Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN 

PADA PASIEN PENYAKIT ASMA

Sesi 1 : Identifikasi Masalah

TAHAP PRE INTERAKSI

Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien : Tn.Ferdi (19 tahun) adalah seorang mahasiswa yang mengidap


penyakit asma. Sekarang sedang dirawat di RSUD Y untuk mendapatkan terapi
penyembuhan dengan obat. Namun klien masih sering mengalami sesak dan setiap kali
mengalami sesak klien selalu menangis. Dan klien belum bisa mengatasi dan
mengendalikan diri ketika penyakit ini kambuh.

2. Diagnosa Keperawatan : Masih sering sesak nafas dan tidak bisa mengendalikan diri
3. Intervensi : Pengkajian terhadap gangguan yang dialami pasien
4. Tujuan interaksi : Sesi I Identifikasi Masalah
 Klien mengetahui dan paham mengenai penyakitnya
 Klien dapat mengetahui apa yang menjadi faktor pemicu timbulnya sesak
nafas
 Klien bisa mengetahui bagaimana mengatasi dan mengendalikan diri ketika
penyakitnya kambuh.
 Klien semangat untuk menuju kesembuhan
5. Tindakan keperawatan :
 Membina hubungan saling percaya antara pasien, keluarga dan perawat
 Mengucapkan salam terapeutik
 Membantu pasien mengenal dan memahami penyakitnya
 Memberikan pengetahuan pada klien apa faktor pemicu timbulnya sesak nafas
 Mengajarkan klien bagaimana mengatasi dan mengendalikan diri ketika
penyakitnya kambuh
 Memberikan dukungan agar klien bersemangat untuk sembuh

TAHAP ORIENTASI

1. Salam terapeutik

Perawat     :“Selamat siang, mas. Perkenalkan nama saya Fifin Nur Fadila, biasa dipanggil
Fifin. Saya mahasiswa dari PSIK stikes dr.soebandi yang sedang praktek di RS ini. Saya yang
akan membantu dan melayani mas selama mas dirawat disini. Maksudnya kemari untuk
melakukan diskusi tentang penyakit mas dan keluhan atau gangguan yang dialami mas.Oh ya
sebelumnya benar ini dengan mas Ferdi?”

Klien         : “Iya benar mbak.

Perawat     : “Mas lebih dipanggil apa ? nama saja ? mas Ferdi ? atau dek Ferdi ?
Klien         : “Mas Ferdi saja mbak.”

Perawat     : “Mas Ferdi tadi sudah sarapan?”

Klien         : “Alhamdulillah, sudah mbak.”

Perawat     : “Obat sudah diminum ya mas ?

Klien         : “Sudah saya minum mbak.”

Perawat     : “Oke. Mas Ferdi pintar sekali.”

2. Evaluasi/validasi

Perawat     : “Bagaimana keadaan mas Ferdi sekarang ? Apakah masih ada keluhan atau
bagaimana ? Saya dengar mas Ferdi masih sering sesak nafas lalu menangis ya ?”

Klien         : “Iya mbak. Saya masih sering mengalami sesak nafas dan saya tidak bisa
mengendalikan diri saya. Saya pun sedih ketika sesak nafas karena rasanya susah dan sangat
sakit.”

3. Kontrak : topik, waktu dan tempat

Perawat     : “Oke. Seperti maksud awal saya tadi, saya dan mas Ferdi akan melakukan
diskusi tentang penyakit yang dialami dan mengatasi gangguan yang dialami mas Ferdi.
Diskusinya ± 30 menit. Bagaimana mas Ferdi bersedia ?”

Klien         : “Iya mbak, saya bersedia.”

Perawat     : “Tempatnya mas Ferdi mau dimana ? Disini apa di taman ?”

Klien         : “Di taman aja ya mbak. Saya bosan disini.”

Perawat     : “Oke. Mari saya bantu untuk  ke taman.”

Klien         : “Makasih mbak.”

TAHAP KERJA
Perawat     : “Langsung saja kita mulai diskusinya ya. Santai saja seperti ngobrol biasa. Tidak
ada salah dan benar. Oke, sebelumnya mas Ferdi tahu tidak sakit apa ? ”

Klien         : “Tahu mbak. Saya mengidap penyakit asma.”

Perawat     : “Mas Ferdi sebelumnya tahu tidak penyakit asma itu apa ?”

Klien         : “Penyakit asma itu penyempitan pada saluran pernafasan ya mbak, apakah benar
begitu ?.”

Perawat     : “Yap, benar sekali. Nah tadi mas Ferdi bilang kalau masih sering sesak nafas.
Apa sih  penyebab mas Ferdi sesak nafas tahu tidak ?”

Klien         : “Tahu mbak. Waktu saya kedinginan, banyak pikiran, terus kalau ada udara yang
tidak cocok dan ada debu”

Perawat     : “Oke berarti mas Ferdi sudah paham. Jadi, saya berharap mas Ferdi bisa
menghindari faktor pemicu penyebab timbulnya sesak nafas. Sekarang, kita diskusi mengenai
masalah mas Ferdi yang belum bisa mengatasi dan mengendalikan diri ketika penyakit
kambuh. Saya disini ingin berbagi bagaimana caranya mengatasi dan mengendalikan diri
ketika penyakit mas Ferdi kambuh, apakah bersedia ?”

Klien         : “Iya mbak, mau banget. Soalnya ketika kambuh saya pasti sedih dan tidak bisa
mengendalikan diri saya. Dan saya sering berpikir negatif ketika penyakit saya kambuh.”

Perawat     : “Oke. Saya  paham gimana rasanya. Dulu saya juga pernah mengalami hal
seperti mas Ferdi, nah semakin saya sedih dan merasa kehabisan maka semakin sesak pula
nafas saya. Lalu apa saya lakukan ? saya mencoba untuk tidak sedih, kemudian berusaha
menenangkan diri yang bisa melakukan ya hanya diri sendiri, posisikan setengah duduk atau
duduk. Selanjutnya atur nafas tarik dari hidung dan buang pelan-pelan dari mulut. Seperti ini.
Coba ikuti saya.”

Klien         : “(mengikuti)”

Perawat     : “Ya bagus sekali mas. Mungkin seperti itu bisa membantu supaya lebih bisa
tenang ketika penyakit itu kambuh. Dan jangan berpikir negatif, selalu berpikir positif untuk
sembuh. Tetap semangat jangan pernah putus asa. ”

Klien         : “Iya mbak.”

Perawat     : “Baik. Ada yang mau ditanyakan lagi mas ?”

Klien         : “Oh, tidak ada mbak.”


 

TERMINASI

1. Evaluasi subjektif

Perawat     : “Baiklah mas, setelah kita berbincang-bincang bagaimana perasaan mas Ferdi
sekarang ?”

Klien         : “Saya merasa lebih rileks dan tenang. Saya lebih bersemangat untuk sembuh.”

2. Evaluasi objektif

Perawat     : “Saya sangat senang mas Ferdi sudah memahami apa penyakitnya dan faktor
pemicu penyebab timbulnya sesak nafas. Dan sekarang mas Ferdi sudah tahu bagaimana
mengatasi masalah atau gangguan yang dialami.”

3. Tindak lanjut

Perawat     : “Oke setelah pertemuan ini, coba dipraktekkan apa yang telah kita diskusi kan
tadi. Ketika mas Ferdi berhasil melakukannya, akan sangat bermanfaat bukan hanya bagi diri
mas Ferdi namun bagi keluarga.”

Klien         : “Iya mbak.” (tersenyum lebar)

4. Kontrak yang akan datang : topik, waktu dan tempat

Perawat     : “Tak terasa ya mas kita sudah 30 menit berdiskusi, untuk pertemuan pertama ini
cukup. Bagaimana kalau untuk pertemuan kedua kita berdiskusi mengenai perkembangan
mas Ferdi setelah 2 hari. Jadi untuk pertemuan kedua, 2 hari lagi ± 30 menit seperti tadi.
Untuk tempatnya mas Ferdi mau dimana dan jam berapa ? ”

Klien         : “Di taman lagi aja ya mbak. Untuk waktu pukul 09.00 ya mbak.”

Perawat     : “Oh..Iya. 2 hari lagi saya datang ke kamar mas Ferdi kemudian kita menuju
taman, pukul 9 pagi kita mulai diskusinya. Mari saya antar kembali ke kamar mas Ferdi.”

Klien         : “Baik mbak.”

Perawat     : (Sesampainya di kamar)“Oke. Ada yang diperlukan dan bisa saya bantu?”

Klien         : “Tidak ada mbak. Terimakasih.”


Perawat     : “Baiklah. Saya pamit dulu, selamat pagi.”

Klien         : “Selamat pagi mbak selamat beraktifitas kembali mbak.”

Anda mungkin juga menyukai