Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI

PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ASUHAN


KEPERAWATAN SEHAT JIWA SEPANJANG RENTANG
KEHIDUPAN(BAYI)
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing: Ema Hikmah, S.Kep, Ners, M.Kep

Disusun oleh:

Nama: Ajeng Vildah Setyaningsih


NIM :(P27905119001)

POLTEKKES KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian Bayi
Pengertian masa bayi adalah masa yang berlangsung selama 2
tahun pertama setelah 2 minggu periode bayi yang baru lahir (postnatal).
Meskipun masa bayi sering dianggap masa bayi baru lahir,label masa bayi
akan digunakan untuk membedakannya dengan periode postnatal yang
pada masa ini ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya. Umumnya
ahli psikologi perkembangan membatasi periode masa bayi dalam 2 tahun
pertama ini dengan menyebutnya periode vital,karena kondisi fisik dan
psikologi bayi merupakan pondasi yang kukuh untuk perkembangan dan
pertumbuhan selanjutnya.
Selama beberapa bulan masa bayi,keadaan tidak berdaya itu secara
berangsur-angsur agak menurun. Akan tetapi,tidak berarti bahwa keadaan
tidak berdaya secara cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri,tetapi
setiap hari,setiap minggu,setiap bulan,bayi semakin mandiri,sehingga saat
masa bayi berakhir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia
yang berbeda dengan masa bayi. Oleh karena itulah ”bayi” banyak
ditafsirkan sebagia individu tidak berdaya,maka semakin umum orang
menamkan masa bayi selama 2 tahun itu sebagai anak kecil yang baru
belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai
tubuhnya sehingga relatif mandiri.
Rasa percaya dan tidak percaya tidak muncul hanya pada tahun
pertama kehidupan saja. Tetapi rasa tersebut muncul lagi pada tahap
perkembangan selanjutnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada
saat anak-anak memasuki sekolah dengan rasa percaya dan tidak percaya
dapat mempercayai guru tertentu yang banyak memberikan waktu baginya
sehingga membuatnya sebagai orang yang dapat dipercayai. Pada
kesempatan kedua ini, anak mengatasi rasa tidak percaya sebalumnya.
Sebaliknya, anak-anak yang meninggalkan masa bayi dengan rasa percaya
pasti pada tahap selanjutnya masih dapat memiliki rasa tidak percaya, yang
mungkin terjadi karena adanya konflik atau perceraian kedua orang
tuanya. Erikson menekankan bahwa tahun kedua kehidupan ditandai oleh
tahap otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu.(Aziz Alimul Hidayat :
2008).
B. Karakteristik Perkembangan Pada Masa Bayi
 Perkembangan refleks
Pada masa bayi terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut
reflek. Reflek adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan
tidak terkordinasi sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta
memberi bayi respon penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
a. Reflek menghisap dan mencari
Bayi baru lahir secara otomatis akan menghisap benda yang
ditempatkan di mulutnya. Jika bayi menemukan puting susu
ibu,maka ia akan menghisap secara kuat dan berirama tanpa belajar
lebih dahulu. Reflek mencari dan menghisap akan menghilang
setelah bayi berusia kira-kira 3 sampai 4 bulan. Kemudian pada
usia 1 tahun reflek menghisap menyatu dan diperluas dengan
aktivitas makan yang di sengaja.
 Reflek moro
Reflek moro adalah suatu respon tiba-tiba dari bayi
yang baru lahir sebagai akibat adanya suara atau gerakan
yang mengejutkan. Reflek moro ini juga merupakan suatu
upaya umempertahankan hidup. Oleh karena itu,reflek
tersebut merupakan hal yang normal bagi semua bayi yang
baru lahir. Respon ini akan menghilang ketiaka bayi
mendekati usia 6 bulan.
 Reflek menggenggam (grassping reflex)
Refleks menggengam terjadi ketika sesuatu
menyentuh telapak tangan bayi dan bayi akan merespon
dengan cara menggengam dengan kuat. Reflek
menggengam merupakan langkah awal bayi untuk lebih
memudahkan melakukan aktivitas menggengam
selanjutnya yang lebih disengaja. Reflek menggengam ini
akan berkurang pada bulan ke-3.
b. Kemampuan merangkak
Diartikan sebagai keterampilan bergerak maju dengan tangan
dan kaki sambil mengangkat badan dari dasar tempat
menelungkup. Dengan tercapainya kemampuan merangkak si bayi
mulai bereksplorasi menjelajahi tempat bermain dan rumahnya
sambil memperkukuh otot-ototnya.
c. Kemampuan duduk
Bertujuan untuk mendapatkan kebebasan bergerak bagi
kepala,tubuh dan kedua belah tangan. Dengan fasilitas kebebasan
ini,bayi bisa memperhatikan gerakan-gerakan tangan dan jari-jari
sambil memanipulasikan kepalanya.
d. Kemampuan diri dan berjalan
Tegak berdiri dan berjalan pada dua kaki itu merupakan
keterampilan khas mmanusiawi.
e. Pola tidur dan bangun
Bayi yang baru lahir menhabiskan lebih banyak waktunya
untuk tidur. Rata-rata bayi baru lahir tidur selama 16-17 jam
sehari,walaupun ada beberapa bayi yang rata-rata tidurnya lebih
sedikit,yaitu sekitar 10-11 jam perhari.
f. Pola makan dan minum
Perkembangan fisik bayi bergantung pada makanan yang baik
selama 2 tahun pertama. Bayi yang membutukan makanan yang
mengandung sejumlah protein,kalori,vitamin dan mineral. Bagi
bayi usia 6 bulan pertama ASI merupakan sumber makanan dan
sumber energi yang utama,karena ASI adalah susu yang bersih dan
dapat dicerna,serta mengandung zat antibodi bagi bayi.
g. Pola buang air
Buang air yang terkendali atau terlatih merupakan suatu bentuk
keterampilan fisik dan motorik yang harus dicapai oleh bayi.
Kemapuan untuk mengendalikan buang air ini sangat bergantung
pada kematangan otot dan motivasi yang dimiliki. Pengendalian
buang air kecil dimulai pada usia 15-16 bulan,tetapi sampai akhir
masa bayi pengendalian buang air kecil ini belum sempurna
(Hurlock,1994)
h. Perkembangan Inteligensi
Menurut Piaget,dilihat dari perkembangan kognitif,pada usia
bayi ini berada pada periode sensorimotorik. Bayi mengenal objek-
objek yang berada di lingkungannya melalui sistem pengindraan
(pengelihatan dan pendengaran) dan gerakan motoriknya.
i. Perkembangan emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi
antara gejolak fisiologis dan perilaku yang tampak. Beberapa
tahapan perkembangan emosi pada bayi secara umum adalah :
 Usia 2 bulan pertama
Pada usia ini tipikal emosinya ialah
heran,senang,kejijikan dan kesukaran. Bayi pada usia ini
juga menunjukkan minatnya yang meningkat terhadap
berbagai orang dan benda-benda di sekitarnya.
 Usia 2-4 bulan
Bayi sudah mampu tersenyum dan menunjukkan
kesenangannya terhadap orang tua,terutama ibunya.
 Usia 3 -10 bulan
Anak-anak yang normal akan memainkan permainan
yang sederhana,seperti ‘memberi dan menerima’.
 Usia tahun ke 2
Pada usia ini selain menangis ketika dia lapar,anak
yang normal seringkali menuntun tangan ibunya ketempat
penimpanan makanan misalnya lemari makanan (kulkas).
j. Perkembangan bahasa
Kemapuan dan kesiapan belajar bahasa pada manusia segera
mengalami perkembangan setelah kelahirannya.
k. Perkembangan moral
Pada masa ini,tingkah laku bayi hampir semuanya didominasi
oleh dorongan naluriah belaka. Oleh karena itu,tingkah laku anak
belum bisa dinilai sebagai tingkah laku bermoral atau tidak
bermoral. Dengan melihat kecenderungan perilaku anak tersebut,
maka untuk menanamkan konsep-konsep moral pada
anak,sebaiknya dilakukan hal-hal sebagi berikut:

1. Berilah pujian,ganjaran atas sesuatu yang menyenagkan


anak (seperti mencium,dipeluk dan diberi kata-kata
pujian) apabila dia melakukan perbuatan baik. 
2. Berilah hukuman atau sesuatu yang mendatangkan
perasaan tidak senang apabila dia melakukan perbuatan
yang tidak baik. Hukuman tersebut akan menjadi
hukuman bagi anak untuk tidak mengulangi perbuatan
yang tidak baik itu.

C. Ciri-Ciri Masa Bayi


a. Masa bayi adalah masa dasar yang sesunguhnya.
b. Masa bayi adalah masa pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat.
c. Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan.
d. Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas.
e. Masa bayi adalah permulaan sosialisasi.
f. Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggoolongan peran
sexs.
g. Masa bayi adalah masa yang menarik
h. Masa bayi merupakan permulaan kreativitas
D. Tugas Perkembangan Masa Bayi
a. Belajar berjalan. Terjadi pada usia antara 9-15 bulan.  Pada usia
ini tualang kaki,otot dan susunan sarafnya telah matang untuk
belajar berjalan.
b. Belajar memakan makanan padat, Hal ini terjadi pada tahun
kedua. Sistem alat-alat pencernaan makanan dan alat-alat
pengunyah pada mulut telah matang untuk hal tersebut.
c. Belajar berbicara, Yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan
menyampaikannya kepada orang lain dengan perantara suara itu.
d. Belajar buang air kecil dan buang air besar, Tugas ini dilakukan
pada tempat dan waktu yang sesuai dengan norma masyarakat.
Untuk memberikan pendidikan kebersihan kepada nak usia
dibawah 4 tahun,cukup dengan pembiasaan saja,yaitu setiap kali
mau buang air,bawalah anak ke kamar mandi tanpa banyak
memberikan penerangan kepadanya.
e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. Agar pengenalan
terhadap jenis kelamin berjalan normal,maka orang tua perlu
meperlakukan ankanya,baik dalam memberikan alat
mainan,pakaian,maupun aspek lainnya sesuai dengan jenis
kelamin anak
f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis. Dalam proses mencapai
kestabilan jasmaniah ini,orang tua perlu memberikan perawatan
yang intensif,baik menyangkut emberian makanan yang bergizi
maupun pemeliharaan kebersihan.
g. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang
tua,saudara dan orang lain.
E. Asuhan Keperawatan

PENGKAJIAN
Perkembangan psikososial bayi yang normal adalah proses perkembangan
bayi, ditandai dengan pemupukan rasa percaya pada orang lain yang diawali
dengan kepercayaan terhadap orang tua, khususnya ibu. Rasa aman secara fisik
dan psikososial berperan penting dalam pembentukan rasa percaya bayi. Bila rasa
percaya tidak terpenuhi maka akan terjadi penyimpangan berupa rasa tidak
percaya diri dan setelah besar ia menjadi orang yang mudah curiga dan tidak
menjalin hubungan baru.
Karakteristik Perilaku : 
Target Prilaku bayi
perkembangan
Perkembanngan  Tidak langsung menagis saat bertemu dengan
yang normal : orang lain
berkembangnya  Menolak saat digendong oleh orang yang tak
rasa percaya dikenalnya
 Menangis saat digendong oleh orang yang tak
dikenalnya
 Menangis saat tidak nyaman (basah, lapar, haus,
sakit, panas)
 Bereaksi senang saat ibunya datang menghampiri
 Menangis saat ditinggalkan ibunya
 Memperhatikan/memandang ayah ibunya/ orang
yang mengajaknya bicara
 Mencari suara ibu/orang lain yang memasnggil
namanya
Penyimpangan  Menangis menjerit-jerit saat ditinggal ibunya
perkembangan :  Tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya
berkembangnya  Tidak mudah berhubungan dengan orang lain
rasa tidak percaya  Menangis Berkepanjangan
 Agitasi yang berlebihan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
POTENSIAL (NORMAL) RESIKO (PENYIMPANGAN)
Berkembangnya rasa percaya Resiko berkembangnya rasa tidak
kepercayaan
  
INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
O KEPERAWATA
N
1. Perkembangan  Menjelaskan  Jeleskan pengertian
yang normal : rasa perilaku yang perkembangan
percaya menggambarkan psikososial,
perkembangan karakteristik
yang normal dan perilaku bayi yang
menyimpang. normal dan
 Menjelaskan cara menyimpang
menstimulasi  Jelaskan cara
perekembangan memupuk rasa
awalnya. percaya bayi pada
 Mendemostrasika ibu/keluarga
n cara - Panggil bayi
menstimulasi sesuai
perkembangan namanya 
anaknya. - Berespon
 Merencanakan secara
tindakan konsisten
menstimulasi terhadap
perkembangan kebutuhan
anaknya. bayi
- Susui segera
saat bayi
menangis 
- Ganti popok/
celana bila
basah atau
kotor
- Lindungi dari
bahaya jatuh
- Kurangi stres
bayi dengan
cara : rawat
bayi dengan
kasih sayang,
memeluk,
menggendong
, mengeloni
dengan tulus
dan sepenuh
hati.
- Memberikan
lingkungan
yang aman
dan nyaman
bagi bayi
Mengajak
bayi bermain 
- Mengajak
bayi bicara
saat sedang
merawat bayi 
- Segera
membawa ke
pelayanan
kesehatan
terdekat bila
terdapat
masalah
kesehatan
(sakit)
 Demonstrasikan
cara memupuk rasa
percaya bayi
 Rencanakan
tindakkan untuk
memupuk rasa
percaya bayi
2. Penyimpangan  Merasa aman dan  Informasikan
perekmbangan : nyaman penyebab rasa tidak
rasa tidak percaya  Dapat percaya bayi
mengambang kan  Ajarkan cara
rasa percaya menjalin hubungan
saling percaya
dengan bayi :  
- Memenuhi
kebutuhan dasar
: makan,
minum,
kebersihan,
BAB/BAK,
istirahat/tidur,
bermain 
- Memenuhi rasa
aman dan
nyaman :
melindungi bayi
dari rasa sakit,
panas, cedera
(jatuh, tidak
membiarkan
sendirian,berika
n kasih sayang)
- Segera
membawa ke
pelayanan
kesehatan saat
sakit.l

EVALUASI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN
1. Perkembangan  Menjelaskan pengertian S : Ibu mengatakan
yang normal : rasa perkembangan bahwa ibu
percaya psikososial, karakteristik memahami cara
perilaku bayi yang memupuk rasa
normal dan menyimpang percaya bayi.
 Menjelaskan cara O : Ibu tampak
memupuk rasa percaya antusias saat
bayi pada ibu/keluarga perawat
- Memaanggil bayi mendemonstrasikan
sesuai namanya  cara memupuk rasa
- Merespon secara percaya bayi.
konsisten terhadap A : Dapat
kebutuhan bayi mempertahankan
- Menyusui segera kondisi
saat bayi perkembangan
menangis  normal : Rasa
- Mengganti popok/ percaya diri bayi
celana bila basah P : Lanjut Sp 2
atau kotor
- menliindungi dari
bahaya jatuh
- Mengurangi stres
bayi dengan cara :
Merawat bayi
dengan kasih
sayang, memeluk,
menggendong
dengan tulus dan
sepenuh hati.
- Memberikan
lingkungan yang
aman dan nyaman
bagi bayi
Mengajak bayi
bermain 
- Mengajak bayi
bicara saat sedang
merawat bayi 
- Membawa ke
pelayanan
kesehatan terdekat
bila terdapat
masalah kesehatan
(sakit)
 Mendemonstrasikan cara
memupuk rasa percaya
bayi
 Merencanakan tindakkan
untuk memupuk rasa
percaya bayi
2. Penyimpangan  Menginformasikan S : Ibu mengatakan
perekmbangan : penyebab rasa tidak bahwa sebelumnya
rasa tidak percaya percaya bayi tidak mengetahui
 Mengajarkan cara penyebab rasa tidak
menjalin hubungan percaya pada bayi
saling percaya dengan O : Ibu tampak
bayi :   memahami apa
- Memenuhi yang disampaikan
kebutuhan dasar : oleh perawat.
makan, minum, A : Penyimpangan
kebersihan, Perkembangan :
BAB/BAK, Rasa Tidak Percaya
istirahat/tidur, Masih Ada
bermain  P : Lanjutkan SP 2
- Memenuhi rasa aman
dan nyaman :
melindungi bayi dari
rasa sakit, panas,
cedera (jatuh, tidak
membiarkan
sendirian,berikan
kasih sayang)
 Membawa ke pelayanan
kesehatan saat sakit.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Infant (0-18 bulan): rasa percaya dan tidak percaya

A. Kondisi Klien
- Bayi tampak tidak lansung menangis saat bertemu orang lain.
- Bayi tampak memperhatikan orang yang mengajaknya berbicara.
- Bayi tampak menolak saat digendong oleh orang yang tidak dikenalnya.
B. Diagnosa Keperawatan
Berkembangnya rasa percaya pada bayi
C. Tujuan tindakan keperawatan
 Pada bayi:
- Bayi dapat merasa aman dan nyaman.
- Bayi dapat mengembangkan rasa percaya
 Pada keluarga:
- Keluarga dapat mengetahui bayi yang normal dan menyimpang.
- Keluarga mengetahui dan mendemostrasikan cara menstimulasi
perkembangan rasa percaya pada bayi.
- Keluarga dapat merencanakan harian untuk menstimulasi rasa
percaya pada anaknya.
D. Tindakan Keperawatan
 Untuk pengembangan rasa percaya diri untuk bayi:
- Panggil bayi sesuai namanya
- Gendong dan memeluk saat bayi menangis
- Pada saat bayi menangis segera cari kebutuhan dasar yang
terganggu
- Memenuhi kebutuhan aman dan nyaman bayi
- Ajak bayi bermain
- Berbicara saat merawat bayi
 Untuk keluarga:
- Informasikan pada keluarga perilaku bayi yang menggambarkan
bayi normal dan menyimpang.
- Informasikan kepada keluarga cara menstimulasi perkembangan
rasa percaya anak dengan cara menjaga kenyamanan dan keamanan
atau keselamatan bayi
- Mendemostrasikan cara menstimulasi perkembangan rasa percaya
pada bayi.
- Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan
cara menjaga kenyamanan, keamanan dan keselamatan bayi.
E. Strategi Pelaksanaan
 Orientasi
“Selamat pag lbu. Saya Pinta, perawat dari Puskesmas UNAND. Nama Ibu
siapa? Dan senang dipanggil apa bu? Bagaimana kondisi bayi lbu? Siapa
namanya Bu? Sekarang umurnya berapa Bu? Sesuai dengan ketentuan
boleh saya lihat gelang anak ibu? Sejak kapan anak ibu dirawat? Waktu itu
masuk RS karena apa bu? Sekarang keluhan apa yang anak ibu rasakan?
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perkembangan rasa
percaya pada bayi Ibu? Berapa lama Ibu punya waktu? Bagaimana kalau
30 menit? Di mana kita akan bicara? Di ruangan ini saja? Baiklah.”

 Kerja
“Apakah A Ibu sering rewel sebelumnya bu? Seperti menjerit-jerit saat ibu
tinggalkan atau tidak mudah berhubungan dengan orang lain bu? Oh
jarang ya bu. Berarti A anak yang pintar ya bu. “
“Menurut apakah Ibu merawat bayi itu penting? Mengapa? Betul sekali.
Selain itu, dengan merawat bayi secara baik dan benar, bayi akan merasa
aman dan nyaman sehingga memupuk rasa percaya bayl terhadap
lingkungan, karena jika tidak, bayi akan mengalami rasa tidak percaya dan
akan menghambat perkembangannya bu.”
“Saya punya lembar balik tentang perkembangan pada bayi bu. Kita bahas
samasama ya bu.
Perkembangan utama bayi adalah dapat memupuk rasa percaya, artinya
bayi harus dapat mempercayai orang di sekitarnya, khususnya ibu karena
pada usia ini bayi sangat bergantung pada orang lain. Beberapa perilaku
yang menandakan bayi mempunyai rasa percaya adalah bayi bereaksi
senang ketika ibunya datang, memperhatikan/memandang wajah orang
yang mengajak bicara dan mencari suara orang yang memanggil namanya,
bayi tidak langsung menangis saat bertemu orang asing, atau bayi akan
menangis saat basah, lapar, haus, sakit, dan gerah.
Apakah A berperilaku seperti ini bu? Kalau begitu, Ibu sudah merawatnya
dengan baik. Supaya perkembangan A lebih baik lagi, Ibu harus selalu
memenuhi kebutuhannya, seperti makan, minum, tidur, kebersihan, tidak
nyeri, tidak kepanasan, merasa dicintai dan disayangi oleh ibunya. Ibu juga
harus mengajaknya berbicara dan jangan memperhatikan hal lain saat
menyusui atau merawatnya karena dapat menyebabkan A merasa tidak
diperhatikan.”
“Apakah Ibu perhatikan bagaimana perilaku A setelah makan atau disusui?
Itu menandakan ia sangat senang dan nyaman. Kalau itu berlangsung terus
sampai berusia 1,5 tahun, A pasti akan mempunyai rasa percaya pada
Iingkungannya. Rasa percaya ini akan membuat A jadi mudah bergaul
dengan orang lain setelah besar nanti. Sebaliknya, kalau kebutuhan tadi
tidak terpenuhi, bayi akan mudah rewel, sulit berpisah denan ibu, dan
menjerit-jerit jika berpisah dengan ibu atau sulit berhenti mengisap jempol
Jika hal itu terjadi, ibu harus membuat A percaya lagi dengan cara
memenuhi semua kebutuhan dasar bayi, menjaga agar A merasa nyaman,
diperhatikan, dicintai, dan disayangi oleh orang di sekitarnya. Menurut
lbu, A termasuk yang mana? Bagus sekali, Ibu sudah dapat membuat A
percaya.”
“Mari kita coba lakukan ke anak Ibu. Coba panggil namanya. Bagus, lihat
Bu, mukanya gembira saat lbu panggil dan Ibu gendong. Coba saya
gendong. ” (Sambil mengulurkan tangan.) “Lihat Bu, dia lihat dulu muka
saya dan tidak mau saya gendong. Ini normal Bu karena dia baru pertama
kali bertemu saya dan tidak boleh dipaksa. Nanti kalau sudah kenal dan
percaya pada saya, dia akan mau.”

 Terminal
“Nah, Ibu. Kita sudah berbincang-bincang tentang perkembangan bayi
yang normal dan menyimpang. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu sekarang?
Bermanfaat? Apakah Ibu masih ingat bagaimana cara merawat A supaya
ia berkembang lebih baik lagi? Betul sekali. Bagus, Ibu sudah mengingat
dengan baik.
Kalau begitu, Ibu dapat mencoba beberapa cara yang belum Ibu lakukan
selama ini dan pada pertemuan berikutnya ceritakan pada saya. Saya dapat
ke sini lagi minggu depan. Bagai mana kalau hari sabtu bu? Baik bu, jam
barapa bagusnya bu? Dimana buk? Baiklah, saya permisi dulu, Bu. Sampal
jumpa.”

DAFTAR PUSTAKA

Dariyo, A. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama.


Bandung : PT Refika Aditama

Mansur, H. 2014. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta :
Salemba Medika

Keliat, B. A. 2006. Modul IC-CMHN. Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan


Universitas Indonesia

Potter, Patricia A. and Perry, Anee G. (1985). Fundamentals of Nursing


concept, process, and practice. St. Louis : The C.V. Mosby Company
Spesialis Jiwa FIK 2005-2007 dan tim pengajar spesialis jiwa (2008). Draft
Standar Asuhan Keperawatan Program Spesialis Jiwa. Jakarta : Program
Magister Keperawatan Jiwa FIK UI

Anda mungkin juga menyukai