Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN HIPERTERMIA

Deskripsi
Perawat : Singgih Kanthi Wilujeng
Ortu pasien : Moh Liki Abdillah
Pasien : Septian Adi Pradana
Moderator : Robiatul Adawiah

A. PROSES KEPERAWATAN
1. KONDISI KLIEN
Kasus
Tn. Septian berumur 19 tahun dibawa ke rumah sakit dr. soebandi jember dengan
gejala sejak 2 hari yang lalu mengalami demam tinggi, badan menggigil dan
pasien tampak lemah
a. Data Subjektif (DS)
 orangtua klien mengatakan badan anaknya panas
 orangtua klien mengatakan badan anaknya menggigil
b. Data Objektif (DO)
 Pasien tampak lemah

 Suhu : 39oC
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hipertermia berhubungan dengan trauma/penyakit
3. TUJUAN KHUSUS

 Suhu menjadi normal kembali yaitu36-37oC

 Pasien tidak tampak lemas


4. TINDAKAN KEPERAWATAN
Mengompres hangat
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Fase orientasi
Perawat : assalamualaikum Selamat pagi bapak
Ortu pasien : waalikum salam Wr. Wb. Ia suster selamat pagi juga.
Perawat : Perkenalkan nama saya Perawat Singgih Kanti wilujeng,
bapak bisa memanggil saya singgih. Kalau boleh tau nama
anak bapak siapa? Dan berapa usia anak b a p a k ini?
Ortu pasien : iya mbak Singgih, nama anak saya septian , usianya 19 tahun.
Perawat : oke, baiklah bapak. Bagaimana kalau kita membicarakan
kondisi kesehatan adik septian di ruang pemeriksaan.
Ortu pasien : Iya suster.
Perawat : disini saya berperan merawat anak bapak, tentu saja saya
mengharapkan peran aktif dari bapak dan adik untuk bekerja
sama dalam tindakan yang saya lakukan. bagimana apakah
bapak bersedia..?
Ortu pasien : iya mbak saya bersedia atas tindakan yang dilakukan untuk
anak saya.
Perawat : apa bapak ingin anaknya cepat sembuh ?
Ortu pasien : iya pasti lah sus, setiap orang tua pasti menginginkan
kesembuhan untuk anaknya.
Perawat : oleh sebab itu semua tindakan yang saya lakukan itu menjadi
tanggung jawab saya. Dan saya berharap bapak juga
bertanggung jawab untuk kesembuhan adik septian. Supaya
adik septian dapat sembuh dan suhunya kembali normal.
Ortu pasien : iya suster, saya ikut bertanggung jawab untuk kesembuhan
anak kami
Perawat :Kalau boleh tahu, reaksi apa yang ditunjukan adek septian ?
Ortu pasien : Dia Cuma badannya, terasa panas.
Perawat : Oh seperti itu, sejak berapa lama mengalaminya?
Ortu pasien : Kurang lebih 2 hari
Perawat : ohh.. saya perhatikan memang adek septian sedikit lemes dan
panas.
Perawat : baiklah bapak bapak, karena adik septian terasa panas di
akralnya, saya akan kembali lagi untuk mengukur suhu dan
mengompres adik septian.
Ortu pasien : iya suster,silahkan.
Perawat : baiklah kalau begitu bapak saya permisi dulu untuk
mengambil alat-alat dan saya akan kembali 5 menit lagi
Ortu pasien : iya suster.
2. Fase Kerja
a. Persiapan alat:
Baskom berisi air hangat, waslap.
b. Langkah kerja:
1) Cuci tangan
2) Masukkan waslap kedalam baskom berisi air hangat.
3) Peras terlebih dahulu sebelum diletakkan didahi pasien.
4) Letakkan waslap tadi di dahipasien.
Perawat : Pak jika waslap sudah dirasa sedikit kering, nanti
masukkan lagi waslap ke dalam baskom berisi air
hangat lagi ya pak.
Ortu pasien : Iya suster.

5) Jika waslap sudah sedikit kering, masukkan lagi waslap ke dalam


baskom berisi air hangatlagi.
6) Lalu letakkan kembali di dahipasien.
Perawat :Lakukan hingga 15-20 menit ya pak. Jika air
didalam baskom sudah tidak hangat lagi, bapak
boleh menggantinya dengan yang baru.
Ortu pasien : Baik suster nanti saya akan melakukannya.
7) Cucit angan.

3. Fase Terminasi
a Evaluasi hasil (evaluasi subjektif)
Perawat : Bagaimana suhu badan anak bapak setelah di kompres?
Apakah demamnya sudah mulai turun pak ?
Ortu pasien : Iya sus, suhu badannya sudah mulai turun. Tidak
sepanas suhu badan yang awal tadi.
Perawat : Iya pak, setelah dilakukan kompres dengan air hangat
suhu tubuh anak bapak mulai turun. Sekarang suhunya

37oC Nanti bapak bisa melakukan mengompres hangat


sendiri untuk anak bapak.
Ortu pasien :iya, suster.
b Rencana tindak lanjut
Perawat : Baik pak, kompres hangat itu dilakukan jika suhu anak
bapak terasa demam kembali.
Ortu pasien : Iya suster, nanti saya akan lakukan jika suhu anak saya
terasa demam kembali.
Perawat : Baiklah bapak, tindakan mengompres hangat sudah
selesai. Saya permisi dulu. Terimakasih atas kerja sama
bapak. Assalamualaikum.
Ortu pasien : Iya suster sama-sama. Waalaikumsalam.

Anda mungkin juga menyukai