Peran:
Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Nn. Yayang (20tahun) adalah seorang pelajar SMA yang
mengidap penyakit asma. Sekarang sedang dirawat di RSUD Bangkinang untuk
mendapatkan terapi penyembuhan dengan obat. Namun klien masih sering
mengalami sesak dan setiap kali mengalami sesak klien selalu menangis. Dan
klien belum bisa mengatasi dan mengendalikan diri ketika penyakit ini kambuh.
1. Salam terapeutik
Perawat :“Selamat pagi, mbak. Perkenalkan nama saya Richi Rahmaliya, biasa dipanggil
Isti. Saya mahasiswa dari universitas pahlawan yang sedang praktek di RS ini.
Saya yang akan membantu dan melayani mbak selama mbak dirawat disini.
Maksudnya kemari untuk melakukan diskusi tentang penyakit mbak dan keluhan
atau gangguan yang dialami mbak. Oh ya sebelumnya benar ini dengan mbak
yayang?”
Perawat : “Mbak lebih dipanggil apa ? nama saja ? mbak yayang? atau dek yayang?
Keluarga : “Dek yayang aja mbak kan umur saya dibawah mbak.”
2. Evaluasi/validasi
Perawat : “Bagaimana keadaan dek yayang sekarang ? Apakah masih ada keluhan atau
bagaimana ? Saya dengar dek yayang masih sering sesak nafas lalu menangis ya
?”
Keluarga : “Iya mbak. Anak saya masih sering mengalami sesak nafas dan dek yayang juga
tidak bisa mengendalikan diri.
Klien : “Saya merasakannya sampai-sampai menangis ketika sesak nafas karena rasanya
susah dan sakit.”
Perawat : “Oke. Seperti maksud awal saya tadi, saya dan dek yayang akan melakukan
diskusi tentang penyakit adek dan mengatasi gangguan yang dialami dek yayang.
Diskusinya ± 30 menit. Bagaimana dek yayang bersedia ?”
TAHAP KERJA
Perawat : “Langsung saja kita mulai diskusinya ya. Santai saja seperti ngobrol biasa. Tidak
ada salah dan benar. Oke, sebelumnya dek yayang tahu tidak sakit apa ? ”
Perawat : “Yap, benar sekali. Nah tadi dek Yayang bilang kalau masih sering sesak nafas.
Apa sih penyebab dek yayang sesak nafas tahu tidak ?”
Klien : “Tahu mbak. Waktu saya kedinginan, banyak pikiran, terus kalau ada udara yang
tidak cocok dan ada debu”
Perawat : “Oke berarti dek yayang sudah paham. Jadi, saya berharap dek yayang bisa
menghindari faktor pemicu penyebab timbulnya sesak nafas. Sekarang, kita diskusi
mengenai masalah dek yayang yang belum bisa mengatasi dan mengendalikan diri
ketika penyakit dek yayang kambuh. Saya disini ingin berbagi bagaimana caranya
mengatasi dan mengendalikan diri ketika penyakit dek yayang kambuh, dek
yayang mau ?”
Keluarga : “itu bagus mbak. Soalnya ketika kambuh dek Yayang pasti menangis dan tidak
bisa mengendalikan diri . Dan saya sering berpikir negatif ketika penyakit dek
Yayang kambuh.”
Perawat : “Oke. Saya paham gimana rasanya. Dulu saya juga mengalami hal seperti dek
yayang, nah semakin saya menangis dan merasa kehabisan maka semakin sesak
pula nafas saya. Lalu apa saya lakukan ? saya mencoba untuk tidak menangis
karena menangis akan sesak, kemudian berusaha menenangkan diri yang bisa
melakukan ya hanya diri sendiri, posisikan setengah duduk atau duduk.
Selanjutnya atur nafas tarik dari hidung dan buang pelan-pelan dari mulut. Seperti
ini. Coba ikuti saya.”
TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
Perawat : “Baiklah dek yayang, setelah kita berbincang-bincang bagaimana perasaan dek
yayang sekarang ?”
Klien : “Saya merasa lebih rileks dan tenang. Saya lebih bersemangat untuk sembuh.”
2. Evaluasi objektif
Perawat : “Saya sangat senang dek yayang sudah memahami apa penyakitnya dan faktor
pemicu penyebab timbulnya sesak nafas. Dan sekarang dek yayang sudah tahu
bagaimana mengatasi masalah atau gangguan yang dialami.”
3. Tindak lanjut
Perawat : “Oke setelah pertemuan ini, coba dipraktekkan apa yang telah kita diskusi kan
tadi. Ketika dek yayang berhasil melakukannya, akan sangat bermanfaat bukan
hanya bagi diri dek yayang namun bagi keluarga.”
Perawat : “Tak terasa ya dek kita sudah 30 menit berdiskusi, untuk pertemuan pertama ini
cukup. Bagaimana kalau untuk pertemuan kedua kita berdiskusi mengenai perkembangan dek
yayang setelah 2 hari. Jadi untuk pertemuan kedua, 2 hari lagi ± 30 menit seperti tadi. Untuk
tempatnya dek yayang mau dimana dan jam berapa ? ”
Keluarga : “Di taman lagi aja ya mbak. Untuk waktu pukul 09.00 ya mbak. Soalnya dia
terlihat senang di taman, mungkin karena dia suntuk di dalam rumah sakit terus”
Perawat : “Oh..Iya. 2 hari lagi saya datang ke kamar dek yayang kemudian kita menuju
taman, pukul 9 pagi kita mulai diskusinya. Mari saya bantu antar kembali ke kamar dek
yayang.”