Anda di halaman 1dari 15

REVIEW PEMBELARAN HARIAN – DISTANCE LEARNING

PELATIHAN NUSANTARA SEHAT BATCH XXIII

Nama : TRIKANA PRAYOGA


Kelas : 2 PUSKESMAS KABALSIANG BENJURING

Hari / KEGIATAN MATERI SUMBER WAKTU LESSON LEARNT / KEY POINT


Tanggal BELAJAR YANG DIPELAJARI
/
PEMATER
I
Senin, 14 Pembelajaran Refleksi Peserta NS 07.30 - Peserta membahas dan sharing materi
Novemb SM - Zoom 08.00 yang dipelajari pada har Sabtu, 12
er 2022 Meeting WIB November 2022

Pembelajaran Penyusuna BKPK, Dit 08.30 - Setelah mempelajari mengenai Rukuns


SM - Zoom n Takel 10.00 1 selanjutnya akan membahas
Meeting RUKUNS - Kesmas dan WIB mengenai Rukuns 2 dimana pada
2 Lintas Rukuns 2 ini kita dituntut untuk
Program membuat Pohon Masalah, Tabel
Pemecahan Masalah, dan Tabel
BREAK 10.00 – Rukuns. Pada Pohon Masalah
10.15 (Fishbone) diharapakan untuk mencari
WIB akar penyebab masalah dengan why-
Pembelajaran Penyusuna BKPK, Dit 10.15 – why framework melalui aktivitas curah
SM - Zoom n Takel 11.45 pendapat (brainstorming),dimana
Meeting RUKUNS - Kesmas dan WIB Penyebab masalah tersebut
2 Lintas dikonfirmasi melalui data puskesmas.
Program Selanjutnya pada Tabel Pemecahan
Masalah dituntut untuk Untuk
ISHOMA 11.45 – menetapkan cara pemecahan masalah
13.00 melalui kesepakatan diantara anggota
WIB tim dengan didahului brainstorming
(curah pendapat). Dan Tabel Rukuns.
Selanjutnya mempersentasikan hasil
diskusi mengenai Rukuns 1

Pembelajaran MANAJE Pak 13.00 – Pengelolaan Stress


SM - Zoom MEN Edduwar 15.15 Karakteristik Perilaku terbagi menjadi
Meeting STRESS WIB 2, yaitu : Sehat Jiwa dan
Menyimpang.
BREAK ASHAR 15.15 – Stress adalah perubahan hidup yang
15.30 memerlukan penyesuaian. Stress ini
WIB dapat disebabkan oleh perubahan
Negatif dan Positif yang memerlukan
adaptasi adaptif dan maladaptif.
Terdapat berapa Masalah Kesehatan
Jiwa karena Stress, seperti : Ansietas,
Depresi, Gangguan Citra Tubuh,
Harga Diri Rendah,
Ketidakberdayaan, Keputusasaan,
dan Resiko Bunuh Diri.
Tujuan Manajemen Stress seperti :
Keseimbangan Hidup,
Keseimbangan Hubungan antar
Manusia, Keseimbangan Kerja, dan
Ketahanan Menghadapi Tekanan.
Manajemen Stress seperti: Mengubah
Situasi dan Mengubah Reaksi

Pembelajaran Bela Pussdikkes 15.30 – Bahaya Radikalisme dan Terorisme


SM - Zoom Negara TNI AD 17.30 Radikalisme adalah Gerakan
Meeting WIB melakukan perubahan cepat dengan
jalan kekerasan.
Mindset Radikal, Ideologi dan pola
pikir yang mampu mempengaruhi
seorang muslim radikal sehingga berani
melakukan aksi kekerasan seperti:
Pembunuhan, Perampokan
penyerangan terhadap aparat
pemerintah & instansi pemerintah,
serta melakukan Penyerangan di
Tempat ibadah, tempat keramaian
umum, ditempat tokoh agama dan
lain sebagainya, Hal tersebut terjadi
dikarenakan mereka menganggap
bahwa aksi tersebut dapat membawa
mereka masuk surga.
Terdapat beberapa Tipologi Kelompok
Radikal, seperti : Radikal Gagasan,
Radikal Milisi, Radikal Separatis,
Radikal Premanisme, Radikal Lainnya,
Radikal Teroris

Selasa, Pembelajaran Refleksi MOT (bu 08.00 – Peserta membahas dan sharing materi
15,Nove SM - Zoom Ivo & Mbak 08.30 yang dipelajari pada har Sabtu, 14
mber Meeting Tari) November 2022
2022 Dan Peserta
NS

Pembelajaran Manajemen Peserta NS 08.30 – Standar Pelayanan Kesehatan Pada


SM - Zoom Bencana – 10.00 Situasi Darurat Krisis Kesehatan.
Meeting RHA WIB Dimana dalam kondisi tanggap darurat
krisis kesehatan diperlukan standar
BREAK 10.00 – sebagai acuan dalam perencanaan,
10.15 pelaksanaan dan evaluasi. Yaitu,
WIB terdiri dari standard :
1. Upaya Manajemen Krisis
Kesehatan yang dilaksanakan
oleh Koordinator
Klaster/DHMT, Tim Logistik
Kesehatan, Tim Data &
Informasi
2. Pelayanan Kesehatan yang
dilaksanakan oleh Sub-sub
Klaster & Tim Promkes
Sedangkan acuan Standar Pelayanan
Kesehatan pada Situasi Darurat Krisis
Kesehatan beracuan pada PMK No.
4/2019 tentang Standard Teknis
Mutu Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan & PMK No. 75/2019
tentang Penanggulangan Krisis
Kesehatan.

Pembelajaran Penangana GDMI 10.15 – Penanganan Trauma dan Kegawat


SM - Zoom n Trauma 11.45 daruratan Bencana
Meeting dan 1. Bantuan Hidup Dasar
. Henti Nafas merupakan
Kegawat
Tersumbatnya Jalan nafas yang
daruratan
disebabkan oleh benda
Bencana
asing,aspirasi lidah yang jatuh ke

ISHOMA 11.45 – belakang, tersedak dan lain

13.00 sebagainya.

WIB . Henti Jantung, dapat terjadi


dikarenakan iskemik, infark

Pembelajaran Penangana GDMI 13.00 – miokardial, kecelakaan, tersengat

SM - Zoom n Trauma 14.30 listrik, tenggelam,

Meeting dan WIB syok(Hipovolemik), neurologic,

Kegawatda toksik,dan anafilaksis).

ruratan Tanda-tanda Henti Nafas dan Henti

Bencana Jantung.
. Henti Nafas : Inspeksi : Pasien
tidak sadarkan diri dan Tidak ada
pergerakkan di dada.
. Henti Jantung : Palpasi: Tidak
teraba nadi carotis
2. Memeriksa Kesadaran
3. Bantuan Nafas
Recovery Position yaitu Suatu posisi
yang diberikan kepada korban
untuk menjaga jalan nafas tetap
terbuka. Recovery Position ini
dilakukan hanya pada korban yang
berusia diatas 1 tahun. Tujuan
Recovery ini adalah agar menjaga
jalan nafas korban tetap terbuka
dan bersih, Mencegah aspirasi
(masuknya muntahan atau benda
asing ke dlam mulut korban).

Pembelajaran Bela Pusdikkes 14.30 – Bahaya Narkoba & Strategi


SM - Zoom Negara TNI AD 15.15 Pencegahannya, yang mana didasari
Meeting WIB oleh :
- UU REPUBLIK INDONESIA
BREAK ASHAR 15.15 – No. 35 TAHUN 2009
TENTANG NARKOTIKA
15.30 - PERATURAN PRESIDEN
WIB NOMOR 23 TAHUN 2010
TENTANG BADAN
NARKOTIKA NASIONAL
- INSTRUKSI PRESIDEN NO.
06 TAHUN 2018 TENTANG
RAN P4GN DAN
PREKURSOR NARKOTIKA
- PERATURAN KEPALA BNN
RI NO : 03 TAHUN 2015
TENTANG ORGANISASI
DAN TATA KERJA BNN
PROVINSI DAN BNN
KABUPATEN KOTA
Terdapat juga potret permasalahan
Narkoba di Indonesia, seperti :
- Geografis yang terbuka
menyebabkan Narkoba mudah
masuk & menyebar di seluruh
wilayah Indonesia
- Demografis yang sangat besar
(250 juta jiwa) menjadi pasar
potensial peredaran gelap
Narkoba
- Peredaran gelap Narkoba bukan
hanya menyasar orang dewasa
dan remaja, melainkan juga
anak-anak
- Minimnya fasilitas dan
aksestabilitas layanan
rehabilitasi pecandu Narkoba
- STIGMA thd Penyalah guna
narkotika shg Takut
Melaporkan Diri
- Sistem penegakkan hukum yang
belum mampu memberikan efek
jera kepada penjahat Narkoba
- Modus operandi dan variasi
jenis Narkoba yang terus
berkembang (41 Jenis Baru)
Kemudian Narkoba merupakan
Bahan/Zat yang dapat memperngaruhi
kondisi kejiwaan/psikologis seseorang
serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologik.

Pembelajaran Coaching 4 Coaching 15.30 – Adaptasi yaitu Proses Penyesuaian diri


SM - Zoom 16.15 setiap manusia setiap manusia dengan
Meeting WIB lingkungannya.
Adaptasi ini juga penting dikarenakan,
kita sebagai manusia merupakan
makhluk sosial yang memerlukan
sosialisasi serta kita juga seorang NST
akan memasuki lingkungan
baru,dimana lingkungannya belum
tentu sama dengan lingkungan
sebelumnya yg mana kita harus mmapu
beradaptasi dengan lingkungan yang
baru.

Rabu, 16 Pembelajaran Refleksi Peserta NS 08.00 – Peserta membahas dan sharing materi
Novemb SM - Zoom 08.30 yang dipelajari pada hari Selasa, 15
er 2022 Meeting WIB November 2022
Gabungan

Pembelajaran Kebijakan Direktorat 08.30 – Kebijakan Mutu dan Akreditasi


SM - Zoom Akreditasi Mutu 09.15 Puskesmas
Meeting Puskesmas Pelayanan WIB Arah kebijakan
Gabungan Kesehatan Arah kebijakan RPJMN 2020-2024
adalah Meningkatkan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan
semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar dengan mendorong
peningkatan upaya promotif dan
preventif yang didukung oleh inovasi
dan pemanfaatan teknologi melalui:
Peningkatan kesehatan ibu, anak
keluarga berencana dan reproduksi ,
Percepatan perbaikan gizi masyarakat,
Peningkatan pengendalian penyakit,
Pembudayaan perilaku hidup sehat
melaui GERMAS, dan Penguatan
sistem kesehatan dan pengawasan obat
dan makanan.
Terdapat Transformasi Layanan
kesehatan Primer, yaitu : Promosi dan
edukasi kesehatan yang komprehensif,
Perluasan Screening dan menambah
jenis imunisasi danKolaborasi
pemerintah dan swasta.
Inrvensi peningkatan mutu terbagi
menjadi dua,yaitu : Registrasi &
Perijinan (sarana,prasarana,alkes, dan
SDM) , Penilaian Akreditasi.Dasar
Hukum Akreditasi terdapat pada UU 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah, Permenkes No.46 Tahun 2015
dan KMK No 298 Tahun 2008.
Akreditasi juga memiliki Manfaat
seperti: Memperbaiki tata kelola
institusi & pelayanan, Memastikan
pelayanan telah sesuai standard,
Memastikan jaminan kulitas pelayanan
kesehatan, Terjadinya perbaikan
kinerja dan mutu secara
berkesinambungan,dan terwujudnya
budaya mutu di fasyankes.

Pembelajaran Akreditasi Direktorat 09.15 - Tata Naskah Penyusunan Dokumen


SM - Zoom Puskesmas Mutu 10.00 Akreditasi FKTP
Meeting Pelayanan WIB Prinsip Dokumen Akreditasi,adalah
Tulis yang dikerjakan, Kerjakan yang
BREAK 10.00 – ditulis, bisa dibuktikan serta dapat
10.15 ditelususri dengan buktinya.
WIB Dokumen adalah Surat yang tertulis
atau tercetak yang dapat dipakai
Pembelajaran Akreditasi Direktorat 10.15 - sebagai bukti keterangan. Dokumen
SM - Zoom Puskesmas Mutu 11.45 terbagi 2, yaitu : Dokumen Internal
Meeting Pelayanan (mengatur, dan bukti kegiatan), dan
Dokumen Eksternal (peraturan
ISHOMA 11.45 – perundangan-undangan dan acuan
13.00 FKTP).
WIB Dokumen Akreditasi FKTP bersumber
dari Internal & Eksternal.
Dokumen Akreditasi FKTP berjenis
Dokumen Induk, Dokumen Terkendali,
Dokumen Tidak Terkendali, dan
Dokumen Kedaluwarsa.
Jenis Dokumen yang harus disediakan
oleh PKM adalah Penyelenggaraan
manajemen PKM, Penyelenggaraan
UKM, dan Penyelenggaraan UKP
Perturan Perundang-undangan terkait
Akreditasi termuat dalam UU No.36
tentang Kesehatan, PP No.47 Tahun
20216 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
Pelayanan kesehatan di PKM terdiri
dari : Perencanaan, Pengorganisasian
dan Pelaksanaan, Evaluasi, dan Tindak
Lanjut Hasil Evaluasi.
Standar Akreditasi PKM disusun dllam
9 Bab dengan 776 Elemen penilaian.
Cara Penilaian, dimana pembuktian
elemen diberkan nilai sebagai berikut:
- 0 = Jika belum ada sama sekali
atau baru sebagian kecil ada
(0% - <_ 20%)
- 5 = Jika sebagian besar sudah
dilaksanakan (>20 – 79%)
- 10 = Jika sudah dilaksanakan
(80 – 100%)

Pembelajaran Bela Pusdikkes 13.00 – Bela Negara


SM - Zoom Negara TNI AD 14.30 Sejarah Bela Negara dimulai dikota
Meeting WIB bukit tinggi, pada masa
mempertahankan kemerdekaan
indonesia, dimana kota ini berperan
sebagai kota perjuangan dan ditunjuk
sebagai ibu kota negara indonesia
setelah Yogyakarta jatuh ke tangan
Belanda. Pada peristiwa inilah
ditetapkan sebagai Hari Bela Negara
berdasarkan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Tanggal 18
Desember 2006.
Bela Negara erat kaitannya dengan
terjaminnya eksistensi NKRI dan
terwujudnya cita-cita bangsa
sebagaimana termuat dalam
Pembukaan UUD NRI tahun 1945.
Oleh karena itu, Secara definisi Bela
Negara merupakan Jiwa Kecintaan
kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan pancasila
dan UUD 1945, Kewajiban dasar
manusia, dan Kehormatan bagi satiap
warga negara dilaksanakan dengan
penuh kesadaran, bertanggung jawab
dan rela berkorban dalam pengabdian
negara dan bangsa.
Nilai-Nilai Dasar Bela Negara, yaitu:
Kecintaan kepada Tanah Air, Sadar
Berbangsa dan Bernegara, Setia
Kepada Pancasila sebagai Ideologi
Negara, Rela berkorban untuk Bngsa
dan Negara, Mempunyai Kemampuan
Awal Bela Negara, dan Semangat
untuk Mewujudkan Negara yang
Berdaulat, Adil dan Mkamur.
Konsep Kepemimpinan Bela Negara
Kepemimpian Bela Negara adalah
Kepemimpianan yang dilandasi
keteladanan dalam mengaktualisasi
nilai-nilai bela negara, yakni cinta
tanah air, kesadaran berbangsa dan
bernegara, rela berkorban, dan
meyakini pancasila sebagai Ideologi
Negara.
Seorang pemimpin yang berintegrasi
akan menampilkan sekurang-
kurangnya 4 ciri-ciri,yaitu: Konsisten
dalam memegang prinsip, Memegang
teguh nilai-nilai moral, Mampu
menjadi teladan bagi pengikutnya, dan
Memiliki daya juang tak mengenal
batas dalam memperjuangkan misi dan
tujuan organsasinya.

Pembelajaran Coaching 5 Coaching 14.30 – Melanjutnya materi Adaptasi yang


SM - Zoom 15.15 kemarin, dimana pada adaptasi terlebih
Meeting WIB dahulu kita hatus menerima perubahan,
buka pikiran, Bersedia untuk belajar,
keluar dari zona nyaman dan memiliki
tekad yang bulat
Agar beradaptasi berjalan dengan
mudah maka terlebih dahulu kita harus
siapkan mental, lau jgn langsung
berpresepsi bahwa lingkungan baru
akan sulit, kemudian menghargai setiap
perbedaan, dan jangan ragu untuk
bertanya dan meminta bantuan agar
membanguun interpersonal yang baik.

Kamis, Pembelajaran Kolaborasi Tim Inspirit 07.30 – Membahas dan saling berbagi cerita
17 SM – Zoom Interprofesi 12.00 dengan metode 3 I yaitu mengenai
Novemb Meeting WIB Inspirasi, Impian dan Inovasi
er 2022 Ishoma 12.00 – diberbagai Profesi.
13.00
WIB

Pembelajaran Pengemban 13.00 – Pengembangan Pesan dan Media


SM - Zoom gan Media 14.30 Ciri – ciri membuat poster:
Meeting Sederhana- 1. Kembangkan satu ide/pesan
Sesi 1 WIB pokok
2. Buatlah pesan yang mudah,
sederhana, dan jelas
3. Pesan harus dapat dipercaya
4. Tindakan yang dilakukan harus
memberi keuntungan
5. Pesan harus konsisten
6. Pesan dapat menyentuh akal
dan rasa
Struktur pesan. Yaitu : Attention,
Interest, Desire, Conviction, Action.

Pembelajaran Akreditasi 14.30 – Mempersentasikan dan berdiskusi


SM - Zoom Puskesmas 15.15 mengenai hasil tugas yang kemarin
Meeting WIB diberi oleh fasil mengenai akreditasi
PKM
Break Ashar 15.15 –
15.30
WIB

Pembelajaran Akreditasi Direktorat 15.30 –


SM - Zoom puskesmas Mutu 16.15
Meeting Pelayanan WIB

Pembelajaran Pengarahan Pak Wawan 16.15 – Mengarahkan peserta NS pada


SM - Zoom Klasikal 17.15 pelaksanaan klasikal nantinya serta
Meeting NST-23 WIB mengarahkan peserta NS mulai dari
oleh Koord keberangkatan sampai penjemputan
Teknis &
Fungsional
BBPK
Ciloto

Jum’at, Pembelajaran Refleksi Peserta NS 08.00 – Peserta membahas dan sharing materi
18 SM - Zoom 08.30 yang dipelajari pada hari Kamis, 17
Novemb Meeting WIB November 2022
er 2022 Pembelajaran Pelaporan Pusat 08.30 – Pelaporan Tim NS, dimana pada
SM - Zoom Tim NS Kebijakan 10.00 pelaporan Tim Ns terdapat alur sebagai
Meeting Sistem WIB berikut:
Ketahanan  NST membuat laporan
Kesehatan  Laporan
 Persetujuan kepala puskesmas
dan Sumber dimana dikirimkan ke dinkes kab,
Daya tembusan ke dinkes prov dan
bimwil via email
Kesehatan  Field monitoring
 Feedback
 Dokumentasi
BREAK 10.00 –
Serta mempelajari mengenai matriks
10.15
pkm, kemudian berdiskusi dan
WIB
mempersentasikan tugas yang telah
diberikan oleh fasil
Pembelajaran Pelaporan Bu Wiwin 10.15 –
SM - Zoom Tim NS 11.45
Meeting WIB

ISHOMA 11.45 –
13.00
WIB

Pembelajaran Coaching 6 Coaching 14.00 – Melajutkan materi kemarin mengenai


SM - Zoom 14.50 Kerja Sama
Meeting WIB Cara Tim NS menjaga Kerjasama
1. Produktif, aktif untuk mencari
peluang bekerjasama dengan
pihak terkait dalam mengenai
tujuan TIM.
2. Selektif, bekerja sama dengan
pihak yang tepat dan
mempunyai tujuan dan presepsi.
Pada selektif ini mengandung
unsur 5W+1H
3. Sportif,kerjasama yang saling
menguntungkan dan tidak
merugikan salah satu pihak
(win-win solution)
4. Produktif, kerja sama yang
menghasilkan produk atau
output ,outcome yang
berdampak baik terhadap tim
Pada Produktif harus terdapat
indikator
5. Efektif, kerjasama yang
bermanfaat banyak bagi Tim
dan Masyarakat.
Dimana waktu yang singkat dan
hasil harus optimal

Sabtu, Pembelajaran Kolaborasi Panitia 07.30 – Mempersentasikan hasil Harapan diri


19 SM - Zoom interprofesi Inspirit & 12.00 didepan sesama Tim.
Novemb Meeting Peserta NS WIB Berdiskusi sesama Tim untuk
er 2022 menyelesaikan tugas mengenai
ISHOMA 12.00 – puisi,harapan serta elemen apa saja
13.00 yang nantinya akan dilakukan selama 2
WIB tahun di PKM .
Mempersentasikan hasil diskusi sesama
Tim didepan Main Room

Pembelajaran Surveilans Cornella 13.00 – Surveilans PD3I


SM - Zoom PD3I 15.15 WHO 2021, saat ini Imunisasi dapat
Meeting WIB mencegah 2-3 juta kematian setiap
tahun yang diakibatkan oleh penyakit
seperti difteri, tetanus, pertusis,
influenza dan campak. Yang mana
terdapat berbagai vaksin untuk
mencegah lebih dari 20 penyakit yang
mana dapat hidup ebih lama dan lebih
sehat.
Situasi Indonesia saat ini
 Campak dan Rubella masih menjadi
penyakit endemik di Indonesia,
dimana dilaporkan Campak-Rubella
meningkat terutama di kuartal 3-4
tahun
 Penyakit Difteri juga masih
dikategorikan sebagai penyakit
endemik di Indonesia dimana
termasuk penyumbang kasus
terbanyak di regional Asia Tenggara
sesuai dengan laporan WHO SEARO
dan terjadi peingkatan CFR di tahun
2021.
 Sesuai dengan laporan IHR,
Indonesia juga termasuk kategori
negara yang rentan untuk terjadi
reinfeksi terhadap virus polio
 Kemudian Indonesia juga telah
mendapatkan status eliminasi tetanus
meternal dan neonatal pada tahun
2016.
Terdapat beberapa penyakit dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) di
Indonesia, seperti : TB, Pneumonia,
Tetanus, Polio, Diare Rotavirus,
Hepatitis B, Measles Rubella, Diare
Rotavirus, Diphteria, Japanese
Ensefalitis, Pertusis, dan Cervical
Cancer.
Terdapat beberapa Target Globsl,
seperti: Eradikasi Polio, Eliminasi
Campak-Rubela/CRS, Eliminasi
Tetanus Nenonatorum, Pengendalian
Difteri dan Pengendalian Pertusis.
Penemuan kasus PD3I dapat
ditemukan seperti di : Rumah Sakit,
Rumah, Praktik Swasta, Fasyankes
Lain, Bidan, Kepala Desa, PKK,
Puskesmas, Dan Masyarkat.

Anda mungkin juga menyukai