OLEH
KELOMPOK D :
1. NORA AGUSTINA (171211302)
2. NUR GUSTIA ADIA (171211302)
3. NURUL HUDA (171211302)
4. PRITA IRMA ELSANI (171211302)
5. PUTRI WAHYUNI (171211302)
6. RAFNA LOEREF (171211302)
7. RAHMI EKA PUTRI (171211302)
8. SHINDY TANNIA (171211302)
9. SINTIA TRIO PUTRI (171211302)
10. SISI DANIATI (171211302)
11. SONYA MUSTIKA (171211302)
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN 6 LANGKAH
A. LATAR BELAKANG
Perilaku sehat cuci tangan pakai sabun yang merupakan salah satu Perilaku
Hidup Bersih Sehat (PHBS), saat ini telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena
masalah kurangnya praktek perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di Negara
berkembang saja, tetapi ternyata di Negara maju pun kebanyakan masyarakatnya
masih lupa untuk melakukan perilaku cuci tangan. Menurut data WHO (2014),
mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi 40% risiko diare, dan 20% risiko
infeksi saluran pernapasan akut, termasuk pneumonia (Dinas Kominfo Jateng,
2017).
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup
keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarga. Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan
dan dapat berperanaktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat
(Proverawati dan Rahmawati, 2012).
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia
untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan
sabun (CTPS) dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini
dilakukan karena tangan sering kali menjadi agen yang membawa kuman dan
menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak
langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain
seperti handuk, gelas). Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia
dan binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang
terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus,
dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan.
Tangan tersebut selanjutnya menjadi perantara dalam penularan penyakit (DEPKES
,2020).
Pandemi virus corona (COVID 19) saat ini telah melanda berbagai negara di
belahan dunia. Hingga saat ini belum ada vaksin ataupun obat yang terbukti efektif
dalam mengobati penyakit tersebut. Badan Kesehatan Dunia atau WHO serta Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serika atau CDC pun
mengeluarkan imbauan mengenai hal yang harus dilakukan dalam mencegah
corona jenis baru ini. Upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan berbagai upaya
pencegahan, salah satunya adalah mencuci tangan menggunakan sabun atau yang
sering kita dengar dengan istilah CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun). Semua jenis
virus termasuk COVID 19 bisa dapat aktif di luar tubuh manusia selama berjam-
jam, bahkan berhari-hari. Mereka bisa menyebar melalui droplets, seperti saat
bersin, batuk, atau saat pengidapnya berbicara. Desinfektan, cairan hand sanitizer,
tisu basah, gel, dan krim yang mengandung alkohol semuanya berguna untuk
membunuh virus ini, tetapi tidak seefektif sabun. Saat beraktivitas sehari-hari, akan
sulit bagi tangan untuk menghindari virus, bakteri, atau kuman. Penyebabnya, mata
tidak mampu melihat virusnya langsung, sehingga mencuci tangan adalah langkah
terbaik untuk menghindari tertular penyakit (Diskes Bali, 2020).
Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun
(mandi) biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun antiseptik/ anti
bakteri sering kali dipromosikan lebih banyak pada publik. Jenis sabun pun bukan
merupakan hal yang penting, hal ini karena COVID 19 adalah virus, jadi sabun
tangan antibakteri tidak memberi keunggulan tambahan dibandingkan jenis sabun
yang lain (Diskes Bali, 2020).
Selain karena COVID 19, PHBS yaitu cuci tangan juga dapat membantu
mencegah penularan penyakit salah satunya pneumonia, TB paru, diare dan
penyakit menular lainnya.
B. TUJUAN
1) Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diadakan penyuluhan diharapkan para pasien dan keluarga pasien
dapat mengetahui tentang bagaimana cara cuci tangan yang benar.
2) Tujuan instruksional khusus
Di Setelah diberikan penyuluhan pasien maupun keluarga dan pengunjung
mampu memahami tentang :
a. Menjelaskan defenisi cuci tangan
b. Menjelaskan tujuan cuci tangan
c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan
e. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan
f. Menjelaskan enam langkah cuci tangan
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Cuci tangan dengan 6 langkah
2. Sub Pokok Bahasan
a) Diharapakan pasien dan keluarga mengerti defenisi cuci tangan
b) Diharapakan pasien dan keluarga mengerti tujuan cuci tangan
c) Diharapakan pasien dan keluarga mengerti manfaat mencuci tangan
d) Diharapakan pasien dan keluarga mengerti dampak jika tidak cuci tangan
e) Diharapakan pasien dan keluarga mengerti kapan waktu cuci tangan
f) Diharapakan pasien dan keluarga mengerti enam langkah cuci tangan
3. Sasaran dan target
Pasien dan keluarga pasien
4. Metode
a) Ceramah
b) Diskusi
c) Tanya jawab
d) Role play
D. MATERI (Terlampir)
1. Diharapakan pasien dan keluarga mengerti defenisi cuci tangan
2. Diharapakan pasien dan keluarga mengerti tujuan cuci tangan
3. Diharapakan pasien dan keluarga mengerti manfaat mencuci tangan
4. Diharapakan pasien dan keluarga mengerti dampak jika tidak cuci tangan
5. Diharapakan pasien dan keluarga mengerti kapan waktu cuci tangan
6. Diharapakan pasien dan keluarga mengerti enam langkah cuci tangan
E. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung Jawab : Putri Wahyuni
2. Moderator : Nurul Huda
3. Presenter : Shindy Tannia
4. Fasilitator : Prita Irma Elsani, Sisi Daniati, Sonya Mustika, Sintia
Trio Putri, Rafna Loeref, Nora Agustina
5. Observer : Rahmi Eka Putri
6. Demonstran : Nur Gusti Adia
F. URAIAN TUGAS
1. Tugas Moderator
a) Memperkenalkan diri,anggota kelompok, dan pembimbing
b) Mengkoordinasikan semua kegiatan
c) Membuka dan menutup kegiatan
d) Menjelaskan topik, kontrak waktu dan tujuan kegiatan
e) Mengarahkan jalannya kegiatan
f) Memberi kesempatan audience untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat
g) Menyimpulkan kegiatan
2. Tugas presenter
a) Menyusun rencana kegiatan SAP
b) Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c) Menjelaskan dan mendemonstrasikan kegiatan yang dilakukan kepada
audience
d) Memotivasi anggota mengemukakan pendapat dan memberikan umpan
balik
3. Tugas Fasilitator
a) Memotivasi audience agar berperan aktif selama kegiatan
b) Memfasilitasi dalam kegiatan
c) Membuat dan menjalankan absensi kegiatan
4. Tugas Observer
a) Mengamati jalannya kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
c) Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan
G. PENGATURAN TEMPAT
KET :
Bad pasien
Observer
Peraga
Moderator
Meja untuk penyuluh
H. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media
Pendahuluan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah Leaflet
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan tanya
3. Memperkenalkan memperhatikan jawab
pembimbing klinik 3. Menjawab
4. Menjelaskan tujuan pertanyaan
penyuluhan dan pokok
materi yang akan
disampaikan
5. Menjelaskan kontrak
waktu
6. Menjelaskan aturan
dalam penyuluhan
Penyajian 15 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan dan Ceramah Lembar
menit a. Defenisi cuci tangan memperhatikan dan tanya balik
b. Tujuan cuci tangan 2. Mempraktekan jawab
c. Manfaat mencuci mencuci tangan
tangan
d. Dampak jika tidak
cuci tangan
e. Kapan waktu cuci
tangan
f. Enam langkah cuci
tangan
2. Penyuluh
mencontohkan cara
mencuci tangan yang
benar
3. Memberikan sesi untuk
bertanya
Penutup 10 1. Meminta peserta untuk 1. Mengajukan Tanya Leaflet
menit menjelaskan kembali pertanyaan jawab
materi yang telah di 2. Menjawab
berikan dengan singkat. pertanyaan yang di
2. Meminta peserta untuk berikan oleh
mempraktekan cuci penyuluh
tangan yang benar 3. mempraktekan cuci
3. Menyimpulkan hasil tangan yang benar
penyuluhan 4. Membalas salam
4. Menutup acara, dengan
salam penutup.
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a) Mahasiswa dan audien berada pada posisi yang sudah direncanakan
b) Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c) Pre planning telah disetujui
d) 75% audien menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c) 75% audien mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
d) 75% audien berperan aktif selam kegiatan berjalan
3. Evaluasi hasil
a) Audien mampu menyebutkan defenisi cuci tangan
b) Audien mampu menyebutkan mengerti tujuan cuci tangan
c) Audien mampu menyebutkan manfaat mencuci tangan
d) Audien mampu menyebutkan dampak jika tidak cuci tangan
e) Audien mampu menyebutkan kapan waktu cuci tangan
f) Audien mampu menyebutkan enam langkah cuci tangan
MATERI
LAMPIRAN
A. Defenisi cuci tangan
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan
sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir
untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar
hilang.
Dinas kesehatan provinsi bali (2020). Ayo Kita Lakukan Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) Sebagai Salah Satu Upaya Pencegahan Covid19.
https://www.diskes.baliprov.go.id/ayo-kita-lakukan-cuci-tangan-pakai-sabun-ctps-
sebagai-salah-satu-upaya-pencegahan-covid19/
NAMA – NAMA KELOMPOK D :
1. Penanggung Jawab : Putri Wahyuni
2. Moderator : Nurul Huda
3. Presenter : Shindy Tannia
4. Fasilitator : Prita Irma Elsani, Sisi Daniati, Sonya Mustika, Sintia
Trio Putri, Rafna Loeref, Nora Agustina
5. Observer : Rahmi Eka Putri
6. Demonstran : Nur Gusti Adia