Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Dengan selesainya makalah ini, tidak lepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis. Makalah ini dibuat guna
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak.
PENULIS
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar belakang..............................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.........................................................................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................................5
1.4 Manfaat.........................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 Pengertian gangguan sistem pernafasan...........................................................6
2.2 Penyebab BBL Dengan Post Matur...................................................................6
2.3 Patofisiologi BBL Dengan Post Matur..............................................................7
2.4 Komplikasi Persalinan Post Matur....................................................................8
2.5 Penatalaksanaan BBL Dengan Post Matur................................................10
BAB III.......................................................................................................................11
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN.....................11
POST MATUR...........................................................................................................11
3.1 Asuhan Keperawatan Teori........................................................................11
3.2 Asuhan Keperawatan Kasus.......................................................................18
BAB IV.......................................................................................................................32
PENUTUP..................................................................................................................32
4.1 Kesimpulan..................................................................................................32
4.2 Saran...........................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................33
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bernapas merupakan salah satu kebutuhan dasar mahluk hidup untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Dalam proses bernapas, sistem respirasi manusia tidak terhindarkan
oleh gangguan yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Gangguan sistem pernapasan pada
manusia dapat terjadi pada saluran jalan napas (airway) ataupun pada paru-paru sebagai organ
utama sistem pernapasan. Paru-paru merupakan organ yang berperan penting dalam sistem
pernapasan karena memiliki fungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida
serta merupakan organ yang berhubungan langsung dengan sistem peredaran darah (sirkulasi)
yang bekerja sama dengan jantung untuk mendistribusikan darah ke seluruh tubuh
(Lukaningsih, 2011).
Terganggunya organ dalam sistem pernapasan tentu akan mempengaruhi proses sirkulasi
dan respirasi pada manusia. Asma merupakan salah satu penyakit inflamasi saluran respirasi
kronik yang sering dijumpai tidak hanya pada orang dewasa melainkan juga pada anak-anak.
Penyakit asma terjadi karena adanya penyempitan dan obstruksi pada saluran respiratori akibat
penebalan dinding bronkus, kontraksi otot polos, edema mukosa, dan hipersekresi mukosa
(IDAI, 2015). Gambaran klinis yang muncul pada penderita asma yaitu adanya sesak napas,
dada terasa berat, suara napas terdengar wheezing atau mengi, batuk dengan intensitas yang
bervariasi, dan adanya keterbatasan aliran udara saat menghembuskan napas atau ekspirasi
(Riyadi, 2009). Asma dapat bersifat ringan, dalam hal ini keluhan dapat muncul tanpa gejala
dan tidak mengganggu aktivitas, namun asma juga dapat bersifat menetap dan dapat
mengganggu kegiatan harian penderitanya (IDAI, 2015). Asma dapat mengalami ekserbasi
yaitu episode terjadinya peningkatan yang progresif terkait gejala asma dari tanda yang ringan
sampai berat bahkan dapat menyebabkan kematian (Depkes RI, 2009).
4
4. Apa pencegahan pada gangguan sistem pernafasan?
5. Apa Komplikasi pada gangguan sistem pernafasan?
6. Bagaimana asuhan keperawatan pada gangguan sistem pernafasan?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian gangguan sistem pernafasan
2. Dapat mengetahui penyebab terjadinya gangguan sistem pernafasan
3. Dapat mengetahui tanda gejala terjadinya gangguan sistem pernafasan
4. Dapat mengetahui diagnosis pada gangguan sistem pernafasan
5. Dapat mengetahui pencegahan pada gangguan sistem pernafasan
6. Dapat mengetahui Komplikasi gangguan sistem pernafasan
7. Dapat mengetahui asuhan keperawatan pada gangguan sistem pernafasan
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah keperawatan anak tentang gangguan sistem pernafasan,
pembaca mengetahui tentang pengertian, penyebab, patofisiologi, komplikasi, dan
penatalaksanaan gangguan sistem pernafasan. Dan dapat melakukan asuhan keperawatan
pada gangguan sistem pernafasan
5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Faktor fisik: Gangguan pernapasan karena faktor fisik misalnya adik bayi yang terlahir
dini atau prematur belum memiliki organ pernapasan yang sempurna, sehingga perlu
dibantu menggunakan alat bantu napas.
b. Faktor penyakit: Sebagian penyakit ada yang menyerang organ pernapasan, misalnya
influenza, asma, dan kanker paru-paru.
c. Faktor lingkungan: Gangguan pernapasan juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan,
karena kita bernapas dengan menghirup oksigen di udara. Contohnya gangguan
pernapasan akibat polusi kendaraan, asap pabrik, dan asap rokok.
6
2.3 tanda gejala gangguan sistem pernafasan
Beberapa tanda gejala gangguan sistem pernafasan pada manusia
Batuk
Bersin-bersin
Hidung tersumbat
Pilek
Sakit tenggorokan
Sakit kepala
Tidak enak badan
Nyeri otot
Kedinginan
Demam
Beberapa gejala lain yang bisa dialami oleh penderita gangguan sistem pernafasan adalah:
Sesak napas
Sulit bernapas
Mengi atau bengek
Keringat di malam hari
Turunnya kemampuan indera penciumanan
Mata gatal dan berair
Dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan dan gejala yang dialami oleh pasien.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pada hidung,
tenggorokan, leher, dan dinding dada.
Untuk memastikan penyebab dan untuk mengetahui tingkat keparahan kondisi pasien, dokter
akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:
7
Pemeriksaan darah, untuk melihat peningkatan jumlah sel darah putih dalam darah yang
merupakan tanda infeksi
Pemindaian dengan Rontgen dan CT scan, untuk memeriksa kondisi paru-paru serta
jalan napas
Pemeriksaan dahak atau sputum, untuk mendeteksi kuman, termasuk bakteri penyebab
infeksi saluran pernafasan, termasuk pneumonia atau TBC
Pemeriksaan pulse oximetry, untuk mendeteksi adanya gangguan pernapasan dan
memeriksa banyaknya oksigen yang masuk ke paru-paru
Anda dapat menurunkan risiko terjadinya dengan melakukan beberapa langkah berikut:
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN
POST MATUR
dgn KK
Genogram :
Keterangan :
: laki-laki
: Perempuan :
Meninggal
9
: Klien
10
G2. Tidak ada riwayat penyakit menular
4. Status Sosial ekonomi keluarga :.Pengahasilan keluarga didapat dari hasil Th, I
dengan pendapatan < 10.000.000/ bulan. uang ini digunakan setiap bulannya
Keluarga Tn. I saat ini pada tahap II yaitu keluarga yang sedang menyusui
bayi
Tidak ada tugas keluarga yang belum terpenuhi terlaksana pada tahap
perkembangan
11
8. Riwayat kesehatan keluarga inti
Saat ini Tn. I menderita penyakit TB Paru terdiagnosis BTA + sejak 2 bulan
meminum obat OAT 2 bulan berjalan, Tn. I sudah cek kesehatan lagi untuk
cacat fisik
Tn. I sebagai kepala keluarga jarang sakit tidak mempunyai masalah dengan
istrahat maka maupun kebutuhan dasar yang lain, tidak mepunyai penyakit
Pada hasil observasi menunjukan rumah Tn. I tipe permanen, dinding beton,
dan lantai mengnunakan tehel jumlah ruangan ruang tamu, 1 ruang keluarga,
1 dapur, 5 kamar dan 2 kamar mandi. Kondisi rumah secara umum terawat
dengan baik dan sangat bersih, ventilasi cukup, pencahayaan baik, keluarga
mendapatkan air bersih untuk minum, mandi pakai air dari sumur BOR
12
Denah rumah :
WC
Dapur
kt
kt rk rk
RT
tera
s
bila ada yang memiliki kesulitan makan saling membantu dengan gotong
royong.
Keluarga Tn. I selama ini sebagai penduduk asli di wilayah kelurahan lanto.
Interaksi keluarga paling sering terjadi yaitu pagi hari dan malam hari
biasanya interaksi terjadi pada saat menonton TV, makan bersamah dan
waktu senggang
Jumlah anggota keluarga yaitu 3 orang, terdiri dari KK, Istri dan 1 orang
13
IV. Struktur Keluarga
15. Struktur
Peran
berperan sebagai seorang Ibu dan anak sebagai anggota keluarga tidak ada
Tn. I bersuku Buton dalam keluarga, tidak ada nilai - nilai tertentu ada nilai
V. Fungsi Keluarga
Semua anggota Tn. I saling menyayangi, saling meguatkan dan menjaga satu
sama lain
Anggota keluarga Tn. I tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi
masyarakat
keluarga dapat memenuhi makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya
Keluarga tidak tahu cara tepat dan benar merawat anggota keluarga yang
sakit.
puskesmas.
15
VI Stres dan Koping Keluarga
petugas kesehatan.
ada.
penyakitnya
16
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap individu anggota keluarga
umum dan kesadaran compos compos mentis. TTV : compos mentis. TTV :
P : 24 x/menit S : 36,2 0 C S : 36 0 C
S : 37 0 C BB : 50 Kg BB : 22 Kg
BB : 54 Kg
hitam, rambut mudah bersih, Tidak ada nyeri bersih, tidak rontok.
tekan
kacamata kacamata
Mulut Mulut kering, gigi Mulut kering, gigi Mulut bersih lembab, gigi
17
lengkap, tidak ada lengkap, tidak ada lubang 2 buah, tidak ada
normal normal
Telinga Tidak ada nyeri, tidak Tidak ada nyeri, tidak Tidak ada nyeri, tidak ada
Dada Terdapat tarikan dada, Bentuk dada normo Bentuk dada normo chest,
tidak simetris, inspirasi pergerakan baik, tidak baik, tidak terdapat suara
Abdomen Tidak terdapat Bentuk rata, tidak ada Bentuk rata, tidak ada
pelebaran vena, tidak pelebaran vena, terdapat pelebaran vena, tidak ada
pembengkakan pada
18
pembengkakan pada
punggung kaki,
kelemahan pada
tungkai
1. Analisis Data
1 DS Perubahan Gangguan
bernapas Penurunan
DO ekspansi paru
3. RR : 24 x/ menit Gangguan
19
2 DS Intoleransi
DO Perubahan suplai
punggung kaki
nyeri
3 DS : Kurangnya Ketidakefektifan
20
anggota keluarga tertular
DO:
1. Keluarga hanya
mengistirahatkan pasien di
puskesmas
tersedia
bernapas, Klien Mengatakan kedua kaki bengkak dan sakit, Nyeri tekan
pembengkakan,
21
Bunyi whezing saat inspirasi, Pergerakan terbatas karena nyeri dan
C. Intervensi Keperawatan
keperawatan
22
(sedang) oksigen di darah 3. Identifikasi kebutuhan
karbondioksida napas
efektif
7. Posisikan untuk
meringankan sesak
napas
vital
1. Monnitor tekanan
23
pernapasan
berdiri
hipotermia dan
hipertermia
4. Monitor irama
jantung
7. Identifikasi penyebab
24
punggung kaki, Lutut Kriteria hasil : yang dapat dilakukan
25
Diagnosa keperawatan NOC NIC
mengenal masalah :
Pengetahuan : Proses
penyakit
Pengetahuan :
manajemen
penyakit kronis
Pengetahuan :
pengobatan
Perilaku
kepatuhan : diet
dan penggunaan
obat
60
Keluarga mampu 3. Identifikasi resiko
lingkungan :
Pengendalian
faktor resiko
D. Implementasi dan evaluasi keperawatan keluarga
waktu
16.00 teknik chin lift atau jaw thrust Klien mengatakan masih
62
efektif Terdapat tarikan dada saat
Analisis :
Planning :
Lanjutkan intervensi
dapat dilakukan
keluarga OAT
efektif Obyektif :
Analisis :
Planning :
Lanjutkan intervensi
aktifitas rutin
Planning :
Lanjutkan intervensi
16.00 gejala, penyebab dan faktor resiko Keluarga dan Klien mampu
5. Mengevaluasi kembali
keputusan
Obyektif
keluarga
6. Memberikan pujian pada keluarga Kepatuhan minum obat 90%
Intervensi selesai
Analisis :
Masalah teratasi
Planning :
Intervensi selesai