2023
LAPORAN PENDAHULUAN (PRE PLANING)
Pertemuan : Ke 1
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan adalah masalah kompleks yang merupakanhasil dari
berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan
manusia. Datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak,
meskipun kadang bisa dicegah atau dihindari. Konsep sehat
Esakitsesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-
faktor di luar kenyataan klinis yangmempengaruhi terutama faktor sosial
budaya. Jadi, sangat penting menumbuhkan pengertian yang benar pada
benak masyarakat tentang konsep sehat dan sakit karena dengan
konsepyang benar maka masyarakat pun akan mencari alternatif yang benar
pulauntuk menyelesaikan masalah kesehatannya (Dinas Kesehatan, 2007).
Masalah kesehatan yang dibiarkan begitu saja akan dengan mudah
menimbulkan berbagai penyakit.
Contoh tindakan yang dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan
diantaranya yaitu, tidak cucitangan sebelum maupun sesudah makan, tidak
membuang sampah padatempatnya, mengabaikan kebersihan dirumahnya
baik itu kebersihankamar mandi, lantai rumah d an sebagainya.
Perilaku buruk yang dilakukan warga di wilayah tersebutmenyebabkan
banyak warga yang terserang penyakit diare. Penyakit diare masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, baik ditinjau dari
angka kesakitan dan angka kematian serta kejadian luar biasa(KLB) yang
ditimbulkan. Upaya peningkatan tersebut dapat dilakukan
pemberdayaan.Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara
terus menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran
serta prosesmembantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak
tahu menjaditahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau
(aspek attitude),dari mau menjadi mampu(aspek practice). Gerakan
pemberdayaanmerupakan salah satu strategi dalam promosi kesehatan.
Promosikesehatan didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan
terhadapmasyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk memelihara
danmeningkatkan kesehatan mereka sendiri.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar masyarakat dapat memahami mengenai diare
2. Tujuan Khusus
a. Agar masyarakat dapat memahami pengertian diare
b. Agar masyarakat dapat memahami penyebab diare
c. Agar masyarakat dapat memahami tanda dan gejala diare
d. Agar masyarakat memahami patofisiologi diare
e. Agar masyarakat dapat memahami komplikasi diare
f. Agar masyarakat dapat memahami cara pencegahan diare
g. Agar masyarakat dapat memahai cara penanganan diare
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Edukasi kesehatan tentang masalah kesehatan diare
2. Metode : Diskusi
3. Media : Poster
4. Waktu : Disesuaikan
5. Tempat : Disesuaikan
6. Sasaran : Masyarakat
7. Pelaksana Kegiatan :
a. RT 1
PJ : sri bintang ohorella
Pemateri : sri bintang ohorella
Moderator: rupaeda lewenussa
Mc : yudith halamurry
Notulen : abdul haris makatita
Seksi acara : bella safira matdoan,alda alfonsina uniwally
Seksi perlengkapan : M sale mukadar, ulfa rengur,pitasari
walakulla
Seksi konsumsi : suremni adi ,rati rumatiga,elvia
b. RT 2
PJ: Ade rahma yunita. Lesipella
MC : Ruslan ohorella
Pemateri : retno anggraeni putri
Moderator : yuan gloria adrianus
Notulen : fitria keliwawa
Seksi acara: sahra rahayaan
Simulasi : juliati nanuayo, yulianti jufri
Seksi Perlengkapan : clay tanamal
Dokumentasi : yusni hamida nusy
Seksi komsumsi : rostia rumasona
c. RT 3
PJ:Alfi darsiah
MC:fika leasa
Moderator :Alfi darsiah
Pemateri : jenap lewenussa
Notulen:siti Romania
Seksi acara:linda sangadji,saida yanlua
Simulasi: herlin hatu, siti nuria tuasikal
Perlengkapan : asrul,krisdianti makwalaina
Konsumsi:yumila rumatiga,wita sarisa
d. RT 4
PJ : Novalina Kelpitna
Pemateri : Novalina Kelpitna
MC : Safira Ukratallo
Moderator : Christy Rehuwallo
Noutulen : Murdiani Rumaolat
Simulasi : Masna Qomaria Naimudin Widya Laheba
Darmiyanti
Seksi Perlengkapan: Samsul Manuputty
Seksi Dokumentasi & Acara : Arbia Tuhuteru , Siti Rumia
Manuputty
Seksi Konsumsi : Nur Cahya Manuputty , Wiwin Lamina ,
Siti Rumia Manuputty
e. RT 5
PJ : ona saflut
MC : sumiya tubaka
Moderator : zefania G. Sopacuaperu
Pemateri : elliez B. Sahertian
Notulen : windi watimena
Seksi acara: nursya sokanfuty, nurul tawrutubun
Simulasi : Rikardo okute, yosina hursepuny
Perlengkapan : sarpan manuputty
Dokumentasi : dwi irma
8. Strategi Pelaksanaan
1 Persiapan : 5 Menit
a. Ruangan
b. Media ( kursi )
c. Peralatan
d. Leaflet
2 Pembukaan : Menjawab salam, 5 Menit
a. Mengucapkan salam mendengarkan dan
dan perkenalan memperhatikan
b. Menjelaskan tujuan
pertemuan
c. Menjelaskan
secarasingkat poin
poin yang akan
dibahas
3 Pelaksanaan : Memperhatikandan 20 Menit
a. Menjelaskan mendengarkan
pengertian diare materiyang
b. Menjelaskan disampaikan oleh
penyebab diare pemateri
c. Menjelaskan tanda
dan gejala diare
d. Menjelaskan
patofisiologi diare
e. Menjelaskan
komplikasi diare
f. Menjelaskan
pencegahan diare
g. Menjelaskan
penanganan diare
h. Persiapan simulasi
pembuatan oralit
larutan gula garam
dan cara mencuci
tangan
4 Evaluasi : - Menyimak dan 10 Menit
a. Tanya Jawab berpartisipasi aktif
b. Menjawab dalam menjawab
Pertanyaan pertanyaan
c. Menanyakan - Masyarakat
kembali materi yang mendemostrasi
di sampaikan kan kembali
d. Penutup cara
pembuatan
oralit larutan
gula galam dan
cara mencuci
tangan
9. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning disiapkan dua hari sebelum pelaksanaan
pendidikan kesehatan
b. Kontrak waktu dan tempat satu hari sebelum pendidikan
kesehatan
c. Alat, media dan tempat telah disiapkan
d. Mahasiswa siap memberikan pendidikan kesehatan tentang
diare
2. Evaluasi Proses
a. Peserta kooperatif selama dilakukan pendidikan kesehatan
b. Waktu dan tempat pelaksanaan sesuai kontrak
c. Pemateri , Moderator , Mahasiswa, dan Masyarakat
melakukan kegiatan sesuai dengan perannya
d. Peserta dapat mengikuti kegiatan sampai selesai
e. Acara berjalan sesuai dengan perencanaan
10. Evaluasi Hasil
a. Masyarakat mengerti tentang diare dari
pengertian,penyebab,tanda dan gejala,komplikasi
patofisiologi,pencegahan serta penanganann diare
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Pencegaan
dan Penanganan Diare di Puskesmas Perak Timur selama 40
menit, diharapkan yang menderita atau beresiko dapat memahami
tentang penanganan pertama Diare dan dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Diare di
Puskesmas Perak Timur selama 40 menit, diharapkan seluruh pasien
atau keluarga dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Diare
2. Etiologi diare
3. Penyebab Diare
4. Tanda dan gejala
5. Paotofisiologi diare
6. Komplikasi diare
7. Pencegahan diare
8. Penanganan diare
9. Nutrisi bagi penderita diare
10. Pembuatan dan Pemberian larutan gula garam
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
1. Materi SAP
2. LCD
3. Poster
4. Infokus
5. leptop
4. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
5. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS
Uraian tugas
-moderator
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim
kepada peserta
b. Mengatur proses dan lamanya penyuluhan
c. Menutup acara penyuluhan
1. Penyuluh / pemateri
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta/masyarakat
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya
2. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yag belum jelas
d. Meginterupsi penyuluh tentang istilah / hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta
e. Memperagakan atau mempraktekkan teknik mencuci tangan
f. Mengajari cara pembuatan dan pemberian oralit
3. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan
diri sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya
proses penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan
d. Menyampaikan evaluasi langsung kepada peyuluh yang dirasa
tidak sesuai dengan rencana penyuluhan
4. Kegiatan Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
persiapan:
1.Ruangan
1 5 menit 2.Peralatan
(infokus,laptop,dan poster)
Pembukaan :
3.Memberi salam
Menjawab salam,
4.Menjelaskan tujuan
5 menit mendengarkan
penyuluhan
dan
5.Menyebutkan materi/pokok
memperhatikan
bahasan yang akan
disampaikan
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi
penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Materi :
1. Pengertian Diare
2 20 menit Menyimak dan
2. Penyebab Diare
memperhatikan
3. Tanda dan gejala
4. patofisiologi
5. komplikasi
6. pencegahan
7.penanganan
8.Simulasi pembuatan oralit
Evaluasi :
1. Menyimpulkan inti
penyuluhan.
2. Tanta jawab
3. Menjawab pertanyaan Menyimak,
3 10 menit 4. Menanyakan kembali mempraktekkan
materi yang disampaikan dan
5. Memberi kesempatan mendengarkan
kepada peserta untuk
mengulang
mendemonstrasikan cara
pembuatan oralit
Penutup
B. Penyebab Diare
Menurut staf pengajar IKA FKUI (2000: 285), manifestasi klinik diare adalah
sebagai berikut:
5) Muntah
7) Dehidrasi ringan: kehilangan cairan 2-5% dan BB, turgor masih baik,
penderita belum jatuh dalam keadaan pre syok, haus. Dehidrasi
sedang : kehilangan cairan 5-8% dari BB, turgor kulit menurun, UUB
cekung, mata cowong, nadi cepat, nafas cepat dan dalam (kusmoul),
penderita jatuh pada pre syok/syok.
D. Patofisiologi
Dua cara utama dimana organisme patogen menyebabkan diare : Invasi
bakteri pada mukosa kolon menyebabkan peradangan ulserasi. Hal ini
menyebabkan diare berdarah dengan pasasi mucus dan nanah (sering
disebut disentri). Sekresi entero toksin bakterial menyebabkan sekresi air
dan elektrolit dengan diare berair yang banyak. Enterotoksin dapat dihasilkan
sesudah kolonisasi bakteri (tanpa invasi) pada usus halus (masa inkubasi 6-
24 jam). Enterotoksin ini mungkin masuk ke dalam karena makanan yang
terkontaminasi kurang dimasak terutama oleh pencemaran makanan
terkontaminasi kurang dimasak terutama oleh pencemaran makanan
stafilokoki (Carpenito, 2000: 188).
1. Komplikasi
a) Dehidrasi
Dehidrasi meliputi dehidrasi ringan, sedang dan berat. Dehidrasi ringan
terdapat tanda atau lebih dari keadaan umumnya baik, mata terlihat
normal, rasa hausnya normal, minum biasa dan turgor kulit kembali
cepat. Dehidrasi sedang keadaan umumnya terlihat gelisah dan rewel,
mata terlihat cekung, haus dan merasa ingin minum banyak dan turgor
kulitnya kembali lambat. Sedangkan dehidrasi berat keadaan umumnya
terlihat lesu, lunglai atau tidak sadar, mata terlihat cekung, dan turgor
kulitnya kembali sangat lambat > 2 detik. (Depkes RI, 2008).
b) Hipernatremia
biasanya terjadi pada diare yang disertai muntah, menurut penelitian
jurmalis, Sayoeti, dan Dewi tahun (2008) , menemukan 14 bahwa 10,3%
anak yang menderita diare akut dengan dehidrasi berat mengalami
hipernatremia.
c) Hiponatremia
Hiponatremia terjadi pada anak yang hanya minum air putih saja atau
hanya mengandung sedikit garam, ini sering terjadi pada anak yang
mengalami infeksi shigella dan malnutrisi berat dengan edema (Sayoeti
& Dewi tahun 2008).
d) Hipokalemia
Hipokalemia terjadi karena kurangnya kalium (K) selama rehidrasi yang
menyebakan terjadinya hipokalemia ditandai dengan kelemahan otot,
peristaltik usus berkurang, gangguan fungsi ginjal, dan aritmia
(Ngastiyah, 2005 dalam penelitian Andri 2015).
e) Demam
Demam sering ditemui pada kasus diare. Biasanya demam timbul jika
penyebab diare berinvansi ke dalam sel epitel usus (Grace & Jerald,
2010). Bakteri yang masuk ke dalam tubuh dianggap sebagai antigen
oleh tubuh. Bakteri tersebut mengeluarkan toksin lipopolisakarida dan
membran sel. Sel yang bertugas menghancurkan zat-zat toksik atau
infeksi tersebut adalah neutrofil dan makrofag dengan cara fagosistosis.
Sekresi fagosik menginduksi timbulnya demam (Ariani, 2016).
E. Pencegahan Diare
F. Penanganan Diare
Diare menyebabkan khilangan cairan dan elektrolit sehingga
penderita harus diberi cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan
yang hilang. Sebagai pertolongan pertama, diberi cairan rumah tangga
seperti tajin, air sayur, air matang, teh. Disamping itu, harus diberi cairan
elektrolit berupa oralit. Jka tidak ada oralit, bisa menggunakan larutan
gula garam. Cara pembuatannya sebagai berikut : satu sendok teh
munjung gula pasir, seperempat sendok teh muntung garam, dilarutkan
dalam satu gelas air matang (200cc). Selanjutnya penderita diberi minum