Proses Keperawatan
Kasus :
Ny.Fberumur30tahunmerasakandirinyamerasatidaktenang,tidak berdaya,tidak
nyamandansusahtidur.klienselaluberpikirmengenaikeadaan keluarganya yang berada di Sulawesi yang
saat ini sedangmengalami bencana alam berupa gempa bumi dan tsunami. klienmengatakan hari-
harinya selalu berada dalam kecemasan karenakeluarga tersayangnya berada di wilayah bencana alam,
dan sumberkekhawatirannya saat ini adalah karena belum mendapat telepon darikeluarganya di
Sulawesi karena jaringan telepon terputus. Hal itumembuat klien merasa takut dan cemas setiap
harinya. Sehingga kliensering murung dan melamun. Klien juga tampak sangat sensitif danmudah
didapat jika diajak beinteraksi. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital menunjukkan tekanan darah klien
110/70 mmHg,nadi94x/menit, pernapasan 20 x/menit.
1.Kondisi Klien
Subjektif Data :
Objektif Data :
2.Diagnosis Keperawatanan
Ansietas
3.Tujuan TindakanKeperawatanan
A. Tujuan Umum :
B. Tujuan Khusus :
4. TindakanKeperawatanan
A. Bina hubungan saling percayaDalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkanagar
pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina
hubungan saling percayaadalah :
3). Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan, asal institusi).
6). Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
C. Mengajari pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontroldan rasa percaya diri saat ansietas
muncul.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
A. Salam Terapeutik
Perawat : “Selamat pagi bu, perkenalkan saya Shintya Andriani,ibu bisa menelponku Shintya. Saya
perawat yang bertugaspadahalamaninidariselai8halamansampaiselai2siang nanti bu. (Sambil memegang
jabatan tangan). Kalau bolehtau apakah benar dengan ibu F?”
Perawat :“ Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah suatu malamibu tidur dengan tenang?”
klien :“ Tidak terlalu nyenyak sus, saya merasa gelisah,takut, dan juga cemas sus.”
klien : “ Rasanya hanya 1-2 jam saja sus saya tidur kemarin.”
C. Kontrak
Perawat : “ Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincangsebentar tentang kecemasan yang ibu
rasakan saat inidan latihan cara mengontrol cemas dengan latihanrelaksasi, tujuannya yaitu agar ibu
dapat mengurangidan mengatasi kecemasan yang ibu rasakan. Waktuyang diperlukan untuk
berbincang-bincang danmelakukan relaksasi ±15-20 menit saja bu. Apakahibu bersedia? ”
Perawat : “ Baiklah bu. Kalau begitu kita melakukan bincang- bincangnya disini saja bu.”
2. Fase Kerja
Perawat : “ Tadi ibu katakan, ibu merasa tidak tenang, gelisah,dan tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan
lebih lanjuttentang perasaan ibu tersebut? apa yang sedang ibu pikirkan? Apa yang terjadi sehingga ibu
merasa tidak enak?”
Klien : “Saya merasakan cemas dan gelisah sus mengenaikondisi keluarga saya yang berada di Sulawesi
sus,karena telah terjadi bencana alam gempa bumi sertatsunami di sana. Saya sangat cemas dengan
kondisimereka disana, apakah mereka sudah aman dan sudah berkumpulsekeluargaataubagaimana
bagaimana,saya tidak tahu sus, karena jaringan telepon tidak bias terhubung kesana sus.”
Perawat : "Tekanan darah ibu sedikit rendah bu, yaitu 100/70mmHg bu”
Perawat : “Itu bias disebabkan karena ibu banyak pikiran dan juga kurang istirahat pada malam harinya
bu.”
Klien : “ Tidak sus, baru sekarang saya mengalami hal seperti ini.”
Perawat : “Baiklah bu, kalau begitu ayo tu sekarang ibu ceritakan sajaselebihnya tentang perasaan ibu.”
Klien : “ Saya sekarang sangat ingin bertemu dengan keluargasaya yang ada di Sulawesi sus, hanya ingin
menelpondan mengetahui kabar mereka saat ini.”
Perawat : “Begitu rupanya bu, saat ini seperti yang telah terjadi diberitakan di televisi nasional bahwa
jaringan telepondisana masih terputus bu, sehingga kita belum biasmenghubungi sanak saudara yang
ada disana, karena jaringan telepon belum berfungsi. Ibu mohon bersabardulu skerang ya, kita bias
melihat kondisi terkini diSulawesi melalui saluran berita di televisi.”
klien : “Tapi tetap saja sus, saya ingin mendengar suarakeluarga saya secara langsung supaya mereka
berbicara kepada saya bahwa mereka baik-baik saja.”
Perawat : “ Saya paham betul dengan yang ibu rasakan saat iniini. Tetapi ibu tidak boleh terus-menerus
seperti ini, ibu juga harus semangat agar nanti ketika mendapat kabardari keluarga ibu di Sulawesi,
mereka juga tidakkhawatir dengan keadaan ibu disini.”
Klien : “ Tapi saya sangat khawatir dengan mereka,sampai-sampai saya tidak enak makan dan tidur juga
ya.”
Perawat : “ Saya paham bu, tapi di sisi lain ibu juga tidak boleh terus larut dalam kekhawatiran seperti
ini.”
Perawat : “ Selama ini, bila ibu punya masalah yangmengganggu, apa yang ibu lakukan?
Klien : “ Saya selalu memikirkan masalah yang sayamenghadapiku, sehingga setiap malam aku tidak
bisatidur nyenyak. Hanya itu yang saya bias lakukan sus.”
Perawat : “ Jadi kalau ibu punya masalah, ibu akan mempertimbangkan terus masalah itu sehingga ibu
merasa nyaman dancemas, tidak bisa tidur?
Perawat : “ Kalau ibu sedang tidak gelisah dan cemas, Bagaimana kebiasaan tidur ibu?”
Klien : “ Setiap hari saya selalu berdoa sus dalam hatimeminta bantuan kepada Tuhan agar keluarga saya
diSulawesi sana baik-baik saja.”
Perawat : “ Saat ibu ada masalah, kepada siapa ibu biasanya bercerita atau meminta bantuan?”
Klien : “ Saya biasa minta bantuan kepada saudara saya sus,dan terkadang saya bercerita dengan suami
saya, karenaRasanya bercerita lah yang dapat meringankan bebansaya ”.
Klien : “Tapi kalau begitu tetap tidak bisa menghilangkan rasa cemas saya bagaimana sus.?
Perawat : “Ibu harus selalu optimis bu, tidak boleh menyerahsebelum mencoba.”
Klien : “Benar juga ya sus. Walaupun tidak sepenuhnyahilang masalah saya setidaknya saya berusaha
untukmengatasinya ya sus.”
Perawat : “Iya bu, artinya ibu mampu mengatasi masalah ibu,,saya yakin ibu sekarang juga akan
mampumenyelesaikan kecemasan yang ibu rasakan.”
Perawat : “ Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita cobamengatasi kecemasan ibu dengan latihan
relaksasinapas dalam. Mungkin dengan cara ini ibu bisamengurangi dan mengatasi kecemasan yang
iburasakan. Bagaimana kalau kita latihan sekarang ?”
Perawat : “ Begini bu, saya akan jelaskan dan praktikan.Caranya, ibu silakan duduk dengan posisi
sepertisaya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam
hitungan tigasetelah itu ibu hembuskan udara melalui mulutdengan meniup udara perlahan-lahan.
Bagaimana ibu mengerti?”
Perawat : “ Baiklah bu, kita lakukan sekarang ya. Ibu tariknafas dalam perlahan-lahan, tahan nafas
dalamhitungan tiga hembuskan udara melalui mulut denganmeniup udara perlahan-lahan.
Perawat : “Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. Ibu bisa melakukan latihan ini selama 5
sampai 10 kalisampai ibu merasa relaks atau santai.
Perawat :“ Selain cara tersebut untuk mengatasi kecemasanibu, ibu bisa melakukan dengan metode
pengalihanyaitu dengan ibu melepas kecemasan dengan tertawa, berolahraga, atau melakukan kegiatan
lain yang ibugemari.”
3. Fase Terminasia.
Evaluasi Subjektif
Klien : “Sekarang saya sudah merasa sedikit lega dan tenang sus”
b. Evaluasi Objektif
Perawat : “Baiklah ibu, ibu sudah tampak lebih tenang. Cobaibu ulangi sekali lagi teknik relaksasi napas
dalamnya bu untuk mengatasi rasa cemas ibu.”
Perawat : “ Baiklah bu, apabila ibu merasa cemas dan takutmenghadapi masalah, ibu bisa melakukan
teknik ini untuk mengatasi kecemasan yang ibu rasakan. Ibu bisa melakukannya dimana saja saat ibu
perlukan”.
1) Topik
Perawat : “Baiklah bu, nanti kita akan bercakap-cakap lagi,kita akan diskusikan dan latihan mengenai
cara lainuntuk mengatasi kecemasan yang ibu rasakan.
2)Waktu
Perawat : “ Ibu maunya kapan? Saya besok pagi bisa sekitar jam 10.00 WITA”
3). Tempat