada usi
a remaja tersebut.
2. Intervensi Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masya
rakat, serta tata cara dalam masyarakat dan situasi tertentu term
asuk hubungan, kegiatan, sikap, pandanagn serta proses-pros
es yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.
Bentuk komunikasi terbuka sering terjadi antara keluargadan
anak, dalam mengatasi perilaku merokok pada anak usia remaja.
Komunikasi secara terbuka antara orang tua dengan anak, selalu t
erjadi dalam upaya keluarga untuk selalu memberikan penyampa
ian tentang bahaya merokok tersebut bagi anak remaja
3. Comparasion Berdasarkan penelitian bahwa intensitas komunikasi yang dilak
ukan oleh keluarga dengan anak dalam mengatasi perilaku mer
okok pada anak usia remaja di Kampung Makasar Timur Kota T
ernate, masih sangat jarang dilakukan dalam waktu sehari menca
pai 5 –7 x. hal ini cukup beralasan Karena keluargadalam keseha
riannya memiliki kesibukan yang lain juga, jadi untuk memfokus
kan intensitas yang rutin sampai 5 –7 x dalam sehari untuk memb
erikan pesan dalam mengatasi perilaku merokok pada anak usia r
emaja, tentunya tidak biasa dilakukan.Hal yang sama juga dite
mukan pada pengukuran Frerkuensi komunikasi dengan kateg
ori sedang 2 –4 x sehari, ternyata jarang terjadi, sering kali keluar
galebih memperhatikan urusan atau permasalahan lain diba
ndingkan dengan mengatasi perilaku merokok pada anak usia r

32
emaja tersebut.
4. Outcome Dari hasil penelitian bahwa :
1. Peran komunikasi keluarga dalam mengatasi perilaku
merokok pada anak usia remaja di Kelurahan Kampu
ng Makasar Timur Kota Ternate, belum terlalu optim
al.
2. Bentuk komunikasi yang dilakukan dalam upaya men
gatasi perilaku merokok masih lebih banyak pada komu
nikasi secara terbuka, antara lain pad situasi banyak oran
g, atau pada saat berkumpul bersama, dimana peneka
nan pesannya belum terlalu kuat, kemudian belum bany
ak dilakukan komunikasi secara tertutup antara orang tua
dan anak tersebut, atau komunikasi orang tua secara
khusus antara mereka berdua untuk melarang anak agar t
idak merokok.
3. Intensitas komunikasi yang dilakukan masih terlalu re
ndah, berkaitan dengan upaya mengatasi perilaku mer
okok pada anak usia remaja, dimana sering kali hany
a dilakukan paling banyak 1 minggu dalam sekali, it
u pun apabila teringat, atau mendapatkan laporan anakn
ya lagi merokok.
4. Pesan komunikasi yang disampaikan berkaitan dengan up
aya mengatasi perilaku merokok pada anak usia remaja,
masih selalu berkaitan dengan dengan beberapa unsur pen
ting yaitu agama, pendidikan, pergaulan dan kesehatan.
5. Time Peneltian ini dilakukan pada tahun 2017.

33
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang kami buat, akhirnya dapat disimpulkan bahwa Mer
okok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa membakar dan menghisapnya
serta dapat menimbulkan asap yang dapat terisap oleh orang-orang disekitarnya (Lea
vy dalam Nasution, 2007). Sedangkan menurut Aritonang (dalam Sulistyo, 2009) mer

34
okok adalah perilaku yang komplek, karena merupakan hasil interaksi dari aspek kog
nitif, kondisi psikologis, dan keadaan fisiologis.
Perilaku merokok adalah suatu aktivitas atau tindakan menghisap gulungan te
mbakau yang tergulung kertas yang telah dibakar dan menghembuskannya keluar seh
ingga dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya ser
ta dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi perokok itu sendiri maupun orang-ora
ng disekitarnya (Nasution, 2007:10).

B. Saran
Penulis mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga penu
lis mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari pembaca sehingga makalah
ini bisa mendekati kata sempurna. Opini dari para pembaca sangat berarti bagi kami g
una evaluasi untuk menyempurnakan makalah ini

DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uin-suska.ac.id/6894/3/BAB%20II.pdf

http://repository.unimus.ac.id/1073/3/BAB%20II.pdf

35
Ammang, W., Sondakh, M., & Kalesaran, E. R. (2017). Peran Komunikasi Keluarga
Dalam Mengatasi Perilaku Merokok Pada Anak Usia Remaja (Studi Pada Masyarakat
Kelurahan Kampung Makassar Timur Kota Ternate). Acta Diurna Komunikasi, 6(1).

Bala, M. E., Senduk, J., & Boham, A. (2015). Peran Komunikasi Keluarga dalam Men
cegah Perilaku Merokok bagi Remaja di Kelurahan Winangun Kecamatan Malalayan
g Kota Manado. Acta Diurna Komunikasi, 4(3).

Suharyanta, D., Widiyaningsih, D., & Sugiono, S. (2018). Peran orang tua, tenaga kes
ehatan, dan teman sebaya terhadap pencegahan perilaku merokok remaja. Jurnal Man
ajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo, 4(1), 8-13.

36

Anda mungkin juga menyukai