Dosen Pengampuh:
Dr.Hj.Vonny P, SKM, M.Kes
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Nn. Rina (16 tahun) adalah seorang pelajar SMA
yang mengidap penyakit asma. Sekarang sedang dirawat di RSUD Y
untuk mendapatkan terapi penyembuhan dengan obat. Namun klien
masih sering mengalami sesak dan setiap kali mengalami sesak klien
selalu menangis. Dan klien belum bisa mengatasi dan
mengendalikan diri ketika penyakit ini kambuh.
TAHAP ORIENTASI
1. Salam terapeutik
Perawat : “Mbak lebih dipanggil apa ? nama saja ? mbak Rina ? atau dek
Rina ?
Klien : “Dek Rina aja mbak kan umur saya dibawah mbak.”
2. Evaluasi/validasi
Klien : “Iya mbak. Saya masih seirng mengalami sesak nafas dan saya
tidak bisa mengendalikan diri saya. Saya pun menangis ketika sesak nafas
karena rasanya susah dan sakit.”
Perawat : “Oke. Seperti maksud awal saya tadi, saya dan dek Rina akan
melakukan diskusi tentang penyakit adek dan mengatasi gangguan yang
dialami dek Rina. Diskusinya ± 30 menit. Bagaimana dek Rina bersedia ?”
Perawat : “Langsung saja kita mulai diskusinya ya. Santai saja seperti
ngobrol biasa. Tidak ada salah dan benar. Oke, sebelumnya dek Rina tahu
tidak sakit apa ? ”
Perawat : “Yap, benar sekali. Nah tadi dek Rina bilang kalau masih sering
sesak nafas. Apa sih penyebab dek Rina sesak nafas tahu tidak ?”
Klien : “Tahu mbak. Waktu saya kedinginan, banyak pikiran, terus kalau
ada udara yang tidak cocok dan ada debu”
Perawat : “Oke berarti dek Rina sudah paham. Jadi, saya berharap dek Rina
bisa menghindari faktor pemicu penyebab timbulnya sesak nafas. Sekarang,
kita diskusi mengenai masalah dek Rina yang belum bisa mengatasi dan
mengendalikan diri ketika penyakit dek Rina kambuh. Saya disini ingin
berbagi bagaimana caranya mengatasi dan mengendalikan diri ketika
penyakit dek Rina kambuh, dek Rina mau ?”
Klien : “Iya mbak, mau banget. Soalnya ketika kambuh saya pasti
menangis dan tidak bisa mengendalikan diri saya. Dan saya sering berpikir
negatif ketika penyakit saya kambuh.”
Perawat : “Oke. Saya paham gimana rasanya. Dulu saya juga mengalami hal
seperti dek Rina, nah semakin saya menangis dan merasa kehabisan maka
semakin sesak pula nafas saya. Lalu apa saya lakukan ? saya mencoba untuk
tidak menangis karena menangis akan sesak, kemudian berusaha
menenangkan diri yang bisa melakukan ya hanya diri sendiri, posisikan
setengah duduk atau duduk. Selanjutnya atur nafas tarik dari hidung dan
buang pelan-pelan dari mulut. Seperti ini. Coba ikuti saya.”
Klien : “(mengikuti)”
Perawat : “Ya bagus sekali dek Rina. Mungkin seperti itu bisa membantu
supaya lebih bisa tenang ketika penyakit itu kambuh. Dan jangan berpikir
negatif, selalu berpikir positif untuk sembuh. Tetap semangat jangan pernah
putus asa. ”
TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
Klien : “Saya merasa lebih rileks dan tenang. Saya lebih bersemangat
untuk sembuh.”
2. Evaluasi objektif
Perawat : “Saya sangat senang dek Rina sudah memahami apa penyakitnya
dan faktor pemicu penyebab timbulnya sesak nafas. Dan sekarang dek Rina
sudah tahu bagaimana mengatasi masalah atau gangguan yang dialami.”
3. Tindak lanjut
Perawat : “Oke setelah pertemuan ini, coba dipraktekkan apa yang telah kita
diskusi kan tadi. Ketika dek Rina berhasil melakukannya, akan sangat
bermanfaat bukan hanya bagi diri dek Rina namun bagi keluarga.”
Klien : “Di taman lagi aja ya mbak. Untuk waktu pukul 09.00 ya mbak.”
Perawat : “Oh..Iya. 2 hari lagi saya datang ke kamar dek Rina kemudian kita
menuju taman, pukul 9 pagi kita mulai diskusinya. Mari saya antar kembali ke
kamar dek Rina.”