DESA LAHAKABA
1. Rupaeda lewenussa
2. Murdiani rumaolat
3. Jenap lewenussa
4. Yusni H nussy
5. Nurul fatwa tawrutubun
2023
LAPORAN PENDAHULUAN ( PRE-PLANNING )
Pertemuan :1
A. Latar belakang
Asam urat (Gout) adalah penyakit gangguan metabolisme purin ditandai
dengan keadaan kadar asam urat serumnya melebihi 7 mg/dL pada laki-laki
dan lebih dari 6 mg/dL pada wanita. Asam urat dipicu oleh meningkatnya
asupan makanan kaya purin, dan kurangnya intake cairan (air putih), sehingga
proses pembuangannya melalui ginjal menurun. Apabila asupan dan pola
makan tidak diubah maka kadar asam urat darah yang berlebihan akan
menimbulkan penumpukkan kristal asam urat, apabila kristal berada dalam
cairan sendi maka akan menyebabkan penyakit asam urat (Misnadiarly, 2007).
Asam urat termasuk penyakit degeneratif yang menyerang persendian, dan
paling sering dijumpai di masyarakat terutama dialami oleh lanjut usia (lansia)
(Damayanti, 2012).
Dari hasil pendataan atau pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa
Prodi Keperawatan Masohi, ditemukan beberapa masalah pada desa Laha
Kaba, diantaranya adalah Gout (Asam Urat) merupakan masalah terbanyak di
desa Laha Kaba, sehingga diperlukan edukasi untuk mencegah dan menangani
masalah Gout (Asam urat) pada masyarakat desa Laha Kaba.
Pada kegiatan promosi kesehatan terkait penyuluhan kesehatan tentang
Gout (Asam urat) diharapkan keluarga mampu mengenal apa itu arthritis gout,
penyebab, tanda dan gejala, proses penyakit komplikasi serta mampu
menangani masalah dari arthritis gout.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah dilakukan pertemuan diharapkan masyarakat mampu memahami
masalah arthiritis gout dan kadar asam urat dapat terkontrol.
b. Tujuan khusus
1. Masyarakat mampu mengetahui apa itu arthritis gout
2. Masyarakat mampu mengetahui penyebab arthritis gout
3. Masyarakat mampu Mengetahui faktor risiko arthritis gout
4. Masyarakat mampu mengetahui proses penyakit arthritis gout
5. Masyarakat mampu mengetahui tanda dan gejala arthritis gout
6. Masyarakat mampu mengetahui komplikasi pada arthritis gout
7. Masyarakat mampu mengetahui pencegahan pada arthritis gout
8. Masyarakat mampu mengetahui penanganan penyakit arthritis gout
C. Rencana kegiatan
1. Topic : Edukasi terkait masalah arthritis gout/asam urat
2. Metode : diskusI
3. Media : leaflet dan poster
4. Waktu : 16.00
5. Hari/Tanggal : senin 6 maret 2023
6. Sasaran : Masyarakat Desa Laha Kaba (dewasa-lansia)
7. Tempat :Rumah masing-masing Ketua RT 01-05 Desa Lahakaba
8. Penyeleggara kegiatan
a. RT 01
PJ : Rupaeda Lewenussa
Pemateri : Rupaeda Lewenussa
Moderator : Muhammad Sale Mukaddar
MC : Yudith Halamury
Notulen : Sri Bintang Ohorella
Seksi acara & dokumentasi : Ulfa Rengur, Alda Alfonsina Uniwally,
Bella Safira Matdoan
Seksi perlengkapan : Abdul Haris Makatita, Pita Sari Walakula
Seksi konsumsi : Suremni Adi, Elvia,Ratih Rumatiga
b. RT 02
PJ : yusni hamida nussy
Pemateri : juliaty nanuayo
Moderator : ade rahma lesipela
MC : yulianty jufri
Notulen : rostia rumasona
Seksi acara : ruslan ohorella
Seksi perlengkapan : retno anggraeni putri dan clay tanamal
Seksi konsumsi: yuan gloria adrianus
c. RT 03
PJ : Jenap Lewenussa
Pemateri : Jenap Lewenussa
Moderator : Siti Nuria Tuasikal
MC : Krisdianti Claudia Makualaina
Notulen : Saida Yanlua
Seksi acara : Siti Romania, Fika Leasa
Seksi perlengkapan : Asrul, Herlin Hattu
Seksi konsumsi : Yumila Rumatiga, Lindayani Sangadji
Seksi Dokumentasi : Alfi Darsiah, Wita Sarisa Tuguiha
d. RT 04
PJ : Murdiani Rumaolat
Pemateri : Masna Qomaria Naimudin
Moderator : Cristyn Rehuwallo
MC : Novalina Kelpitna
Notulen : Nurcahya Manuputty
Seksi acara : Murdiani Rumaolat & Arbia Tu
Seksi perlengkapan : Samsul Marif Manuputty & Darmiyanti
Ulayo
Seksi konsumsi : Safira Ukratallo & Wiwin Lamina
Seksi Dokumentasi : Widya A. Laheba & Siti Rumia Manuputty
e. RT 05
PJ :
Pemateri :
Moderator :
MC :
Notulen :
Seksi acara :
Seksi perlengkapan :
Seksi konsumsi :
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ARTHRITIS GOUT
G. Evaluasi
1. Proses : selama penyuluhan berlangsung
2. Hasil : Dapat secara subyektif (lisan) menyebutkan
a) Mengetahui tentang asam urat
b) Mengetahui tentang pembagian asam urat
c) Mengetahui tentang tanda dan gejala asam urat
d) Mengetahui penyebab asam urat
e) Mengetahui komplikasi asam urat
f) Mengetahui tentang diet bagi penderita asm urat
PROMOSI KESEHATAN
MK : Keperawatan Komplementer
Di susun oleh :
1. Jenap Lewenussa
2. Rupaeda Lewenussa
3. Murdiani Rumaolat
4. Yusni Hamida Nussy
5. Nurul Fatwa Tawrutubun
B. ETIOLOGI
Secara garis besar penyebab terjadinya Artritis Gout disebabkan oleh faktor
primer dan faktor sekunder, faktor primer 99% nya belum diketahui (idiopatik). Namun,
diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan peningkatan produksi
asam urat atau bisa juga disebabkan oleh kurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
Faktor sekunder, meliputi peningkatan produksi asam urat, terganggunya proses
pembuangan asam urat dan kombinasi kedua penyebab tersebut. Umumnya yang
terserang Artritis Gout adalah pria, sedangkan perempuan persentasenya kecil dan baru
muncul setelah Menopause. Artritis Gout lebih umum terjadi pada lakilaki, terutama yang
berusia 40-50 tahun (Susanto, 2013).
Berdasarkan penyebabnya, penyakit gout digolongkan menjadi 2, yaitu :
1. Gout primer
Penyebab kebanyakan belum diketahui (idiopatik). Hal ini di duga berkaitan dengan
kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatkan produksi gout.
Heperurisemia atau berkurangnya pengeluaran gout dari tubuh dikatakan dapat
menyebabkan terjadinya gout primer. Hiperurisemia primer adalah kelainan
molekular yang masih belum jelas diketahui. Berdasarkan data ditemukan bahwa
99% kasus adalah gout dan hiperurisemia primer. Gout primer yang merupakan
akibat dari hiperurisemia primer, terdiri dari hiperirusemia karena penurunan ekskresi
(80 – 90 %) dan karena produksi yang berlebih (10 – 20 %)
2. Gout sekunder
Gout sekunder dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu kelainan yang
menyebabkan peningkatan biosintesis denovo, kelainan yang menyebabkan
peningkatan degradasi ATP atau pemecahan asam nukleat dan kelainan yang
menyebabkan sekresi menurun. Hiperurisemia sekunder karena peningkatan
biosintesis denovo terdiri dari kelainan karena kekurangan menyeluruh enzim HPRT
pada syndromeLesh-Nyhan, kekurangan enzim glukosa – 6 phosphate pada
glycogenstoragedisease dan kelainan karena kekurangan enzim fructose – 1
phosphate aldolase melalui glikolisis anaerob. Hiperirusemia sekunder karena
produksi berlebih dapat disebabkan karena keadaan yang menyebabkan
peningkatan pemecahan ATP atau pemecahan asam nukleat dari intisel.
Peningkatan pemecahan ATP akan membentuk AMP dan berlanjut membentuk IMP
atau purinenucleotide dalam metabolisme purin, sedangkan hiperurisemia akibat
penurunan ekskresi dikelompokkan dalm beberapa kelompok yaitu karena
penurunan masa ginjal, penurunan filtrasi glomerulus, penurunan fractional uric acid
clearence dan pemakaian obat – obatan.
C. FAKTOR RISIKO
1. Penyakit ginjal kronis
Hiperurisemia dan penyakit ginjal memiliki hubungan sebab akibat. Gangguan fungsi
ginjal pada ginjal bisa mengganggu ekskresi asam urat. Namun, kadar asam urat
yang terlalu tinggi juga bisa mengganggu kinerja dan fungsi ginjal (Lingga, 2012)
2. Faktor usia
Gout umunya dialami oleh pria dan wanita dewasa yang berusia diatas 40 tahun.
Setelah memasuki masa pubertas, pria memiliki resiko gout lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita. Ketika memasuki usia paruh baya, jumlahnya menjadi
sebanding antara pria dan wanita.
3. Dehidrasi
Kekurangan cairan di dalam tubuh akan menghambat ekskresi gout. Pada dasarnya
semua cairan itu adalah pelarut. Air yang memiliki daya larut paling tinggi adalah air
putih. Air putih dapat melarutkan semua zat yang larut di dalam cairan, termasuk
asam urat. Air diperlukan sebagai pelarut gout yang dibuang atau diekskresi melalui
ginjal bersama urine.
4. Makan berlebihan
Asupanpurin dari makanan akan menambah jumlahpurin yang beredar di dalam
tubuh. Secara teknis, penambahan purin yang berear di dalam darah tergantung
pada jumlah purin yang berasal dari makanan. Artinya, semakin banyak ,
mengkonsumsipurin semakin tinggi kadar asam urat (produk akhir metabolisme
purin) dalam tubuh (Lingga, 2012).
5. Konsumsi alkohol Sejumlah studi mengatakan konsumsi alkohol memiliki pengaruh
sangat besar dalam meningkatkan prevalensi gout pada penggemar alkohol.
Dampak buruk alkohol akan semakin nyata pada individu yang mengalami obesitas.
Dikatakan bahwa penderita obesitas yang gemar mengkonsumsi alkohol dipastikan
mengalami gout (Lingga, 2012).
D. PATOFISIOLOGI
Dalam keadaan normal, kadar asam urat di dalam darah pada pria dewasa
kurang dari 7 mg/dl dan pada wanita kurang dari 6 mg/dl. Dan apabila konsentrasi kadar
asam urat dalam serum lebih besar dari 7,0 mg/dl dapat menyebabkan penumpukan
kristal monosodium. Serangan Artritis Gout tampaknya berhubungan dengan
peningkatan atau penurunan secara mendadak kadar asam urat dalam serum. Jika
kristal asam urat mengendap dalam sendi, akan terjadi respons inflamasi dan diteruskan
dengan terjadinya serangan Artritis Gout. Dengan adanya serangan yang berulang-
ulang, penumpukan kristal monosodium urat yang dinamakan tofi akan mengendap
dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga. Akibat penumpukan asam
urat yang terjadi secara sekunder dapat menimbulkan Nefrolitiasis urat (batu ginjal)
dengan disertai penyakit ginjal kronis. Gambaran kristal urat dalam cairan sinovial sendi
yang asimtomatik, menunjukkan bahwa faktor-faktor non-kristal mungkin berhubungan
dengan reaksi inflamasi. Kristal monosodium urat yang ditemukan tersalut dengan
immunoglobulin yang terutama berupa 1gG. Dimana IgG akan meningkatkan fagositosis
kristal dan dengan demikian dapat memperlihatkan aktifitas imunologik (Brunner &
Suddarth, 2010).
E. KLASIFIKASI
Ada 3 klasifikasi berdasarkan manifestasi klinik :
1. Gout arthriris stadium akut
Radang sendi timbul sangat cepat dalam waktu singkat.pasien tidur tanpa ada gejala
apa – apa. Pada saat bangun pagi terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan.
Biasanya bersifat monoartikular dengan keluhan utama berupa nyeri, bengkak,
terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa
lelah. Apabila proses penyakit berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu pergelangan
tangan atau kaki, lutut, dan siku. faktor pencetus serangan akut antara lain berupa
trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stress, pemakaian obat diuretic dan
lain – lain
2. Stadium interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode interkritik.
Walaupun secara klinik tidak dapat ditemukan tanda- tanda radang akut, namun
pada aspirasi sendi ditemukan Kristal urat. Hal ini menunjukkan 10 bahwa proses
peradangan masih terus berlanjut, walaupun tanpa keluhan (Fatwa, 2014).
3. Stadium arthritis gout kronik
Stadium ini umumnya terdapat pada pasien yang mampu mengobati dirinya sendiri
(self medication). Secara umum penanganan gout arthritis adalah memberikan
edukasi pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan dini
agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lainnya
F. FAKTOR RISIKO
3. Penyakit ginjal kronis
Hiperurisemia dan penyakit ginjal memiliki hubungan sebab akibat. Gangguan fungsi
ginjal pada ginjal bisa mengganggu ekskresi asam urat. Namun, kadar asam urat
yang terlalu tinggi juga bisa mengganggu kinerja dan fungsi ginjal (Lingga, 2012)
4. Faktor usia
Gout umunya dialami oleh pria dan wanita dewasa yang berusia diatas 40 tahun.
Setelah memasuki masa pubertas, pria memiliki resiko gout lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita. Ketika memasuki usia paruh baya, jumlahnya menjadi
sebanding antara pria dan wanita.
6. Dehidrasi
Kekurangan cairan di dalam tubuh akan menghambat ekskresi gout. Pada dasarnya
semua cairan itu adalah pelarut. Air yang memiliki daya larut paling tinggi adalah air
putih. Air putih dapat melarutkan semua zat yang larut di dalam cairan, termasuk
asam urat. Air diperlukan sebagai pelarut gout yang dibuang atau diekskresi melalui
ginjal bersama urine.
7. Makan berlebihan
Asupanpurin dari makanan akan menambah jumlahpurin yang beredar di dalam
tubuh. Secara teknis, penambahan purin yang berear di dalam darah tergantung
pada jumlah purin yang berasal dari makanan. Artinya, semakin banyak ,
mengkonsumsipurin semakin tinggi kadar asam urat (produk akhir metabolisme
purin) dalam tubuh (Lingga, 2012).
8. Konsumsi alkohol Sejumlah studi mengatakan konsumsi alkohol memiliki pengaruh
sangat besar dalam meningkatkan prevalensi gout pada penggemar alkohol.
Dampak buruk alkohol akan semakin nyata pada individu yang mengalami obesitas.
Dikatakan bahwa penderita obesitas yang gemar mengkonsumsi alkohol dipastikan
mengalami gout (Lingga, 2012).
H. KOMPLIKASI GOUT
Menurut Rotschild (2013) komplikasi dari gout meliputi severe degenerative
arthritis, infeksi sekunder, batu ginjal dan fraktur pada sendi. Setokin, kemokin,
protease, dan oksigen yang berperan dalam proses inflamasi akut juga berperan pada
proses inflamasi kronis, dekstruksi kartilago, dan erosi tulang. Kristal monosodium urat
dapat mengaktifkan kondrosit untuk mengeluarkan Interleukin – 1, merangsang sintesis
nitricoxide dan matriks metaloproteinase yang nantinya menyebabkan dekstruksi
kartilago. Kristal monosodium urat mengaktivasi osteoblas sehingga mengeluarkan
sitokin dan menurunkan fungsi anabolik yang nantinya berkontribusi terhadap kerusakan
juxtaartikular tulang. Gout telah lama diasosiasikan dengan peningkatan resiko
terjadinya batu ginjal. Penderita dengan gout membentuk batu ginjal karena urin
memiliki pH rendah yang mendukung terjadinya asam urat yang tidak terlarut.
Menurut Novianti (2015) ada banyak penyakit persendian yang menyerang
manusia. Diantara ratusan jenis penyakit persendian, penyakit Artritis Gout adalah satu
satunya penyakit persendian yang disebabkan oleh kondisi hiperurisemia. Beberapa
komplikasi Artritis Gout antara lain : gangguan pada ginjal, gangguan pada jantung,
hipertensi dan diabetes mellitus. (Lucia Firsty & Mega Anjani Putri, 2021)
komplikasi asam urat seperti severe degenerative arthritis,batu ginjal,infeksi
sekunder,dan terjadinya fraktur terhadap sendi. Yang terjadi proses dalam inflamasi akut
juga pada proses inlamasi kronis sehingga terjadinya sinovitis kronis disebut dengan
kemokin, protease,sitokin dan oksidan. Gout artritis sudah lama implikasi dengan
meningkatnya perbentukan resiko batu ginjal. Oleh karena itu urin mengandung pH
sedikit atau rendah yang menyetujui pembentukan gout artritisa tidak bisa larut. Ada tiga
hal pemahaman terjadi kelainan pada air seni atau air kencing yang tergambarkan di
penderita uric acid nephrolithiasis ialah kadar asam urat meningkat dalam urin
(hiperurikosuria),penurunan pelarutan gout artritis (terjadi rendahnya pH),dan
meningkatnya konsentrasi gout artritis terjadi di urin(Wahyu Widyanto, 2017).
(Rachmasari, 2021)
Komplikasi dari arthritis gout belum banyak disadari oleh masyarakat umum.
Menurut (Sapti 2019b), berikut ini komplikasi yang terjadi akibat tingginya kadar asam
urat.
1. Kerusakan sendi
Arthritis gout merupakan penyakit yang cukup ditakuti sebagian orang karena
menimbulkan kerusakan sendi dan perubahan bentuk tubuh. Kerusakan sendi
yang disebabkan tingginya asam urat dapat terjadi di tangan maupun kaki.
Kerusakan tersebut terjadi karena asam urat menumpuk di dalam sendi dan
menjadi kristal yang menganggu sendi. Sendi yang tertutup kristal asam urat
menyebabkan jari-jari tangan maupun kakI menjadi kaku dan bengkok tidak
beraturan. Namun yang ditakuti penderita bukan bengkoknya melainkan rasa
sakit yang berkepanjangan.
2. Terbentuk tofi
Tofi adalah timbunan kristal monosodium urat monohidrat (MSUM) di sekitar
persendian yang sering mengalami serangan akut atau timbul di sekitar tulang
rawan sendi, synovial, bursa, atau tendon. Di luar sendi, tofi juga bisa ditemukan
di jaringan lunak, otot jantung (miokard), katup bicuspid jantung (katup mitral),
retina mata, dan pangal tenggorokan (laring). Tofi tampak seperti benjolan kecil
(nodul) berwarna pucat, sering teraba pada daun telinga, bagian punggung
(ekstensor) lengan sekitar siku, ibu jari kaki, bursa di sekitar tempurung lutut
(prepatela), dan pada tendon achilles. Tofi baru ditemukan pada kadar asam urat
10-11 mg/dL
3. Penyakit jantung
Kadar asam urat yang tinggi dapat menimbulkan gangguan jantung. Bila
penumpukan asam urat terjadi di pembuluh darah arteri maka akan mengganggu
kerja jantung. Penumpukan asam urat yang terlalu lama dapat menyebabkan
LVH (Left Ventrikel Hypertropy) yaitu pembengkakan ventrikel kiri pada jantung
4. Batu ginjal
Tingginya kadar asam urat uang terkandung dalam darah dapat menimbulkan
batu ginjal. Batu ginjal terbentuk dari beberapa zat yang disaring dalam ginjal.
Bila zat tersebut mengendap pada ginjal dan tidak bisa keluar bersama urine
maka membentuk batu ginjal. Batu ginjal yang terbentuk diberi nama sesuai
dengan bahan pembuat batu tersebut. Batu ginjal yang terbentuk dari asam urat
disebut batu asam urat.
5. Gagal ginjal (nefropati gout)
Komplikasi yang sering terjadi karena arthritis gout adalah gagal ginjal atau
nefropati gout. Tingginya kadar asam urat berpotensi merusak fungsi ginjal.
Adanya kerusakan fungsi ginjal dapat menyebabkan ginjal tidak bisa
menjalankan fungsinya dengan baik atau mengalami gagal ginjal. Bila gagal
ginjal terjadi ginjal tidak dapat membersihkan darah. Darah yang tidak
dibersihkan mengandung berbagai macam racun yang menyebabkan pusing,
muntah, dan rasa nyeri sekujur tubuh
I. PENCEGAHAN
Beberapa perubahan gaya hidup diyakini dapat membantu menurunkan risiko
penyakit asam urat, yaitu:
1. Minum banyak air untuk membantu ginjal berfungsi lebih baik dan menghindari
dehidrasi.
2. Berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan yang sehat. Sebab, berat
badan ekstra meningkatkan asam urat dalam tubuh dan memberi lebih banyak
tekanan pada persendian.
3. Menghindari penggunaan obat-obatan tertentu. Misalnya seperti obat-obatan
yang bersifat diuretik atau imunosupresan.
4. Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang memiliki kandungan zat purin
tinggi. Misalnya seperti daging merah, minuman beralkohol, hingga makanan
dan minuman tinggi fruktosa (apel, anggur,s emangka, pisang, stroberi,
bluberi, alpukat, asparagus, wortel, buncis, selada)
Konsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah yang memiliki antioksidan
tinggi Sayuran yang diperbolehkan misalnya: (Wortel, Labu siam, Terong, Pare,
Oyong, Ketimun, Labu air, Selada air, Tomat, Lobak dan lainnya)
5. Diet purin
Contoh pola menu Diet Rendah Purin 150 kkal sebagai berikut:
Pagi:
1) Nasi ¾ gelas,
2) Telur ayam 1 butir
3) Sayuran ½ gelas
4) Minyak 1 sdt
5) Susu skim 4 sdm
6) Siang:
7) Nasi 1 gelas
8) Ikan 40 gr
9) Tempe 25 gr
10) Minyak 1 sdt
11) Sayuran 1 gelas
12) Buah 100 gr
Malam:
1) Nasi 1 gelas
2) Ayam 40 gr
3) Tempe 25 gr
4) Minyak 1 sdt
5) Sayuran 1 gelas
6) Buah 100 gr
J. PENANGANAN
Berikut beberapa obat asam urat alami yang membantu mengatasi penyakit
asam urat tanpa efek samping:
1. Ceri atau Jus Ceri Asam
Kamu bisa mengonsumsi ceri untuk mengatasi penyakit asam urat dengan cara
dimakan langsung atau dihaluskan dengan air menjadi jus. Jumlah yang
disarankan sekitar setengah cangkir ceri per hari.
2. Jahe
Terapi pengobatan Non- farmakologi kompres jahe merupakan tindakan yang
sering kali digunakan sebagai obat nyeri persendian karena kandungan gingerol
dan rasa hangat yang ditimbulkannya membuat pembuluh darah terbuka dan
memperlancar sirkulasi darah, sehingga suplai makanan dan oksigen lebih baik
dan nyeri sendi berkurang (Izza, 2014) (Nida, 2016) caranya : Jahe dibersihkan
dan diparut, Siapkan air hangat (suhu air 40–50 0C), Campurkan jahe
yang telah diparut dengan air hangat ,Ambil kain dan basahi dengan air
yang telah campuran jahe, Peras kain hingga cukup kering dan tempelkan
ke area sendi yang mengalami nyeri ,Lakukan kompres hangat jahe
selama 20 menit
3. Cuka Sari Apel, Jus Lemon dan Kunyit
Cuka sari apel, jus lemon, dan kunyit merupakan bahan-bahan alami yang sering
direkomendasikan untuk mengatasi penyakit asam urat. Bila ketiganya
digabungkan, mereka bisa menjadi minuman obat asam urat alami yang
nikmat.Cara membuatnya adalah campurkan perasan setengah lemon ke dalam
air hangat, lalu tambahkan 2 sendok teh kunyit dan 1 sendok teh cuka sari apel.
Kamu bisa membuatnya sesuai selera. Minum minuman tersebut 2-3 kali sehari
4. Seledri atau Biji Seledri
Seledri merupakan sayuran yang sudah sering digunakan untuk mengatasi
masalah buang air kecil. Untuk mengatasi penyakit asam urat, ekstrak dan biji
sayuran tersebut sudah menjadi obat asam urat alami yang populer.
Diperkirakan seledri bisa mengurangi peradangan, perbanyak makan seledri
secara rutin, terutama batang seledri mentah, jus, ekstrak atau bijinya.
5. Vitamin C
Beberapa bukti menunjukkan vitamin C bisa membantu mengurangi kadar asam
urat. Namun, perlu diingat, tidak semua orang bisa mengonsumsi suplemen
vitamin C. Orang dengan penyakit ginjal perlu membicarakannya dulu dengan
dokter sebelum mengonsumsi suplemen tersebut.
6. Makanan yang harus di Hindari
Berikut daftar makanan yang perlu dihindari oleh penderita asam urat agar
penyakitnya tidak kambuh lagi.
1) Jeroan
2) Seafood
3) Daging merah
4) Daging olahan
5) Minuman manis
DAFTAR PUSTAKA
Lucia Firsty, & Mega Anjani Putri. (2021). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Artritis Gout.
Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang Kesehatan, 5(1), 31–43.
https://doi.org/10.36971/keperawatan.v5i1.88
Rachmasari, R. (2021). Asuhan keperawatan gerontik pada ny.s dengan penyakit gout artritis di
desa kabongan lor kabupaten rembang.
Lucia Firsty, & Mega Anjani Putri. (2021). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Artritis Gout.
Buletin Kesehatan: Publikasi Ilmiah Bidang Kesehatan, 5(1), 31–43.
https://doi.org/10.36971/keperawatan.v5i1.88
Rachmasari, R. (2021). Asuhan keperawatan gerontik pada ny.s dengan penyakit gout artritis di
desa kabongan lor kabupaten rembang.