KOMUNIKASI
KELOMPOK 2
NAMA KELOMPOK
AGUSTINA HULU
BAGINDA SOJUANGON RAMBE
LIKA MARISSA BANCIN
OLY MAWATI HULU
PUTRI RAHMAYANI
terapeutik ada dua, yaitu sikap (kehadiran) secara fisik dan secara psikologis. Dalam
kehadiran secara psikologis, ada dua dimensi, yaitu dimensi respons dan dimensi
tindakan (Stuart dan Laraia, 1998). Untuk dapat memahami bagaimana sikap atau
ini harus dipertahankan pada saat kontak dengan klien. Dengan posisi ini,
perawat dapat melihat secara jelas apa yang tampak secara verbal maupun
nonverbal klien. Arti posisi ini adalah saya siap membantu Anda.
b. Mempertahankan kontak mata. Kontak mata pada level yang sama berarti
kaki atau tangan karena sikap ini menunjukkan keterbukaan perawat dalam
berkomunikasi.
pikiran dan perasaan klien sehingga dapat merasakan apa yang sedang
mengatasi masalahnya.
katarsis emosional, dan bermain peran (Stuart dan Sundeen, 1998). Dimensi ini harus
a. Konfrontasi
untuk memperluas kesadaran diri klien. Carkhoff (dikutip oleh Stuart dan Sundeen,
1) Ketidaksesuaian antara konsep diri klien (ekspresi klien tentang dirinya) dengan
saling percaya dengan klien, waktu yang tepat, tingkat kecemasan, dan kekuatan
koping klien. Konfrontasi sangat berguna untuk klien yang telah mempunyai
b. Kesegeraan
Perawat sensitif terhadap perasaan klien dan berkeinginan untuk membantu dengan
segera.
c. Keterbukaan perawat
Tampak ketika perawat memberikan informasi tentang diri, ide, nilai, perasaan,
dan sikapnya sendiri untuk memfasilitasi kerja sama, proses belajar, katarsis, atau
dukungan klien. Melalui penelitian yang dilakukan oleh Johnson (dikutip oleh Stuart
dan Sundeen, 1987: 134), ditemukan bahwa peningkatan keterbukaan antara perawat-
d. Katarsis emosional
mendapatkan efek terapeutik. Dalam hal ini, perawat harus dapat mengkaji kesiapan
e. Bermain peran
dari sudut pandang lain serta memperkenankan klien untuk mencobakan situasi yang