Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CUCI TANGAN TANGAN 6 LANGKAH dan HEPATITIS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Amelia Sarifatul Uliyah (19037140002)


Cici Riskiana (19037140012)
Fani Riyanto (10937140016)
Muslihotin Hofifah (19037140035)
Umar Husaen Kadafi (19037140061)
Vera Lusiana (19037140062)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BONDOWOSO

2022
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)
HEPATITIS dan CUCI TANGAN
6 LANGKAH

Pokok Bahasan : Hepatitis dan Cuci Tangan 6 Langkah


Sasaran : Pasien ruang Bougenvil RSU dr.Koesnadi Bondowoso
Tempat : Ruang Bougenvil RSU dr.Koesnadi Bondowoso
Hari Tanggal : kamis, 6 Oktober 2022
waktu : 20 Menit

I. TUJUAN
1.1 Tujuan Instruksional Umum
1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan pasien dapat mengerti dan
memahami tentang hepatitis dan cuci tangan 6 langkah.
2. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pasien mampu m e n j e l a s k a n
k e m b a l i m a t e r i h e p a t i t i s d a n mempraktekan cuci tangan 6 langkah
1.2 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan klien maupun keluarga dan pengunjung mampu
memahami tentang :
a. Menjelaskan defenisi cuci tangan
b. Menjelaskan tujuan cuci tangnan
c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan
e. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan
f. Menjelaskan enam langkah cuci tangan
g. Menjelaskan definisi hepatitis
h. Menjelaskan klasifikasi hepatitis
i. Menjelaskan penyebab hepatitis
j. Menjelaskan pengobatan hepatitis

1.3 SASARAN
Pasien ruang bougenvil RSU Dr. Koesnadi bondowoso

1.4 SUP POKOK BAHASAN


1. Defenisi cuci tangan
2. Tujuan cuci tangan
3. Manfaat mencuci tangan
4. Dampak jika tidak cuci tangan
5. Kapan waktu cuci tangan
6. Enam langkah cuci tangan
7. Definisi hepatitis
8. Klasifikasi hepatitis
9. Penyebab hepatitis
10. Pengobatan hepatitis

1.3 METODE PEMBELAJARAN


Ceramah, Tanya Jawab, Simulasi

1.4 MEDIA
Leaflet, Hand Scub
1.5 KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media
Pendahuluan 5 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah
menit 2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan dan
diri memperhatikan tanya
3. Menjelaskan tujuan 3. Menjawab jawab
penyuluhan dan pertanyaan
pokok materi yang
akan disampaikan
4. Mengkaji
pengetahuan
warga tentang
Cuci tangan 6
langkah yang benar
Penyajian 45 1. Menjelaskan Mendengarkan dan Ceramah Leaflet
menit materi memperhatikan dan
a. Defenisi cuci Mempraktekan tanya
tangan mencuci tangan jawab
b. Tujuan cuci
tangan
c. Manfaat
mencuci tangan
d. Dampak jika
tidak cuci
tangan
e. Kapan waktu
cuci tangan
f. Enam langkah
cuci tangan
g. Definisi
hepatitis
h. Klasifikasi
hepatitis
i. Penyebab
hepatitis
j. Pengobatan
hepatitis
2. Penyuluh
mencontohkan
cara mencuci
tangan yang benar
3. Memberikan sesi
untuk bertanya
Penutup 10 1. Meminta peserta 1. Mengajukan Tanya Leaflet
menit untuk menjelaskan pertanyaan jawab
kembali materi 2. Menjawab
yang telah di pertanyaan yang
berikan dengan di berikan oleh
singkat. penyuluh
2. Meminta peserta 3. mempraktekan
untuk cuci tangan
mempraktekan cuci yang benar
tangan yang benar 4. Membalas
3. Menyimpulkan 5. salam
hasil penyuluhan
4. Menutup acara,
dengan salam
penutup
2 MEDIA
 Leafled

3 MATERI
(terlampir)

4 KRITERIA PEMANTAUAN
1. Pemantauan
a. Input
 Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal oleh 5 peserta
 Media penyuluhan yang digunakan Leaflet
 Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date
 Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 30 menit
 Tempat penyuluhan adalah diruang penyuluhan
 Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan
b. Proses
 Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
 Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami materi
penyuluhan
d. Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan yang lebih
baik

5 Evaluasi
Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk mengetahui efektifitas PKRS terhadap indikator
dampak (dampak dari program seperti cuci tangan 6 langkah dan etika batuk)
MATERI
CUCI TANGAN 6 LANGKAH

1.1 Defenisi cuci tangan


Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun
biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk
menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.

1.2 Tujuan Mencuci Tangan


1. Menjaga Kebersihan diri
2. Mencegah infeksi silang
3. Sebagai pelindung diri

1.3 Manfaat Cuci Tangan


1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain

1.4 Dampak Jika Tidak Cuci Tangan


1. Keracunan Bakteri Salmonella
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi bakteri
salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari berbagai tempat. Potensi ini
juga bisa disebabkan karena makan sayuran mentah tanpa di cuci. Telur bakteri
salmonella akan berpindah dari makanan atau tangan ke dalam saluran pencernaan.
Bakteri ini bisa hidup dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan bakteri
salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan muntah. Untuk
mencegah agar tidak terlalu parah maka bisa meminta bantuan dokter.
2. Keracunan Bakteri E. Colli
Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa mencuci tangan.
Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet. Misalnya jika Anda makan
setelah menggunakan toilet umum tanpa mencuci tangan, maka telur bakteri E.colli bisa
masuk ke saluran pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa menyebabkan diare
yang sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika tidak segera diobati maka
bisa menyebabkan gagal ginjal. (baca juga : bahaya gagal ginjal – gejala dan
pencegahannya)
3. Resiko Tertular Flu atau Pilek
Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara umum. Penularan
ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas umum atau bersentuhan dengan
orang lain. Kemudian ketika Anda makan secara langsung maka bisa menyebabkan
virus segera berpindah tangan. Virus akan menyebar sangat cepat, tidak hanya masuk ke
dalam tubuh tapi juga berpindah lewat saluran pernafasan.
4. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan
Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan, maka bisa
menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada banyak bakteri yang sudah
melekat ke tangan kemudian menyebar ke saluran pencernaan. Makanan yang masuk ke
saluran tenggorokan akan berhubungan langsung dengan lendir. Kemudian bakteri akan
tinggal dalam bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat. Kondisi ini bisa
menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk. (baca juga : bahaya
radang tenggorokan kronis)
5. Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan terkena penyakit
diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang sebelumnya sudah ada di
tangan. Kemudian akan masuk ke saluran pencernaan lewat makanan yang bersentuhan
langsung dengan tangan. Perkembangan bakteri atau virus dalam saluran pencernaan
bisa menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri tersebut sehingga membuat
reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya segera kunjungi dokter
Anda.
6. Infeksi Penyakit Hepatitis B
Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis B.
Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan penderita sulit
untuk memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk jenis penyakit yang mudah
menular. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah sering mencuci tangan. Mencuci
tangan sebelum makan bisa menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar
dengan mudah lewat udara dan makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa menjadi
tempat endemi hepatitis B. (baca juga : penyebab hepatitis kronis dan jenis-jenis
hepatitis yang perlu diwaspadai)
7. Resiko Infeksi Shigellosis
Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan infeksi akibat jenis
bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti disentri. Disentri umumnya disebabkan
karena kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan. Ketika tangan Anda kotor
setelah melakukan berbagai pekerjaan maka mungkin banyak bakteri yang bersarang
dalam tangan Anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu sendiri atau tangan
yang kotor. Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang parah, diare bisa disertai
darah dan dehidrasi.
8. Resiko Infeksi Botulisme
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena infeksi penyakit
botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat makanan dan tangan yang kotor.
Ini termasuk jenis infeksi yang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian.
Infeksi juga membutuhkan perawatan yang segera untuk mengurangi potensi bahaya
yang lebih buruk. Beberapa tanda infeksi ini adalah seperti diare, sakit perut, mual,
muntah, demam, pandangan kabur dan hilang kesadaran.
9. Resiko Infeksi Amoebiasis
Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa disebabkan karena tidak
mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan menyebabkan penderita mengalami
disentri. Jenis amuba penyebab infeksi ini termasuk dalam kelas Entamoeba histolitica.
Infeksi ini tidak hanya menyerang pada saluran pencernaan namun juga berbagai organ
lain. Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam tubuh dan membutuhkan perawatan
darurat. Mencuci tangan sebelum makan bisa mencegah kondisi yang lebih berbahaya.
10. Resiko Radang Pernafasan
Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena
penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa menyebabkan sesak nafas, batuk,
flu dan radang tenggorokan. Penyakit ini bisa menyebar lewat bakteri atau virus yang
masuk ke tubuh lewat makanan. Ketika bakteri atau sumber penyebab infeksi
bersentuhan dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber infeksi akan berkembang
dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh dan
membuat penderita mudah sakit. Sumber penyebab penyakit seperti bakteri atau virus
mungkin memang tidak terlihat oleh mata secara langsung. Sumber infeksi bisa saja
berasal dari makanan, lingkungan atau tangan yang kotor ketika makan. Untuk
mengatasi berbagai bahaya tersebut maka biasakan untuk selalu mencuci tangan
sebelum makan. Anda bisa mencoba untuk melakukan cara mencuci tangan yang benar
dan steril agar benar-benar bersih dan tidak terkena resiko penyakit.

1.5 Kapan waktu cuci tangan


1. Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah sebagai berikut:
a. Sebelum dan setelah makan.
b. Setelah ganti pembalut.
c. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah
memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
d. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
e. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
f. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
g. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
h. Setelah menangani sampah.
i. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.
j. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain – lain).
k. Pulang bepergian dan setelah bermain.
l. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
2. Bagi petugas medis/tenaga kesehatan
a. Sebelum menyentuh pasien
b. Sebelum melakukan tindakan aseptik/steril
c. Setelah melakukan tindakan/terpapar cairan tubuh pasien
d. Setelah menyentuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien

1.6 Enam langkah cuci tangan


1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin dan
sebaliknya
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan
sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari
tangan kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.

Gambar: cuci tanga 6 langkah


MATERI HEPATITIS

1.Pengertian Penyakit Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan hati serius yang bisa dengan mudah ditularkan

ke orang lain. Penyakit ini diakibatkan oleh virus hepatitis. Ada beberapa jenis virus

hepatitis, termasuk hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis. Jika tidak tertangani

dengan baik, hepatitis saat hamil bisa menyebabkan penyakit parah, kerusakan hati,

bahkan kematian. Ibu juga bisa menyebarkan virus ke bayinya.

2. Macam macam hepatitis, tanda gejala, penyebab dan pengobatan

Hepatitis A

Virus hepatitis A dapat ditularkan melalui feses dari pasien yang sebelumnya

telah terinfeksi dengan penyakit ini. Selanjutnya seseorang dapat terkena hepatitis A

dengan mengkonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi feses

tersebut. Hepatitis A bersifat kurang merusak dibanding hepatitis virus yang lain. Hal

ini karena jenis hepatitis ini jarang menimbulkan kerusakan liver yang menetap.

Bahkan dalam beberapa minggu gejala akan hilang sama sekali dan orang yang telah

terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan

hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.

Gejala Hepatitis A

Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti

kuning. keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing

yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demum yang terus menerus,

tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, the, thypus, dll.

Cara penularan :

Virus hepatitis A ditularkan melalui tinja orang yang terkana virus hepatitis A

dan masuk kemulut orang lain bisa terjadi karena:

• Mengkonsumsi sayuran, buah, ikan, air muapun makanan yang telah tercemar olch

tinja yang mengandung hepatitis A.

Kebersihan pribadi dan lingkungan tidak di jaga dengan baik. Penanganan dan
Pengobatan Hepatitis A:

Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama

munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan

untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan

terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol

sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh

dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah

Cara pencegaha virus hepatitis A

Cuci tangan dengan air hangat dan sabun setelah melakukan BAB/BAK.

Sebelummakan ataupun sebelum menyediakan makanan. Cuci sayuran dan buah

sebelum di makan, Sebelum dipakai cuci peralatan makan dan minum.

Hepatitis B

Jenis hepatitis ini tergolong infeksi yang lebih serius dan dapat memicu

terjadinya sirosis ataupun kanker hati. Penularan hepatitis B dapat melalui jarum

suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah, ataupun cairan tubuh yang

lain. Pada beberapa kasus seseorang yang terinfeksi hepatitis B dapat sembuh dari

penyakit ini dan kemungkinan tubuhnya telah memiliki imunitas untuk melawan

infeksi tersebut. Namun, ada juga beberapa orang yang akan terinfeksi virus ini

selamanya

Gejala Hepatitis B

Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah

demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun

bagi penderitahepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut,

sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B

Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka

akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B,

maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B. yaitu pengobatan telan (oral) dan secara
injeksi,

a. Pengobatan oral yang terkenal adalah:

⚫ Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal

dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak. Pemakaian

obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan

mendapat monitor bersinambungan dari dokter.

• Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsero). Pemberian secara oral akan lebih

efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap

fungsi ginjal.

⚫ Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis

B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih,

mual dan terjadi peningkatan enzim hati.

b. Pengobatan dengan injeksi:

Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif

pemancar sinar B yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan

schat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A,

INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali

dalam seminggu selamu 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini

adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya.

Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan

demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.

Hepatitis C

Seperti halnya hepatitis B. témyata hepatitis C juga dapat memicu terjadinya

sinosis ataupun kanker hati. Penularan penyakit ini dapat melalui transfusi darah,

cairan tubuh, ataupun hubungan seksual. Hepatitis C merupakan tipe hepatitis yang

sangat serius dan menjadi alasan utama transplantasi hati pada kebanyakan

pasiennya. Pada hepatitis C penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak.

Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak

menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun

beberapa gejala yang samar diantaranya adalah: Lelah, Hilang selera makan, Sakit

perut. Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut

"jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan

enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C

justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C

Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti

Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan

dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk

mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati.

Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan

pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan

pada stadium awalnya.

DAFTAR PUSTAKA
.2012.(online)www.dechacare.com (diakses pada tanggal 21 November 2016)

.2012.(online)www.surabaya-ehealth.org (diakses pada tanggal 21 November


2016)

Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.EGC : Jakarta

JNPK_KR. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.

M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2000). KapitaSelektaKedokteran, ED :


3 jilid : 1. Jakarta
: Media Aesculapius FKUI.

Tarwoto & Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses


Keperawatan : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai