Anda di halaman 1dari 6

INDONESIA DARURAT PEROKOK DI BAWAH UMUR

Opening:
Assalamualaikum wr.wb
Selamat pagi bapak / ibuk yang saya hormati
Dan yang saya hormati .....
Nama saya sukma wati saya adalah salah satu mahasiswi Poltekkes kemenkes
palembang
Disini saya akan mambahas tentang banyaknya perokok di indonesia yang
masih di bawah umur
Saya percaya bahwa materi yang saya sampaikan ini akan sangat berguna bagi
kita sebagai tenaga kesehatan dan masyarakat luas sehingga kita dapat menekan
jumlah perokok yang masih di bawah umur di indonesia.

Isi:
Menurut Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) Jumlah perokok anak terus
meningkat dari tahun ke tahun. pada tahun 2013 sejumlah 7,2% anak indonesia
sudah jadi perokok dan terjadi peningkatan pada tahun 2016 sebesar 8,8% dan
hingga saat ii terjadi kenaikan angka lagi sebesar 9,1%.
Hal ini di sebabkan karna rokok yang mudah di dapatkan dengan harga yang
terjangkau, lingkungan sekitar pun dapat mempengaruhi seseorang untuk jadi
perokok.
Ingin tampilan keren dan gaul juga menjadi faktor pendorong anak merokok .
Dari perilaku merokok di bawah umur ini maka tentunya akan terdapat banyak
resiko yang akan di terima salah satunya adalah:
1. paru-paru berhenti berkembang
Merokok terlalu dini akan menyebabkan ganguan pada perkembangan paru-
paru.
Sebuah riset membuktikan bahwa jika anak merokok selama 20hari maka
dampaknya pada paru-paru seperti telah merokok selama 40 hari dan akan
beresiko mengalami kangker paru-paru .
2. kerusakan gigi
hampir setengah dari infeksi yang terjadi di mulut, terjadi pada perokok aktif.
Sebuah riset juga membuktikan perokok aktif yang berusaha sangat mudah
mempunyai karies, plak dan berbagai infeksi gusi dan mulut lebih banyak dari
anak seusianya yang tidak merokok.
3. Masalah pada otot dan tulang
Menurut penelitian yang dilakukan di Belgia yang melibatkan 677 remaja dan
diketahui bahwa remaja yang sering merokok memiliki kepadatan tulang yang
rendah serta penurunan puncak pertumbuhan yang seharusnya terjadi pada anak
seusianya.
Upaya Pemerintah:
Dan hingga saat ini Pemerintah terus berupaya untuk mengurangi jumlah
perokok pemula melalui Peraturan Pemerintah (PP) no 109 tahun 2012 tentang
pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi
kesehatan dirancang untuk mengendalikan dan mengurangi perokok pemula
terutama dalam hal mengiklankan. Kemudian pasal 25 PP 109 tahun 2012 jelas
dikatakan setiap orang dilarang menjual produk tembakau menggunakan mesin
layar diri, kepada anak dibawah umur 18th, dan kepada perempuan hamil. Lalu
pada pasal 26 dikatakan pemerintah melakukan pengendalian iklan produk
tembakau.
Tantangan:
Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan rokok seharusnya berbagai
pihak turut berperan mengatasi banyaknya perokok terutama di kalangan
pelajar. Pemerintah harus menaikan harga rokok supaya mengurangi minat
pelajar yang ingin membeli rokok. Sebagai guru juga harus menasehati
muritnya akan bahaya yang di timbulkan oleh rokok dan orang tua lebih
mengawasi anak-anak mereka.
Dan bagi para pelajar yang belum merokok untuk tidak sama sekali
mencobanya karna jika telah terjerumus maka akan sulit untuk berhenti
merokok.
Sedikit solusi dari saya bahwa langka pertama untuk menghindari dan berhenti
merokok ialah jauhi diri dari lingkungan yang tidak sehat, dan bagi kita sebagai
tenaga kesehatan untuk selalu memberi edukasi tentang bahaya rokok.
Penutup:
Dan saya merasa ini adalah tanggung jawab kita semua terutama kita sebagai
tenaga kesehatan untuk menyelamatkan generasi generasi penerus bangsa yang
unggul, Sekian dari saya mohon maaf jika ada salah kata dan kepada Allah saya
mohon ampun .
Wassalamualaikum wr.wb
INDONESIA EMERGENCY UNDER-AGE SMOKERS

Opening:
Assalamualaikum WR.WB
Good morning everyone First of all, I would like to thank God Allah SWT who
has been giving us blessings and mercies so we can attend today's in a good
condition.
I also want to thank the master of ceremony for giving me the opportunity to
deliver the speech.
Allow me to introduce myself, My name is sukma wati I am a student of
Poltekkes Kemenkes palembang
Here I will discuss about a cases that is very close to us, and
I believe that the material I convey will be very useful for us as health workers
and the wider community so that we can reduce the number of underage
smokers in Indonesia.
Contents:
Do you remember how high cases of child smoking were in Indonesia
a few years ago? According to basic health research (RISKESDAS) the
number of child smokers continues to increase from year to year. in 2013 7.2%
of Indonesian children had become smokers. and there was an increase in 2016
of 8.8% and until now there was an increase in the number again by 9.1%.
So why? Why its happen?
This is because cigarettes are easy to get at affordable prices, the surrounding
environment can influence someone to become a smoker.and wanting to look
cool and slang is also a motivating factor for children to smoke.
From this underage smoking behavior, of course there will be many risks that
will be accepted, one of which is:
1. Lungs stop developing
Smoking too early will cause interference with lung development.
A study proves that if a child smokes for 20 days then the impact on the lungs is
like having smoked for 40 days and will be at risk of developing lung cancer.
2. tooth decay
almost half of infections that occur in the mouth, occur in active smokers. A
study also shows that active smokers who try very easily have caries, plaque
and various gum and mouth infections, more than children their age who do not
smoke.
3. Problems with muscles and bones
According to research conducted in Belgium involving 677 adolescents, and it is
known that adolescents who smoke frequently have low bone density and a
decrease in peak growth that should occur in children their age.
Government Efforts:
And until now the Government continues to strive to reduce the number of
novice smokers through Government Regulation (PP) no 109 of 2012
concerning the safety of materials containing addictive substances in the form
of tobacco products for health designed to control and reduce novice smokers,
especially in terms of advertising. Then Article 25 of PP 109 of 2012 clearly
states that everyone is prohibited from selling tobacco products using a self-
screening machine, to children under the age of 18, and to pregnant women.
Then in article 26 it is said that the government controls tobacco product
advertising.
Challenge:
Given the many impacts caused by smoking, various parties should play a role
in overcoming the number of smokers, especially among students. The
government must increase the price of cigarettes in order to reduce the interest
of students who want to buy cigarettes. As a teacher, they must also advise their
students on the dangers caused by smoking,a and parents should supervise their
children more.
And for students who have not smoked not to try it at all, because if it has fallen
then it will be difficult to stop smoking.
A little solution from me, that the first step to avoid and stop smoking is to stay
away from your friends who are a bad influence , and for us as health workers
to always provide education about the dangers of smoking.

Closing:
And I feel this is the responsibility of all of us, especially us as health workers
to save the next generation of superior nations. I think it's just that I can say for
you all. So many of me apologize if there are any wrong words and to Allah I
ask forgiveness. Thanks for your attention
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai