Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sukma Angela Rahmaningrum

NIM : P17210204166
1. Sikap mahasiswa dalam menghadapi ancaman dan tantangan globalisasi ?
Jawab : mahasiswa harus pandai-pandai dalam memfilter budaya yang masuk, menerima
yang posited dan meninggalkan hal yang bersifat negative. Sikap mahasiswa dalam merespon
arus globalisasi :
a) Optimis
Sikap optimis bagi mahasiswa dalam merespon tantangan globalisasi sangat penting.
Mahasiswa harus berani dalam mengambil keputusan dalam menghadapi persaingan
globalisasi yang ketat.
b) Peka dengan kondisi zaman
Mahasiswa dituntut untuk cepat tanggar, komunikatif terhadap arus globalisasi.
Sehingga mahasiswa tidak ketinggalan jauh dengan era yang semakin kompetitif.
Persiapan mental, emosi, dan spirit yang menjasi dasar dalam mengarungi peradaban
zaman yang kompetible. Berwawasan global, komprehensif, tidak setengah-setengah
adalah cara berpikir seorang mahasiswa yang peka dengan kondisi zaman.
c) Tidak buta teknologi
Di era yang semakin modern mahasiswa disuguhkan oleh teknologi yang semakin
maju. Perkembangan teknologi memudahkan manusia untuk melakukan pekerjaan.
Maka dari itu, mahasiswa harus meningkatkan kreativitas di lingkungan kampus
maupun di lingkungan masyarakan sebagai persiapan dalam menguasai system
informasi.
d) Bangga menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa daerah
Bahasa merupakan ciri khas suatu bangsa, untuk itu mahasiswa harus senantiasa
bangga dalam menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa daerah dalam
berkomunikasi sehari- hari. Hal itu dilakukan agar Bahasa Indonesia dan Bahasa
daerah tidak tergerus dengan arus globalisasi.
Nama : Meilya Devyani
NIM : P17210204167
2. Sikap dan Kebijakan Indonesia dalam Menghadapi Globalisasi ?
Jawab :
Ada beberapa Sikap yang dapat bangsa Indonesia lakukan terhadap Globalisasi :
1. Bersikap lokal berpikir global.
2. Menumbuhkan sikap mencintai produk-produk dalam negeri.
3. Memfilter kebudayaan asing berlandaskan Pancasila, norma, dan adat istiadat
yang berlaku.
4. Mengimplementasikan nilai nilai Pancasila dengan sebaik mungkin.
5. Mengembangkan usaha usaha mikro.
6. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan
berorientasi pada kepentingan nasional.
7. Peningkatan kemampuan akademik serta kesejahteraan tenaga kependidikan.
Dan kebijakan yang dapat ditempuh dalam menghadapi Globalisasi yaitu :
a) Bidang Ekonomi
 Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan
teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan
keunggulan koomparatif
 Mengembangkan kebijakan industry, perdagangan dan investasi dalam
rangka meningkatkan persaingan global dengan membuka aksesibilitas
yang sama terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap rakyat.
b) Bidang Politik
 Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan
berorientasi pada kepentingan nasional
 Memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana
penerangan khususnya di luar negeri dalam rangka memperjuangkan
kepentingan nasional Forum Internasional.
c) Bidang Agama
 Meningkatkan kualitas pendidikan Agama melalui penyempurnaan system
pendidikan agama, sehingga lebih terpadu dengan didukung oleh sarana
dan prasarana yang memadai
 Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut
mengatasi dampak perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan.
d) Bidang social-budaya
 Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional bangsa Indonesia
yang bersumber dari warisan budaya leluhur bangsa
 Memberantas secara sistematis perdagangan dan penyalahgunaan
narkotika dan obat-obat terlarang dengan memberikan sanksi yang seberat-
beratnya kepada produsen, pengedar dan pemakai
 Melindungi segenap generasi muda dari bahaya destruktif, terutama
bahaya penyalahgunaan narkotika, obat-obat terlarang dan narkotika
lainnya melalui gerakan pemberantasan dan peningkatan kesadaran
masyarakat (sosialisasi)
e) Bidang pendidikan
 Meningkatkan kemampuan akademik dan kesejahteraan tenaga
kependidikan.
NAMA : PUTRI ALIVIAH KURNIAWATI
NIM : 17210204168
3. Cara memperkuat daya tahan & daya saing Bangsa Indonesia dalam menghadapi era
globalisasi
Jawab :
Arus globalisasi yang berjalan dengan cepat menjadi ancaman bagi eksistensi budaya
local. Penggerusan nilai-nilai budaya local merupakan resiko posisi Indonesia sebagai
bagian dari komunitas global. Globalisasi adalah keniscayaan yang tidak dapat dicegah,
tetapi efeknya yang mempu memtikan budaya local tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Budaya local perlu memperkuat daya tahannya dalam menghadapi globalisasi budaya
asing. Ketidakberdayaan dalam menghadapinya sama saja dengan membiarkan
pelenyapan atas sumber identitas local yang diawali dengan krisis identitas local.
Memang, globalisasi harus disikapi dengan bijaksana sebagai hasil positif dari
modenisasi yang mendorong masyarakat pada kemajuan. Namun, para pelaku budaya
local tidak boleh lengah dan terlena karena era keterbukaan dan kebebasan itu juga
menimbulkan pengaruh negative yang akan merusak budaya bangsa.
Manolak globalisasi bukankah pilihan tepat, karena itu berarti menghambat kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, yang dibutuhkan adalah strategi untuk
meningkatkan daya tahan budaya local dalam menghadapinya. Berikut ini adalah strategi
yang bisa dijalankan :
1) Pembangunan jati diri bangsa
2) Pemahaman falsafah budaya
3) Penerbitan paraturan daerah
4) Pemanfaatan teknologi informasi
Nama : IVA DEA FAHILA

NIM : P17210204169

4. Mencegah dan mengurangi dampak negatif dari medsos serta solusinya akibat
perkembangan teknologi informasi di era globalisasi?
Jawab :
Mencegah dan mengurangi dampak negatif dari medsos:
a. Fokus pada Orang di Sekelilingmu 
fokuskan dirimu terhadap teman atau keluarga ketika sedang menghabiskan
waktu bersama. Pendek kata, simpan rapat-rapat smartphone di tas atau tempat
lainnya. Ingat, yang mereka butuhkan bukan sekadar kehadiranmu, tetapi juga
energi positif yang kamu berikan terhadap mereka.
b. Matikan Notifikasinya
Cara yang satu ini juga tidak kalah ampuh untuk mencegah kecanduan media
sosial. Dengan mematikan notifikasi, dirimu akan lebih fokus mengerjakan tugas
atau hal lainnya yang sedang kamu kerjakan.
c. Hapus Akun yang Tak Digunakan
Menghapus akun media sosial merupakan salah satu cara terjitu untuk mengatasi
kecanduan media sosial. Menurut Marie Potter, Marketing Director for
Professional Organizers di Kanada, langkah pertama untuk menghentikan
kecanduan terhadap media sosial adalah dengan mengonsolidasi perangkat dan
menghapus platform apapun yang tidak kamu gunakan.
d. Perbanyak Sosialisasi di Kehidupan Nyata
Sebenarnya memang tak ada salahnya berkomunikasi via media sosial yang
menyediakan fitur seperti FaceTime. Namun, bila cara berkomunikasi seperti ini
yang sering kamu pilih, ada baiknya untuk berpikir ulang. Sekali lagi, tidak ada
salahnya kok menggunakan fitur seperti FaceTime. Namun, lebih baik
berhubungan secara face to face, bukan? Bersosialisasi dalam kehidupan nyata
jauh lebih memiliki banyak manfaat, lho.
e. Bersihkan Daftar “Friends” and “Follow”
Cara mengatasi kecanduan media sosial juga bisa dengan membersihkan daftar
“friends” dan “follow”. Sayangnya, melakukan tindakan ini terbilang sulit, sebab
kedua fitur tersebut merupakan cara untuk kita terhubung dengan kerabat, teman,
atau orang-orang di luar sana. 
f. Cari Kegiatan Lain
Bila sudah merasa kecanduan media sosial, segeralah cari kegiatan lainnya yang
bermanfaat. Tujuannya untuk mengurangi intensitas untuk berselancar di dunia
maya tersebut. Semakin sibuk dirimu menghabiskan waktu di kegiatan lain, maka
waktu untuk terpaku pada media sosial akan semakin minim.
g. Gunakan Secara Bijak
Menggunakan smartphone secara bijak bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi
kecanduan media sosial. Ketika menggunakannya dengan bijak, ada manfaat
lainnya yang bisa kamu dapatkan dari media sosial. Tidak cuma itu, kamu juga
bisa merasa lebih nyaman bila menggunakan media sosial dengan cerdas. Ingat,
bagaimana media sosial berdampak itu bergantung bagaimana dirimu
menggunakannya.
h. Selalu Batasi Penggunaannya
Hal yang satu ini bisa menjadi cara terampuh agar terhindar dari
kecanduan media sosial. Cobalah batasi waktu yang kamu habiskan di media
sosial tiap harinya. Kamu bisa menggunakan alarm atau stopwatch untuk
mengontrol penggunaan media sosial. Ketika dirimu sudah terbiasa membatasi
waktu menggunakan media sosial, maka kecanduan media sosial pun bisa
diredam.

Solusi akibat perkembangan teknologi informasi di era globalisasi :

a. Pendekatan Teknologi yaitu upaya melindungi pelajar dari konten dan akses situs
negatif melalui sistem penyaringan konten negatif yaitu Trust Positif, DNS
Nawala, dan Sistem Whitelist Nusantara yang menyediakan rekomendasi situs-
situs positif.
b. Pendekatan Hukum, di mana Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektonik,
Pasal 27 sampai dengan Pasal 29 menjelaskan mengenai perbuatan yang dilarang
untuk disebarluaskan karena berisi informasi kesusilaan, perjudian, penghinaan
dan pemerasan berita bohong dan SARA dan ancaman kekerasan serta UU
tentang Pornografi dan UU tentang Hak Cipta.
c. Terakhir, Pendekatan Sosio Kultural, yaitu dengan melalui pelatihan agen
perubahan informatika (internet CAKAP dan Relawan TIK), pembuatan video
animasi digital hero Indonesia, serta melalui penyelenggaraan berbagai kompetisi
seperti INAICTA, AICTA, Duta Internet CAKAP, Kartini Next Generation.

Anda mungkin juga menyukai