Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN


ANGGOTA KELUARGA SAKIT TB

MATAKULIAH PRAKTIK KOMUNIKASI


KEPERAWATAN

Disusun oleh :
FG 1&2 Kelas C

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
GASAL 2020/2021
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KOMUNIKASI KEPERAWATAN

PADA PASIEN MARAH

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien :
Di Puskeskesmas Astana Anyar, perawat mendapat informasi dari kader bahwa ada
anggota keluarga Tn.A yang sakit TB Paru yaitu anaknya Nn. S. Saat perawat
puskesmas melakukan kunjungan, Pasien mengeluh batuk tanpa dahak selama 2
minggu, merasa sesak, dan demam, gejala dirasakan sejak bulan Agustus. Nn. S
mengatakan akibat dari TB Paru adalah klien cepat lelah dan sesak. Keadaan kamar
tidak tertata rapi, sempit, lembab dan tidak ada ventilasi. Pasien sudah diberikan obat
isoniazid 75 mg dan rainamide 400 mg.
2. Diagnosa Keperawatan : Pola nafas tidak efektif pada keluarga Tn A khususnya Nn
S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat keluarga dengan TB Paru.
3. Tujuan Umum : Nafas pasien menjadi lebih efektif dan keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang sakit
4. Tujuan Khusus :
a. Keluarga mampu membina hubungan saling percaya.
b. Keluarga mampu mengetahui masalah kesehatan keluarga yaitu pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, serta akibat.
c. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan TB paru
5. Tindakan Keperawatan :
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga
c. Menjelaskan cara merawat anggota keluarga dengan latihan nafas dalam, batuk
efektif, dan etika bersin.
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik :
Perawat : Assalamualaikum Bapak, Ibu Saya Ns Faruq perawat dari puskesmas,
dengan Bapak Angga, benar?
Perawat : Terima kasih Pak, sudah diizinkan berkunjung, Bapak senangnya
dipanggil siapa?
Perawat : Baik Saya panggil Pak Angga ya
Perawat : Sebelumnya kader sudah memberi tahu akan ada kunjungan hari ini
Pak?
Perawat : Alhamdulillah sudah terinfo, Ibunya ada Pak?
Perawat : Assalamualaikum Bu, Saya Ns Faruq perawat dari puskesmas,
dengan Ibu Rohmah, betul?
Perawat : Ibu senangnya dipanggil siapa?
Perawat : Baik Saya panggil Ibu Rohmah ya Bu, Anak Ibu ada Bu?
Perawat : Halo Ade Sinta, perkenalkan Saya Ns Faruq perawat dari puskesmas,
Ade Namanya siapa?
Perawat : Sinta senangnya dipanggil siapa?
Perawat : Baik Saya panggil Ade Sinta ya
b. Evaluasi
Perawat : Bagimana kabar Bapak dan Ibu hari ini?
Parawat : Alhamdulillah, kalua Ade Sinta gimana kabarnya?
Perawat : De Sinta lagi kurang baik ya, lagi sering batuk-batuk
c. Validasi
Perawat : Baik Pak Bu, Saya mendapat informasi dari kader bahwa ada anggota
keluarga bapak yang sakit TB Paru, benar?
Perawat : Sebelumnya apa yang sudah dilakukan untuk mengobati Ade Sinta,
Pak Bu?
d. Kontrak :
1) Topik :

Perawat : Seperti itu pak, maksud Saya berkunjung hari ini untuk mengetahui
kondisi kesehatan yang dialami keluarga Bapak dan Ibu

2) Tujuan :

Perawat : Tujuannya agar Kita bisa Bersama-sama menyelesaikan masalah


kesehatan yang dialami, bapaimana apakah Bapak dan Ibu bersedia?

3) Waktu :

Perawat : Baik, untuk waktunya kurang lebih 30 menit, bagaimana?

4) Tempat :

Perawat : Kita berbincangnya di sini saja ya Pak, Bu


2. Fase Kerja
Pengkajian :
Perawat : Baik pak selain Ade Sinta yang sakit, Bapak dan Ibu punya riwayat
penyakit?
Perawat : Alhamdulillah tidak ada ya, Ade Sinta masih sering batuk-batuk ya
sudah berapa muncul gejalanya?
Perawat : Selain batuk-batuk apa yang Ade Sinta rasakan sekarang?
Perawat : Oh sering merasa sesak dan batuknya juga berdahak ya? Kapan gejala
sesak itu muncul?
Perawat : Oh bila banyak kegiatan ya, apa yang Ade Sinta lakukan bila sedang
sesak?
Perawat : Apa dengan berbaring sesaknya berkurang?
Perawat : Sudah berapa lama pengobatan TB yang dilakukan?
Perawat : Baru jalan dua bulan ya, apa yang Bapak dan Ibu ketahui bila Ade
Sinta putus dari obat TB?
Perawat : Benar Pak, harus kembali lagi ke awal, apa yang Bapak dan Ibu
ketahui tentang penyakit TB?
Perawat : Benar Pak, Bu, kalau Ade Sinta apa sebelumnya sudah tau TB Paru?
Perawat : Iya benar, biasayanya bila ada anggota kelurga yang sakit apa yang
Bapak dan Ibu lakukan?
Perawat : Yang Bapak dan Ibu lakukan sudah benar, membawa Ade Sinta ke
puskesmas, seberapa sering Bapak dan Ibu ke puskesmas?
Perawat : Oh berarti hanya saat ada yang sakit saja ya, selain di bawa ke
puskesmas untuk diperiksa, ada cara lain Bapak Ibu untuk merawat Ade Sinta?
Perawat : Baik, berarti Bapak dan Ibu hanya mengikuti pengobatan dari dokter
saja ya?, untuk mencegah penularannya apa yang Bapak dan Ibu lakukan?
Perawat : Oh begitu, sulit karena satu rumah ya, apa Bapak dan Ibu juga
melakukan perubahan pada lingkungan rumah untuk mencegah penularan? seperti
membuka jendela
Perawat : Sulit merubah lingkungan karena berdempetan dengan rumah orang
lain ya?
Diagnosis :
Perawat : Pak, Ibu masalahnya saat ini Ade Sinta sering merasa sesak, sehingga
pola nafas Ade Sinta tidak efektif. Kita sama-sama mencari solusi bila kejadian itu
berulang, ada beberapa cara untuk mengatasinya dengan melakukan latihan nafas
dalam, batuk efektif, dan untuk mencegah penularannya dengan melakukan etika
batuk. Kita akan peragakan cara-cara tersebut ya
Intervensi :
Perawat : Baik pak, Bu, Ade Sinta kita peragakan latihan nafas dalam terlebih
dahulu, sebelumnya coba bapak Tarik nafas dalam pelan – pelan keluarkan dari
mulut, tahan selama 3 detik, lalu keluarkan dari mulut, kita coba ya,
Perawat : Benar seperti itu, kita ulangi sampai 3 kali Pak, Bu, Ade Sinta
Perawat : Iya sudah benar, Ade Sinta bisa lakukan nafas dalam ya saat merasa
sesak, sekarang kita lanjut cara batuk efektif, caranya hamper sama seperti nafas
dalam lakukan nafas dalam dulu dua kali lalu yang ketiga kalinya keluarkan
dahaknya, siapkan juga tempat untuk menampung dahaknya, kalau bisa tempat
yang tertutup, caranya seperti ini. Bapak, Ibu, dan Ade Sinta bisa contohkan?
Perawat : Iya benar, sekarang kita lakukan etika batuk caranya gampang Ibu,
Bapak atau Ade sinta bila batuk atau bersin jangan ditutup menggunakan tangan
tetapi melipat tangan dan batuk ke arah bawah lengan
Perawat : Iya benar seperti itu, bisa menggunakan tissue juga tapi setelahnya
harus segera dibuang.

3. Terminasi.
a. Evaluasi Subjektif.

Perawat : Tidak terasa sudah hamper 30 menit kita berbincang, Bagaimana


perasaan Bapak dan Ibu sekarang setelah kita berbincang?

Perawat : Alhamdulillah, kalau Ade Sinta bagaimana?

b. Evaluasi Objektif
Perawat : Alhamdulilah kalau bapak dan Ibu juga Ade Sinta merasa lebih
tenang sekarang. Apakah ada yang mau ditanyakan lagi Pak, Bu? Apakah Bapak
dan Ibu bisa mengulang kembali pembicaraan kita hari ini?
Perawat : Iya benar Pak, Bu, kalau Ade Sinta apa saja yang sudah kita lakukan
hari ini?
Perawat : Iya benar, bagus Ade Sinta masih ingat
c. Rencan tindak lanjut klien

Perawat : Bapak, Ibu dan Ade Sinta bisa sering latihan di rumah dan bisa
melakukannya bila Ade Sinta merasa sesak ya, supaya bisa mengurangi sesaknya

d. Rencana tindak lanjut perawat

Perawat : 3 hari lagi lagi insyaAllah saya akan kembali lagi ke sini untuk
menjelaskan bagimana menata lingkungan agar tetap sehat walaupun dengan
tempat yang terbatas, kira – kira nanti waktunya selama 30 menit.

e. Salam

Perawat : Baik Pak, Bu karena waktunya sudah selesai, kita akhiri dulu
perbincangan kita ya pak, nanti kalau bapak butuh sesuatu panggil saya atau bisa
menghubungi kader juga. Baik bapak, Ibu terima kasih atas perhatiannya Saya
pamit dulu, selamat berkegiatan kembali, Assalamualaikum.

Anda mungkin juga menyukai