Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KLIEN DENGAN

PENYAKIT DIABETES MELITUS

Disusun Oleh :
Septian Adi Pradana 20010123
Moh. Liki Abdillah 20010086
Singgih Kanthi Wilujeng 20010125
Robiatul Adawiyah 20010120

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Dr. SOEBANDI JEMBER
2021
Tahap Pra-Interaksi

1) Mengumpulkan data tentang kilen : Ditinjau dari catatan medis / catatan


keperawatan

· Kondisi klien adalah mengidap diabetes melitus

· Diagnose keperawatan gangguan nyaman,

· Tujuan khusus adalah setelah dilakukan perawatan

1. Meningkatkan pengetahuan lansia diabetisi dan keluarganya tentang diabetes


mellitus dan pengelolaannya (Padgett et al., 1988; Fernando, 1993).

2. Meningkatkan status psikososial lansia diabetisi dan keluarganya: kepercayaan


dan sikap terhadap program pengobatan dan mekanisme koping (Padgett et al.,
1988; Brown, 1990).

3. Meningkatkan perilaku sehat lansia diabetisi dan keluarganya: monitoring


kadar gula darah secara mandiri, perencanaan makan (diet), latihan jasmani
dan istirahat yang cukup, konsumsi obat hipoglikemik, dan menghindari rokok
(Norris et al., 2002; Toobert, et al., 2003).

· Tujuan Umum Meningkatkan pengertian dan kemampuan pengelolaan penyakit


secara mandiri dalam kontrol metabolisme, mencegah komplikasi akut maupun
kronis, serta mengoptimalkan kualitas hidup para lansia diabetisi dan keluarganya
(Weerdt, Visser, & Veen, 1989; Clement, 1995).

· Tindakan keperawatannya adalah memberikan pendidikan kesehatan mengenai


penyakit Diabetes Melitus

· DS: klien mengatakan lemas dan sering merasa lapar

· Sering BAK dimalam hari, kesemutan, kehausan, berat badan tidak menambah

· DO: klien tampak lemas dan tidak nyaman

· Kulit tampak pucat, kulit kering dan gatal, moodnya cepat berubah

· Tekanan Darah : 180 mmHg

· Respirasi : 20 x/mnt

· Suhu : 36,5˚C

· Nadi : 80 x/mnt
2) Mengeskplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan

Saya siap berinteraksi dengan klien (Ny. X) dengan pemberian pendidikan kesehatan
tentang Diabetes Melitus

3) Membuat rencana pertemuan dengan klien

Saya telah membuat kontrak untuk memberikan pendidikan kesehatan


tentang Diabetes Melitus hari ini pukul 9 pagi
Tahap Orientasi (dialog)

Perawat : “Assalamualaikum ibu/selamat pagi”

Klien : “Walaikum salam/pagi juga suster”

Perawat : “Saya suster Robiatul, apakah benar ini dengan ibu Singgih?”

Klien : “iya suster”

Perawat : “baik ibu Singgih, saya perawat Robiatul, hari ini saya yg akan
merawat ibu dari pukul 07.00 -14.00 siang nanti bu, jadi kalau ada masalah atau
keluhan ibu dapat menginformasikannya kepada saya”

Klien : “Oke baik suster ”

Perawat : “Baiklah, ibu bagaimana keadaannya hari ini, apakah sudah merasa
lebih baik dari kemarin?”

Klien : “Alhamdulillah suster sekarang saya merasa agak baikan, tapi saya
masih merasa lemas, kadang masih BAK di malam hari dan masih sering merasa
kelaparan”

Perawat : “ Oh iya bu, lemas itu dikarenakan ibu terlalu banyak mengeluarkan
cairan sehingga tubuh ibu kekurangan cairan (dehidrasi), ibu harus banyak minum air
putih yaa.

Klien : “Oh seperti itu ya sus.”

Perawat : “Apakah ada keluhan lain bu?”

Klien : “Tidak suster.”

Perawat : “baik bu Singgih, sesuai dengan perjanjian kita kemarin, saya akan
memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit diabtetes melitus kepada ibu
selama 15menit, Apakah ibu siap?”

Klien : “baik suster, berapa lama?”

Perawat : “hanya sekitar 15 menit ibu Singgih”

Klien : “iya suster”


Tahap Kerja (Dialog)

Perawat : “baiklah bu, saya mulai saja yaa.

Klien : “Iya sus.”

Perawat : Mohon maaf ibu, sebelumnya apa ibu tahu tentang penyakit diabetes?

Klien : Belum sus

Perawat : Baik akan saya jelaskan tentang penyakit diabetes mellitus, Diabetes
mellitus bisa disebut juga dengan penyakit kencing manis ibu, penyakit ini disebabkan
oleh gula darah yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan
baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol
dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.

Klien : Gejalanya apa saja ya sus?

Perawat : Gejalanya lemas dan sering merasa lapar, sering BAK dimalam hari,
kesemutan, kehausan, berat badan tidak menambah, kulit tampak pucat, kulit kering
dan gatal, moodnya cepat berubah, da nada luka yang sulit sembuh.

Klien : Makanan yang dianjurkan untuk saya apa saja ya sus?

Perawat : Ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang terbuat dari biji
bijian atau karbohidrat komplek seperti nasi merah dan ubi panggang, daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit serta sayur sayuran yang di proses denngan cara di rebus di
kukus, di panggang atau di konsumsi mentah.

Klien : Lalu makanan yang haru ssaya hindari apa saja sus?

Pderawat : Makanan yang harus di hindari yaitu Sayuran yang di masak dengan
tambahan garam, buah buahan yang mengandung banyak gula, dan makanan yang di
goring.

Klien : Baiklah sus

Perawat : Saya menganjurkan ibu banyak berolahraga dan diet di rumah dan
control rutin kadar Guka darah ibu.

Klien : Baik sus. Terimakasih atas sarannya.

Perawat : Baik ibu, terimakasih kembali


Tahap Terminasi (dialog)

Perawat : ”baik bu, saya rasa pemberian pendidikan kesehatan ini sudah
cukup. Sekarang bagaimana perasaannya setelah saya beri penjelasan tentang
Diabetes melitus ini?”

Klien : “Sekarang saya jadi lebih paham apa itu diabetes melitus dan tahu
bagaimana cara pola makan”

Perawat : “baik kalau ibu sudah paham dengan apa yang saya jelaskan, coba
tolong ibu jelaskan kembali kepada saya apa gejala-gejala diabetes dan bagaimana
cara-cara pola makannya?”

Klien : Gejalanya lemas dan sering merasa lapar, sering BAK dimalam hari,
kesemutan, kehausan, berat badan tidak menambah, kulit tampak pucat, kulit kering
dan gatal, moodnya cepat berubah, da nada luka yang sulit sembuh dan pola
makannya dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang terbuat dari biji bijian atau
karbohidrat komplek seperti nasi merah dan ubi panggang, daging tanpa lemak, ayam
tanpa kulit serta sayur sayuran yang di proses denngan cara di rebus di kukus, di
panggang atau di konsumsi mentah.

Perawat : “Iya bu betul sekali, nah berarti ibu sudah paham dan tahu bagaimana
cara mengatur pola makannya”

Klien : “Iya sus.”

Perawat : “ iya ibu Ida, apakah ada yang ingin ibu tanyakan lagi?”

Klien : “Tidak suster.”

Perawat : “Baik, sudah 15 menit, sekarang ibu dapat beristirahat kembali”

Klien :” iya suster, terimakasih ya sus,,

Perawat : “sama-sama ibu Singgih, semoga lekas sembuh yaaa.”

Anda mungkin juga menyukai