Anda di halaman 1dari 6

Makalah Project Statistika

Presentase Perokok Aktif Remaja Usia


<= 18 Tahun Pada Tahun 2016-2021

Disusun Oleh :

Syahrul Iman 19215034


Rizalul Fahmi 19215021
Ambrosius Hendriko H. 19207080
Adelia Santika 19215354
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat dan hidayah-
nya penulis dapat menyelesaikan makalah “Project Statistika Presentanse Perokok Aktif
Remaja Usia <= 18 “ dengan baik dan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini di susun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang kami peroleh selama
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Universitas Bina Sarana Informatika cengkareng.
Makalah yang telah kami tulis ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Statistika sebagai bahan pertanggung jawaban atas pemahaman selama kegiatan belajar
mengajar ini. Kami menyadari bahwa penulisan didalam makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan tidak luput dari kesalahan. Hal ini mengingat kemampuan dan
pengalaman kami serta pengetahuan yang kami miliki sangat terbatas untuk menghasilkan
karya tulis yang baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tidak lupa kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu kami dalam menyusun
makalah ini :
1. Susanti, S.pd, Mm selaku dosen pengajar mata kuliah Statistika
2. Serta teman teman yang telah bekerja sama menyelesaikan makalah
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca
walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan.

Jakarta, 11 April 2023

Penulis
Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Merokok merupakan salah satu kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh banyak
orang. Banyak orang tetap melanjutkan aktivitas merokok, meskipun telah diingatkan oleh
berbagai media, termasuk surat kabar, majalah, dan media lainnya tentang bahayanya
merokok. Di zona yang dilarang merokok, masih ada orang yang memutuskan untuk
melanjutkan perilaku tersebut. Dalam kasus yang mengkhawatirkan, anak-anak sekolah
bahkan terlibat dalam perilaku merokok, meskipun mereka masih mengenakan seragam
sekolah. Merokok menjadi masalah besar yang sulit diatasi dan bahkan menjadi masalah
nasional dan internasional.
Di Indonesia seringkali, aktivitas merokok dilakukan sejak mereka masih berada di
tingkat sekolah menengah pertama, bahkan bisa jadi sejak sebelumnya. Di banyak tempat
seperti jalan atau lokasi populer untuk berkumpul di antara siswa-siswa sekolah menengah,
kita bisa melihat banyak siswa yang sedang merokok. Di saat-saat kelas pada tingkat sekolah
menengah atas, merokok sering kali menjadi bagian dari kegiatan sosial di antara para siswa
laki-laki. Bagi banyak dari mereka, merokok menjadi simbol pergaulan. Hampir semua orang
mulai merokok dengan alasan yang tidak banyak berhubungan dengan memperoleh
kenikmatan. Di dalam benak kaum muda, rokok menjadi bentuk kedewasaan. Sebagai
seorang remaja, mereka mencari berbagai cara untuk terlihat lebih dewasa.
Menurut Setiyanto, R, (2013), faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok
adalah tekanan teman sebaya, berteman dengan perokok usia muda, status sosial ekonomi
rendah, mempunyai orang tua yang merokok, saudara kandung, lingkungan sekolah (guru)
yang merokok dan tidak percaya bahwa merokok mengganggu kesehatan. Dalam hal
kesehatan, merokok harus dihentikan karena dapat menimbulkan kanker dan penghambatan
aliran darah yang dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, lebih baik berupaya
pencegahan sedini mungkin dengan menghentikan kebiasaan merokok.
Memilih metode yang tidak tepat untuk menghentikan kebiasaan merokok akan sia-
sia, entah itu hanya mengandalkan perubahan perilaku atau dengan bantuan luar. Oleh karena
itu, pengetahuan mengenai cara-cara berhenti merokok sangat penting untuk diketahui.
Namun, tidak semua cara yang dicoba akan berhasil. Sebagai alternatif, mengubah perilaku
sehat remaja dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat untuk kesehatan
mereka. Pendidikan kesehatan adalah kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan
kesehatan kepada remaja dengan tujuan mereka memperoleh pengetahuan tentang kesehatan
yang lebih baik.
Menurut Indah et al, (2019) pendidikan kesehatan memiliki efek yang signifikan
terhadap perubahan tingkat pengetahuan remaja tentang dampak bahaya merokok. Kami
berpendapat bahwa penyuluhan sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan para remaja
tentang ancaman rokok, sehingga mereka dapat terdorong untuk hidup sehat tanpa merokok
dan berkontribusi pada gerakan anti-rokok di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi remaja yang kecanduan merokok?
2. Bagaimana bahaya merokok dapat berdampak pada Kesehatan remaja?
3. Berapa banyak presentase perokok remaja pada tahun 2016-2021?
4. Bagaimana cara mencegah remaja dari kebiasaan merokok?
5. Bagaimana peran orang tua dan lingkungan dalam mencegah remaja merokok

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan gambaran tentang bahaya merokok pada
remaja, serta menyadarkan bagi mereka yang berencana untuk mulai merokok atau yang
sudah merokok untuk segera berhenti. Makalah ini juga bertujuan untuk memberikan
informasi tentang dampak kesehatan yang dihasilkan dari kebiasaan merokok pada remaja.
Dengan demikian, diharapkan para remaja menjadi lebih berhati-hati dalam menjaga
kesehatan dan mengambil keputusan yang baik untuk masa depannya. Selain itu, peran orang
tua, guru dan masyarakat juga penting dalam memberikan informasi dan pemahaman tentang
bahaya merokok bagi remaja.
Bab 2
Pembahasan

2.1 Definisi remaja dan factor penyebab remaja merokok


Remaja yang didefinisikan menurut World Health Organization adalah periode usia
berkisar antara 10 sampai dengan 19 tahun, sedangkan Persatuan Bangsa Bangsa mengatakan
bahwa kaum muda untuk usianya 15 sampai 24 tahun. Masa remaja merupakan suatu masa
ketika individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak
menuju dewasa. Ketidak stabilan emosi, adanya sikap mnentang, kegelisahan, senang
bereksperimentasi, senang bereksplorasi, mempunyai banyak khayalan (Gunarsa, 2014).
Kebiasaan merokok pada remaja sering terlihat pada siswa SMA, banyak siswa SMA
di Indonesia terlihat merokok, Kebiasaan ini sering muncul pada usia SMA karena ini adalah
masa peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Masa remaja merupakan periode yang
sangat penting karena pada masa ini terjadi banyak perubahan, konflik, dan pencarian
identitas. Remaja berusaha menunjukkan perilaku yang menandakan status kedewasaan,
karena mereka tidak ingin lagi dianggap sebagai anak-anak.
Di masa remaja, solidaritas kelompok menjadi hal yang sama pentingnya dengan
kedewasaan. Dalam kelompok remaja, jika mereka melakukan kegiatan seperti merokok,
maka individu remaja merasa perlu untuk mengikuti. Teman-teman juga dapat menjadi alasan
utama seseorang menjadi perokok karena ajakan mereka sulit untuk ditolak. Selain itu,
beberapa pelajar pria mengatakan bahwa mereka mulai merokok setelah melihat iklan rokok.

2.2 Bahaya merokok bagi Kesehatan remaja


Remaja yang merokok memiliki risiko kesehatan yang lebih buruk dibandingkan
dengan remaja yang tidak merokok. Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai
dari kerusakan selaput lendir hingga penyakit kanker yang ganas. Rokok juga merupakan
salah satu penyebab kematian terbesar di dunia karena berbagai penyakit yang diakibatkan
oleh merokok. Berbagai penyakit tersebut antara lain :
1. Penyakit paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-
paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa akan mengalami pembesaran dan kelenjar mukus
juga akan bertambah banyak, suatu kondisi yang disebut hiperplasia. Pada saluran napas
kecil, merokok menyebabkan peradangan ringan dan penyempitan karena penumpukan lendir
dan bertambahnya sel. Jaringan paru-paru juga terkena dampak merokok, dengan
peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan pada alveoli, yaitu cabang dari paru-paru.
2. Penyakit jantung koroner.
Dua zat kimia yang terkandung dalam rokok, yaitu nikotin dan karbon monoksida, memiliki
pengaruh besar pada penyakit jantung. Nikotin dapat mengganggu irama jantung dan
menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah jantung. Sementara itu, karbon monoksida
berikatan dengan hemoglobin dalam darah dan mengurangi pasokan oksigen ke jantung.
Kedua zat kimia ini merupakan faktor risiko utama dalam perkembangan penyakit jantung
pada perokok.

3. Kanker kulit, mulut, bibir dan kerongkongan.


Tar yang terkandung dalam rokok dapat mengikis selaput lendir di mulut, bibir, dan
kerongkongan. Sisa-sisa tar yang menumpuk dapat mengubah sel-sel normal menjadi sel-sel
ganas yang menyebabkan kanker. Kanker mulut dan bibir juga bisa disebabkan oleh panas
dari asap rokok. Risiko kanker kerongkongan pada perokok jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan bukan perokok, dengan angka 5-10 kali lebih besar.

4. Mengancam kehamilan
Efek merokok pada wanita terutama terlihat pada ibu hamil. Banyak penelitian yang
menunjukkan bahwa wanita hamil yang merokok berisiko melahirkan bayi dengan berat
badan rendah, cacat lahir, keguguran, bahkan kematian bayi saat lahir.

2.3

Anda mungkin juga menyukai