Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK 11

“ Tentang pencegahan dan pemberdayaan kebiasaan merokok “


MK : MASYARAKAT PESISIR

DMK : Dr. N.B Marasabessy,S.ST.,M.Kes.

DI susun oleh kelompok 11

Nama :

1. Sri bintang ohorella


2. Murdiani rumaolat
3. Rahmatia rumagia

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MASOHI

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, kami tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga makalah “pencegahan dan pemberdayaan kebiasaan merokok beserta
penerapannya dalam masyarakat” dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah masyarakat pesisir. Kami berharap makalah ini dapat
menjadi referensi bagi teman-teman dan masyarakat. Kami menyadari masih memerlukan
penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Untuk itu, kami menerima segala bentuk kritik dan
saran demi penyempurnaan makalah ini.

.
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
A. Konsep teori....................................................................................................................................5
1. Defenisi............................................................................................................................................5
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi merokok...................................................................................5
3. Bahaya merokok..............................................................................................................................5
4. Kandungan pada rokok....................................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................................................7
B. Pemberdayaan kebiasaan merokok.................................................................................................9
BAB V PENUTUP.......................................................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang
yang mengalami kecenderugan terhadap rokok. Rokok merupakan salah satu bahan
adiktif artinya dapat menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya. Menurut WHO
2015 pada tahun 2015 diindonesia diperkirakan 36% atau sekitar 60juta penduduk
indonesia merokok secara rutin,hal ini berbeda dengan jumbla konsumsi rokok dinegara
lain yang bisa diperkirakan akan menurun tetapi diindonesia bahkan suda diperkirakan
oleh who bahwa pada tahun 2025 akan meningkat sehingga 90% penduduk indonesia
menjadi perokok aktif.jika konsumsi rokok setiap tahunnya tidak bisa diminimalkan maka
angkah kematian akibat merokok diindonesia juga akan terus meningkat.
Kebiasaan merokok sudah menjadi masalah kesehatan utama yang terjadi di
berbagai negara. Secara global, jumlah perokok di seluruh dunia mencapai 1,3 milyar
orang dengan 942 juta laki-laki dan 175 juta perempuan yang berusia 15 tahun lebih
(Drope et al., 2018). Banyak sekali dampak negatif yang dihasilkan seorang perokok,
baik perokok aktif maupun perokok pasif. Jika dilihat dari aspek kesehatan, rokok akan
berdampak pada sirkulasi darah, jantung, lambung, kulit, tulang, otak, paru-paru, mulut
dantenggorokan, reproduksi dan fertilitas, termasuk dapat meningkatkan risiko infeksi
tuberkulosis (TB) (Nhs.uk), (Rea dan Leung,2018), (Muthiah, Indraswari, dan Sujatmiko,
2019).
Banyak sekali dampak negatif yang dihasilkan seorang perokok, baik perokok aktif
maupun perokok pasif. Perokok di Indonesia 45% mengalami stroke, 81% mengalami
serangan jantung, dan 85% mengalami kanker paru-paru (Asma etal., 2015).
Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan seseorang menjadi ketergantungan yang
berarti tidak dapat berhenti merokok dan selalu membutuhkan rokok dalam keadaan
apapun (Charlotte Herrick, 2010).

B. Rumusan masalah
1. Masalah kesehatan masyarakat pesisir terhadap kebiasaan merokok
2. Bagaimana upaya-upaya dalam mengatasi masala kesehatan masyarakat pesisir
terutama masalah kebiasaan merokok
3. Sumber pemberdayaan kebiasaan merokok

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah kesehatan masyarakat pesisir terhadap kebiasaan
merokok
2. Untuk mengetahui upaya-upaya pencegahan masalah kebiasaan merokok
3. Untuk mengetahui sumber pemberdayaan kebiasaan merokok
BAB II
TINAJUAN TEORI

A. Konsep teori

1. Defenisi
Saat ini merokok merupakan bagian dari gaya hidup masyarakat, salah satunya rokok
tembakau yang dapat kita temui di mana saja. Menurut WHO (2020), rokok tembakau
merupakan ancaman terbesar kesehatan publik yang pernah dihadapi. Dalam
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019) menurut Rikesdas, prevelensi
perokok laki-laki di Indonesia merupakan yang tertinggi di seluruh dunia dan diprediksi
sebanyak 97 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Liem (2016), pecandu rokok dapat mengalami gangguan psikologis
yaitu kecemasan, depresi atau perasaan sedih, marah, gelisah, sulit berkonsentrasi dan
kecenderungan perilaku kompulsif.

2. Penyebab kebiasaan merokok


Menurut Sugito (2007:10) penyebab orang merokok yaitu:
a) Hasrat
Salah satu yang paling kuat memaksa seseorang adalah hasrat,
karena dengan merokok dapat memuasakan selea yang telah ada dalam
diri orang yang menghisapnya, sehingga dari sana perkara yang lebih sulit
untuk berhenti merokok karena telah memuaskan hasrat kecanduan
b) Merokok itu jantan
Kalangan muda menyatakan merokok itu jantan sebagai alas an
mereka merokok, mereka terobsesi dengan propaganda iklan yang
mengindentifisikan rokok. Bila ditinjau mengenai kandungan maka akan
diketahui bahwa rokok dapat menyebabkan impotensi. Jelas ini
bertentangan dengan propaganda iklan rokok.
c) Toleransi dengan teman
Orang yang merokok dengan alasan toleransi sebenarnya tidak
ada keinginan untuk merokok dalam dirinya sendiri.Namun lingkungan
sekitar yang membuatya rajin merokok. Umumnya hal ini menimpa orang
yang suka berkumpul dengan oang yang mempunyai kebiasaan merokok.
d) Rokok menghilangkan pusing dan stress
Alasan merokok untuk menghilangkan pusing dan stes tak dapat
dipungkiri, karena nikotin yang terdapat dalam rokok dapat membawa
ketenangan. Dengan demikian pusing dan stress akan hilang.
e) Lebih bisa mikir
Orang yang mencari ide atau inspirasi sering menggunakan rokok
sebagai alasan untuk mengeluarkan ide.Tak hanya mengeluarkan ide
merokok juga dapat menghilangkan kejenuhan saat pekerjaan
menumpuk, bahkan perokok menganggap merokok dapat meningkatkan
produktivitas

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi merokok

Kebiasaan merokok dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Lewin (dalam
Komasari dan Helmi, 2000) kebiasaan merokok dapat disebabkan oleh faktor yang
berasal dari lingkungan atau eksternal maupun dari diri sendiri. Smet (dalam Putra &
Suhadianto, 2017) menjelaskan faktor eksternal dan internal yang dapat menyebabkan
kebiasaan merokok.  

 Faktor eksternal penyebab kebiasaan merokok meliputi

1) lingkungan tempat tinggal seperti keluarga, saudara, dan teman sebaya

2) demografis yang meliputi umur dan jenis kelamin

3) sosiokultural yang meliputi pendidikan, budaya, status sosial, dan pekerjaan.


 Sedangkan faktor internal meliputi
kecemasan, kepercayaan diri, konsep diri, dan kepribadian masing-masing
orang.Selain itu, menurut Etrawati (2014) media massa juga dapat
mempengaruhi kebiasaan merokok seseorang. Iklan mengenai rokok pada
media massa dapat menarik perhatian seseorang untuk mencoba merokok
4. Bahaya merokok

Penyakit yang diakibatkan oleh merokok berhubungan Dalam Nururrahmah (2015)


menurut Aditama, kebiasaan merokok telah menyebabkan lebih dari 25 jenis penyakit
yang menyerang tubuh manusia, penyakit tersebut antara lain yaitu kanker mulut,
esophagus, faring, laring, paru, pankreas, dan kandung kemih. Selain itu kebiasaan
merokok juga berdampak pada psikologis seseorang.

Dan menurut (saktiono2008)wanita hamil yang mrokok juga membahayakan bayi yang
dikandungnya .

5. Kandungan pada rokok

okok mengandung kurang lebih 4000 jenis bahan kimia yang berbahaya bagi
kesehatan. Racun utama pada rokok adalah karbon monoksida, nikotin, dan tar.

a. Karbonmonoksida(CO)
Karbon monoksida atau CO merupakan bahan kimia dengan jenis gas yang tidak
berbau. Zat ini dihasilkan dari pembekaran dari zat arang yang tidak sempurna
sehingga membuat karbon monoksida ini sangat beracun.
b. Nikotin
Nikotin merupakan senyawa pirolidin yang terkandung didalam Nicotina
tobacum,Nicotin rushea dan spesieslainnya yang bersifat adiktif dan dapat
mengakibatkan kecanduan. Nikotin memiliki efek pada otak antara lain
menyebabkan ketergantungan dan toksisitas pada fungsi kognitif yang
memuncul kangejala kesulitan konsentrasi.
c. Tar
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap
rokok dan bersifat karsinogenik.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pencegahan kebiasaan merokok

1. Definisi pencegahan merokok


Pencegahan merokok adalah tindakan atau usaha yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya perilaku merokok yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit
seperti jantung dan kanker.

2. Pencegahan merokok
Pencegahan merokok dapat dilakukan dengan dengan program anti merokok.
Program ini dilakukan disekolah terutama memfokuskan pemberian informasi
tentang bahaya bagi kesehatan. Program ini efektif dalam meningkatkan
pengetahuan akibat negatif merokok dan kadang-kadang efektif dalam merubah
sikap terhadap merokok, tetapi kenyataannya punya pengaruh yang sedikit pada
perilaku merokok. Program pencegahan yang menekankan risiko kesehatan jangka
panjang yang berhungan dengan merokok lebih efektif pada dewasa, sedangkan
remaja lebih cenderung 12 berorientasi saat ini daripada yang akan datang.

3. Fase pencegahan

Fase pencegahan ini terdiri atas pencegahan primodial, pencegahan primer,


pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier.

a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah pencegahan yang dilakukan melalui promosi
kesehatan dan pendidikan kesehatan. Pencegahan ini dapat ditempuh melalui
promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan tentang bahaya rokok dan
penerapan kebijaksanaan tentang rokok, seperti diberlakukannya area bebas
rokok, larangan iklan dalam promosi rokok, dan label bahaya rokok.

b. Pencegahan sekunder
Pencegahan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit dan
komplikasinya.meningkatkan kesadaran seorang perokok tentang penyakit yang
ditimbulkan akibat rokok seperti kanker patu dan serangan jantung
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier bertujuan untuk kompilkasi dan kematian pada seseorang
yang suda menderita penyakit sebagai dampak dari merokok.apabila sudah
terkena penyakit yang disebabkan oleh rokok lakukan pengobatan maksimal dan
teratur dengan berobat ke dokter atau fasilitas pelayanan kesehatan,serta
konsumsi obat yang diberikan secara teratur

B. Pemberdayaan kebiasaan merokok

Setelah permasalahan dapat diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah


mengidentifikasi beberapa alternatifnpemecahan masalah yang ditujukan dengan
pemberdayaan masyarakat dalam melaksanakan rangkaian beberapa kegiatan
pengabdian masyarakat sebagaimana telah isebutkan diatas. Kegiatan-kegiatan
pengabdi masyarakat tersebut

Pemberdayaan remaja, terangnya, menekankan adanya partisipasi remaja selama


proses penelitian, sehingga diperlukan hubungan yang baik antara remaja dengan
peneliti dan hubungan yang baik antara peneliti dengan masyarakat secara umum.

1. Determinan proses pemberdayaan remaja salah satunya adalah predisposing


remaja yang mencakup motivasi bergabung di organisasi, lama bergabung di
organisasi, pengalaman keterlibatan pada program pencegahan merokok, significant
others, dan lingkungan merokok.

2. Sementara determinan struktur kelompok mencakup ada tidaknya insentif atau


reward, proses pengambilan keputusan, hubungan dengan kelompok dewasa,
peluang terlibat, ketersediaan sumber daya, dan dukungan.

3. Selain itu, terdapat pula determinan iklim kelompok yaitu ketahanan kelompok,
kekompakan kelompok, efikasi kolektif, dan efikasi outcome.

Implementasi pemberdayaan merupakan pelaksanaan dari program aktivasi yang telah


disepakati, di antaranya meliputi outbound dan pelatihan calon relawan, pelatihan terkait
dampak rokok ataupun vapor terhadap kehidupan remaja, serta diskusi dan praktik
membuat video kampanye kesehatan. Indikator keberhasilan pemberdayaan dapat
dilihat dari sembilan domain pemberdayaan dan program yang terbukti menghasilkan
output perubahan individu dan kelompok. Replikasi program pemberdayaan serupa di
tempat lain, menurutnya, sangat memungkinkan dengan mempertimbangkan kesamaan

karakteristik sasaran.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Rokok adalah suatu kebiasaan (habituation) dan bukan satu ketergantungan (addiction).
Ada perbedaan sangat mendasar antara kebiasaan (habituation) dan
ketergantungan(addiction) kebiasaan adalah membiasakan diri melakukan sesuatu
kerana ada bahan, bila ia mengehentikan kebiasaannya. Maka akan muncul gejala-
gejala psikis dari dalam dirinya. Sedangkan ketergantungan,sebagaimana
ketergantungan heroin ataupun kokain adalah ketergantungan fisik dan psikis yakni
fisikpun menjadi terbiasa untuk mengkonsumsi suatu bahan yang ada.

B. Saran

Penulisan hanya bersifat pencegahan dan pemberdayaan untuk itu kritik dan saran
bagi penerima sangat dibutuhkan untuk dapat melihat kembali kekurngan yang pada
makalah ini .
DAFTAR PUSTAKA

Agusman,Fery.Asuhan keperawatan komunitas: suatu pengantar.Badan Penerbit Universitas


Diponegoro

erpus.fikumj.ac.id pertama kali diindeks oleh Google pada April 2016·


https://perpus.fikumj.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=11391&bid=4609

Universitas Hasanuddin, yang kemudian disingkat Unhas, merupakan sebuah perguruan tinggi
negeri di kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, yang berdiri pada 10 September
1956.Wikipedia http://repository.unhas.ac.id/3000/2/K012181036_tesis%201-2.pdf

Pemberdayaan Remaja dapat Mencegah dan Mengendalikan Perilaku Merokok Oleh: Gloria
-----

Etrawati, Fenny. (2014). Perilaku Merokok Pada Remaja: Kajian Faktor Sosio Psikologis. Jurnal
Ilmu Kesehatan Masyarakat, 5 (02). pp. 77-85. ISSN 2086-6380

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). HTTS 2019: Jangan Biarkan Rokok
Merenggut Napas Kita. Diunduh dari https://www.kemkes.go.id/article/view/19071100001/htts-
2019-jangan-biarkan-rokok-merenggut-napas-kita.html pada 29 Mei 2020 pukul 10.05 WIB

Komalasari, D. & Avin, F.H. (2000). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja.
Jurnal Psikologi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Liem, A. (2016). Pengaruh Nikotin Terhadap Aktivitas Dan Fungsi Otak Serta Hubungannya
Dengan Gangguan Psikologis Pada Pecandu Rokok. Buletin Psikologi, 18(2), 37–
50. https://doi.org/10.22146/bpsi.11536

Nururrahmah. (2015). Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan dan Pembentukan Karakter


Manusia. Prosiding Seminar Nasional, 01(1), 78.

Putra, Adik & Suhadianto, Suhadianto. (2017). Kecenderungan Kepribadian Neurotisme Dan
Perilaku Merokok. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia. 6. 111. 10.30996/persona.v6i1.1300.

Saputra, A. M. & Sary, N. M. (2013). Konseling Model Transteoritik dalam Perubahan Perilaku
Merokok pada Remaja. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8(4).

WHO. (2020). Tobacco. Diunduh


dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tobacco pada 29 Mei 2020 pukul 11.26
WIB

Anda mungkin juga menyukai