Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) : ROLE PLAY ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL


KEPERAWATAN JIWA I

Dosen Pengampu :
Ns. Duma Lumban Tobing, M.Kep., Sp.Kep.J

Disusun Oleh :

Novi Nursifa 2010711021

Farach Nabilla 2010711063

Adisti Safa Azzahra 2010711072

Kholil Lailatus 2010711109

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

2022
ROLE PLAY ASUHAN KEPERAWATAN KASUS HARGA DIRI RENDAH
SITUASIONAL

A. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi Klien
Seorang perempuan usia 23 tahun , pendidikan SMA, belum menikah,
pekerjaan sebelum sakit adalah karyawati namun semenjak sakit klien
terpaksa berhenti bekerja. Klien masuk rumah sakit dengan diagnosa medis
TB paru dengan DIH (Drug Induced Hepatitis). Hasil pengkajian didapatkan :
keluhan utama klien saat masuk RS adalah mual, kadang-kadang muntah,
tidak nafsu makan yang telah berlangsung selama dua minggu sebelum masuk
RS. Keluhan ini dirasakan klien sejak mengkonsumsi obat paruparu (OAT)
yang diperolehnya dari Puskesmas. Riwayat penyakit sebelumnya sekitar 6
minggu sebelum masuk RS klien pernah berobat ke Puskesmas akibat sering
mengalami batuk-batuk, klien sempat diberi Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
dan sejak mengkonsumsi obat-obat tersebut kondisi kesehatannya menjadi
semakin memburuk karena mengalami mual muntah berat. Klien baru 5
minggu menjalani pengobatan OAT dan penggunaannya dihentikan sejak
seminggu yang lalu. Klien cenderung murung dan pasif, lebih banyak
menunduk , klien mengatakan merasa malu tentang penyakit paru-paru yang
diderita, tidak berani menceritakan tentang penyakitnya kepada orang dan
memilih menyebutkan jenis penyakit lain jika ada yang bertanya tentang
penyakit. Klien juga mengatakan merasa sedih karena terpaksa harus berhenti
bekerja akibat menderita penyakit ini. Kondisi ini juga membuat klien merasa
malu karena menjadi tidak produktif dan merasa khawatir akan masa
depannya kelak. Klien dan keluarganya juga masih memandang bahwa
Penyakit TB paru merupakan penyakit yang memalukan dan merupakan suatu
aib bagi keluarga.
b. DX.Kep
Harga Diri Rendah Situasional b.d Kondisi baru terdiagnosis TB Paru
(D.0087).
c. Tujuan
1. Mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki klien
2. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat
dilakukan
3. Membantu klien memilih kegiatan yanag akan dilatih
d. Tindakan Keperawatan
Melatih keluarga cara merawat dan membimbing pasien meningkatkan
harga diri sesuai dengan asuhan keperawatan pada pasien. Motivasi keluarga
memberikan pujian atas keberhasilan pasien.

B. STRATEGI KOMUNIKASI
a. Orientasi: Salam Terapeutik, Evaluasi/validasi, Kontrak dan tujuan
Perawat : "Assalamualaikum, selamat pagi mba…"
Klien : “Waalaikumsalam.. iya selamat pagi” (menunduk)
Perawat : “Perkenalkan saya Ners A, yang bertugas pada shift pagi hari ini
mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 14.00 nanti. Ibu, nama ibu siapa?
Klien : salsabila (menunduk)
Perawat : oekyy, mira kiraa mba salsabila senangnya dipanggil apa nih
Klien : Salsa saja sus
Perawat : Mba salsa bagaimana perasaannya hari ini? Bagaimana tidurnya
semalam ? Apakah nyenyak?
Klien : saya merasa sedih dan malu sus karena tidak bisa produktif seperti
biasanya.
Perawat : oalah seperti itu ya, baik mba kalau begitu saya akan mengajak mba
salsa berbincang-bincang terkait kemampuan dan kegiatan positif yang dimiliki nah
nantinya kita akan menilai manakah kemampuan yang dapat mba lakukan di rumah
sakit dan nanti setelah kita menilai kita akan memilih kegiatan mana yang akan kita
latih kepada mba salsa. Dimana kegiatan ini bertujuan agar kepercayaan diri mba
salsa dapatt bertambah. Untuk waktunya sekitar 5-10 menit dan tempatnya sepertinya
disini saja bagaimana mba salsa. Apakah mba Salsa bersedia ?
Klien : Bersedia sus (masih dalam keadaan menunduk).
Perawat : Baik mba

b. Fase Kerja
Perawat : Baik ibu, saya cuci tangan terlebih dahulu ya..” (cuci tangan 6
langkah)
Perawat : Baik mba salsa, sebelumnya mba salsa bisa ceritakan kegiatan apa si
yang bisa dilakukan mba salsa ? Mungkin kegiatan sewaktu masih di rumah atau
bahkan kegiatan yang mba lakukan di ruangan ini. Mba salsa bisa bebas menceritakan
kepada saya dan anggap saja saya seperti teman sebaya mba salsa.
Klien : hmmm…bekerja mba
Perawat: untuk contoh kecil pekerjaannya mungkin seperti membersihkan rumah,
menyapu, membereskan tempat tidur atau bahkan menanam tanaman dihalaman
rumah. Nah kira kira mana nih yang sekiranya mampu dilakukan mab salsa.
Klien : hmmmm…paling menyapu, membereskan rumah, dan membereskan
tempat tidur sus. Tapi saya bingung bagaimana merapikan ranjang tidur dirumah sakit
ini
Perawat: baik mba, nah kira-kira dari tiga kegiatan yang tadi mba salsa sebutkan mana
nih kegiatan yang paling suka mba lakukan atau yang menurut mba salsa paing
mudah.
Klien : Merapikan tempat tidur sus.
Perawat: Baik karena merapikan tempat tidur menurut mba salsa yang paling,
bagaimana kalau hari ini kita belajar merapikan tempat tidur apalagi tadi kan mba
salsa merasa kesulitan merapikan tempat tidur rumah sakit. Bagaimana mab salsa
apakah mba mau ?
Klien : mauu sus
Perawat: baik mba sebelumnya kita lihat dulu yuk tempat tidurnya (ajak klien melihat
keadaan tempat tidur). Nah menurut mab salsa bagaimana keadaan tempat tidurnya ?
Klien : berantakan sus
Perawat : nah karena berantakan kita coba rapikan dulu yuk agar kelihatannya
rapih dan mba salsa dapat istirahat dengan nyaman.
Perawat : Baik untuk yang pertama kita singkirkan bantal dan selimut terlebih
dahulu dari atas ranjang. Setelah itu kita rapikan sprei dengan cara membentuk pola
segitiga pada setiap ujung sisi sebelah kanan dan kiri ya mba. Nah cara membuat
simpul segitiganya seperti ini ya mba (perawat mempraktekan pembuatan simpul
segitiga). Nah setelah itu kita masukan ujung sprei ke bawah kasur agar pada saat
ditiduri sprei tidak mudah berantakan. Nah ini kita buat buat simpul pada keempat
sudut tempat tidur ya mba.
Perawat : nah sekarang coba mba salsa membuat simpul untuk sisi yang sebelah
sini ya mba(menyuruh klien ikut membantu dan perhatikan apakah caranya sudah
benar).
Perawat : Nah baik mba salsa sudha benatempat tidurnya sudah selesai
dirapikan jadinya lebih terlihat rapih ya mba.
Klien : iya sus benar

c. Terminasi : Evaluasi,Tindak lanjut ,Kontrak yang akan datang


Perawat : “Bagaimana bu, apakah ibu sudah paham mengenai pelatihan yang
sudahndaya anjarkan terkait membereskan temlat tidur?”
Klien : “Paham ners.
Perawat : Nah kalo gitu ibu tidak perlu lagi merasa sedih dan malu karena ibu
masih memiliki kegiatan positif yang dapat ibu lakukan walaupun hanya hal kecil
saja. Nah ibu bagaimana apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?
Klien : baik ners
Perawat : pesan saya, karena tadi ibu sudah mampu membereskan tempat tidur,
jadi untuk kedepannya ibu bisa membereskan tempay tidur ibu agar ibu merasa lebih
nyaman. Namun, klau ibu masih kesulitan membereskan tempat tidur sendiri, ibu bisa
meminta bantuan perawat untuk membantu ibu ya bu.
Perawat : Sekarang ibu bisa istirahat kembali ya bu, Nanti siang saya akan
kembali lagi untuk mengecek keadaan ibu dan memberikan perawatan lebih
lanjut. Selamat istirahat, bu.”
Klien : “Baik, terima kasih ners.”

Anda mungkin juga menyukai