Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DISPEPSIA

Disusun Oleh :

VIKA SEPTIA NUR ANNISA


SN201226

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DISPEPSIA

A. PENDAHULUAN
Hari / Tanggal    : Sabtu, 20 Februari 2021
Sub pokok bahasan : Sistem Pencernaan
Waktu                   : 20 menit
Pokok Bahasan         : Dispepsia
Sasaran                  : Penderita Dispepsia
Tempat            : Klinik Griya Medika Utama Karanganyar
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan maka mampu
mengetahui dan merawat anggota keluarga yang sakit dalam hal
perawatan pasien Dispepsia.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan penggertian dispepsia
b. Menyebutkan tanda dan gejala dispepsia
c. Menyebutkan komplikasi dispepsia
d. Menyebutkan pencegahan kekambuhan dispepsia
C. RANCANGAN KEGIATAN
1. Topik
a. Penggertian dispepsia
b. Menyebutkan tanda dan gejala dispepsia
c. Menyebutkan komplikasi dispepsia
d. Menyebutkan pencegahan kekambuhan dispepsia
2. Metode pelaksanaan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
3. Sasaran
Penderita dispepsia
4. Waktu dan tempat
Hari/ Tanggal : Sabtu, 20 Februari 2021
Waktu                   : 20 menit
Tempat : Klinik Griya Medika Utama Karanganyar
5. Jumlah peserta
1 peserta
6. Media dan alat bantu
Media : leaflet
7. Seting tempat

Keterangan :
1) : Penyaji

2) : Peserta
8. Susunan acara
No TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
1 Pembukaan 2 menit 1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
4. Apersepsi dengan menggali
pengetahuan klien tentan dispepsia
2 Pelaksanaan 15 menit 1. Menjelaskan materi : 1.
a. Pengertian dispepsia Leafleat
b. Gejala-gajala dispepsia
c. Komplikasi dispepsia
d. Pencegahan kekambuhan dispepsia

2. Memberikan kesempatan peserta


untuk bertanya
3 Penutup 3 menit 1. Mengakhiri kegiatan 3.
2. Menutup dengan salam

9. Pembagian tugas
1) Penyaji : Vika Septia Nur Annisa
D. KRITERIA EVALUASI
1) Evaluasi terstruktur
a. Persiapan media
Media yang digunakan dalam penyuluhan lengkap dan siap
digunakan. Media yang digunakan ialah leaflet
b. Persiapanalat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan siap digunakan.Alat yang
digunakan ialah leaflet
2) Evaluasi proses
a. Peserta mendengarkan
b. Di dalam penyuluhan terdapat interaksi antara penyuluh dan
peserta
c. Peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan
3) Evaluasi hasil
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian dispepsia
b. Peserta dapat menyebutkan gejala-gajala dispepsia
c. Peserta dapat menjelaskan komplikasi dispepsia
d. Peserta dapat menjelaskan pencegahan kekambuhan dispepsia

E. LAMPIRAN MATERI
1. Definisi Dispepsia
Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari
rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami
kekambuhan. Dispepsia mengacu pada suatu keadaan akut, kronis, atau
berulang atau ketidaknyamanan yang berpusat di perut bagian atas.
Ketidaknyamanan ini dapat kenali atau berhubungan dengan rasa penuh
di perut bagian atas, cepat kenyang, rasa terbakar, kembung,
bersendawa, mual dan muntah (Ristianingsih, 2017).
2. Manifestasi Klinis
a. Nyeri perut (abdominal discomfort)
b. Rasa perih di ulu hati
c. Mual kadang-kadang sampai muntah
d. Nafsu makan berkurang
e. Rasa lekas kenyang
f. Nyeri saat lapar
g. Perut kembung
h. Rasa panas di dada dan perut
3. Komplikasi
Penderita dispepsia bertahun-tahun dapat memicu adanya komplikasi
yang tidak ringan. Adapun komplikasi dispepsia antara lain :
a. Perdarahan
b. Kanker lambung
c. Muntah darah
d. Ulkus peptikum
4. Cara Pencegahan Kekambuhan Dispesia
Dalam mencegah kekambuhan dyspepsia, perlu adanya kerjasama
dengan keluarga untuk merawat pasien dengan dispesia. Untuk
menghindari gangguan dispepsia berikut komplikasinya, keluarga dapat
melakukan hal sederhana berikut :
a. Menjaga pola makan pasien agar normal dan teratur, pilihkan
makanan yang seimbang dengan kebutuhan dan jadwal makan
yang teratur.
b. Menghindarkan pasien dari makananan yang dapat
meningkatkan asam lambung
c. Bersama penderita melakukan kegiatan yang bermanfaat agar
dapat terhindar dari stress.
d. Menghindarikan dan mengawasi penderita agar tidak terpapar
dengan faktor resiko seperti alkohol, makanan yang pedas, obat-
obatan yang berlebihan, nikotin rokok, dan stress
e. Bila harus makan obat karena sesuatu penyakit, misalnya sakit
kepala, bantu penderita memilih obat dan mengggunakan obat
secara wajar dan tidak mengganggu fungsi lambung.

Anda mungkin juga menyukai