Anda di halaman 1dari 3

Strategi Pelaksanaan (SP)

Komunikasi dalam Hubungan Terapeutik Perawat – Klien

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI


A. Kondisi Pasien :
Pasien sering mengalami sesak saat terkena debu, menangis, ruangan yang terlalu sempit dan
udara yang terlalu dingin.

B. Diagnosis Keperawatan :
Jalan nafas tidak efektif berhibungan dengan peningkatan produksi lendiratau dahak yang
berlebihan di paru paru

C. Rencana Keperawatan :
1. Membantu pasien memahami penyakitnya,
2. Memberi pengetahuan pada pasien faktor pemicu timbulnya sesak nafas.
3. Mengajarkan teknik nafas dalam dan batuk efektif,
D. Tujuan :
1. Pasien mengetahui mengenai penyakitnya,
2. Pasien Mengetahui yang menjadi faktor pemicu timbulnya sesak nafas,
3. Pasien Membantu memudahkan pasien mengeluarkan dahak tersebut agar bisa
bernafas dengan baik kembali,

SP Komunikasi
1. Fase Pra interaksi (untuk diri sendiri)
mengetahui terlebih dahulu berbagai hal diantaranya: indentitas, alamat, pekerjaan dan
penyakit yang saat ini sedang diderita oleh pasien, sehingga secara tidak langsung sudah
berkenalan dengan pasien.

2. Fase Orientasi : Salam terapeutik evaluasi dan validasi kontrak


1. Salam Terapeutik
perawat : Asslamualaikum/ selamat pagi mbak , perkenalkan nama saya Iva Dea
Fahila, panggil saya Iva, saya mahasiswa POLKESMA yang sedang praktek disini.
Saya praktek disini selama seminggu pagi hari pukul 07.00-15.00. saya akan membantu
dan melayani mbak selama mbak di rumah sakit ini. Boleh saya tahu nama anda siapa
mbak?
Pasien : tasya mbak
Perawat : Mbak lebih dipanggil apa ? Nama saja ? Mbak tasya ? Atau dek tasya ?
Pasien : “Dek tasya aja mbak kan umur saya dibawah mbak.”
Perawat : “Dek tasya tadi sudah sarapan?”
Pasien : “Sudah mbak.”
Perawat : “Oke. Dek tasya pintar sekali.”

     2. Evaluasi/Validasi
Perawat : Bagaimana keadaan dek tasya sekarang ? Apakah masih ada keluhan atau
bagaimana ? Saya dengar dek tasya masih sering sesak nafas lalu menangis ya ?
Pasien : Iya mbak. Saya masih seirng mengalami sesak nafas dan saya tidak bisa
mengendalikan diri saya. Saya pun menangis ketika sesak nafas karena rasanya susah
dan sakit
     3. Kontrak:
Perawat bagaimana kalau sekarang kita bicara tentang penyakit adek bisa sampai sesak
sebentar aja mungkin 15 menit dek, Bagaimana dek tasya bersedia ?”
Pasien : “Iya mbak, saya bersedia.”
Perawat : “Tempatnya dek mau dimana ? Disini apa di taman ?”
Pasien : “Di taman aja ya mbak. Saya bosan disini.”
Perawat : “Oke. Mari saya bantu untuk  ke taman.”
Pasien : “Makasih mbak.”

3. Fase Kerja :
perawat : oke langsung aja kita mulai ya, santai aja ya seperti ngbrol biasa. Sebelumnya dek
tasya tahu sakit apa?
Pasien : Tahu mbak. Saya mengidap penyakit asma
Perawat     : “Dek tahu tidak penyakit asma itu apa ?”

Pasien : “Penyakit asma itu penyempitan pada saluran pernafasan.”


Perawat : “Yap, benar sekali. Nah tadi dek bilang kalau masih sering sesak nafas. Apa
sih  penyebab dek sesak nafas tahu tidak ?”

Pasien : “Tahu mbak. Waktu saya kedinginan, banyak pikiran, terus kalau ada udara
yang tidak cocok dan ada debu”

Perawat : “Oke berarti dek sudah paham. Jadi, saya berharap dek bisa menghindari
faktor pemicu penyebab timbulnya sesak nafas.

4. Fase Terminasi :
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
    Subyektif:
Perawat : Bagaimana perasaan adek setelah kita berbincang-bincang?
Pasien : Saya merasa lebih rileks dan tenang. Saya lebih bersemangat untuk sembuh.
Obyektif:
Perawat : Saya sangat senang dek tasya sudah memahami apa penyakitnya dan faktor
pemicu penyebab timbulnya sesak nafas
       2. Rencana  Tindak lanjut
Sekarang adek bisa menjaga kesehatan dan mengatasi sesak nafas
 3. Kontrak yang akan datang
Perawat :baiklah adek bagaimana besok kita berbincang-bincang lagi
a p a k a h   a d e k  bersedia?
Pasien : iya mbak
Perawat : bagaimana kita bertemu jam 08.30-08.45?
Pasien : baik mbak
Perawat : kita bertemu di dalam kamar adek besok bagaimana?
Pasien : Boleh mbak
Perawat : baiklah saya pamit dulu, asslamualikum
Pasien : waalaikumsalam mbqk

Anda mungkin juga menyukai