Proses Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan : Masih sering sesak nafas dan tidak bisa mengendalikan diri
3. Intervensi : Pengkajian terhadap gangguan yang dialami pasien
4. Tujuan interaksi : Sesi I Identifikasi Masalah
Klien mengetahui dan paham mengenai penyakitnya
Klien dapat mengetahui apa yang menjadi faktor pemicu timbulnya sesak
nafas
Klien bisa mengetahui bagaimana mengatasi dan mengendalikan diri ketika
penyakitnya kambuh.
Klien semangat untuk menuju kesembuhan
5. Tindakan keperawatan :
Membina hubungan saling percaya antara pasien, keluarga dan perawat
Mengucapkan salam terapeutik
Membantu pasien mengenal dan memahami penyakitnya
Memberikan pengetahuan pada klien apa faktor pemicu timbulnya sesak nafas
Mengajarkan klien bagaimana mengatasi dan mengendalikan diri ketika
penyakitnya kambuh
Memberikan dukungan agar klien bersemangat untuk sembuh
TAHAP ORIENTASI
1. Salam terapeutik
Perawat :“Selamat siang, mas. Perkenalkan nama saya Fifin Nur Fadila, biasa dipanggil
Fifin. Saya mahasiswa dari PSIK stikes dr.soebandi yang sedang praktek di RS ini. Saya yang
akan membantu dan melayani mas selama mas dirawat disini. Maksudnya kemari untuk
melakukan diskusi tentang penyakit mas dan keluhan atau gangguan yang dialami mas.Oh ya
sebelumnya benar ini dengan mas Ferdi?”
Perawat : “Mas lebih dipanggil apa ? nama saja ? mas Ferdi ? atau dek Ferdi ?
Klien : “Mas Ferdi saja mbak.”
2. Evaluasi/validasi
Perawat : “Bagaimana keadaan mas Ferdi sekarang ? Apakah masih ada keluhan atau
bagaimana ? Saya dengar mas Ferdi masih sering sesak nafas lalu menangis ya ?”
Klien : “Iya mbak. Saya masih sering mengalami sesak nafas dan saya tidak bisa
mengendalikan diri saya. Saya pun sedih ketika sesak nafas karena rasanya susah dan sangat
sakit.”
Perawat : “Oke. Seperti maksud awal saya tadi, saya dan mas Ferdi akan melakukan
diskusi tentang penyakit yang dialami dan mengatasi gangguan yang dialami mas Ferdi.
Diskusinya ± 30 menit. Bagaimana mas Ferdi bersedia ?”
TAHAP KERJA
Perawat : “Langsung saja kita mulai diskusinya ya. Santai saja seperti ngobrol biasa. Tidak
ada salah dan benar. Oke, sebelumnya mas Ferdi tahu tidak sakit apa ? ”
Perawat : “Mas Ferdi sebelumnya tahu tidak penyakit asma itu apa ?”
Klien : “Penyakit asma itu penyempitan pada saluran pernafasan ya mbak, apakah benar
begitu ?.”
Perawat : “Yap, benar sekali. Nah tadi mas Ferdi bilang kalau masih sering sesak nafas.
Apa sih penyebab mas Ferdi sesak nafas tahu tidak ?”
Klien : “Tahu mbak. Waktu saya kedinginan, banyak pikiran, terus kalau ada udara yang
tidak cocok dan ada debu”
Perawat : “Oke berarti mas Ferdi sudah paham. Jadi, saya berharap mas Ferdi bisa
menghindari faktor pemicu penyebab timbulnya sesak nafas. Sekarang, kita diskusi mengenai
masalah mas Ferdi yang belum bisa mengatasi dan mengendalikan diri ketika penyakit
kambuh. Saya disini ingin berbagi bagaimana caranya mengatasi dan mengendalikan diri
ketika penyakit mas Ferdi kambuh, apakah bersedia ?”
Klien : “Iya mbak, mau banget. Soalnya ketika kambuh saya pasti sedih dan tidak bisa
mengendalikan diri saya. Dan saya sering berpikir negatif ketika penyakit saya kambuh.”
Perawat : “Oke. Saya paham gimana rasanya. Dulu saya juga pernah mengalami hal
seperti mas Ferdi, nah semakin saya sedih dan merasa kehabisan maka semakin sesak pula
nafas saya. Lalu apa saya lakukan ? saya mencoba untuk tidak sedih, kemudian berusaha
menenangkan diri yang bisa melakukan ya hanya diri sendiri, posisikan setengah duduk atau
duduk. Selanjutnya atur nafas tarik dari hidung dan buang pelan-pelan dari mulut. Seperti ini.
Coba ikuti saya.”
Perawat : “Ya bagus sekali mas. Mungkin seperti itu bisa membantu supaya lebih bisa
tenang ketika penyakit itu kambuh. Dan jangan berpikir negatif, selalu berpikir positif untuk
sembuh. Tetap semangat jangan pernah putus asa. ”
TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
Perawat : “Baiklah mas, setelah kita berbincang-bincang bagaimana perasaan mas Ferdi
sekarang ?”
Klien : “Saya merasa lebih rileks dan tenang. Saya lebih bersemangat untuk sembuh.”
2. Evaluasi objektif
Perawat : “Saya sangat senang mas Ferdi sudah memahami apa penyakitnya dan faktor
pemicu penyebab timbulnya sesak nafas. Dan sekarang mas Ferdi sudah tahu bagaimana
mengatasi masalah atau gangguan yang dialami.”
3. Tindak lanjut
Perawat : “Oke setelah pertemuan ini, coba dipraktekkan apa yang telah kita diskusi kan
tadi. Ketika mas Ferdi berhasil melakukannya, akan sangat bermanfaat bukan hanya bagi diri
mas Ferdi namun bagi keluarga.”
Perawat : “Tak terasa ya mas kita sudah 30 menit berdiskusi, untuk pertemuan pertama ini
cukup. Bagaimana kalau untuk pertemuan kedua kita berdiskusi mengenai perkembangan
mas Ferdi setelah 2 hari. Jadi untuk pertemuan kedua, 2 hari lagi ± 30 menit seperti tadi.
Untuk tempatnya mas Ferdi mau dimana dan jam berapa ? ”
Klien : “Di taman lagi aja ya mbak. Untuk waktu pukul 09.00 ya mbak.”
Perawat : “Oh..Iya. 2 hari lagi saya datang ke kamar mas Ferdi kemudian kita menuju
taman, pukul 9 pagi kita mulai diskusinya. Mari saya antar kembali ke kamar mas Ferdi.”
Perawat : (Sesampainya di kamar)“Oke. Ada yang diperlukan dan bisa saya bantu?”