PEMBAHASAN
Secara tata bahasa (etimologis), kata “Pancasila” berasal dari bahasa sansekerta, yaitu
“panca” yang bermakna “lima’, dan “sila” yang bermakna “dasar”. Jadi, dapat disimpulkan arti
“Pancasila” adalah “Lima Dasar”.
Pancasila sendiri tercipta atau disusun oleh para pendiri bangas (founding fathers) agar
dalam bernegara kita memiliki pondasi/landasan yang kuat dan jelas dalam menjalankan roda
pemerintahan. Adapun pancasila dilambangkan dengan Burung Garuda dimana dibagian
dadanya terdapat gambar “bintang”, “rantai emas”, “pohon beringin”, “kepala banteng”, “padi
dan kapas”, yang lambang tersebut mencerminkan arti dari 5 (lima) sila tersebut. Kemudian
lambang tersebut dikenal sebagai Garuda Pancasila.
permasalahan yang muncul menjadi lebih rumit dan kompleks. Kondisi ini membawa
dampak positif sekaligus dampak negatif bagi bangsa Indonesia. Akibat, kebudayaan barat yang
lebih mengedepankan rasionalitas melahirkan corak kehidupan yang berorientasi materialistik-
kapitalis, kesenangan (edonisme), sikap menerabas (pragmatisme), kehidupan serba bebas
(liberalisme) berjumpa dengan budaya timur yang menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal
dan spiritualitas keagamaan. Kenyataan ini merupakan tantangan terbesar yang harus dihadapi
bangsa Indonesia dewasa ini.
Pancasila yang disahkan dan ditetapkan sebagai dasar negara, di dalamnya terkandung
nilai-nilai luhur, ajaran-ajaran moral yang merupakan penjelmaan dari seluruh jiwa manusia
Indonesia, dapat dijadikan sumber pendidikan karakter dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Kedua, penanaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting dan diperlukan
dalam membentuk keperibadian generasi bangsa yang berkarakter dan bermoral serta mampu
bersaing dalam segala bidang. Pendidikan karakter harus menjadi perhatian negara dalam rangka
mempersiapkan generasi yang berkualitas agar mampu bersaing dalam percaturan global. Atas
dasar itu pendidikan karakter merupakan suatu usaha sengaja dari seluruh dimensi kehidupan
baik melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal untuk membantu pembentukan karakter
secara optimal. Terakhir, bangsa Indonesia tidak mungkin menghindar dari arus globalisasi.
Globalisasi membawa berbagai dampak positif maupun negatif. Dampak positif diserap,
disesuaikan dengan nilai-nilai luhur Pancasila, sementara dampak yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila harus dihindari, bila perlu buang jauh-jauh, sebab hal itu dapat merusak
keperibadian dan jatidiri bangsa Indonesia.
Dalam tatanan hidup bersama sosial dan budaya berkaitan dengan nilainilai pancasila.
Menyimpangnya nilai-nilai pancasila dalam sosial budaya masa kini mengakibatkan
permasalahan-permasalahan yang mengusik persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Pemahaman dan kesadaran akan sosial dan budaya yang berpancasila diharapkan dapat
dikembangkan kembali. Dengan memperbaiki sosial dan budaya berarti memperbaiki juga
kualitas SDM dari akar-akarnya. Dengan begitu sosial dan budaya mampu mendorong
kesejahteraan dan kedamaian dalam tatanan hidup bersama yang penuh dengan rasa aman.
Pancasila dalam kehidupan sosial dan budaya semakin dibutuhkan peranannya dalam pencapaian
kesejahteraan bersama, maka berbagai karakter sosial dan budaya yang ada dalam pancasila
harus diterapkan kepada warga negara untuk menciptakan kesadaran dan rasa nasionalisme
terhadap bangsa Indonesia.
Di era sekarang ini beretika dan berbudaya tidak hanya dalam lingkungan saja, tetapi etika
sosial budaya dalam dunia maya juga harus mulai di antisipasi, melihat semakin banyak berita
hoax yang sering muncul dan meresahkan masyarakat. Banyak pengaruh kecil yang bisa menjadi
permasalahan dalam kehidupan sosial dan budaya, terutama dalam beretika dan bermoral.
Contoh perilaku dalam etika dan moral dapat kita lihat dalam penerapan pancasila, jadikan
pancasila sebagai pegangan bagi masyarakat indonesia seluruhnya. Hal-hal kecil seperti ini harus
dibiasakan, meski kecil jika terjadi dalam skala besar dan menjadi kebiasaan juga dapat
berdampak buruk bagi kedamaian negara. Sekarang harus memulai menciptakan sosial budaya
yang berpancasila. Jangan sampai warga negara Indonesia tidak mendapat kesejahteraan karena
perilaku warga negaranya sendiri.
1.2.5 Penanganan Untuk Permasalahan Pancasila Masa Kini
a. Strategi Kesinambungan
b. Strategi Interkoneksitas
Nilai-Nilai Pancasila dalam mengatasi kendala yang ada dalam berbagai bentuk strategi
antara lain strategi akselerasi, strategi kesinambungan, interkoneksitas, strategi pemberdayaan
masyarakat dan strategi pemerataan, . Kendala yang dialami dalam praktek penerapan Nilai-Nilai
Pancasila dalam mengatasi problematika pendidikan, terjadi pada: 1). Nilai Kemanusiaan Yang
Beradab, 2). Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan 3). Nilai Keadilan Sosial Bagi Rakyat Indonesia