Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

SEHAT JIWA DENGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA An. A

DEPARTEMEN JIWA

OLEH :
CHAROLIN VINY POTINDINGO
(2019611029)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2020
A. Pengertian
Anak pra sekolah adalah tahap perkembangan anak usia 3-6 tahun dimana pada usia ini
anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain, berfantasi dan berinisiatif, pengenalan
identitas kelamin dan meniru.
B. Karakteristik Perilaku
1. Anak suka mengkhayal dan kreatif
2. Anak punya inisiatif bermain dengan alat-alat dirumah
3. Anak suka bermain dengan teman sebaya
4. Anak mudah berpisah dengan orang tua
5. Anak mengerti mana yang benar dan yang salah
6. Anak belajar merangkai kata dan kalimat
7. Anak mengenal berbagai warna
8. Anak membantu melakukan pekerjaan rumah sederhana
9. Anak mengenal jenis kelaminnya
10. Belajar ketrampilan baru melalui permainan
C. Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Menurut Patmonodewo (2008) ada beberapa ciri-ciri anak prasekolah (3-6 tahun) yang
biasanya ada di TK, yaitu:
a. Ciri fisik
Anak prasekolah dalam penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah
dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya yaitu umumnya anak
sangat aktif, mereka telah memiliki penguasaan (kontrol) terhadap tubuhnya dan
sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri, seperti memberikan kesempatan
kepada anak untuk lari memanjat dan melompat.
b. Ciri sosial
Anak prasekolah biasanya bersosialisasi dengan orang di sekitarnya.
Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini
cepat berganti, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya
sama jenis kelaminnya. Tetapi kemudian berkembang sahabat yang terdiri dari jenis
kelamin yang berbeda.
c. Ciri emosional
Anak prasekolah yaitu cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas
dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut, dan iri
hati sering terjadi. Mereka sering kali mempeributkan perhatian guru. Ciri kognitif
anak prasekolah umumnya telah terampil dalam bahasa. Sebagain besar dari mereka
senang bicara, khususnya dalam kelompoknya. Sebaiknya anak diberi kesempatan
untuk bicara. Sebagian mereka perlu dilatih untuk menjadi pendengar yang baik.
D. Aspek-Aspek Perkembangan Pada Anak Usia Pra sekolah
Menurut Santrock (Rahman, 2009) adapun karakteristik perkembangan anak usia dini
dapat dilihat sebagai berikut:
a. Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama. Ada yang mengalami
pertumbuhan secara cepat, ada pula yang lambat. Pada masa kanak-kanak
pertambahan tinggi dan pertambahan berat badan relatif seimbang.
Perkembangan motorik anak terdiri dari dua, ada yang kasar dan ada yang halus.
1. Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun adalah :
a) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak, melompat, berlari ke sana
kemari dan ini menunjukkan kebanggaan dan prestasi.
b) Sedangkan usia 4 tahun, anak tetap melakukan gerakan yang sama, tetapi
sudah berani mengambil resiko seperti jika anak dapat naik tangga dengan
satu kaki lalu dapat turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah.
c) Lalu, pada usia 5 tahun anak lebih percaya diri dengan mencoba untuk
berlomba dengan teman sebayanya atau orang tuanya.
d) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi anak dengan tingkat
aktivitas tertinggi dari seluruh masa hidup manusia. Sebab tingkat aktivitas
yang tinggi dan perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olahraga seharí-hari.
2. Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat dilihat pada usia 3
tahun yakni :
a) Kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan untuk menempatkan
dan memegang benda-benda.
b) Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak telah semakin
meningkat dan menjadi lebih tepat seperti bermain balok, kadang sulit
menyusun balok sampai tinggi sebab khawatir tidak akan sempurna
susunannya.
c) Pada usia 5 tahun, mereka sudah memiliki koordinasi mata yang bagus dengan
memadukan tangan, lengan, dan anggota tubuh lainnya untuk bergerak.
d) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak dan selalu ingin
bermain sebab dunia mereka adalah dunia bermain dan merupakan proses
belajar.
e) Mulai sejak anak membuka mata di waktu pagi sampai menutup mata kembali
di waktu malam, semua kegiatannya dilalui dengan bergerak, baik bolak-balik,
berjingkrak, berlari maupun melompat.
Dalam kaitan ini, anak bukanlah miniatur orang dewasa karena mereka
melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan kemampuan yang sesuai usianya.
kemampuan motorik halus seperti mengancingkan baju, menggambar (Papalia, 2009)
b. Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe temperamen anak,
yaitu:
1. Anak yang mudah diatur, mudah beradaptasi dengan pengalaman baru, senang
bermain dengan mainan baru, tidur dan makan secara teratur dan dapat
meyesuaikan diri dengan perubahan di sekitarnya.
2. Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas sehari-hari, sering
menangis, butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan dan gelisah saat
tidur.
3. Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama, umumnya terlihat
agak malas dan pasif, jarang berpartisipasi secara aktif dan seringkali
menunggu semua hal diserahkan kepadanya
E. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara, observasi, maka perawat dapat
merumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut: Kesiapan peningkatan perkembangan
pra sekolah
F. Tindakan Keperawatan Pada Anak Pra Sekolah
1. Tujuan
 Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
 Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
 Mengembangkan ketrampilan berbahasa
 Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
 Pembentukan indentitas dan peran sesuai jenis kelamin
 Mengembangkan kecerdasan
 Mengembangkan nilai-nilaimoral
 Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkatkan pertumbuhan
dan perkembangan
2. Tindakan keperawatan
a) Pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
 Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
 Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang
 Kaji pemberian vitamin dan imunisasi ulangan (booster)
 Ajarkan kebersihan diri
b) Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
 Kaji kemampuan motorik kasar dan halus anak
 Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik kasar (kejar-
kejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola, tangkap bola)
 Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik halus (belajar
menggambar, menulis, mewarnai, menyusun balokdll)
 Menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk bermain
dirumah
c) Mengembangkan ketrampilan bahasa
 Kaji ketrampilan bahasa yang dikuasai anak
 Berikan kesempatan anak bertanya dan bercerita
 Sering mengajak komunikasi
 Ajari anak belajar membaca
 Belajar bernyanyi
d) Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
 Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak
 Berikan kesempatan anak bermain dengan teman sebaya
 Berikan dorongan dan kesempatan ikut perlombaan
 Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa
e) Membentuk indentitas dan peran sesuai jenis kelamin
 Kaji identitas dan peran sesuai jenis kelamin
 Ajari mengenal bagian-bagian tubuh
 Ajari mengenal jenis kelamin sendiri dan membedakan dengan jenis
kelamin anak lain
 Berikan pakaian dan mainan sesuai jenis kelamin
f) Mengembangkan kecerdasan
 Kaji perkembangan kecerdasan anak
 Bimbing anak dengan imajinasinya untuk menggali kreatifitas, bercerita
 Bimbing anak belajar ketrampilan baru
 Berikan kesempatan dan bimbing anak membantu melakukan pekerjaan
rumah sederhana
 Ajari pengenalan benda, warna, huruf, angka
 Latih membaca, menggambar dan berhitung
g) Mengembangkan nilai moral
 Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada anak
 Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya yang positif
 Kenalkan anak terhadap nilai-nilai mana yang baik dan tidak
 Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan anak
 Latih kedisplinan
h) Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan
 Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak
 Tanyakan upaya yang sudah dilakukan keluarga terhadap anak
 Berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah dilakukan keluarga
 Anjurkan keluarga untuk tetap rutin membawa anaknya ke fasilitas
kesehatan (posyandu, puskesmas dan lain-lain)
 Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makan bergizi seimbang
 Berikan pendidikan kesehatan tentang tugas perkembangan normal pada usia
prasekolah
 Berikan informasi cara menstimulasi perkembangan pada usia prasekolah
Daftar Pustaka

Damayanti, R., Keliat. B.A.K., Hastono, S.P. (2010). Pengaruh Terapi Kelompok

Terapeutik (TKT) Terhadap Kemampuan Ibu dalam Memberikan Stimulasi

Perkembangan Inisiatif Anak Usia Pra Sekolah di Kelurahan Kedaung Bandar

Lampung. FIK UI : Jakarta

Depkes.(2006). Pedoman pelaksanaan simualsi, deteksi dan intervensi dini tumbuh

kembang anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar. Direktorat Bina Kesehatan

Anak Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat: DepkesRI

Keliat, B.A., Daulima, N.C.H., & Farida, P. (2011). Manajemen keperawatan psikososial

dan kader kesehatan jiwa: CMHN (intermediate course). Jakarta: EGC


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
SEHAT JIWA PADA ANAK PRA SEKOLAH
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Initial Klien : An. A
Usia : 4 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tanggal Pengkajian : 09 Juli 2020
Alamat : Saumlaki, Tanimbar Selatan Maluku
Pekerjaan : Belum bekerja
Pendidikan : Belum bersekolah
Suku Bangsa : Maluku
Agama : Kristen Protestan
Nama Orang Tua/Penanggungjawab : Ny. M
Pekerjaan : Pegawai Honorer
Pendidikan : S1

B. KELUHAN : Ny. M mengatakan anaknya sangat aktif dan lincah

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 1


C. STATUS PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN (sekarang)
KOMPONEN USIA TUMBUH KEMBANG *
PENGKAJIAN INFANT TODLER PRESCHOOL SCHOOL ADOLE YOUNG ADULT OLD
SENCE ADULT
- BB : 15 KG
- TB :110 CM
FISIK - Rambut ,hitam
pendek, lurus dan
lebat
- Jenis kelamin Laki-
PSIKOSEXUAL laki

- Anak suka bermain


dengan teman sebaya
PSIKOSOSIAL
dan kakak-kakaknya

- Sudah mengenal
berbagai warna,
anggota tubuh
manusia,
- Sudah bisa
KOGNITIF membedakan
sekarang dan nanti
- Sudah bisa
memahami ukuran
benda yang kecil dan
besar
- Salim terhadap orang
tua
MORAL

*) isi pada kolom yang sesuai dengan usia klien


Asuhan keperawatan sehat jiwa | 2
D. FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor biologis
Riwayat penyakit fisik yang lalu (alergi, trauma, infeksi, keganasan, degenerative, genetik, bawaan) : Tidak riwayat penyakit yang di alami kecuali batu pilek
Riwayat dan perilaku ibu selama klien di kandungan (ante, intra, post natal) : Orangtua mengatakan selalu melakukan pemeriksaan kandungan di RS dan melahirkan di RS dengan genap bulan.
Riwayat imunisasi  lengkap tidak lengkap Jelaskan : Hepatitis, Polio, Campak

Riwayat Paparan terhadap gas dan racun,  Tidak Ya, jelaskan: Rumah jauh dari paparan gas dan racun

Riwayat gangguan tidur/istirahat  Tidak ada, jelaskan: Anak selalu tidur nyenyak

Riwayat Status gizi  baik Cukup kurang Jelaskan : Anak selalu mengkonsumsi Gizi seimbang

Riwayat Hospitalisasi  Tidak Ya, Jelaskan: Anak belum pernah masuk rumah sakit

Riwayat gangguan hormonal  Tidak ada Jelaskan : Anak tidak mengalam gangguan Hormon

Riwayat seksual (aktifitas, fungsi, gangguan perilaku) : Tidak ada masalah

Riwayat penggunaan zat  Tidak Ya

kafein tembakau Alkohol obat-obatan, Jelaskan : Tidak riwayat zat berbahaya

Riwayat pekerjaan dulu, Jelaskan : Orangtua adalah seorang Guru


Riwayat reproduksi (kehamilan, persalinan, jumlah anak) Jelaskan : Anak kedua, melahirkan normal, anak sudah tiga
Gaya hidup : Berada pada lingkungan gaya yang baik

Faktor Psikologis
Motivasi  tinggi rendah Jelaskan: setelah punya anak orangtua lebih memiliki motivasi yang tinggi untuk membesarkan anaknya

Pertahanan psikologi : kebiasaan koping yang digunakan : Menceritakan setiap masalah antara suami dan istri
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Jelaskan : Tidak ada karena suami dan anak selalu baik baik

Self kontrol : Dapat mengatasi setiap masalah yang datang


Konsep diri dahulu : Sebagai seorang istri dan telah diberikan anak
Faktor-faktor Sosiobudaya
Riwayat Pendidikan : S1
Pendapatan  cukup kurang jelaskan : Kebutuhan hidup tercukupi

Riwayat pekerjaan Jelaskan : Ibu anak bekerja sebagai Guru


Riwayat interaksi sosial : Keluarga : Saling berkomunikasi baik dari suami,istri dan anak Masyarakat : Interaksi dengan masyarakat baik
Riwayat Peran sosial : Keluarga : Dilaksanakan dengan baik sebagai seorang istri dan ibu Masyarakat : Selalu membantu masyarakat untuk bergotong royong
Latar belakang Budaya : Saat ini anak S berada di latar belakang budaya Sumba

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 3


Pertentangan nilai budaya  Tidak Ada, jelaskan : Tidak ada masih dijalani dengan baik

Riwayat Agama dan keyakinan : Agama Kristen


Pandangan dan nilai yang dianut : Percaya kepada Tuhan yang maha Kuasa
Kegiatan ibadah yang dilakukan : Ibada di gereja
Konflik nilai / keyakinan / budaya : Tidak ada masih dijalani dengan baik sampai saat ini

Riwayat Keikutsertaan dalam politik :  Tidak ya Perannya apa : Tidak mengikuti

E.FAKTOR PRESIPITASI (stimulasi pertumbuhan & perkembangan)


1. Faktor biologis
Imunisasi  lengkap tidak lengkap jelaskan : Hepatitis, Polio,Campak

Nutrisi  Seimbang tidak seimbang jelaskan : nutrisi tercukupi

Latihan motorik kasar  cukup Kurang jelaskan : Bisa duduk tanpa pegangan dan berdiri dengan pegangan

Latihan motorik halus  cukup kurang jelaskan : menggerakan jari jari, mengepal

Nutrisi  Seimbang tidak seimbang jelaskan : Nutrisi tercukupi

2. Faktor-faktor Psikologis dan Sosiobudaya (isi sesuai dengan usia klien)


Psikosexual
 (0-1,5 th) Pemenuhan kepuasan fase oral  ASI PASI Alat bantu lain jelaskan

 (1,5-3 th) Pemenuhan kepuasan fase anal toilet traning (bladder & tidak  ya dilatih kebersihan diri jelaskan : BAK.BAB dan mandi
bowel) di bantu ibu

 (3-6 th) Pemenuhan kepuasan fase phalik √ Pengenalan Identitas  ASI  PASI Alat bantu lain jelaskan : tidak ada
kelamin

 (6-12 th) Pemenuhan kepuasan fase laten diberi kesempatan bergaul dengan teman sebaya/orang Tidak ya jelaskan :
lain

 (> 12 th) Pemenuhan kepuasan fase diberikan kesempatan bergaul dengan lawan jenis Tidak ya jelaskan :
genital
Psikososial
 (0-1,5 th) Membangun rasa percaya: mambantu anak bila minta dilakukan sendiri menyuruh orang lain membiarkan sering mengajak bicara
pertolongan

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 4


 (1,5-3 th) Meningkatkan  memberi kesempatan anak mengeksplorasi lingkungan tidak menggendong anak terus
otonomi

 (3-6 th) Merangsang inisiatif : memberi respon  ya tidak membiarkan ikut pekerjaan sederhana tidak, Overprotektif
pertanyaan anak 

 (6-12 th) Mengembangkan percaya mengikut sertakan anak dalam perlombaan dilatih ketrampilan baru
diri
 (12-20 th) Pembentukan identitas : memiliki cita-cita yang jelas dan ya tidak punya tokoh idola membangun solidaritas
realistis
 (20-30 th) Membangun hubungan intim : memiliki calon/pasangan ya belum berkarir
hidup
komunikasi dengan teman intim ya tidak melakukan kegiatan bersama orang lain ya Tidak

 (30-60 th) Produktif : karir/pekerjaan sudah mapan ya belum

Memberi kesempatan membimbing orang lebih ya belum


muda

Kognitif
 (0-2 th ) Merangsang sensori melihatkan benda berwana bergerak, mengajak bicara/bercanda/ membedakan rasa

 (2-7 th) Mengembangkan persepsi/intuisi :  warna  anggota tubuh  benda  Melatih membaca, menulis, menggambar, berhitung
Mengenalkan    

memberi kesempatan anak berbicara dan bercerita

 (7-11 th) Melatih menyelesaikan masalah konkrit melatih beberapa ketrampilan baru Memberi tugas/perintah sederhana (rumah,sekolah)

 (> 11 th ) Melatih berfikir abstrak : melatih hubungan sebab akibat setiap kejadian melatih menyelesaikan masalah yang lebih kompleks

moral
 (4-9 th) melatih dan mengajarkan nilai-  agama sosial, budaya Memberikan reinforcement terhadap ketaatan Hukuman thd pelanggaran
nilai
 (9-12 th) melatih dan mengajarkan nlai- agama sosial, budaya Memberikan dukungan Hukuman thd pelanggaran
nilai :
 (>12 th) melatih dan mengajarkan nlai- agama sosial, budaya Melatih evaluasi diri terhadap perbuatan yang dilakukan Hukuman thd pelanggaran
nilai

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 5


F. PENILAIAN TERHADAP STRESSOR
Respon Kognitif  tantangan mengancam Membahayakan jelaskan : Orangtua mengatakan bahwa setiap stressor yang
datang adalah tantangan untuk mengatasi

Respon Afektif  senang sedih Marah lain-lain sebutkan

Respon fisiologi : Tanda Vital: BP - P 98x/mnt RR 21 x/mnt T 36,6

Gejala fisik tremor Berdebar berkeringat Lain-lain sebutkan

Perilaku yang tampak : An. A tampak senang dan ceria


Respon sosial
 Merubah lingkungan yg penuh stressor  Mencari Informasi

Lari dari stessor Mengidentifikasi faktor-faktor yg berkontribusi terhadap permasalahan


Mengabaikan kondisi-kondisi eksternal yang berakibat buruk Membandingkan kemampuan diri dengan orang lain

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 6


GENOGRAM

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 7


G. SUMBER KOPING
KEMAMPUAN PERSONAL
Problem solving skill  Baik Kurang jelaskan baik dalam mengatasi
 masalah

Status Kesehatan/energy  Baik Cukup Rendah




Sosial skill Baik  Cukup Kurang




Intelegensia Genius superior  Rata-rata




Pengetahuan 4thn
Tumbuh kembang  Baik Cukup Kurang


Sistem pendukung  Baik Cukup Kurang




Koping  baik Cukup Kurang




Pola asuh  baik Cukup Kurang




Konsep diri  Positif Negative




(citra diri, ideal diri, identitas, peran, harga diri)


DUKUNGAN SOSIAL
1. Dukungan : keluarga , kelompok, masyarakat : Selalu memndapat dukungan yang baik dari keluarga maupun masyarakat

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 8


2. Jaringan social (perkumpulan, organisasi,) : Mengikuti perkumpulan di sekitar masyarakat
3. Stabilitas Budaya : tetap budaya yang sama
ASET MATERIAL
1. Kecukupan penghasilan untuk kebutuhan Kurang  Cukup Lebih


2. kekayaan yang dimiliki Kurang  Cukup Kaya




3. Pelayanan kesehatan  terjangkau Tidak terjangkau Tidak ada




KEYAKINAN
1. Keyakinan dan nilai : Yakin kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
2. Motivasi : Selalu memotivasi diri untuk menjadi lebih baik dalam mengurusi anak
3. Orientasi kesehatan : mengetehaui apa saja yang dilakukan jika anak sakit

H. MEKANISME KOPING
 Bicara dengan orang lain Aktivitas konstruktif


Membandingkan Negosiasi

Mekanisme pertahanan ego : ________________________ Lainnya ____________________________________

Maluku, 09 Juli 2020


Mahasiswa

Charolin Viny Potindingo


2019611029

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 9


ANALISA DATA

NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. DS: Kesiapan peningkatan perkembangan
 Ny. M mengatakan anaknya usia pra sekolah
sudah dapat membedakan
warna dan sudah tahu benda
yang kecil dan besar
 Ny. M mengatakan anak
bergaul dengan orang lain
tanpa diperintah atau di suruh
 Ny. M mengatakan mulai
menunjukkan rasa suka dan
tidak suka
 An. A punya inisiatif bermain
dengan alat-alat di rumah

DO:
 An. A sedang bermain mobil-
mobilan
 Tampak An. A sedang
bermain dengan teman
sebayanya
 An. A tahu bahwa jenis
kelaminnya laki laki
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

agnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Standart Intervensi TT


Kesiapan Mempertahankan pemenuhan Pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal viny
peningkatan
perkembangan usia kebutuhan fisik yang optimal  Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
pra sekolah Mengembangkan ketrampilan  Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang
berbahasa seimbang
Mengembangkan ketrampilan  Ajarkan kebersihan diri
adaptasi psikososial Mengembangkan ketrampilan bahasa
Pembentukan indentitas dan  Kaji ketrampilan bahasa yang dikuasai anak
peran sesuai jenis kelamin
 Berikan kesempatan anak bertanya dan bercerita
 Ajari anak belajar membaca
 bernyanyi
Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
 Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak
 Berikan kesempatan anak bermain dengan teman
sebaya

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 11


Membentuk indentitas dan peran sesuai jenis kelamin
 Kaji identitas dan peran sesuai jenis kelamin
 Ajari mengenal bagian-bagian tubuh
 Ajari mengenal jenis kelamin sendiri dan membedakan
dengan jenis kelamin anak lain

Asuhan keperawatan sehat jiwa | 12


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : An. A Ruangan : XXX RM No. : XXX

NO Tanggal
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx & Jam
Data Pasien: S:
DS: Pasien:
 An. A jika di tanya perempuan
 Ny. M mengatakan anaknya sudah
atau laki-laki anak menjawab
dapat membedakan warna dan
laki-laki
sudah tahu benda yang kecil dan
besar  An. A saat ditanya lebih suka
bermain boneka atau mobil-
 Ny. M mengatakan anak bergaul
mobilan, anak menjawab
dengan orang lain tanpa diperintah
mobil-mobilan
atau di suruh
 An. A sudah bisa membedakan
 Ny. M mengatakan mulai
warna dan anggota tubuh
menunjukkan rasa suka dan tidak
suka
Keluarga:
DO:  Ny. M mengatakan anaknya
 An. A sedang bermain mobil-
sudah dapat membedakan
mobilan
warna dan anggota tubuh
 Tampak An. A sedang bermain seperti warna pelangi,
dengan teman sebayanya
memegang anggota tubuh jika
 An. A tahu bahwa jenis kelaminnya ditanya
laki laki  Ny. M mengatakan anaknya
cepat bergaul dengan orang
Data Keluarga:
lain tanpa diperintah atau di
DO: suruh, cepat akrab
 Orangtua An. A tampak
membantu anak dalam proses O:
tumbuh kembang anak Pasien:
DS:
 Keluarga mengatakan mengajari  An. A tampak bermain dengan
anak sesuai dengan tahap teman laki - laki
perkembangannya  An. A tampak bermain
permainan laki-laki seperti
DIAGONOSIS KEPERAWATAN: mobil-mobilan, robot, pedang
 An. A tampak menggambar
Kesiapan peningkatan perkembangan
dan mewarnai
usia pra sekolah
 Menganjurkan pemberian A:
 Kognitif : An. A mengetahui
makanan dengan gizi yang
namanya dan jenis kelaminnya
seimbang
 Mengajarkan kebersihan diri  Afektif : An. A tampak
ekspresi senang jika di ajak
Mengembangkan ketrampilan bahasa bermain
 Mengkaji ketrampilan bahasa
 Psikomotor: An. A Sudah
yang dikuasai anak
mampu melakukan tindakan
 Memberikan kesempatan anak yang di peragakan.
bertanya dan bercerita
 Mengajari anak belajar P: Intervensi di pertahankan
membaca, bernyanyi Pasien:
 Mengevaluasi proses
Mengembangkan ketrampilan perkembangan An. A
adaptasi psikososial
 Mengkaji ketrampilan adaptasi
Perawat:
psikososial anak - Informasikan pada
 Memberikan kesempatan anak keluarga mengenai cara
yang dapat dilakukan
bermain dengan teman sebaya untuk memfasilitasi
Membentuk indentitas dan peran tumbuh kembang anak.
sesuai jenis kelamin
 Mengkaji identitas dan peran
sesuai jenis kelamin
 Mengajari mengenal bagian-
bagian tubuh
 Mengajari mengenal jenis
kelamin sendiri dan
membedakan dengan jenis
kelamin anak lain
Keluarga:
- Informasikan pada keluarga
mengenai cara Meningkatkan peran
serta keluarga dalam meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan
RENCANA TINDAK LANJUT:
Pasien:
 Memberikan kesempatan
anak bertanya dan bercerita
Keluarga:
 Bersama keluarga susun
tindakan yang akan dilakukan
dalam meningkatkan peran
serta keluarga dalam
meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan anak

Anda mungkin juga menyukai