Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN HIV/AIDS

KONSELING DENGAN PASIEN HARGA DIRI RENDAH KARENA HIV/AIDS

Dosen Pengampu:

Idawati Manurung, S.Kp.,M.Kes

DiSusun Oleh :

Kelompok 5

1. Sindi Artika (1914301065)


2. Alfiaturrohmi (1914301066)
3. Aldo Angga Putra (1914301086)

Tingkat II Reguler II Sarjana Terapan Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


STRATEGI PELAKSANAAN

KONSELING DENGAN PASIEN HARGA DIRI RENDAH KARENA HIV/AIDS

KASUS

Seorang Laki-Laki telah 3 tahun mengidap HIV dari Istrinya yang meninggal 2 tahun yang
lalu. Bapak ini, selalu mengurung diri didalam rumah, dia tidak mau bersosialisasi. Setiap ada
pengajian pun si bapak tidak mau mengikuti kegiatan tersebut karena merasa malu, dia
merasa bahwa dirinya tidak terdapat kelebihan pada dirinya lagi, bapak merasa tidak berani
menatap lawan bicara lebih banyak menundukkan kepalanya saat berinteraksi,si berbicara
Lambat dengan nada suara rendah, Bapak itu merasa selera makan berkurang ,bapak itu
merasa putus asa seakan" penyakit yang diderita nya itu terlalu membebani dirinya, ia selalu
melamun dan selalu murung. Ia selalu berfikir bahwa dirinya hidup didunia ini sudah tidak
ada artinya lagi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Harga Diri Rendah

TUJUAN

Setelah dilakukan konseling, diharapkan harga diri klien meningkat, klien dapat
memunculkan hal-hal positif dalam dirinya

RENCANA TINDAKAN

Rencana tindakan yang saya lakukan adalah memberinya saran, dengan cara

 Memilih jalan Pikiran negatif (mengurung diri, merasa tidak berharga, malu)
 Memilih jalan Pikiran positif (dengan ia merasa percaya diri, tidak merasa malu, dan
merasa harga dirinya berharga).
STRATEGI PELAKSANAAN
(KOMUNIKASI)

TAHAP ORIENTASI
Perawat : Selamat pagi Ibu, perkenalkan saya perawat Alfia. Saya adalah perawat yang
bertugas merawat Bapak Aldo pagi ini dari jam 07.00 sampai 13.00. Boleh
saya tahu ini dengan ibu siapa ?.
Keluarga : iya sus selamat pagi, saya Sindi saudara dari Bapak Aldo
Perawat : Baik Ibu Sindi, pagi ini saya akan melakukan melanjutkan konseling dengan
Bapak Aldo. Tujuan dilakukannya konseling ini adalah agar Bapak Aldo bisa
mendapatkan kepercayaan dirinya kembali. Sebagai saudara atas Bapak Aldo
apakah Ibu mengizinkan ?.
Keluarga : Iya sus, tentu saja saya mengizinkan. Saya juga sangat khawatir dengan
keadaan psikologis saudara saya yang kian memburuk seiring waktu, sebagai
keluarga dari Bapak Aldo apa yang harus saya lakukan ya sus ?.
Perawat : Sebagai keluarga yang merawat, Ibu harus tetap sabar dalam menemani
Bapak ya Bu. Mungki Ibu bisa memotivasi Bapak secara bertahap dan
mengarahkannya pada hal-hal yang positif misalnya dengan selalu mengajak
atau mengingatkan Bapak Aldo agar selalu beribadah atau hal positif
menyenangkan lainnya. Insya Allah dengan seperti itu bisa memulihkan
mental Bapak Aldo secara bertahap.
Keluarga : Baik sus, terimakasih atas masukannya. Saya yakin Bapak Aldo pasti akan
pulih. Mohon bantuannya ya sus.
Perawat : Baik Ibu Sindi . Kalau begitu saya permisi untuk bertemu Bapak Aldo ya Bu.
Keluarga : Baik sus silahkan.
Perawat : Selamat pagi Bapak Aldo, terlihat lebih fres ya Bapak pada pagi hari ini.
Klien : Pagi sus..
Perawat : Saya senang bisa berinteraksi dengan Bapak Aldo kembali,. Bapak Aldo bisa
melihat saya kan? Nah seperti ini Pak, dapat membuat kita lebih terasa dekat..
nah Bapak, dari pertemuan yang sebelumnya saya sudah mengetahui apa
keluhan Bapak.. nah itu hal yang wajar, tetapi kita sebagai individu harus
berinteraksi dengan orang lain Pak..
Klien : Iya sus..
Perawat : Baiklah Bapak, disini kita akan melakukan sharing-sharing kembali seperti
waktu kemarin, kira-kira waktunya sekitar 25 menit.. nah apakah Bapak
bersedia?
Klien : Bersedia sus
Perawat : Baik jika Bapak bersedia, yuk kita langsung mulai saja sharingnya
Klien : Baik sus

TAHAP KERJA
Perawat : Baiklah Pak.. nah Bapak tau tidak positifnya mengikuti kegiatan pengajian,
supaya kita bisa lebih bersosialisasi dengan orang dengan baik Pak..
mempunyai banyak teman.. banyak sekali hal-hal positif yang di dapat..
Klien : Tetapi saya merasa malu sus
Perawat : Bapak..tidak perlu malu, kita mengikuti pengajian agar Bapak mempunyai
banyak teman.. Bapak tau kan ini hal sangat positif pada diri Bapak
Klien : Iya sus
Perawat : Nah, mulai sekarang Bapak bisa pergi ke pengajian dengan baik ya Pak..
Bapak harus semangat.. oh iya Pak tau gak sih betapa banyak hal positif yang
ada dalam diri Bapak.. sekarang saya bertanya kepada Bapak.. biasanya kalo
bangun pagi jam berapa Pak?
Klien : Jam 5 itu waktu adzan subuh saya sudah bangun shalat sus.
Perawat : Nah Pak.. itu hal yang sangat positif yang terdapat dalam diri Bapak, Bapak
masih selalu mengingat sang pencipta, tidak semua Laki--laki yang mengidap
hiv/aids seperti Bapak ini, masih mengingat Allah dalam keadaan seperti ini.
Bapak hebat loh. nah setelah melakukan sholat subuh, Bapak melakukan
kegiatan apa?
Klien : Kegiatan yang saya lakukan adalah mandi sus
Perawat : Bapak mandi ini merupakan bentuk Bapak memperhatikan kebersihan diri
Bapak loh. Salah satu aspek positif yang ada dalam diri Bapak.. Bapak selalu
memperhatikan kebersihan diri Bapak.. setelah mandi Bapak melakukan
kegiatan apa Pak?
Klien : Saya membuat makanan, kemudian meminum obat.. dan biasanya saya untuk
mengisi waktu2 senggang saya suka mencangkul sus
Perawat : Bapak sangat banyak hal2 positif yang ada dalam diri Bapak, dari Bapak
membuat makanan, minum obat saja Bapak sudah sangat memperhatikan diri
Bapak. Ada nilai tambahan lagi yang terdapat dalam diri Bapak yaitu Bapak
bisa menjahit. Tidak semua Laki-Laki telaten dan pandai loh Pak, dalam
mencangkul. Sangat banyak hal-hal positif yang terdapat dalam diri Bapak,
Bapak harus bangga akan hal-hal itu. Bapak harus percaya diri.
Klien :(Diam)
Perawat : Nah Bapak, begitu banyak kan hal penting dan hal positif dalam diri Bapak
ini, nah Bapak seharusnya menyadari hal itu Pak. Sebagai manusia yang baik
kita harus menikmati hidup kita, kita dimata Allah adalah manusia yang sama,
seharusnya Bapak tidak perlu merasa malu. Bapak hebat, saya saja orang yang
sehat seperti ini tidak bisa Pak mencangkul seperti Bapak, saya tidak telaten.
Bapak ini termasuk orang yang hebat, dalam kondisi seperti ini Bapak masih
bisa mencangkul.
Klien :(Diam)
Perawat : Nah Bapak, sekarang saya beri pilihan kepada Bapak, pilihan pertama, Bapak
mengurung diri, merasa malu dengan diri Bapak ini yang terdapat banyak
sekali kelebihan tetapi seumur hidup Bapak akan menderita? Atau Bapak
harus percaya diri dengan segala kelebihan Bapak tadi, maka hidup Bapak
akan berjalan seperti bagaimana orang sehat diluar sana, merasa bahagia,
bermanfaat bagi orang-orang banyak dan hidup kita lebih tentram?
Klien :Kalo menurut saya sus, saya ingin mencari ketenangan sus pilihan kedua
menurut saya lebih tepat sus dan saya ingin menikmati hidup saya ini sus, saya
sekarang sadar bahwa dalam diri saya ini terdapat banyak sekali kelebihan
yang saya sendiri tidak menyadarinya.
Perawat : Nah begitu dong Pak.. saya merasa sangat senang mendengarnya..

TAHAP TERMINASI
Perawat : Nah, bagaimana perasaan Bapak setelah tau betapa banyaknya hal positif
yang ada dalam diri Bapak walaupun Bapak ini sebagai seorang pengidap HIV
sekarang?
Klien : Saya merasa lebih berharga sus, saya tau banyak sekali kelebihan saya, saya
sebagai seorang penderita HIV saya merasa lebih menghargai hidup saya sus
sekarang.. dan mulai nanti saya akan mengikuti pengajian.
Perawat : Nah.. saya merasa senang mendengarnya
Klien : (Diam)
Perawat : Baik Pak, coba Bapak jelaskan kembali kepada saya apa saja si hal-hal positif
yang ada dalam diri Bapak sekarang?
Klien : Ini sus, saya memperhatikan diri saya dengan saya mandi, meminum obat,
kemudian saya selalu ingat kepada allah (Sholat) dan saya memiliki
keterampilan mencangkul yang tidak semua orang bisa memiliki keterampilan
itu.
Perawat : Nah, sekarang Bapak tau kan betapa banyak sekali hal positif yang ada dalam
diri Bapak.. saya sangat senang mendengarnya. Baiklah Pak.. sehat selalu
rajin-rajin minum obat ya Pak.. mungkin cukup sekian sharing kita kali ini..
minggu depan kita ketemu lagi ya Pak jam 9 pagi di ruang ini,
Klien : Baik sus
Perawat : Baiklah cukup sekian.. Bapak boleh pulang
Klien : Baik sus, terimakasih sus..

Anda mungkin juga menyukai