Anda di halaman 1dari 10

PROPOSALTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

ORIENTASI REALITA: SESI 1: PENGENALAN ORANG

OLEH

NAMA : RAHMI EKA PUTRI

NIM : 171211302

KELAS :3A

PRODI : S1 KEPERAWATAN

DOSEN : Ns. ULFA SURYANI.M.Kep,Sp.Kep.J

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

2020
Topic : TAK Orientasi Realita : Kemampuan Mengingat

Sesi Ke : 1 ( Pengenalan Orang )

Terapis : Mahasiswa STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Sasaran : Klien Yang Mengalami Waham

A. TUJUAN

a. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.

b. Klien mampu mengenal waktu dengan tepat.

c. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang disekitarnya dengan


tepat.

B. TINJAUAN TEORI
Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu
dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social.
Kebutuhan social yang dimaksud antara lain: rasa menjadi milik orang lain atau
keluarga, kebutuhan pengakuan orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain
dan kebutuhan pernytaan diri.
Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu
berada dalam satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu
memerlukan hubungan timbal balik, hal ini bisa melalaui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan
dampak positif dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan
atau terapi serta pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan
kelompok terapeutik, modalitas merupakan bagian dan memberikan hasil yang
positif terhadap perubahan perilaku pasien/klien, dan meningkatkan perilaku
adaptif dan mengurangi perilaku maladaptive.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi
aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan
pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional dan juga
meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan orientasi
realitas ( Birckhead, 1989).
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan
jiwa, bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting
dari keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima
profesi kesehatan.
Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk
mendorong anggota kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan
bantuan penyelesaian masalahnya dari kelompok, perawat juga adaptif menilai
respon klien selama berada dalam kelompok.
Klien dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan daya nilai
realitas (reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan
orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan
menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala
ini, maka perlu ada aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada
klien tentang realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang
realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009). Sedangkan
pengertian TAK orientasi realitas menurut Purwaningsih dan Karlina (2009)
adalah pendekatan untuk mengorientasikan klien terhadap situasi nyata
(realitas). Pengertian yang lain menurut Keliat dan Akemat (2005), TAK
orientasi realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada
klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat, dan waktu.

C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK


Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi aktivitas kelompok ini
adalah :
1) Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan waham
2) Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami prilaku
agresif atau mengantuk, dalam keadaan tenang.
3) Klien dapat diajak bekerja sama (kooperatif)
4) Pasien yang sudah mengikuti sesi 1-5
D. PROSES SELEKSI
1. Identifikasikan klien yang memenuhi kriteria
2. Membuat kontrak dengan klien
3. Menjelaskan tujuan kegiatan
4. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan
5. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas kelompok.

E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN


1. Hari/Tanggal : Selasa/ 30 Juni 2020
2. Tempat kegiatan : Ruangan
3. Waktu Kegiatan : 08.00-08.30 WIB
4. Metode kegiatan : Diskusi kelompok, Orientasi realita
5. Anggota kelompok : Ny. B , Ny.D , Ny. R , Ny.A

F. MEKANISME KEGIATAN TAK

NO WAKTU KEGIATAN TERAPIS KEGIATAN


PESERTA
1 5 menit Pelaksanaan
a.Orientasi Menjawab salam dan
1) Ucapan salam, perkenalkan diri jika mendengarkan
perlu. Menjawab pertanyaan
2) Evaluasi/ validasi: menanyakan Mendengarkan dan
perasaan klien hari ini. memperhatikan
3) Kontrak: menjelaskan kegiatan yang
akan dilaksanakan yaitu sosialisasi Mendengarkan dan
(kemampuan bekrja sama), waktunya memperhatikan
30 menit, dan tempatnya di ruangan Mendengarkan dan
TAK memperhatikan
4) Jika ada klien yang ingin Mendengarkan dan
meninggalkan ruangan anggota memperhatikan
kelompok harus meminta izin ke
terapis.
5) Lama kegiatan 30 menit
6) Setiap pasien mengikuti dari awal
sampai akhir.
2 15 menit b. kerja
1) Terapis membagikan papan nama Mendengarkan dan
untuk masing-masing klien. memperhatikan
2) Terapis meminta masing-masing klien Mendengarkan dan
menyebutkan nama lengkap, nama melakukan kegiatan
panggilan, dan asal.

3) Terapis meminta masing-masing klien


menuliskan nama panggilan di papan Mendengarkan dan

nama yang dibagikan. melakukan kegiatan


Mendengarkan dan
4) Terapis meminta masing-masing klien
melakukan kegiatan
memperkenalkan diri secara berurutan,
searah jarum jam dimulai dari terapis,
meliputi menyebutkan: nama lengkap,
Mendengarkan dan
nama panggilan, asal, dan hobi.
melakukan
5) Terapis menjelaskan langkah
berikutnya: Tape recorder akan
dinyalakan, saat musik terdengar bola
tenis dipindahkan dari satu klien ke
klien lain. Saat musik dihentikan, klien
yang sedang memegang bola tenis Mendengarkan dan
menyebutkan nama lengkap;nama melakukan
panggilan,asal,dan hobi dari klien yang
lain (minimal nama panggilan). Mendengarkan dan
6) Terapis memutar tape recorder dan melakukan
menghentikan. Saat musik berhenti Kegiatan
klien yang sedang memegang bola mendengarkan dan
melakukan kegiatan
tenis menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan,asal, dan hobi klien
yang lain.

7) Ulangi langkah (6) sampai semua klien


mendapat giliran.

8) Terapis memberikan pujian untuk


setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien bertepuk tangan.

3 10 menit c. Terminasi
1) Evaluasi Mengungkapkan
a) Menanyakan perasaan klien setelah pendapat
mengikuti TAKS
b) Memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok Menjawab pertanyaan
2) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan setiap anggota
kelompok latihan bertanya,
meminta, menjawab dan memberi
pada kehidupan sehari-hari (kerja Mendengar dan
sama) memperhatiakan
b) Masukkan kegiatan bekerja sama
pada jadwal kegiatan harian klien
3) Kontrak yang akan dating
a) Menyepakati kegiatan berikut,
yaitu mengevaluasi kegiatan TAKS
b) Menyepakati waktu dan tempat

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Leader : RAHMI EKA PUTRI
Co-Leader : SONYA MUSTIKA
Observer : MARTA WINDA SARI
Fasilitator : NADIAH ULFAH FAJRIND

Perilaku pemimpin atau terapis yang diharapkan :


Perilaku yang ditampilkan oleh leader :
1. Menyusun rencana TAK
2. Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya TAK
3. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
4. Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan, memimpin jalannya TAK
5. Menetapkan tujuan dan peraturan kelompok
6. Memfasilitasi setiap anggota untuk mengkspresikan perasaan, mengajukan
pendpat dan memberi umpan balik
7. Sebagai role model
8. Memberi motifasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberi
reinforcemet positif
9. Evaluasi tindak lanjut

Perilaku yang ditampilkan oleh Co-leader :

1. Membantu leader dalam pengorganisasian anggota kelompok


2. Mengingatkan leader jika terjadi penyimpangan
3. Bersama leader menjadi role model
4. Mengingatkan jika leader lupa

Perilaku yang ditampilkan oleh observer :

1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok


2. Memberi stimulasi dan motifasi kepada klien anggota kelompok untuk aktif
mengikuti berlangsungnya TAK
3. Mengikuti arahan dari leader dalam mengikuti kegiatan kelompok

Perilaku yang ditampilkan oleh fasilitator :

1. Mencatat serta mengamati respon klien (dibaca pada format yang tersedia)
dinamika jalannya TAK keadaan peserta (aktif, pasif, kooperatif)
2. Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapan, hingga penutupan
3. Memberi umpan balik kepada leader, co-leader, fasilitator tentang jalannya
TAK
H. MEDIA DAN ALAT
1. Tape recorder/CD player
2. Kaset/CD lagu berirama riang (sesuaikan dengan kondisi klien)
3. Bola tenis
I. SETTING TEMPAT
1. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan tempat perawatan klien

MEJA

: Leader : Observer

: Co-leader : Fasilitator

: Klien

J. PROSES EVELUASI
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK Orientasi Realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan
adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain.

K. PENUTUP
Terapi aktivitas merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi psikologik
yang dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselanggarakan secara kolektif
dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis,perilku dan pencapaian
adaptasi optimal pasien. Dalam kegiatan aktivitas kelompok, tujuan ditetapkan
berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh sebagian besar
peserta dan sedikit banyak dapat diatasi dengan pendekatan terapi aktivitas
kolektif.
Demikian proposal kami anjurkan dalam rangka praktek komprehensif
diruangan nuri,RSJ.Prof.Hb.saanin padang

Disetujui oleh Padang, 30 Juni 2020

Pembimbing akademik Ketua Kelompok


(Ns. Ulfa Suryani,M Kep.Sp.Kep.j) (Rahmi Eka Putri)

LAMPIRAN

Evaluasi dan dokomentasi

A. Kemampuan Memperkenalkan Diri Kemampuan mengenal orang lain:


No Aspek yang dinilai Nama Klien
1. Menyebutkan nama klien
2. Menyebutkan nama pangilan klien
3. Menyebutkan asal klien lain.
4. Menyebutkan hobi klien lain
Petunjuk:

1. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama,
pangilan, asal dan hobi klien lain. Beri tanda (V) jika klien mampu dan tanda
(X) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi:
Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien
mngikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama, nama
panggilan, asal dan hobi klien lain di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien
lain di ruangan.

Anda mungkin juga menyukai